NovelToon NovelToon
Pewaris Terhebat 3

Pewaris Terhebat 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

Pertempuran sengit di akhir musim kedua mengubah segalanya. Xander berhasil menundukkan Edward dan sekutunya, namun harga yang harus dibayar sangat mahal: darah, pengkhianatan, dan tumbangnya Evan Krest—sekutu terkuat yang selama ini menjadi sandaran kekuatannya.

Kini, di season ketiga, badai yang lebih besar mulai berhembus. Cincin takluk yang melilit jari para musuh lama hanyalah janji rapuh—di balik tunduk mereka, dendam masih menyala. Sementara itu, kekuatan asing dari luar negeri mulai bergerak, menjadikan Xander bukan hanya pewaris, tapi juga pion dalam permainan kekuasaan global yang berbahaya.

Mampukah Xander mempertahankan warisannya, melindungi orang-orang yang ia cintai, dan menjaga sisa-sisa kepercayaan sekutu yang tersisa? Ataukah ia justru akan tenggelam dalam lautan intrik yang tak berujung?

Pewaris Terhebat 3 menghadirkan drama yang lebih kelam, pertarungan yang lebih sengit, dan rahasia yang semakin mengejutkan.

SAKSIKAN TERUS HANYA DI PEWARIS TERHEBAT 3

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Xander, Lizzy, dan Govin tengah berada di ruangan. Charles baru mengirimkan informasi seputar perkembangan kasus Larvin dan Larvino.

Govin menayangkan informasi dari Charles di layar besar.

Lizzy tampak tak sabar menunggu hasil tes DNA. Ia melihat kepergiaan beberapa pengawal yang membawa rambut Larvino ke rumah sakit.

Xander dan Lizzy terdiam ketika melihat informasi yang terpampang di layar. Berdasarkan hasil tes DNA, Larvin dan Larvino adalah saudara kembar identik.

Lizzy seketika memeluk Xander, menangis tersedu-sedu. "Aku menemukan keluarga ayahku. Aku menemukan mereka."

"Tuhan menjawab doa kita." Xander tersenyum membalas pelukan Lizzy.

"Aku ingin segera bertemu dengan kakak ayahku. Aku ingin segera memberitahunya. Dia pasti juga ingin mengenai kabar ini," kata Lizzy.

"Kau harus sedikit bersabar, Lizzy. Larvin dan Larson adalah kelompok kriminal yang berasal dari negara Solvenith. Larson adalah orang yang sudah disiapkan untuk menghabisiku, kau, Alexis, dan keluarga kita."

Lizzy sontak terkejut. "Tidak mungkin."

Xander mengelus punggung Lizzy. "Kita belum tahu motif mereka sebenarnya. Meski kau terhubung dengan mereka sebagai keluarga, tapi bukan berarti mereka bisa langsung menerima kita, terutama Larson yang sudah sepakat menjadi lawan kita. Menghadapi keluarga sendiri tentu lebih sulit dibandingkan melawan orang lain."

Lizzy menarik napas panjang. "Aku mengerti."

"Bersabarlah lebih lama. Aku akan mengurus hal ini secepatnya. Aku akan berusaha untuk tidak mengecewakanmu. Jangan terlalu memikirkan hal ini. Aku takut kandunganmu bermasalah."

Alexis tiba-tiba memasuki ruangan, berlari terburu-buru. Ia tersenyum ketika melihat foto Larvin dan Larvino. "Kakek! Kakek!"

Xander dan Lizzy seketika menoleh.

Lizzy memangku Alexis, tersenyum.

"Aku melihat dua kakek di layar. Apa kakekku kembar?"

"Kita akan tahu secepatnya, Ezra." Xander memangku Alexis.

"Bisakah aku bertemu dengan kakek di rumah sakit?" tanya Alexis, "semalam aku bermimpi bertemu dengan kakek. Kakek ingin bertemu dan bermain denganku."

"Aku pasti mengajakmu ke rumah sakit dengan syarat kau harus rajin belajar dan giat berlatih."

"Aku pasti akan rajin belajar dan giat berlatih, Ayah!" Alexis semringah, mencoba turun.

Xander bertemu dengan Sebastian, Samuel di balkon.

"Aku sudah mendengar garis besar masalahnya. Aku ingin tahu apa rencanamu, Xander?"

"Aku akan bertemu dengan Larvin dan berbicara padanya. Aku ingin tahu tujuannya sebenarnya. Charles mengatakan jika tujuan Larvin datang ke Vistoria adalah untuk mencari keberadaan adiknya yang hilang. Aku ingin melihat responnya."

"Bagaimana dengan Larson?”

"Aku sudah menyiapkan pasukan untuk menangkapnya saat dia pulang dari pertemuan dengan Leonel, Leandro, dan yang lain."

"Berhati-hatilah. Memerangi anggota keluarga sendiri sangatlah sulit. Jika kau lengah, dia akan menghabisi kita."

"Aku akan melakukannya sebaik mungkin."

Xander bertemu dengan Charles di rumah sakit setelah makan siang. Charles menjelaskan lebih detail informasi yang diberikannya semalam.

"Kondisi Larvin masih belum sadarkan diri hingga saat ini. Larson berada tidak jauh darinya sejak kedatangannya ke tempat ini. Hubungan mereka sangatlah dekat.

"Aku ingin menemui Larvin. Aku ingin kau mengaturnya untukku."

Charles berdiri dari kursi. "Kau bisa memasuki kamarnya bersamaku dengan menyamar sebagai seorang dokter. Berhati-hatilah pada Larson. Dia sepertinya mulai mencurigaiku sedang mengawasinya."

"Aku mengerti."

"Kita akan memasuki kamar Larvin dua jam lagi. Aku akan mengajarimu beberapa hal agar kau bisa bersandiwara dengan baik."

Xander memperhatikan dengan saksama. Saat waktunya tiba, ia memakai jas dokter, berjalan memasuki ruangan Larvin bersama Charles.

Larson berada di luar ruangan, menatap kedatangan Xander dan Charles.

Larson merasa aur berbeda dari Xander. "Siapa orang yang bersamamu?"

"Dia adalah asistenku. Dia baru saja datang dari luar negeri. Dia yang akan membantuku untuk mengawasi dan merawat Tuan Larvin," jawab Charles.

Xander mengangguk singkat pada Larson, mengamati dalam waktu cepat. Pria itu mirip dengan Larvino dan mendiang mertuanya.

Xander dan Charles memasuki ruangan.

Larson menatap pintu yang baru saja tertutup. "Aku merasakan firasat yang aneh mengenai orang yang bersama Charles."

Larson sedikit menjauh dari ruangan, menghubungi Xylo. "Segera kirimkan informasi mengenai dokter yang bernama Logan. Dia adalah asisten Charles yang baru saja datang dari luar negeri."

Larson berdiri dengan gelisah, nyaris mendobrak pintu sebelum akhirnya Xylo mengirimkan informasi yang dibutuhkannya.

Larson membaca informasi saksama. "Tidak ada masalah dengan identitas dokter itu, tapi anehnya aku masih memiliki firasat buruk tentangnya."

Larson kembali informasi di ponsel. "Aku bisa mengawasi ayah dan mereka dari ponsel. Jika aku melihat sesuatu yang mencurigakan, aku akan langsung mendobrak pintu."

Tim Xander sudah mengatur agar Larson tidak mendapat gambaran asli kegiatan Xander di dalam ruangan.

Xander mendekat ke arah ranjang, mengamati Larvin yang terbaring lemah dengan beragam alat bantu. Hanya dalam satu kali lihat, ia seperti melihat mendiang mertuanya.

"Kita tidak memiliki banyak waktu," ujar Charles seraya bersembunyi.

Xander semakin mendekat dengan ranjang, mengeluarkan sebuah jas yang dipakai oleh Larvino saat kematiannya. Ia meletakkannya di dekat tangan Larvin.

Larvin seketika memegang lengan jas. Kondisinya perlahan sadar. Mata dan hidungnya bergerak-gerak. "Larvino."

Xander terkejut dengan perubahan Larvin meski ia tahu jika kondisi pria itu cukup buruk sebelumnya. Akan tetapi, secara tiba-tiba Larvin sadar dan berbicara.

"Apakah kau ada di sini, Larvino?" Larvin mulai membuka mata, menggenggam lengan jas semakin kencang.

Xander tersenyum tipis karena informasi dari Charles tepat.

Larvin menoleh pada Xander, perlahan melepaskan genggaman dari lengan jas. "Siapa kau? Apa kau orang yang akan membunuhku?"

Xander diam.

"Apa kau suruhan seseorang untuk membunuhku? Jika kau ingin membunuhku, sekarang adalah waktu yang tepat untuk kau melakukannya. Aku tidak akan melakukan perlawanan. Aku memang pantas mendapatkan hal ini.”

Larvin mendongak ke langit-langit ruangan. Ia menjerit di dalam hati karena keinginan terakhirnya tidak terkabul. "Tuhan tidak menginginkanku bahagia. Ya, aku orang jahat yang tidak pantas berdoa padanya. Tanganku kotor dengan darah."

Larvin memejamkan mata erat-erat. "Bagaimana keadaan putraku? Apa kau menghabisinya sebelum kau datang menemuiku?"

"Aku mengenal orang yang sedang kau cari-cari selama ini," ucap Xander.

Larvin seketika membuka mata, menoleh pada Xander yang tengah menyamar. "Apa maksudmu? Kau tidak ingin membunuhku?"

"Aku tahu kau sedang mencari adikmu Larvin."

Larvin menatap tajam, memaksakan untuk duduk, mengabaikan keadaannya.

"Jas hitam itu adalah milik adikmu. Kau langsung bereaksi meski kau tidak sadarkan diri sebelumnya."

Larvin menggenggam jas dengan erat, mencium aromanya. Ia seketika terbayang dengan wajah adiknya. "Siapa kau sebenarnya dan apa maumu?”

"Berjanjilah untuk merahasiakan hal ini dari putramu, Larson."

"Aku akan mengutukmu sampai ke neraka jika kau mempermainkanku."

"Aku tidak berbohong. Aku mengatakan hal sebenarnya."

Xander menunjukkan foto Larvino pada Larvin. "Ini adalah foto adikmu saat dia bergabung dengan sebuah pasukan."

Larvin menerima foto itu dengan tangan gemetar. Air matanya seketika menetes ketika melihat seorang pria berjas hitam yang sangat mirip dengannya. Ia bisa mengenali tahi lalat di bawah bibir adiknya.

Larvin memeluk jas dan foto itu, menangis sesegukan. "Maafkan aku. Aku kakak yang buruk."

Xander memutar sebuah tayangan video yang menunjukkan Larvino sedang berlatih dan bertugas. Ia memberikan rekaman itu pada Larvin.

Larvin tersenyum sambil menangis, mengelus potret Larvino sembari menyeka tangisnya. "Ini benar-benar Larvino."

Xander menoleh ketika Charles memberi tanda jika waktunya nyaris habis. Ia mengambil rekaman dan jas milik Larvino.

"Kenapa kau mengambilnya dariku?" tanya Larvin.

"Berjuang untuk hidup jika kau ingin bertemu dengan keluarga Larvino dalam waktu dekat dan berjanjilah jika kau akan merahasiakan hal ini dari Larson."

"Aku berjanji. Aku akan melakukan apapun."

Xander melihat kesungguhan Larvin. "Aku ingin memberitahumu sesuatu. Putramu Larson berniat untuk membunuhku dan keluarga Larvino.”

1
Suris
Good.. Lanjut thor... /Good/
Suris
Lanjutkan thor
Ablay Chablak
keren thor....sayangnya cm 2 bab sehari
MELBOURNE: insyaallah kalau ada waktu luang kita kasih bonuss
total 1 replies
Ablay Chablak
cm 1 bab doang thor....
Wulan Sari
ceritanya bener2 cip 👍 trimakasih salam sehat selalu ya Thor semangat 💪❤️🙂🙏
MELBOURNE: kakaknya jugaa sehat sehat jugaa
semangat juga bacanya😘😘
total 1 replies
Suyudana Arta
kau bukan orang jahat. karena berani mengaku kalah.
bahkan ada keluarga yg sudah kalah tapi gak mau mengakui kekalahan.
Suyudana Arta
belum juga perang, sudah kalah😂😂😂
Ashwarya
keren thor... 2 bab ini yg aq tunggu. pengen tau endingnya ketika akhirnya keluarga serravia bertemu😍
MELBOURNE: semangat terus bacanya KK😘😘
total 1 replies
Ablay Chablak
sempurna ini cerita... klw dibuat film kayanya bagus jg...
MELBOURNE: disupport terus ya kk
total 1 replies
cokky
up thor
cokky
seeuu
cokky
seruu
cokky
🔥🔥🔥🔥🔥
Rocky
Luar biasa alur cerita yang terangkai Thorr..
Sungguh di luar prediksi pembaca..
Tetap semangat & sehat selalu Thorr...
MELBOURNE: terimakasih support nya kk
total 1 replies
Akta Fernanda S
👍👍👍
Suyudana Arta
nah kan, sodaraan larvin x larvino.
livy sepupu larson
Ashwarya
keluarga serravia muncul. bagaimana nanti Larsson pas ketemu govin sama Lizzy? nantikan kelanjutannya pemirsa... hahahaaa
MELBOURNE: terimakasih kak
tetap saksikan teruss
total 1 replies
Rocky
awal dari permasalahan muncul dengan pertanyaan Ezra Blair 🤣🤣🤣
Rahmat BK
nah looooo...ruby jelasin
y@y@
🌟👍🏻👍🏾👍🏻🌟
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!