NovelToon NovelToon
SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:40.5k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Pernikahan Nilam dan Angga berjalan dengan lancar. Namun tidak dengan malam pertama mereka. Nilam berhalangan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri karena kedatangan tamu bulanan. Angga pun pamit dan meninggalkan Nilam di kamar hotel seorang diri.

Keluar dari kamar Nilam, Angga mengetuk pintu kamar lain di lantai yang sama. Seorang wanita dengan pakaian tidur yang tipis menyambut Angga.

"Kamu sengaja memberikan aku obat," ucap Angga.

Wanita itu tertawa. Angga tidak lagi bicara. Dia menarik tubuh wanita itu lalu menjatuhkannya ke atas tempat tidur. Hal yang seharusnya tidak terjadi pun terjadi. Angga berbagi peluh dengan wanita yang sengaja menggodanya.

Bagaimana kelanjutan rumah tangga Nilam dan Angga?

Siapa wanita yang sengaja menggoda Angga di malam pertamanya dengan Nilam?

Yuk simak ceritanya di, SELINGKUH DI MALAM PERTAMA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Gala Dinner

"Maafkan Saya, Pak Bintara. Saya selalu saja tidak bisa menahan diri kalau berhadapan dengan pelakor. Melihat Maira menghalangi jalan Nilam dan Saya kemarin, membuat Saya semakin emosi. Sekarang Saya jadi merepotkan Pak Bintara."

Sisil minta maaf karena merasa sangat bersalah dengan kejadian kemarin. Dia baru saja tiba di apartemen Bintara, bersama keluarganya, Nilam dan juga Bintara.

"Sudahlah, tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Kamu justru sangat membantu saat ini. Aku yang harus berterima kasih sama kamu, karena mau jadi tameng Aku saat ini. Meskipun pada saatnya orang juga akan tahu bahwa istri Angga itu Aku dan Novia itu istri abang Tara." Nilam yang membalas permintaan maaf Sisil.

"Nilam benar," sahut Bintara. "Apa yang kami lakukan saat ini, adalah kewajiban kami melindungi kamu dari awak media infotainment yang mencari berita gosip. Terima kasih, kamu sangat membantu." Bintara melanjutkan ucapannya.

"Terima kasih ibu dan Darel. Kalian mau Saya pindahkan ke sini untuk sementara waktu." Bintara beralih pada keluarga Sisil.

"Tenang saja Pak, aman," jawab Darel adik Sisil.

'Justru kami yang terima kasih sama Pak Bintara. Kami jadi bisa merasakan tinggal di apartemen," ucap Darel lagi.

"Capek juga tinggal di perkampungan, banyak gosipnya. Salah satu bahan gosip mereka, ya kak Sisil." Darel adik Bintara membalas ucapan terima kasih Bintara

Nilam tersenyum, adik Sisil itu jujur sekali bicaranya. Memang seperti itulah kenyataanya. Nilam pernah mendengar sendiri Sisil jadi bahan pembicaraan mereka saat Nilam ke kediaman Sisil untuk melayat almarhum ayah Sisil.

Ditambah masalah saat ini, semakin ramai saja tetangga yang membahas Sisil, hanya karena dia janda. Memang salah menjadi janda? Tidak ada orang yang mau rumah tangganya berantakan. Kalau memang tidak bisa dipertahankan mau apa? Tetap bertahan hidup dengan suami yang selingkuh? Itu sama saja ingin mengakhiri hidup secara berlahan, karena makan hati menghadapi kelakuan suami yang selingkuh.

"Kalian bisa tinggal di sini sampai kapan pun," balas Bintara menanggapi keluhan adik Sisil.

"Kami akan pulang ke rumah kami, setelah masalah ini selesai Pak Bintara. Biarkan saja mereka mau bicara apa, mengapa kita harus pusing sama omongan orang. Kita tidak seperti yang mereka bicarakan, mengapa harus takut." Ibu Sisil yang bicara.

Senyaman dan sebagus apapun apartemen yang disiapkan oleh Bintara untuk dia dan keluarganya, bagi ibu Sisil, rumah peninggalan almarhum suaminya yang paling nyaman, meskipun rumah itu sederhana dengan fasilitas seadanya.

"Panggil Bintara saja Bu," balas Bintara. "Saya akan usahakan secepat mungkin masalah ini selesai," ucap Bintara lagi.

"Dek, semua sudah kamu siapkan, kan?" Bintara beralih pada Nilam yang dia minta tolong untuk menyiapkan bahan makanan dan kebutuhan lainnya untuk keluarga Sisil selama mereka tinggal di apartemen.

Nilam mengangguk. "Sudah Bang," jawabnya.

Nilam sudah menyiapkan kebutuhan Sisil dan keluarganya untuk satu minggu kedepan. Khususnya untuk bahan makanan yang tidak bisa disimpan lama. Selain sebagai ucapan terima kasih pada Sisil, Nilam juga merasa bersalah.

Karena keributan yang terjadi di rumah sakit kemarin. Sisil dan Nilam kehilangan pekerjaan mereka sebagai guru, terhitung sejak hari ini. Mereka dinilai tidak pantas menjadi guru oleh para orang tua murid. Karena bertengkar di tempat umum.

Tidak masalah bagi Nilam berhenti mengajar, karena sebagai guru hanyalah sampingan saja. Tapi tidak dengan Sisil. Menjadi guru adalah penghasilan utamanya. Karena itu, Bintara dan Nilam akan memenuhi kebutuhan Sisil dan keluarganya untuk sementara waktu. Dan memberikan pekerjaan untuk Sisil di Anderson Group.

"Masalah pekerjaan jangan takut. Pekan depan kita mulai bekerja di Anderson," ucap Nilam lagi memberitahu Sisil. Karena sahabatnya itu belum mengetahui hal ini.

"Kita?" tanya Sisil memastikan.

"Iya, kita. Aku dan kamu," jawab Nilam.

"Kamu ditempatkan sebagai sekertaris Saya," ucap Bintara menambahkan.

"Saya tidak punya pengalaman sebagai sekretaris Pak," balas Sisil.

"Tenang saja, kamu pasti bisa. Kamu juga bukan sekretaris utama kok. Ada rekan kerja yang lain yang nanti bisa membantu kamu untuk belajar dan beradaptasi di perusahaan." Nilam yang menjawab sekaligus menjelaskan.

Nilam juga yang meminta pada Bintara untuk menempatkan Sisil sebagai sekretaris kakaknya itu. Karena mantan suami Sisil masih tercatat sebagai karyawan di Anderson. Mereka tidak bisa memecatnya karena masalah pribadi, karena pekerjaan mantan suami Sisil dinilai cukup baik. Yang bisa mereka lakukan, menempatkan posisi Sisil lebih tinggi dari mantan suaminya.

Sekretariat ceo adalah tempat terbaik untuk Sisil, menurut Nilam. Selain posisi Sisil lebih tinggi dari mantan suaminya, Nilam ingin menjodohkan Bintara dengan sahabatnya itu. Tidak ada salahnya kan, Nilam juga membantu Sisil membuat mantan suaminya menyesal telah menyia-nyiakan istri sebaik sahabatnya itu.

Nilam dan Bintara pamit setelah menyampaikan semua yang perlu mereka sampaikan pada Sisil dan keluarganya. Baru saja masuk kedalam kendaraan Bintara, Nilam menerima satu pesan dari Novia.

"Ada apa?" Tanya Bintara, karena mendengar adiknya itu mendengus dengan kasar.

"Mantan istri abang itu belum kapok juga cari masalah," jawab Nilam.

Novia mengirim pesan ancaman pada Nilam. Mantan istri Bintara itu mengatakan akan memberitahu orang-orang, bahwa bukan Sisil istrinya Angga, melainkan Nilam. Novia akan tutup mulut, jika Bintara dan Nilam membantu Novia membersihkan nama baiknya.

"Bagaimana Bang?" Tanya Nilam setelah menjelaskan pada Bintara, apa yang mantan istri kakaknya itu sampaikan.

"Biarkan saja, dia tidak akan berani melakukan hal itu. Siapa yang akan mendengarkan ucapannya saat ini?" Jawab Bintara.

Nilam pun mengikuti saran Bintara untuk mengabaikan pesan Novia. Selingkuhan Angga itu ingin mengambil keuntungan dari keributan yang terjadi saat ini. Pintar, tapi dia tidak tahu siapa lawan yang dia hadapi. Novia pikir, Bintara dan Nilam adalah orang biasa seperti yang dia kenal, yang tidak punya pengaruh apa-apa diluar sana.

Bintara sendiri memilih fokus untuk meredam berita keributan antar Sisil dan Maira di rumah sakit. Andaikan Novia benar-benar mengangkat berita tentang istri Angga yang sebenarnya, tidak jadi masalah. Karena malam ini, keluarga besar Mahendra Anderson untuk pertama kalinya tampil di depan umum sebagai anggota keluarga Anderson.

Maka, di sinilah keluarga Mahendra Anderson berada. Pria blesteran Indonesia Belanda itu terlihat berbeda dengan pakaian formalnya. Begitu juga dengan Bintara. Calon pemimpin perusahaan itu sangat tampan di acara gala dinner malam ini.

Acara mewah yang dihadiri oleh banyak orang-orang kalangan atas, bahkan juga ada beberapa pejabat dan orang-orang hebat lainnya. Selama ini, bila hadir di acara seperti ini, mereka akan tampil sebagai tamu undangan biasa. Berbeda dengan malam ini, mereka adalah tokoh utamanya.

Dan malam ini, Nilam tampil sangat elegan. Dengan balutan gaun berwarna silver, Nilam terlihat sangat cantik. Wildan yang juga hadir malam itu, semakin jatuh cinta saja pada adik sahabatnya itu.

Ditemani mama Ratih, Nilam menyapa orang-orang terdekat mereka. Yang sudah mengenal mereka sebagai keluarga Anderson. Dan juga kolega yang juga mengetahui siapa mereka dan ikut tutup mulut untuk menjaga privasi keluarga Anderson, seperti yang mereka inginkan.

Wildan menghampiri Nilam dan mama Ratih. "Assalamualaikum," ucapannya.

Nilam dan mama Ratih membalas salam Wildan sambil menangkupkan kedua tangan mereka. Sahabat Bintara itu tidak kalah tampan malam ini, dan mencuri banyak perhatian para tamu undangan lainnya. Khususnya para wanita, termasuk Nilam.

"Saya teman Bintara, Tante." Wildan memperkenalkan diri pada mama Ratih, wanita paruh baya yang dia targetkan akan menjadi ibu mertuanya.

"Terima kasih Nak Wildan, kemarin sudah sangat membantu," ucap mama Ratih.

"Hanya membantu sedikit saja Tante," balas Wildan merendah, padahal cukup besar pengaruh bantuan dari Wildan kemarin itu.

"Kamu suka, kan?" Mama Ratih menggoda Nilam setelah Wildan pamit untuk menyapa yang lainnya.

"Mama ini bicara apa sih," balas Nilam.

Mama Ratih tersenyum simpul melihat tingkah putri bungsunya ini. Nilam tidak pernah seperti ini sebelumnya setiap kali bertemu dengan pria. Bahkan terhadap Angga pun dia bersikap biasa saja.

Mama Ratih tidak melanjutkan menggoda putrinya. Karena saat ini ada ayah Angga dan ummi Laila yang menghampiri mereka. Salah satu tamu kehormatan yang mereka undang malam ini.

Ummi Laila dan ayah Angga sempat terkejut saat mendapatkan undangan perusahaan Anderson. Setelah melihat nama lengkap kakek Mahendra tercantum di undangan tersebut, barulah mereka menyadari siapa Nilam sebenarnya. Angga benar-benar bodoh.

Karena tujuan utamanya ingin mengungkap identitas di depan umum, acara malam ini pun diliput media milik keluarga Wildan secara langsung.

Angga ditemani ibu Hanum ikut menyaksikan acara tersebut melalui televisi yang ada di ruangan rumah sakit tempat Angga dirawat. Mata ibu dan anak itu membulat besar saat menyaksikan kakek Mahendra di panggil sebagai presdir.

"Tidak mungkin!"

1
aku
gass oma ratih. pepet trus calon mantu 😁😁
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Uthie
lanjutttt 💪🏻🤩
Ila Lee
akhirnya tahu siapa ayah kandung Adela si tea celup 2 🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
parah ni ketemu mantan pacar dan mantan iateri🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
lanjut thor
R¹⁰
banyak juga ya korban c angga.. bahkan ada yg menghasilkan anak juga..
Ma Em
Kapan si Angga dapat karma karena selalu melakukan sex bebas yg beda2 pasangan .
Erni Purwaningsih
ada typo ka di bab ini
Linda Liddia
Laki2 macam angga ini gak bakalan bisa tobat jalan terbaiknya ya di kebiri biar dia gak bersikap seperti binatang lg
Tini Uje
mungkin farah mau ngasih tau klo dia punya penyakit hiv 🤣🤣
Uthie
rahasia apa yg Farah sembunyikan yaa kira2???
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ma Em
Perasaan lama banget perceraian Angga dgn Nilam tdk selesai2 , semoga Nilam secepatnya bercerai dgn Angga .
R¹⁰: informasi apa ya kira2 soal ibu nya adela
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
thallayleena27
enam bulan gak disentuh? itu istri apa pajangan mas🙄 apa gak curiga si Nilam sama suaminya? selama itu loh, itu udah gak normal dlm rumah tangga, apalagi perlakuan Angga baik2 aja ke Nilam, masa gak mau nyentuh🗿
thallayleena27
Novia kakak ipar yang agresif... mungkin merasa gak puas sama suaminya sendiri, sampai ngegoda adik ipar🗿 Si Angga juga langsung gas aja, efek obat kali ya makanya logika di kesampingkan dulu, nafsu number one 😄
Sunaryati
Ibunya Adela ditemukan, Sofia kau akan malu menggugat Biantara punya anak kandung 🤣🤣🤣🤣
Rohmi Yatun
next thor🙏
Uthie
Nahh,. harusnya orang2 kaya si Novia emang harus di liatin bagaimana Bintara dengan pengganti yg lebih baik dari si Novia 👍🏻😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!