Diva Afkar. Wanita cantik yang berumur 20 tahun. Harus menghadapi masalah yang begitu berat. Mulai dari pengihatan sang adik yang merebut kekasih nya.
Begitu juga Ibu tiri dan ayah kandung nya, yang menjual Diva kepada seorang pengusaha tua kaya-raya.
Akan tetapi keberuntungan memihak kepadanya. Ternyata pengusaha tua itu menikah kan Diva dengan putra tungal pengusaha tersebut.
Bagai mana kelanjutan nya? Simak terus episode-episode berikut ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode #26
"Huh, baik lah. Apa kau ingat dengan lelaki yang mengantar ku ke lesoran saat aku masih bekerja di sana? " (Tanya Diva kepada Tania.)
"Iya, aku masih ingat, lalu? " (Ucap Tania heran.)
"Ya dia adalah suamiku. " (Jawab Diva sambil terkekeh.)
"Bagaimana mungkin, apa yang terjadi? " (Tanya Tania jelas masih tidak mengerti dengan apa yang di katakan Diva.)
Diva pun menjelaskan secara rinci kepada Tania, karena kalau tidak sahabat nya itu akan terus bertanya kepada nya.
"Jadi begitu lah. " (Ucap Diva kepada Tania.)
Tania begitu tercengang dengan penjelasan Diva, bisa-bisa nya Diva setuju untuk menjadi istri kontrak oleh seorang CEO dari perusahaan paling besar di kota tersebut.
"Bagaimana jika kau benar-benar mencintai nya? " (Tanya Tania sambil memegang tangan Diva.)
"Aku tidak tau, yang jelas jika aku mencintai nya aku akan berusaha mengubur baik-baik perasaan itu karena setatus ku hanya, istri kontrak nya. " (Jelas Diva kepada Tania.)
"Huh, aku harap kau akan terus bahagia. " (Ucap Tania sedih.)
"Kenapa kau sedih, oh iya bagaimana dengan pekerjaan mu? " (Tanya Diva kepada Tania.)
"Pekerjaan ku? Lestoran itu benar-benar bangkrut. " (Jelas Tania terlihat sedih.)
"Astaga, ini pasti ulah Aziel. " (Ucap Diva menepuk jidat nya.)
"Apa aku boleh meminta bantuan mu? " (Ucap Tania memohon.)
"Bantuan apa? " (Tanya Diva kasihan.)
"Apa aku bisa bekerja di sini? Apapun pekerjaan yang kau berikan aku akan menerima nya. " (Ucap Tania memegang erat tangan Diva.)
Diva merasa kasihan dengan nasip Tania Sahabat nya itu, lagi pula selama ini Tania telah banyak membantu nya saat ia kesusahan, sekarang giliran Diva lah yang harus membantu.
"Baik lah, bekerja di sini, kau bisa bekerja di bagian keuangan kantor. karena aku percaya padamu." (Ucap Diva kepada Tania.)
Sejak dulu Tania adalah orang yang di percaya oleh Diva.
"Benar kah? Termima kasih. " (Ucap Tania memeluk Diva.)
"Sudah lah, jangan berterima kasih. " (Ucap Diva mengelus punggung Tania.)
"Kalau begitu kapan aku bisa mulai bekerja? " (Ucap Tania tidak sabar.)
"Besok kau bisa datang kesini, sekertaris ku akan membantu mu. " (Ucap Diva melepaskan pelukan mereka.)
Sementara itu Aziel pulang kermah nya dengan wajah yang memerah seperti udang rebus.
"Aziel, ada apa dengan mu? " (Tanya tuan Baylor yang sedang duduk di ruang tengah.)
"Tidak ada. " (Ucap Aziel naik ke lantai atas menuju kamar nya.)
"Huh, anak itu. " (Ucap tuan Baylor sambil terus meminum teh nya.)
"Aziel, tumben kau sudah pulang. " (Ucap Marisa yang berpapasan turun ke bawah.)
"Aku hanya lelah bibi. " (Ucap Aziel masuk ke kamar nya.)
"Ada apa dengan anak itu? " (Ucap Marisa menuruni tangga menuju ke ruang tamu. )
"Mas, ada apa dengan Aziel? " (Ucap Marisa memasang wajah bingung menatap kakak nya Baylor.)
"Aku juga tidak tau? " (Ucap tuan Baylor seperti tidak peduli.)
"Aishh, kalian sama saja. " (Ucap Marisa berlalu entah menuju kemana.)
Sementara itu Sela tengah asik menikmati makan siang nya bersama David.
"Enak bukan? " (Ucao David menatap Sela.)
"Iya, ternyata kau tau saja makanan kesukaan ku. " (Jawab Sela sambil terus memakan makanan nya.)
"Tentau saja aku tau. " (Ucap David mengambil selembar tisu mengelap sudut bibir Sela.)
Sela yang melihat tingkah David menjadi kembali gugup. Entah kenapa saat ia berdekatan bahkan bersentuhan dengan David ia merasa gugup.
Mungkin saja itu perasaan cinta.
"Makan lah dengan pelan. " (Ucap David lembut.)
"Ah, iya Terima kasih. " (Ucap Sela kembali makan.)
Satu jam berlalu, kini David mengantarkan Sela kembali ke perusahaan Diva.
Sementara itu Diva tengah sibuk mencari keberadaan Sela yang pergi tanpa mengabarinya terlebih dahulu.
"Kau kenapa? " (Tanya Tania bingung.)
"Aku mencari adik ipar ku, dia belum kembali sampai sekarang. " (Ucap Diva terlihat begitu khawatir.)
Tak lama kemudian pintu ruangan Diva terbuka, terlihat Sela yang baru saja pulang.
"Eoh, dari mana saja kau anak nakal? " (Tanya Diva emosi.)
"Kakak ipar maaf aku tadi .... " (Omongan Sela terputus karena Tania menyeka nya.)
"Apa dia adik ipar mu? Apa dia bekerja di sini juga? " (Tanya Tania bingung.)
"Ah, iya dia adalah adik ipar ples sekertaris ku." (Ucap Diva tersenyum kearah Tania.)
"Ouh ya, apa kau berjalan dengan David, dan meningal kan aku tampa memberi tahu? " (Tanya Diva menatap Sela.)
"Kyaa, maaf kan aku. " (Ucap Sela menatap Tania.)
"Sudah lah, ouh iya, kenal kan ini Sahabat ku, mulai besok dia akan bekerja di sini sebagai menejer keuangan. " (Ucap Diva kepada Sela.)
"Bagus, kakak ipar karena kita belum memiliki menejer ke uangan. " (Ucap Sela menatap Tania dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.)
"Hay, aku Tania semoga bisa bekerja sama dengan baik. " (Ucap Tania mengulurkan tangan nya.)
"Ah, iya salam kenal aku Sela. " (Ucap Sela singkat.)
"Ouh iya kakak ipar, kita ada miting dengan perusahaan Edward sekarang. " (Ucap Sela menatap Diva.)
"Benar kah, aku sampai lupa, kalau begitu Tania kau boleh pulang dulu, maaf aku tidak bisa menemani mu terlalu lama. " (Ucao Diva kepada Tania.)
"Tidak maslah, aku pamit nee. " (Memeluk Diva.)
"Iya, Berhati-hatilah. " (Ucap Diva lalu keluar dari ruangan itu bersama Sela.)
Tania pun keluar dari ruangan Diva dan berlalu menuju pintu keluar kantor.
Sementara itu:
"Astaga ini bukan kah ponsel Sela? " (Ujar David yang baru saja ingin menyalakan Mesin mobil nya.)
David pun bergegas turun dari mobil nya untuk mengantarkan ponsel Sela yang tertinggal.
Brak .... (Angap saja suara tabrakan.)
"Maaf-maaf, saya tidak sengaja. " (Ucap David memnatu Tania berdiri.)
Ternyata orang yang di tabrak David adalah Tania, mereka berpapasan dan tidak sengaja David menabrak Tania hingga jatuh.
"Ah, tidak masalah, aku baik-baik saja. " (Ucap Tania tersenyum.)
"Kalau begitu saya tingal, sekali lagi saya minta maaf. " (Ucap David berlalu.)
"Tampan sekali, apa dia juga bekerja di sini? " (Batin Tania, sambil berjalan keluar dari kantor Diva.)
Malam pukul 08.30
Terlihat Diva yang baru saja selesai mandi.
"Apa kau sudah makan? " (Ucap Diva menatap Aziel yang sedang bermain laptop di meja kamar nya.)
"Hm." (Jawab Aziel singkat.)
Diva tidak menyangka jika suaminya itu benar-benar marah.
"Apa kau masih marah? " (Ucap Diva mendekati Aziel.)
"Diam lah, apa kau tidak lihat aku sedang bekerja! " (Bentak Aziel.)
Diva yang sudah terbiasa di perlakuan seperti itu hanya bisa diam dan memilih meningal kan Aziel.
"Baik lah. " (Ucap Diva melangkah kan kaki nya keluar dari kamar mereka.)
Sementara Aziel, merasa bersalah telah membentak Diva seperti itu. Ia pun tidak mengeri dengan perasaan nya saat ini.
Bersambung ....
hy sayang kenapa kembali dg aziel yg ufah sangat22 nenyakiti hati
kenapa dak dg fimas yg jelas2 mencintai udah lamaaa sekali