Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Butuh Tempat Bersandar
Tiara baru saja selesai mandi saat ada pesan masuk di handphonenya. Sambil mengeringkan rambutnya, ia membuka pesan singkat dari Kenzou itu.
"Bisa ke Rumah Sakit X sekarang juga? Keizaa sakit."
Hah Zaa sakit? Bukannya dia sedang di Jogja yaa? Apa asam lambungnya naik lagi karena stress? Siapa yang tidak akan stress kalau harus tinggal di rumah tunangan pria yang ia cintai itu.
"Ya Tuhan... Sakit apa, Kak?"
Alih-alih menjawab pesan singkat Tiara, Kenzou malah meneleponnya,
"Jangan banyak tanya, cepat ke sini saja... Zaa pasti membutuhkanmu saat sadar nanti..." desak Kenzou.
"Baik, Kak. Aku ke rumah sakit sekarang." balas Tiara sambil mematikan sambungan teleponnya.
Baru saja dua langkah ia ke arah lemari pakaian, ketika Kenzou kembali menghubunginya.
"Ya, Kak Zou... Aku mau siap-siap ini...."
"Siapa suruh mematikan teleponnya? Aku belum selesai bicara..." tanya Kenzou dengan nada dongkol.
"Oh, aku kira sudah, Kak. Maaf..."
"Lain kali pastikan dulu aku sudah selesai bicara atau belum."
"Ya, Kak."
"Ya sudah, sekarang cepat ganti baju, dan segera ke rumah sakit!" seru Kenzou dan langsung mematikan teleponnya.
Tiara langsung menatap dongkol handphonenya, "Bahkan dia tahu aku mau ganti baju..." desahnya.
"Mau kemana kamu, Ara?" tanya tante Risya, saat melihat Tiara turun dengan pakaian rapi.
"Mau ke rumah sakit, Tante... Keizaa sakit." jawab Tiara.
"Halahh modus... Bilang saja kamu mau cari muka di depan Kak Zou... Berpura-pura perhatian dengan Keizaa untuk menarik perhatian Kak Zou... Ya kan?" cibir Dasha.
"Astaga... Kotor sekali sih isi pikiranmu, Cha..." balas Tiara, lalu kembali melanjutkan langkahnya.
Dengan nafas memburu Dasha langsung bergegas ke arah Tiara dan menarik lengannya,
"Kurang ajar kamu!!" geramnya sambil melayangkan tangannya ingin menampar Tiara, tapi tante Risya mencegahnya,
"Jangan, Cha! Ingat pesan Kenzou...."
Dasha langsung menepis tangan Tiara dengan kasar, lalu menatapnya dengan penuh kebencian,
"Satu-satunya yang bisa menyelamatkanmu hanya karena dukungan Keizaa dan Kak Zou... Kalau Kak Zou sudah berpaling padaku, aku akan segera menyingkirkanmu dari hidupku!!"
"Kenapa tidak menyingkir saja dari sekarang? Kamu bisa keluar dari rumahku kapanpun kamu mau...." ujar Tiara yang membuat Dasha semakin murka.
"Kamu..."
"Cha!! Naik ke kamarmu sekarang juga!!" perintah tante Risya, setelah sekali lagi memberikan tatapan menusuknya pada Tiara, Dasha langsung bergegas ke kamarnya.
"Kamu boleh berada di atas angin sekarang... Tapi ingat kami tidak akan tinggal diam!!" gertak tante Risya sebelum akhirnya menyusul Dasha ke lantai atas.
Diatas angin... Siapa yang merasa sedang berada di atas angin? Aku hanya pacar pura-puranya Kak Zou saja... Mungkin saat Ka Zou sudah bersama Dasha, mereka pasti akan langsung mengirimku ke tempat jin buang anak.
Pesan masuk dari aplikasi ojek online berbunyi, dan Tiara melihat isi pesan itu, yang ternyata sudah sampai di depan rumah.
Tiara mengetik kata 'Ok' sebelum bergegas ke luar pagar.
"Bagaimana keadaan Keizaa, Tante?" tanya Tiara pada mommy Kei, sesampainya ia di rumah sakit.
"Zaa sudah sadar, Ra... Sekarang sedang bersama Clarissa di dalam...." jawab mommy Kei.
Bersama Clarissa? Apa yang wanita itu ingin bicarakan pada Keizaa? Tidak puaskah dia sudah membuat Zaa sakit?
"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Kenzou sambil menarik lengan Tiara.
"Aku belum menjawab bisa atau tidak, Kakak sudah main narik aku saja...." desah Tiara pelan.
"Karena apapun jawabanmu, aku akan tetap menarikmu ke ruangan ini... Sekarang katakan ppadaku, apa selama ini Keizaa sering memuntahkan makanannya setelah makan?"
Tiara mengangguk, ia ingat lebih dari sekali Keizaa memuntahkan kembali makanannya, tidak lama setelah Keizaa selesai makan.
"Asam lambungnya selalu naik saat sedang tertekan, atau sedih ketika melihat Kak Al bersama dengan Clarissa. Dan ya, Zaa memuntahkan kembali makanannya."
"Bukan asam lambung, tapi bulimia...."desah Kenzou lirih.
"Bulimia? Tapi Zaa tidak pernah diet, Kak." sanggah Tiara.
"Bulimianya diakibatkan oleh stress psikisnya... Aku sudah gagal melindunginya dari Alson sialan itu!!" geram Kenzou sambil meninju dinding ruang praktek dokter itu.
Ya Tuhan... Kak Zou pasti sedang merasa sedih saat ini... Sampai menyalahkan dirinya sendiri seperti ini...
Reflek Tiara maju mendekati Kenzou, rasa ingin menghibur pria itu begitu besar, hingga tanpa sadar kedua telapak tangannya sudah menangkup pipi Kenzou.
"Kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri, Kak Zou... Keizaa sudah menyukai Kak Al sejak masa kanak-kanak, bukan dari baru-baru ini saja... Dan kamu tidak punya kuasa untuk mencegah Keizaa untuk mencintai siapapun... Tuhan lah yang sudah mengatur jalannya, kita hanya bisa menerimanya dengan lapang dada...." ujar Tiara lembut sambil tersenyum manis.
Perlahan tangan Kenzou naik dan menggenggam pergelangan tangan Tiara, lalu memiringkan wajahnya untuk mencium telapak tangan Tiara, membuat Tiara tersadar dengan kedua tangannya yang masih menempel di pipinya Kenzou itu.
"Maaf, Kak..." ucapnya sambil menarik tangannya, tapi tangan Kenzou tetap menahannya untuk tetap di sana.
"Tetaplah seperti ini... Sentuhan tanganmu ini mampu menenangkan perasaanku... Sejak semalam aku merasa tidak tenang melihat keadaan Keizaa, adikku itu terlihat begitu menderita dan aku tidak dapat melakukan apapun untuk meringankan penderitaannya...." pinta Kenzou sambil menggerakkan tangan Tiara hingga terasa mengelus lembut pipinya.
"Kak, ini tidak pantas... Bagaimana kalau ada yang masuk ke ruangan ini?" tanya Tiara dengan wajah yang memerah.
Bakal janggut di dagu dan pipi Kenzou terasa kasar di telapak tangannya, tapi justru mampu mengirimkan gelenyar-gelenyar halus ke seluruh tubuhnya.
"Aku butuh tempat bersandar... Maafkan aku." ucap Kenzou sebelum menarik Tiara dan memeluknya dengan erat, seolah-olah sedang menggantung hidupnya dengan pelukan itu.
Tiara merasakan jantungnya yang berdetak dengan cepat, memompa darah ke seluruh tubuhnya kecuali ke otaknya, karena ia malah membiarkan pria ini memeluknya.
Ia membiarkan Kenzou melakukan apapun padanya, bahkan saat jemari Kenzou yang menyelinap masuk ke sela-sela rambutnya, dan menahan kepalanya saat pria itu mel*mat bibirnya, membuat Tiara menekuk jari-jari kakinya, karena sensasi yang ditimbulkan dari ciuman Kenzou itu.
Ya Tuhan... Rasanya nikmat sekali...
Tiara mendengar erangan pelan Kenzou saat tanpa sadar tangan Tiara merangkul leher Kenzou, dan membalas ciumannya dengan kikuk, karena ia sama sekali buta dengan masalah cium-mencium ini, ia hanya mengikuti nalurinya saja.
Kalau aku harus melepas ciuman pertamaku, kenapa tidak dengan pria yang paling diminati se Asia ini? Ralat ini bukan ciuman pertama ini ciuman ketigaku dengannya...
Tapi kali ini rasanya memabukkan, karena akupun membalas ciumannya. Yang tidak pernah kusangka sebelumnya, kalau berciuman bisa senikmat ini.
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘