Ratu Tersembunyi Sang Lord

Erkan tergesa masuk kedalam istana Albarack. Hari ini dia terpaksa harus meninggalkan Sheena di ruman dekat danau, karena ingin menemui Bibi Jumma.

Wanita yang menjadi pengasuh gadisnya itu sempat dia lupakan, dan Erkan yakini kalau Jumma masih di istana Albarack- walaupun masih di sembunyikan oleh salah satu penjaga.

"Dimana Azzam?"

Erkan segera menanyakan keberadaan pengawal, yang dua hari lalu dia tugaskan untuk menyembunyikan Jumma.

"Ada di istana bagian belakang My Lord, bersama wanita itu,"

Erkan menganggukkan kepalanya paham, namun langkahnya kembali terhenti- Erkan berbalik sembari memindai wajah pengawal yang tengah mengikutinya.

"Mommy dan Pak Tua itu tidak tahu kan?" Erkan menatap penuh intimidasi, sementara Sang Pengawal yang paham dengan ucapan Sang Putra Mahkota mengangguk pelan.

"Tuan ku dan Permaisuri sama sekali belum mengetahuinya, Yang Mulia."

"Bagus!"

Erkan kembali melanjutkan langkahnya, dia harus bergerak cepat. Erkan khawatir pada Sheena- walaupun dia meletakan beberapa penjaga manusia serta robot di rumah itu, tapi ada rasa trauma didalam diri Erkan.

Dia takut kalau Sheena akan kembali terluka atau di sakiti saat dia tidak ada disisinya.

Kenapa dia tidak membawa Sheena ke istana Albarack?

Erkan tidak mau bertindak bodoh, kalau dia tergesa-gesa membawa Sheena ke istananya, Erkan yakin kalau keluarga Alfuttain akan mengetahui kalau Sheena selamat.

Dan itu bisa membuat nyawa Sheena kembali terancam. Erkan akan bermain cantik, dia akan segera memiliki Sheena tanpa harus menghadirkan Hisham Alfuttain.

Bagaimana caranya? Erkan akan memberikan kejutan nanti. Dia akan menikahi Sheena tanpa perlu di nikahkan oleh Hisham, karena yang akan menjadi wali nikah Sheena nanti bukan pria sialan itu- melainkan pemuka agama.

Wali hakim?

Mungkin saja, kita lihat kedepannya. Yang terpenting saat ini, Erkan sama sekali belum berniat untuk membawa Sheena kehadapan kedua orang tuanya.

"Sebelah sini My Lord,"

Erkan menghela napas kasar, kedua kaki panjangnya terus melangkah lebar, menapaki setiap ubin mahal istana Albarack.

Krriieett...

Pintu besar berwarna coklat tua itu terbuka, Erkan segera melangkah masuk. Dahinya mengernyit saat melihat seorang wanita berpakaian pelayan tengah menatap kosong ke arah jendela kaca.

"Ekhem!"

Erkan berdehem pelan sembari melipat kedua tangannya di dada. Pria itu membiarkan Jumma untuk menoleh padanya, dapat Erkan lihat kalau sang pengasuh terkejut melihatnya.

"Yang Mulia,"

Jumma segera bangkit, lalu mendekat pada Erkan. Wanita yang sudah menjadi pengasuh Sheena selama hampir 17 tahun lamanya itu, menatap penuh harap ada Sang Lord.

"Kemasi barang mu, kita akan pergi dari tempat ini!"

Setelah mengatakan itu Erkan kembali berbalik. Dia mengisyaratkan pada seorang pengawal untuk membantu Jumma membereskan semua barang yang dia perlukan.

Karena di tempat yang akan mereka tuju, tidak ada barang untuk bisa Jumma pakai. Tidak mungkin kan kalau Jumma harus memakai boxer atau pakaian milik Erkan.

Bukan tidak bisa, tapi Erkan tidak akan mengizinkan siapa pun menyentuh barang pribadinya- bahkan Yasmine saja sudah tidak Erkan izinkan, terkecuali Sheena.

"Kalau kau bisa, semua barang berharga mu yang ada di istana setan itu ambil saja. Tapi kalau tidak ada yang di butuhkan lebih baik jangan, nanti ada salah satu penjaga yang akan mengantar mu berbelanja!"

Jumma yang belum paham dengan perkataan Erkan hanya mengangguk patuh. Dia tidak tahu Sang Lord akan membawanya kemana, Jumma juga tidak tahu bagaimana keadaan Tuan Putrinya saat ini- karena ternyata Erkan tidak memberi tahukan apa pun padanya tentang Putri Sheena.

"Tunggu aku di pintu gerbang!" sambung Erkan, sebelum pria itu benar benar keluar.

Kali ini Jumma tidak mengangguk, wanita itu menghela napas panjang dan kasar. Pikirannya kembali tertuju pada Sang Princess, kalau memang Sheena tidak ditemukan- Jumma akan memilih pergi dari istana Alfuttain apa pun resikonya.

Selama ini dia bertahan hanya karena Sheena, dia melewati masa mudanya begitu saja- hanya karena Sheena, dia rela tidak menikah sampai sekarang semua itu karena Putri cantik dan malang yang bernama Sheena Oceana Alfuttain.

"Anda dimana Tuan Putri? Bibi merindukan mu," gumamnya pelan.

**NA, LAKIK LU NGAPA DAH 😫😫😫 ADA YAK KUDA KUDAAN PAKE HELM 😭😭

DEPRESOT OTHOR 😩😩

OH IYA YANG TANYA KENAPA ERKAN VISUALNYA TERLALU DEWASA?

GAK PAPA OTHOR SENGAJA, SOALNYA DIA MAU OTHOR PAKE AMPE BANGKOTAN AMPE DEDENGKOT, JADI NIKMATIN AJA TSAAAYYY APE LAGI NOH ROTI OBEK TANPA SELAI

UUUUHH JADI PINGIN EHEMMMM!

SEEE YOU TOMORROW

BABAYYYY MUUAAACCCHH**