NovelToon NovelToon
Pengantin Bayangan Jadi Tawanan

Pengantin Bayangan Jadi Tawanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Angst / Roman-Angst Mafia
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Ellena dijual ibu tirinya kepada seseorang sebagai pengantin yang diperkenalkan di muka umum, agar istri sah tetap aman.
Namun, di hari pengantin ia diculik sesuai dugaan pria itu, dan disanalah awal penderitaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Felix menepuk pundak Haven, sembari memperlihatkan senyum manisnya.

Tanpa mengatakan apapun, ia mendorong pelan tubuh Haven ke samping, lalu menghampiri Ellena.

Wanita itu diam, tidak lagi mudur, sorot matanya pun tajam tanpa ada ketakutan lagi. Bagi Felix itu disayangkan, karena tatapan takut orang-orang adalah kesenangan baginya.

Felix menatap Ellena dengan dingin. Perlahan tangannya menyentuh pinggang Ellena, lalu menariknya merapat ke tubuhnya.

Ia menunduk dekat telinga Ellena dan berbisik. "Adikmu adalah orang luar, dia tidak boleh tau kau bukan istriku. Kalau dia tau, balasannya adalah .... Mati!"

Felix menekan kata mati untuk menegaskan pada Ellena, dan itu berhasil membuat tubuh Ellena menegang.

Felix menyinggung senyumnya, perlahan menjauhkan tubuh dari Ellena. "Ternyata benar-benar kelemahannya," batinnya.

Felix cukup tidak menyangka saja. Hingga di titik ini setelah rasa sakit dilaluinya, Ellena masih bisa patuh.

Ellena menghela nafas kasar. "Jangan membuat adikku khawatir, ayo makan," pinta Ellena merasa menyambut dan mengajak Haven makan, akan membuat pria itu lebih tenang nantinya.

Felix mengulum senyum, "Hm, baiklah." Ia lalu menatap pada Haven yang memandangnya tajam dan kening berkerut tak suka.

"Adik ipar, kakakmu sudah lapar, ayo makan siang," ajaknya dengan begitu lembut, membuat siapapun yang melihat pasti itu memang ketulusan.

Tangan Ellena mengepal, melirik sekilas pada Felix. "Dasar manusia kejam, selain hobi membunuh, sepertinya kau juga suka bersandiwara," batinnya menggerutu.

Ellena kemudian menghampiri Haven, menggenggam lengan adiknya itu. Haven yang lebih tinggi membuat Ellena sedikit mendongak. "Jangan membuatnya marah, perhatikan bicaramu, aku tidak bisa sepenuhnya melindungi mu!" sahutnya dengan tegas, berharap Haven tidak cari masalah.

"Tapi, kak ...."

"Haven!" Ellena membulatkan matanya dengan tajam, membuat Haven mengatup rapat mulutnya.

Jika bola mata itu sudah melebar, jelas ia tidak berani melawan lagi.

**

Kini mereka sudah duduk di meja makan. Tidak ada Lovie, istri kesayangan Felix, diantarkan makan ke kamar.

Hanya ada Ellena, Haven dan Felix di meja makan yang penuh dengan hidangan lezat.

Sejak tadi Haven memperhatikan bagaimana, kakaknya dilayani para pelayan, yang sama sekali tidak berbeda dengan pelayanan yang di dapatkan Felix. "Apa benar, kakak nyonya di rumah ini?" batinnya masih tampak ragu.

"Jika pun benar, pasti kakak dipaksa kan? Kakak itu kan penakut dan jago saat di rumah saja," lanjutnya melirik sang kakak dengan mata menyipit tajam.

"Makan," ucap Ellena.

Haven diam, melirik Felix yang tampak tenang menikmati makanannya. "Dia. Bagaimana dia bisa mengenali kakak?" batinnya yang masih bertanya-tanya.

"Makan Haven!" Meski berucap dalam benak, Ellena tau apa yang dipikirkan. Ia memberikan cubitan pelan pada lengan Haven, berharap adiknya itu tidak memikirkan apapun lagi.

Haven menghela nafas kasar. Mengambil alat makan dan mulai menyuapi, meski hatinya belum tenang. "Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana kakak mengenal pria ini? Ah, bukan, kakak wajar mengenalnya, tapi bagaimana pria ini mengenal kakak?" batinnya.

"Aku sudah selesai makan," sahut Felix sembari mengusap bibirnya dengan tisu.

"Kalian lanjut saja. Aku masih ada urusan," lanjutnya lalu menatap Ellena sembari tersenyum manis.

"Ellena, ajaklah adikmu nanti berkeliling, jika ingin menginap juga tidak masalah," sahutnya membuat Ellena melebarkan mata menatap tajam Felix.

Ia tidak mungkin membiarkan adiknya berada di sana lebih lama. Orang-orang di sana selalu membawa senjata, dan kapan pun, tidak ada waktu tertentu rumah itu akan menjadi saksi pembunuhan.

Felix mengusap puncak kepala Ellena, lalu turun ke pundak dengan tepukan ringan, yang jelas sangat memperingatinya. Setelahnya ia pergi tanpa menoleh lagi, dengan meninggalkan orang kepercayaan untuk mengawasinya.

Ellena menghela nafas kasar, melirik Haven yang menatapnya dengan seksama. "Makanlah Haven," ucapnya sembari melanjutkan makannya.

Ia yang pernah sangat kelaparan, membuatnya sangat menghargai waktu makan. Meski di sana ia tidak pernah kelaparan, dan makan semaunya, namun ia selalu merasa bisa saja ia tertangkap kembali dan harus kelaparan lagi.

Beberapa saat menikmati makanannya. Tiba-tiba ia merasa perutnya teraduk, membuatnya merasa mual. Wanita itu segera bangkit dari duduknya, berlari menuju toilet dekat.

"Kakak!" seru Haven segera menyusul. Hingga beberapa pelayan pun turut mengikuti.

Di wastafel Ellena memuntahkan semua isi perutnya, dengan Haven yang memijat tengkuknya. "Kakak kenapa?" tanya Haven.

"Nyonya perasaan anda tidak enak?" timpal pelayan yang datang membantu menepuk punggung Ellena.

Kening Haven berkerut menatap beberapa pelayan yang mengikuti. "Apa Orang itu benar-benar suka kakak? Sampai-sampai orang-orangnya memperhatikan begini?" batinnya.

Lain dengan Ellena yang dalam benaknya berucap. "Felix dia benar-benar tidak mau Haven tau apapun."

Ia melirik pelayan-pelayan tersebut, yang dirasa tidak akan membiarkannya sendiri dengan Haven, mereka ada di sana untuk mengawasinya dan tidak bicara hal yang dilarang Felix.

Ellena mengepalkan tangannya di atas wastafel. "Haven harus segera keluar dari sini. Felix hanya akan terus mengancamku," batinnya, menatap dirinya di pantulan cermin, dengan nafas yang berhembus naik turun.

"dan juga Haven masih sangat kecil, dia tidak boleh melihat pembunuhan di sini."

1
muznah jenong
lanjutkan
Mia Camelia
lanjut thor, cerita nya makin mendalam nih😄tumben si maxim mau dengeriin elena. nah gitu dong elena bisa ngomong yg jujur k maxim. aduh jd makin penasaran nih....
muznah jenong
lanjut
muznah jenong
suka
muznah jenong
suka suka suka.../Heart//Heart//Heart//Heart/
Mia Camelia
semangat thor..........
aku pembaca setia mu😁
Mia Camelia
lanjut thor...
nah ini baru elena nya ngelawan, jgan diem aja sm maxim atau felix klo lgi di ancam...
update lgi thor....
bikin penasaran nih😁
Mia Camelia
lanjuuut thor, ...
knapa maxim gk peka sih klo elena hamil anaknya ?? jangan felix terus dong yg menang , kasiah maxim😑
muznah jenong
💗💗💗👍👍👍
partini
aduh
Mia Camelia
Ayoo thor update lgi yg banyak. semoga nanti ellena bisa di tangkep lgi sm maxim. lebih cocok sm maxim. tolong chapter nya di panjangiiin thor, biar puas baca nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!