DI LARANG BOM LIKE KARENA BISA MENJATUHKAN RATING KARYA
Dibaca dengan teliti dan komentar dengan baik
Apa jadinya seorang pangeran yang sangat tampan harus terjebak didalam hutan terlarang karena menghindari kejaran para prajurit istana. Namun saat ia dan salah satu pengawalnya dihadang oleh para prajurit dan saat itu mau tidak mau sang pangeran dan juga sang pengawal pun menghadapi para prajurit itu.
Namun siapa sangka saat lengah sang pangeran terluka parah.
Dalam keadaan terluka sang pangeran pun berusaha kabur dan terjatuh didalam sebuah hutan terlarang
Apa yang akan terjadi selanjutnya
Penasaran pantengin terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arkanirfan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Kebenaran (Kisah hidup Incaru)
Yao kini sedang berada di sebuah rumah sederhana yaitu tempat di mana gurunya yang bernama Rong itu berada.
"Bagaimana guru, apakah kau mau membantuku? Aku sebenarnya tidak mempermasalahkan nyawa ku yang menjadi taruhannya, tapi aku sangat kasihan dengan yang mulia pangeran beliau masih terlalu kecil untuk sakit seperti ini" jelas Yao
...Guru Rong...
Guru Rong pun tidak menyangka jika sang raja akan memperlakukan muridnya seperti ini
"Baik lah aku akan membantu mu"
Yao pun tersenyum lega setidaknya sang guru bisa menemukan obat untuk Incaru
"Tapi Yao, jika tebakan mu benar pangeran Incaru sakit jantung, maka tidak ada pilihan lain"
"Maksud guru?"
Guru Rong menatap Yao dengan serius
"Kita akan mencari seseorang yang mau menyumbang kan jantungnya dengan suka rela pada pangeran"
Yao pun terdiam, tidak lama guru Rong pun kembali bersuara "Besok bawa aku ke istana, aku ingin lihat bagaimana keadaan pangeran"
"Baik lah, guru aku akan membawa mu ke istana untuk melihat nya secara langsung" ucap nya
Setelah dari rumah sang guru Yao pun pergi
Sedangkan saat ini di istana sang permaisuri saat sedang lemah karena harus mengeluarkan isi perutnya setiap pagi
"Nak semoga kau tetap sehat di kandungan ibu ya"
Furkada yang melihat itu pun langsung menghampiri sang istri "Permaisuriku, kau tidak apa apa?"
Mendengar itu Ming Xi menatap pria itu dengan datar "Aku tidak apa yang mulia"
Namun saat hendak menuju ke tempat tidur tiba tiba tubuhnya oleng
"Aahhh!!" Saat itu Furkada pun langsung memegang tubuh sang istri
"Apa kau tidak apa apa istri ku?" tanyanya khawatir
Ming Xi pun langsung melepaskan diri dari Furkada dan duduk di pinggir ranjang
"Aku tidak apa yang mulia, kau tidak usah khawatir"
Saat ini sang pangeran sedang duduk termenung dan saat itu Rong datang seorang diri
"Hormat ku pada yang mulia" ucapnya sambil menunduk saat itu Incaru menatap nya sambil mengangguk
"Siapa kau"
"Hamba adalah Rong" ucapnya sambil memperkenalkan diri
Tidak lama muncul Yao dan langsung memberi hormat. "Yang mulia, bagaimana keadaan anda"
"Tabib Yao, keadaan ku sangat baik"
Mendengar itu, Yao bernafas lega "Syukur lah kalau begitu"
Rong pun mencoba menerawang menggunakan mata batinnya ,dan ia pun memejamkan mata
Tidak lama ia pun membuka matanya memang terlihat jika wajah pangeran Incaru sangat pucat
"Apa yang anda rasakan saat ini yang mulia!" tanya Rong tiba tiba
Mendengar pertanyaan itu Incaru pun memejamkan mata sejenak dan ia pun membuka matanya.
"Semula, di dadaku begitu sesak paman, tapi saat aku meminum ramuan dari tabib Yao tubuh ku seakan ringan dan lebih segar"
Mendengar itu Rong tersenyum "Saya yakin anda pasti akan sembuh yang mulia"
Mendengar itu Incaru tersenyum getir
"Aku tahu kau hanya menghiburku kan?"
Mendengar pertanyaan itu Rong tersenyum dan saat itu raja Furkada pun datang
"Tabib agung Rong, kapan kau datang?" Raja Furkada pun senang dengan kedatangan Rong
Incaru yang melihat jika sang ayah datang pun berusaha untuk bangun dan berdiri dan itu dibantu oleh sang tabib agung
"Ayahanda" sambil memberi hormat
"Putra ku, kau tidak perlu bangun, ayahanda hanya ingin melihat keadaan mu"
"Anda tidak perlu khawatir yang mulia aku dan murid ku akan berusaha menyembuhkan pangeran seperti sedia kala"
Mendengar ucapan itu membuat Furkada bernafas lega "Jadi putra mahkota ku bisa di sembuhkan guru?"
"Yang mulia, aku tidak bisa menjanjikan jika pangeran bisa sembuh total, tapi saya juga ingin yang mulia pangeran kembali sehat namun mungkin ini adalah takdir dari yang mulia"
"Apa maksud mu guru Rong, jadi benar putra ku mengidap penyakit jantung"
Guru Rong pun mengangguk "Benar yang mulia pangeran memang memiliki penyakit tersebut"
Sang raja pun tidak bisa berkata apapun dia hanya bisa terdiam sambil menatap nanar sang anak
"Nak kenapa nasib mu harus seperti ini" ucapnya sambil memeluk tubuh Incaru
"Sudah lah ayahanda kau tidak perlu khawatir, lagi pula dengan ramuan yang diberikan tabib Yao sudah membuat ku mendingan" ucapnya mencoba menghibur sang ayah
saat itu seorang wanita yang tidak lain adalah permaisuri Ming Xi mendengar percakapan ke empat orang itu pun terkejut
Jadi benar apa yang dikatakan tabib Yao, putra sakit keras hiks~ dewa kenapa kau lakukan ini pada putra ku Incaru
Setelah itu Ming Xi pun pergi dari sana
"Yang mulia, lebih baik anda beristirahat lah dahulu, aku yakin dalam waktu tiga hari anda akan sehat"
Incaru mengangguk "Baik lah paman, aku akan beristirahat"
Setelah itu ke tiga orang itu pun keluar dari kamar sang pangeran.
"Guru, apa yang harus aku lakukan, aku tidak ingin kehilangan putra ku" sambil menatap Rong
"Apakah tidak ada cara untuk membuat nya sembuh kembali"
"Ada"
Mendengar itu membuat Furkada menatap kearah Rong "Apa kau bilang?" memastikan apa yang dia dengar
"Ada cara untuk membuat pangeran sedia kala"
"Benarkah itu guru Rong, katakan padaku, katakan apa yang harus ku lakukan?" tanyanya tidak sabar
Dengan tatapan serius Rong pun berkata
""Kau harus mencari jantung baru untuk putra mu, dan itu tidak mudah"
"Apa pun akan ku lakukan, untuk kesembuhan putra ku, cepat katakan guru"
Rong masih terdiam, namun matanya melirik ke arah seseorang yang sejak tadi menguping sejak tadi "Harus ada seseorang yang mau mendonorkan jantungnya dengan suka rela untuk Incaru"
JEDER!!!
Saat itu Rong tahu, itu tidak mungkin karena putra mahkota yang sebenarnya akan segara lahir
"Dan satu hal yang harus kau tahu Furkada, putra mu Incaru" jedanya Furkada menunggu apa yang ingin dikatakan Rong kepadanya
"Putra mu Incaru bukanlah putra mahkota sesungguhnya"
JEDER!
"Apa yang kau katakan, bagaimana bisa kau berani berkata jika putra ku bukan lah putra mahkota?" tanya nya tidak mengerti
Rong pun tersenyum "Yang mulia, asal kau tahu saja putra mahkota bukan hanya karena dia adalah darah daging mu, namun dia harus memiliki sebuah tanda yaitu berupa naga yang ada di bahunya benar kan penasehat?"
Saat itu Kang Fa pun rupanya ada di sana
"Benar tabib agung"
Rong pun melanjutkan ucapannya "Aku tidak mempermasalahkan kau menunjuk putra mu sebagai putra mahkota, namun"
"Kau tahu sebagai putra mahkota dia harus memiliki ketahanan fisik yang sangat kuat"
Furkada terdiam ia tahu jika putra nya tidak memiliki akan hal itu namun ambisi nya tetap memintanya untuk menjadi kan anak itu sebagai pewaris tahta..
Mendengar perkataan dari guru Rong tiba tiba Furkada menyeringai "Bagaimana, jika putra ku memiliki tanda itu?"
Rong pun menjawab dengan santai "Berarti dia memang putra mahkota anak yang di ramalkan menjadi raja kelak.
Saat itu Incaru pun muncul dan saat itu
"Nak perlihatkan pada tabib agung tanda lahir mu"
Flashback
Sebelum kedatangan guru Rong, rupanya Furkada meminta satu hal kepada Incaru
"Nak tidak lama lagi adalah penobatan mu, aku tahu kau bukanlah putra mahkota yang sesungguhnya"
Mendengar itu Incaru tersenyum sambil berkata "Ayahanda, kau terlalu memaksa kehendak mu, kau tahu aku tidak ingin gelar ini"
Setelah mengatakan itu, Incaru pun pergi namun
"Ayah tidak mau tahu kau! Harus menjadi raja, bukan yang lain! Kau tahu ibu mu saat ini sedang mengandung kau tahu apa artinya"
Sang pangeran menggeleng sambil berkata "Aku tahu apa yang ingin kau katakan ayah, apakah anak yang dikandung Ibunda adalah putra mahkota yang sesungguhnya, apa itu benar?"
Furkada menatap dengan tatapan yakin sambil berkata "Kau tahu nak, ayahanda melakukan ini semua untuk mu, ayah tidak ingin kau menderita"
Incaru menggeleng "Ayah, kau salah, dengan kau terus memaksa ku, apakah itu akan merubah takdir ku?" kau tidak akan bisa melakukan nya ayahanda"
Namun sepertinya Furkada tidak mau mendengar apa yang di ucapkan oleh Incaru
"Incaru! Ayahanda ingin kau tidak perlu berbicara apapun soal takdir. Tahu apa kau tentang takdir! Yang pasti kau lah pangeran mahkota!"
setelah mengatakan itu Furkada pun pergi
Flashback off
Incaru pun membuka sedikit membuka bajunya dan terlihat sebuah tanda yang membuat seluruh orang yang ada di sana terkejut
"T tidak mungkin"
samawa yh❣️
Aku mampir ya kaka, semangat selalu
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰