Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25: Hubungan Baru dan Keseruan
Dengan semua keberhasilan yang telah dicapai dalam bisnis Ojek Asyik dan berbagai fitur canggih dari smartphone barunya, Iyan merasa hidupnya semakin cerah. Namun, ada yang lebih membuat jantungnya berdebar ketertarikan yang tumbuh untuk Mira, teman sekelasnya yang ceria dan pandai.
Hari itu, setelah pelajaran terakhir, Iyan berinisiatif untuk mendekati Mira. “Eh, Mira… bisa kita bicara sebentar?” Iyan mencoba terdengar santai, meskipun dalam hati ada rasa gugup yang berlipat.
Mira menoleh dengan senyum lebar. “Tentu saja, Iyan! Ada apa? Ada kabar baru dari Ojek Asyik?”
Iyan merasa lebih percaya diri. “Sebenarnya, aku ingin bicara tentang… kita.” Dia meneguk saliva, berusaha menghimpun keberanian.
“‘Kita’? Maksudmu bisnis Ojek Asyik?” Mira mengingatkan, tampak lebih penasaran.
“Hmm, tidak… maksudku kita sebagai dua orang,” Iyan meralat, “Aku berpikir tentang lebih dari sekedar teman… maksudku, apakah kamu mau jadi pacarku?”
Mira terkejut, wajahnya berubah merah bercampur senyuman.Iyan, Ini mendadak sekali, aku tidak menyangka!”
“Jadi, kamu mau?” Iyan menunggu jawaban dengan jantung berdebar.
“Jadi, kamu harus membuat pengantar pizza di momen-momen spesial kita!” Mira menjawab sembari tertawa, membuat Iyan lega, “Tentu saja, aku mau jadi pacarmu!”
“Yay! Misi berhasil!” Iyan hampir melompat kegirangan, dan seisi kelas yang melihat keduanya langsung bersorak.
“Iyan, kamu pahlawan! akhirnya bisa mewujudkan semua rencanamu, termasuk ini!” Udin berteriak dari sudut kelas dengan humor khasnya.
“Cocoklah, duet pacar-pacar yang mengantarkan makanan ini!” Encep menambahkan, menggoda dengan ekspresi konyol.
Iyan tidak bisa menahan senyum. “Ya, dan sebagai pahlawan pengantar pizza, aku berjanji akan memberikan diskon spesial untukmu setiap kali memesan!”
Sari, yang tidak jauh dari kelompok itu, bersuara, “Tetapi jika Mira memesan, dia harus coba semua pizza termahal!”
“Setuju! Kita harus mengatur uji rasa untuk menentukan pizza terbaik!” Joko menimpali, menjadikan suasana semakin meriah.
Setelah pertemuan kelas berakhir, Iyan dan Mira sepakat untuk merayakan hubungan baru mereka. Mereka jalan-jalan ke sebuah taman dan berbincang ringan.
“Jadi, Iyan, dengan hubungan ini, apakah kita akan membagi tugas? Apakah aku bisa jadi manajer pizza yang bertugas menjaga supaya kamu tidak salah pesan?” Mira bertanya dengan penuh tawa.
“Iya, dan aku bisa jadi pengemudi yang bertugas mengantarkan pizza sebelum pizza itu dingin! Kita bisa memproyeksikannya sebagai pasangan pengantar terhebat!” Iyan menjawab penuh semangat.
Saat mereka ngobrol, Nuxee tiba-tiba muncul di pikiran Iyan. “Dengan ini, kamu akan memiliki peluang tambahan untuk misi baru mewujudkan hubungan ini! Bantu Mira dengan semua pengaturan yang ada. Hadiah yang kamu dapatkan berupa bonus untuk pengantaran dengan penilaian terbaik!”
“Hah? Bonus? Apakah ini tentang pekerjaan atau rasa?” Iyan berbicara sambil tersenyum ke arah Mira.
“Ya, semua tentang pengantaran pizza yang populer dan sweet!” Mira menggoda, membuat Iyan tertawa.
Begitu jam pulang sekolah tiba, Iyan bersiap untuk menjalani hari mitos sebagai pengemudi pacar yang sukses. “Oke, Mira, siap untuk menjalani perjalanan pengantaran pizza pertama kita?”
“Bisa simpan pizza dalam aplikasi pacar, bukan?” Mira membalas sambil tersenyum.
Hari itu menjadi penuh ceria dengan pengantaran yang sukses dan senyum dari pelanggan. Dan dengan setiap pengantaran, Iyan mulai menyadari bahwa kebahagiaan di rumah dan di Ojek Asyik adalah kombinasi yang membuatnya merasa semakin kuat.
Selama beberapa minggu ke depan, mereka berdua semakin kompak, membangun bisnis dan memperkuat hubungan. Iyan dapat merasakan bahwa semua pengantaran yang dilakukan dengan sepenuh hati membawa keberuntungan dan momen yang akan dikenangnya selamanya.
Hari itu, Iyan merasa sangat bersemangat. Setelah mendapatkan smartphone canggih dan pacar baru, keadaan hidupnya seolah berubah menjadi lebih cerah meski hutang dari ayah masih membayangi. Namun, dengan dukungan teman-temannya dan Nuxee yang selalu ada di pikirannya, Iyan merasa siap menjalani misi berikutnya.
Di sekolah, Iyan berlari memasuki kelas dengan sedikit keringat. “Teman-teman! Ada berita besar!” Ia berseru, menarik perhatian semua orang.
“Apakah kamu sudah menjadi raja pizza? Karena aku mendengar kamu mengantarkan pizza di setiap sudut!” Udin langsung merespon dengan candaannya.
Tidak, Udin! Jawab Iyan.
“Saya tidak sabar mendengar tentang misi itu! Kira-kira bisa mendapatkan pulau?” Joko berseloroh sambil mencengkeram ponselnya, pura-pura menghitung.
“Bukan pulau kali ini, tapi misi untuk mengantarkan 100 paket dalam waktu seminggu! Jika berhasil, kita akan mengadakan pesta pizza besar sebagai penghargaan!” Iyan mengumumkan dengan senyuman lebar.
“Pizza pesta? Jadi ini untuk semua orang? Tidak ada yang bisa menyisihkan uang untuk pizza yang mahal-mahal?” Encep merengek lemah, seolah lapar.
“Hanya untuk mereka yang membantu mengantarkan! Ayo kita semua berkontribusi!” Mira menggoda sambil tertawa.
Setelah sepulang sekolah, Iyan kembali bersemangat melanjutkan rutinitasnya di Ojek Asyik. Dalam hatinya, dia tahu ini bukan hanya tentang dia, tetapi juga tentang semua temannya yang telah mendukungnya.
“Mari kita mulai, Nuxee! Siapa yang mau jadi pengemudi terbaik?” Iyan memotivasi dirinya menghidupkan semangat di dalam.
“Jadi, Iyan, kamu harus memberikan pelayanan terbaik untuk semua pelanggan!” Nuxee memberi arahan.
Iyan merasa percaya diri. Namun, kesedihan tentang utang tetap ada di sudut pikirannya. “Aku harus bisa melakukannya demi ibuku dan semua yang telah mendukungku,” gumamnya sebelum berangkat.
Setiap hari Iyan berjuang keras menjalankan tugasnya. Dia mencatat setiap pelanggan yang dia layani dan memberi layanan istimewa, meskipun terkadang situasi yang terjadi lucu.
Pada suatu malam, Iyan tiba di rumah seorang pelanggan yang pesan gorengan. Saat membukakan paketnya, di dalamnya terdapat kode promo untuk dibagikan. “Wah, sepertinya kita dapat bonus pengantar gorengan gratis!” dia tertawa saat menemukan itu.
Di hari lain, saat mengantarkan pesanan ke acara ulang tahun, Iyan tiba-tiba menemukan dirinya di tengah tarian anak-anak. “Ayo, ikut dansa! Ini adalah hari ulang tahun!” teriak seorang gadis kecil sembari menarik tangannya.
“Iya, tetapi sebelum itu, saya harus menyerahkan pizza dulu!” Iyan berusaha berbicara, sambil bergetar di tengah keramaian.
Setiap petualangan menarik membuatnya terkadang merasa seperti bintang di film komedi. Keberuntungan juga berpihak padanya, saat penilaian bintang lima bertambah banyak.
Saat tiba di rumah, ibunya bertanya, “Iyan, bagaimana hari ini? Sepertinya kau semakin ceria!”
“Baik, Bu!sangat asik! Aku hampir menyelesaikan misi besar untuk mengantarkan seratus paket!” Iyan menjelaskan.
“Kalau gitu, jangan lupa makan ya!” Ibunya memberi perhatian, menikmati senyumnya.
Hari-hari berlalu dengan Iyan semakin dekat menyelesaikan misinya, dan saat seminggu berlalu, dia berhasil! Misi pengantaran paket secara total lebih dari seratus dengan penilaian bintang lima yang terus bertambah!
“Lihat! Misi selesai, kita akan mengadakan pesta pizza!” Iyan bersorak, merangkul teman-temannya dengan ceria.
“Pizza pesta? Siap semua!” Udin melompat-lompat kegirangan.
“Dan siapa yang akan membuat pizza teraneh? Kita perlu variasi!” Mira menambahkan, mengatur gagasan acara dengan suara cerianya.
Sebuah pesta pizza yang sangat meriah diadakan, tak hanya untuk merayakan keberhasilan, tetapi juga untuk menguatkan persahabatan yang berkembang antara Iyan dan teman-temannya. Dalam setiap tawa dan obrolan, Iyan tahu, langkah demi langkah terselip sebuah tantangan.