NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Romansa / Gangster / Office Romance
Popularitas:36.8k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Xeena Restitalya, hidupnya selalu tidak menyenangkan setelah ibunya meningal. Ayahnya tak pernah peduli dengannya setelah memiliki istri dan juga anak lelaki.

Xeena harus berjuang sendiri untuk hidupnya. Diusianya yang sudah 25 tahun, dia bersyukur masih diberi kesempatan bekerja di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Tapi siapa sangka, bos di tempat kerjanya yang baru itu begitu terobsesi kepadanya.

"Tetaplah di sisiku, kemanapun kau pergi, aku tetap akan bisa menemukanmu, Xeena."

Jeremy Suryoprojo atau Jeremy Wang, dia merupakan bos Xeena.

Pria yang selalu acuh terhadap orang lain itu tiba-tiba tertarik kepada Xeena.

Xeena yang hanya ingin hidup dengan tenang kini malah berurusan dengan bos obsesif sekaligus ketua Geng Wang.

Lalu bagaimana kehidupan Xeena setelah bertemu dengan Jeremy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawanan Cinta 25

"Seko ngendi, Do (dari mana)?"

"Dolan (main)."

Aldo melewati Wita yang saat ini tengah berdiri di ruang tamu. Dia enggan sekali berurusan dengan ibunya itu.

Bukannya apa-apa, tapi dia menilai bahwa Wita sudah sangat keterlaluan. Selama ini, Aldo memang bersikap menyebalkan kepada kakak perempuannya. Tapi semua itu itu ada alasannya.

Dulu, saat masih kecil, mereka sangat akrab. Xeena begitu senang memiliki adik. Saat masih kanak-kanak, mereka main bersama. Hanya saja, setiap Aldo menangis atau terluka karena sesuatu, Xeena lah yang disalahkan.

Hal itu berlangsung dengan waktu yang tentunya lama. Awalnya Aldo tidak tahu, tapi ketika usinya sudah 5 atau 6 tahun, dia paham bahwa Xeena selalu disalahkan setiap ada sesuatu terjadi pada dirinya.

Sejak itu, Aldo memilih menjauhi Xeena. Semua itu karena Aldo tidak ingin melihat Xeena dimarahi.

Dari pada melihat Xeena dimarahi, Aldo memilih mengganggu Xeena secara terang-terangan. Hal itu agar Wita melihat bahwa Xeena tidak membuat Aldo menangis.

Aldo bahkan berusaha keras membuat Xeena menangis agar Wita tidak menyentuh Xeena. Dia melihat bahwa tak hanya sekali dua kali, Wita memukul Xeena.

"Kamu dari mana?" Wita kembali bertanya ketika Aldo hendak masuk ke kamarnya.

"Ibu kenapa jadi kepo gitu sih? Aku mau main kemana aja kan selama ini Ibu ndak pernah ingin tahu. Jadi yo wes jangan nanya-nanya. Yang penting aku pulang kan."

Ceklek

Blak!

Aldo masuk ke kamar lalu menutup pintu dengan begitu keras. Hal tersebut membuat Wita hanya bisa mendengus kesal. Anaknya memang seperti ini, tapi entah mengapa dia merasa bahwa sekarang ini, Aldo semakin tidak bisa diajak bicara.

"Anak itu, kenapa semuanya bikin aku jengkel. Huh!"

Wita membalikkan tubuhnya dan memilik pergi ke kamarnya. Di sana dia sudah melihat Sangaji yang tertidur pulas. Semakin kesal rasanya. Sangaji benar-benar tidak pernah peduli degan keluarga.

Memang benar bahwa Sangaji begitu senang saat Wita melahirkan Aldo. Namun pria itu hanya sebatas itu saja senangnya. Selebihnya, dia tetap lebih banyak fokus dengan usahanya.

"Haah, semua-semuanya ndak ada yang berjalan sesuai dengan rencana ku, asem,"ucap Wita kesal.

Bluk!

Di menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang, berharap Sangaji menyadarinya. Tapi tetap saja itu percuma. Sangaji tetap lah pulas tertidur dan sama sekali tidak terusik dengan tindakan Wita.

Sedangkan di kamarnya, Aldo hanya termangu. Dia sama sekali tidak bisa tidur. Dirinya teringat akan niat Deny yang sangat kuat untuk mendapatkan Xeena.

"Aku beneran khawatir,"gumam Aldo lirih. Seperti yang sudah dia katakan, mau sampai kapanpun dirinya tak akan bisa menerima Deny. Aldo tidak pernah bisa rela melepaskan Xeena untuk menikah dengan Deny.

"Orang kayak gitu cuma akan buat Xeena semakin menderita hidupnya kalau bener-bener mereka nikah nanti. Itu ndak bisa dibiarin,"ucapnya lagi.

***

Kekhawatiran Aldo tentang betapa brengseknya Deny, terbukti jelas. Pria itu sekarang tengah menghabiskan malamnya di sebuah bar.

Bukan hanya sekedar menikmati minuman keras, tapi dia juga bersama dengan wanita. Tak hanya satu, melainkan dua sekaligus.

Meski hanya untuk jadi teman minum, tetap saja kelakuan Deny sama sekali tidak berubah. Keinginannya untuk menikahi Xeena, benar-benar hanyalah sekedar obsesi pribadinya.

Deny melakukan itu hanya untuk sekedar kepuasan dan bukannya karena keinginan tulus menjalin sebuah mahligai pernikahan.

"Bos."

Seorang pria datang menemui Deny. Dia duduk tepat di depan Deny.

"Cantik-cantikku, kalian pergi dulu. Nanti kita main lagi, oke?"

Deny mengusir dua wanita yang bersamanya. Saat ini dia pelu membicarakan sesuatu yang penting dengan pria yang baru saja datang.

"Kita pindah, di sini terlalu brisik,"ucap Deny. Dia bangkit dari duduknya dan mengajak orang itu keluar dari sana. Dentuman musik yang sangat keras pasti akan mengganggu pembicaraan mereka berdua.

"Apa yang kamu temuin?" tanya Deny langsung tanpa basa-basi. Dia tak ingin membuang waktunya. Selain itu dia juga ingin segera tahu tentang keberadaan Xeena.

"Setelah saya mengawasi seharian ini, di rumah itu memang ada dua orang, Bos. Mereka datang sendiri-sendiri. Yang satu pakai mobil dan yang satu pakai motor."

Sriiing

Satu sudut bibir Deny terangkat. Dia memang sudah yakin bahwa Xeena berada di sana. Dan laporan dari orang yang ia bayar untuk mengawasi mereka ini ternyata sesuai dengan yang diharapkan.

"Bagus, ini sisa bayaran mu."

"Oke, makasih Bos. Jika perlu sesuatu, bisa kabari saya lagi. Senang bekerja dengan Anda, Bos."

Orang itu langsung pergi setelah mendapatkan bayaran atas pekerjaannya. Sedangkan Deny, dia tidak perlu lagi memperkerjakan orang itu. Saat ini yang penting adalah dia sudah tahu keberadaan Xeena. Dan untuk selanjutnya, dia akan menjalankan rencananya sendiri.

"Menikah, hooooh. Aku wes ndak sabar buat bisa nikahin Xeena. Tunggu Xeen, tunggu aku. Aku wes bilang kan sama kamu kalau aku bakalan dapetin kamu pakai cara apapun. Jadi kamu ndak bakalan bisa lari dariku,"ucap Deny yakin.

Dia pun kembali lagi masuk ke dalam. Bukannya pergi karena berhasil mendapatkan keberadaan Xeena, tapi dia masuk lagi ke club untuk melanjutkan apa yang tertunda tadi.

Deny malah semakin menikmati suasana club tersebut. Dia juga menari dengan iringan lagu yang dimainkan oleh seorang DJ atau disk jockey.

"Woooooh, akhirnya. Akhirnya aku ngedapetin kamu Xeen!!!" pekik Deny di lantai dansa. Dia berteriak dengan begitu senang sambil menari dan tangannya sambil menggenggam gelas yang berisi minuman keras.

Tak hanya menari dan minum, Deny juga mencumbu wanita yang tadi menemaninya.

Di sisi lain, Xeena yang terbangun di tengah malam tiba-tiba merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres terhadap dirinya.

Ada perasaan takut yang menjalar dan membuat merinding sekujur tubuhnya.

"Ono opo ini? Kok tiba-tiba aku ngrasa merinding kayak gini,"gumam Xeena lirih. Dia mengeratkan selimut, hawa dingin dari kipas angin yang dia nyalakan seolah betul-betul terasa dingin. Padahal hawa di kota itu termasuk panas.

Tring

Ponsel Xeena berbunyi. Itu adalah bunyi dari sebuah notifikasi pesan.

Awalnya dia enggan untuk membukanya, tapi entah mengapa ada dorongan kuat untuk membuka pesan tersebut.

Xeena terjingkat saat membaca pesan yang masuk itu. Dia tidak tahu bahwa bosnya itu ternyata menyimpan nomornya.

"Dari mana Si Bos tahu nomorku? owalah, kamu kok bodo to Xeen, pastilah dari CV ku kan ya. Tapi kenapa Pak Bos malem-malem gini nge-chat kayak gini ya?"

Xeena menjadi penasaran. Jeremy seolah tahu bahwa perasaan Xeena tengah tidak enak. Entah kenapa waktunya menjadi sangat pas begini.

"Jangan mikir aneh-aneh. Dah balesin aja terus lanjut tidur."

TBC

Guys mau tanya. Kalian lebih suka fokus dengan satu cerita, atau double. Aku punya satu judul lagi sebenernya. Tapi belum tahu kapan mau rilis.

Coba jawab ya, kalian lebih seneng ngabisin ini baru rilis baru. Atau mau yang baru di rilis dalam waktu dekat?

1
Rita
bapak kok ra ono roso ngesakno ning anak
Rita
dudu anake tah ojo2
Rita
ya udah sih klo bikin repot knp dijemput ya sdh aja biarkan diluar
Srie Handayantie
masaa iyaa bapak tiri si sangajii inii, kalau bapak kandung setidaknya punya rasa sayang sdikit saja sama anak
Uba Muhammad Al-varo
Sangaji bukan bpknya Xeena kali,pingin/Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/kepalanya Sangaji
Dewi kunti
maaaaaak boleh nggak sih bpke xeena tak Jambak trus tak seret no ndalan bene keplindes truk😠😠😠😠
GiZaNyA
bapaknya Xeena emang minta digetok kok Kepala nya biar sadar sama kelakuannya ke Xeena kayak apa...
Fani Indriyani
dasar wong gendeng koe Sangaji,anak dewe ko yo tego...
Heni Mulyani
lanjut
Nayi Siti
lapor k pak bos Mel
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑿𝒆𝒆𝒏𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒑𝒂𝒌 𝒅𝒖𝒓𝒋𝒂𝒏𝒂 😤😤😠
partini
wong tua ediannnn ,,eh ga ada yg jaga Tah langsung nyelonong wae
A R
pindah kontrakan aja mel. biar si manusia ikan ga muncul
Ema
Tidak punya perasaan bapaknya Xeena lihat anaknya sakit malah dingin banget sikapnya.
Azahra Rahma: betul mungkin sudah mati rasa dia
total 1 replies
Hafizah Aressha R
iyo mel.
santai wae
partini
piye to maseh,,koe kui jomblo malah makcomblangin orang
Eni Istiarsi
diih sesama jomblo juga Mas Bos ini
Rita
dadakan cosplay biro jodoh si bos
Rita
dibikin overthinking ma si bos jd g siap terima😁
Dewi kunti
si Bon ditawak2 e ky dagangan wae
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!