Alana adalah Seorang gadis yang memiliki kelainan hormon, dia bisa mengeluarkan Asi tanpa harus melahirkan seorang bayi dan kelainan itu hanya sang Ibu yang mengetahuinya, tapi suatu hari ternyata Lana harus menerima kenyataan jika kedua Orang tuanya di kabarkan meninggal dunia dan dia terpaksa ikut kedua Om nya ke Luar Negeri karena kedua nya tinggal di sana
Lalu Apa yang akan terjadi selanjutnya jika Lana yang ternyata memiliki kelainan hormon sejak sekolah akan tinggal di Rumah Om nya yang kedua nya masih belum menikah dan naas nya kelainan itu akhirnya di ketahui oleh ke dua Om nya saat mereka baru tiba di Luar Negeri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Sesampainya Ana di Apartemen yang Edward siapkan untuk nya, Ana mulai membaringkan diri nya di tempat tidur karena sangat lelah sekali
Pagi Hari nya
Ana mulai berangkat ke Kantor Edward yang ternyata hanya bersebelahan dengan Perusahaan nya dengan menggunakan Blouse dan rok selutut, di tambah dengan rambut yang Ana ikat seperti ekor kuda saja, membuat nya terlihat segar dan cantik bersamaan
Tok..tok...tok...
"Masuk" ucap Edward yang ternyata telah datang pagi ini di kantor nya dan itu membuat Ana terkagum dan terkejut bebarengan, karena melihat wajah Edward yang sepertinya tak baik-baik saja, namun Ana menahan keras untuk bertanya apa pun pada Bos nya itu
"Ini meja kamu, kamu akan berada satu ruangan bersama saya" ucap Edward
"Tapi Tuan, biasa nya Sekretaris kan biasa nya ada di luar ruangan Bos nya" ucap Ana
"Mulai sekarang panggil saya Pak dan itu kalau Sekretaris biasa, jabatan mu kan saat ini sebagai Sekretaris pribadi saya" ucap Edward
"Baik Pak" pasrah Ana yang hanya bisa menuruti perintah Bos nya
"Sekarang kamu pelajari ini, nanti makan siang kita ada meeting penting di Restaurant Bughty, saat ini karena kamu masih baru, maka aku yang akan memesan nya dahulu, besok-besok itu pekerjaan mu Ana,/paham" tanya Edward
"Paham Pak" ucap Ana mengangguk
Ana pun mempelajari berkas yang di berikan Edward pada nya selama setengah jam dan setelah setengah jam Ana telah memahami nya, Ana memberikan pada Edward kembali berkas-berkas tersebut
"Pak, ini sudah saya pelajari semua, sekarang di mana saya bisa mengambil barang yang perlu di siap kan?" tanya Ana
Edward pun terkejut karena baru setengah jam yang lalu Edward memberikan bahan untuk rapat pada Ana namun dia sudah bisa memahami nya
"Semua ada di meja mu sebelah sini" tunjuk Edward
Lalu Ana pun menghampiri meja nya dan mulai menyalakan komputer dan mulai mengerjakan pekerjaan yang berada di atas meja nya
"Pak, ini saya kerjakan semua ya yang di atas meja sesuai instruksi yang ada" ucap Ana
"Ya Ana, kerjakan saja" ucap Edward yang juga masih melakukan tugas nya mengecek setiap berkas yang akan di tanda tangani nya
Beberapa jam kemudian
"Pak, ini sudah semua berkas yang di atas meja saya kerjakan, apa ada lagi setelah ini?" tanya Ana dan Edward pun hanya menatap nya, lalu melihat pekerjaan Ana satu persatu dan itu membuat nya terkejut
"Ini sudah semua?" tanya Edward dan Ana hanya mengangguk
"Buatkan saya kopi" ucap Edward dan Ana pun mengangguk kemudian membuat kan kopi untuk Edward
Ana dahulu sewaktu menjadi Lana selalu membuatkan kopi untuk Edward dan Edward selalu menyukainya
Saat ini Aku akan membuat kan kopi untuk nya dengan takaran yang sama seperti dulu, apa kah Edward akan mengenali nya gumam Ana
Kopi untuk Edward pun telah Ana berikan pada nya, Ana sambil membereskan bahan-bahan yang di bawa nya saat ini sedang menunggu perkataan Edward, namun Edward sendiri ketika meminum nya hanya bersikap biasa saja dan malah meninggalkan nya di ruangan nya sedang kan Edward malah masuk ke dalam ruang pribadi nya sehingga Ana pun hanya bisa terdiam sesaat lalu bersikap biasa kembali seperti awal
Jangan berharap Edward akan mengingat mu, bukannya kamu yang pergi meninggalkan mereka berdua gumam Ana dalam hati
"Pak, ini saat nya kita rapat dengan klien" ucap Ana
"Oke, ayo" sahut Edward yang melirik Ana yang saat ini membawa berbagai bahan untuk bertemu dengan klien mereka
"Kamu bisa bawa mobil, Ana?" tanya Edward
"Bisa Pak" ucap Ana
"Bawa mobil saya dan ikuti Map" ucap Edward
"Baik" ucap Ana
Edward pun duduk di sebelah Ana saat ini dan menatap kaca mobil
Edward mengingat kejadian saat dia tadi meminum pertama kali kopi yang di buat oleh Ana pada nya
Rasa nya sama persis dengan buatan Lana nya, sehingga ingin rasa nya dia tadi memuji buatan Ana, namun Edward pun menahan nya hingga membuat hatinya nyeri sendiri dan Edward pun memilih untuk masuk ke kamar pribadi nya untuk menenangkan hati nya saat ini dan ketika sudah menenangkan hati nya Edward pun kembali mengerjakan pekerjaan nya dengan wajah biasa
"Pak ini sudah sesuai Map" ucap Ana membuyarkan Lamunan Edward
"Ayo kita turun, Mr.Ethan sudah menunggu kita di dalam" ucap Edward yang langsung bergegas masuk ke dalam Restaurant dan Ana hanya mengikuti Edward saja dari belakang
"Selamat siang Pak Edward" sambut Ethan sambil memeluk nya
"Wah, wah tumben punya sekretaris wanita biasa nya pria terus" sahut Ethan lagi
"Bosen, pengen coba juga rasa nya punya Sekretaris wanita" ucap Edward tersenyum
"Ayo kita mulai saja rapat kita, setelah itu kita baru makan siang" ucap Ethan
"Oke" sahut Edward
Tak berapa lama, rapat dengan Mr.Ethan pun usai dan baru beberapa menit kemudian, Ana dan Edward selesai makan siang yang menjelang sore tersebut, akibat alot nya pembicaraan rapat hingga sampai memakan waktu selama 2 jam untuk membahas hal-hal detail yang perlu di lakukan di antara 2 Proyek mereka
Beberapa saat kemudian
"Ana, seperti nya saat ini aku tak membutuhkan sekretaris pribadi, kamu boleh istirahat dan ini juga hari pertama mu bekerja, jadi pulang lah, tapi besok jam 7, saya tunggu kamu di Mansion" ucap Edward berkata tanpa memandang Ana saat ini
"Baiklah Pak, saya turun di sini saja, selamat sore" ucap Ana ramah
Lalu Edward pun meninggalkan Ana sendirian di depan Apartemen yang di sediakan oleh Edward untuk nya
Sesampai nya di dalam Apartemennya, Ana langsung terduduk di belakang pintu nya
Rasa sedih tak di kenali oleh Om nya membuat nya begitu perih dan sedih sehingga Ana pun tak sadar telah menangisi kelemahan nya saat ini yaitu keinginan nya di manja oleh Edward seperti dulu
Ana ingat jika dulu ketika dia tidur pasti di pelukkan kokoh Om Edward nya yang begitu hangat sehingga membuat nya bisa tertidur nyenyak saat itu
Namun kini, selama 3 tahun di Inggris, Ana bahkan tak ingat dalam sehari dia bisa tidur berapa lama, jika dalam sehari dia tak tidur, Ana biasa nya mengerjakan tugas sebanyak mungkin dan belajar sekeras mungkin hingga mata dan otak nya lelah baru dia bisa tidur dengan nyenyak
Dan hari ini, kenangan itu kembali lagi, hati Ana saat ini merasakan sakit, namun bukan dendam nya yang membuat nya sakit tapi rasa tak perduli Edward pada nya, yang membuat hati nya seperti di tusuk duri tajam, pada hal ini hari pertama nya bekerja dengan Edward, namun rasa nya sudah ingin pergi dari Perusahaan itu karena tak kuat menahan rasa tak di perdulikan lagi oleh Om Edward nya
kasian lana