"Devan, ini aku bawain makanan lo buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."
Pyarr!!!
Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.
"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"
"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo!"
"Tapi aku suka sama kamu Devan..."
"Gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"
Kalaluna, gadis cantik yang bahkan menjadi primadona sekolah SMA Kesatria ini seharusnya gampang saat akan mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna dan ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan. Kalaluna kesal sampai akhirnya masalah pun dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Senyum manis masih terus terbentuk dibibir Kalaluna, tak perduli saat sedang memasak seperti ini pun Kalaluna terus tersenyum. Acara memasak paginya ini jadi terasa indah karena Kalaluna teringat dengan kejadian semalam dimana dirinya dan Kaivan sudah resmi berpacaran. Meskipun tidak dengan suasana yang romantis, namun menurut Kalaluna ini cukup membuatnya senang.
“Luna?”
Bahkan Stevy sampai bingung karena jarang sekali putrinya ini pagi-pagi sudah ada didapur. Biasanya Kalaluna hanya sibuk memasukkan makanan yang sudah Mamanya masak kedalam kotak bekalnya yang akan diberikan kepada Devan disekolah. Tapi sekarang Kalaluna memasak langsung sendiri dan itu membuat Stevy heran.
“Eh Mama,”Kalaluna tersenyum melihat sang Mama sudah rapi dengan pakaian kantornya dan sepertinya akan menyiapkan sarapan seperti biasa.
“Kamu ngapain?”tanya Stevy.
“Bikin bekel Ma,”jawab Kalaluna, nasi goreng spesial buatannya sudah jadi dan sudah dimasukkan kedalam kotak bekalnya.
“Untuk Devan? Tumben masak sendiri biasanya juga Mama yang masak.”
Kalaluna menutup kotak bekalnya dan langsung menatap sang Mama dengan tatapan sedikit kesal.
“Ishhh Mama, ini bukan buat Devan tau. Lagian aku juga udah ngga suka sama dia lagi kok.”
Stevy mengambil roti tawar dan selai, tak lupa menyiapkan minum untuk suaminya juga. Rutinitas pagi dikala waktu sudah mepet pasti Stevy hanya menyiapkan sarapan roti saja. Tapi kalau waktunya masih panjang, Stevy akan memasak makanan yang lainnya.
“Terus, itu untuk siapa?”tanya Stevy.
Kalaluna masih senyum-senyum sendiri sambil membayangkan wajah Kaivan yang terlihat senang saat menerima bekal ini.
“Pacar aku dong hehe...”
“Siapa pacar kamu?”tanya Bram, pria paruh baya yang terlihat penuh wibawa dan masih tampan itu sudah siap dengan pakaian kantornya dan akan sarapan dulu sebelum berangkat bersama istrinya yang sebagai sekretaris pribadinya.
Dulu juga Stevy bisa sampai menikah dengan Bram karena awalnya setelah selesai berkuliah saat usianya masih 20th langsung diangkat bekerja menjadi sekretaris Bram yang kala itu juga baru memulai bekerja. Keduanya mungkin karena terlalu lama bersama, sampai akhirnya setahun kemudian mereka berpacaran dan memutuskan untuk menikah.
“Kaivan.”
Bukan Kalaluna yang menjawab, tapi Kenzo yang menjawabnya saat baru saja menuruni satu persatu anakkan tangga. Cowok yang sudah menggunakan seragam sekolah jauh dari kata rapi itu sekarang sudah duduk dimeja makan sambil memakan roti yang sudah disiapkan sang Mama.
“Kaivan? Yang temen kamu itu?”tanya Stevy.
Kenzo menganggukkan kepalanya tanpa menjawab apapun, cowok itu masih asik memakan rotinya dengan santai. Kalaluna memilih untuk duduk disamping kembarannya dan segera makan juga karena mungkin sebentar lagi kekasih barunya akan menjemputnya.
“Kok bisa?”bingung Stevy, karena selama ini yang dirinya tau kalau Kalaluna terus mengejar-ngejar cowok yang bernama Devan, anak dari rekan kerja suaminya.
“Bisa lah Ma, cinta bisa datang kapan aja dimana aja dan diwaktu yang salah sekalipun juga bisa,”jawab Kalaluna.
“Heran aja, selama kelas 10 sampai kemarin awal kelas 11 ini kan kamu sibuk kejar Devan. Kok bisa tiba-tiba malah pacaran sama Kaivan, temennya Kenzo,”Stevy masih saja bingung dengan semua ini.
“Biasa, bibit-bibit playgirls,”celetuk Kenzo santai.
Kalaluna berdecak kesal sambil melayangkan tatapan kesalnya kearah sang kembaran yang masih saja terlihat santai. Sedangkan Bram sejak tadi diam saja sambil makan dan melihat interaksi keluarganya. Memang Bram terkenal sebagai sosok Papa yang dingin dan datar oleh Kalaluna dan Kenzo, makannya sebisa mungkin Kalaluna akan menurut dengan sang Papa.
Berbeda dengan Kenzo yang sering sekali membuat ulah dan menyebabkan Papa mereka marah lalu berakhir dengan Kenzo yang di marahi oleh Papanya. Mulai dari Kenzo yang selalu pulang lewat jam 12 malam atau bahkan pernah tidak pulang, uangnya selalu habis dan boros entah untuk apa, dan membuat masalah di sekolah atau diluar. Entahlah, Kalaluna juga heran kenapa Kenzo bisa sebandel ini dan seolah seperti tak memiliki rasa takut dengan Papanya.
Brummmm....
Senyum manis pun kembali terbit dibibir Kalaluna saat mendengar suara motor yang berhenti didepan rumah, sudah pasti itu kekasihnya. Buru-buru Kalaluna menghabiskan makannya dan tak lupa minum untuk segera keluar dan menemui kekasih barunya.
“Ma, Pa aku berangkat dulu ya, Kai udah jemput tuh ... dahhhh ....”
Kalaluna berlari begitu saja meninggalkan meja makan untuk segera keluar rumah dan menemui Kaivan disana. Dan benar kalau didepan rumahnya sudah ada Kaivan yang sedang melepaskan helm dikepalanya, tak sendiri karena ada Galen, Cakra dan Rasya juga dengan motor mereka masing-masing.
“Hai ....”sapa Kalaluna saat sudah berdiri didepan Kaivan.
Kaivan tersenyum, “Udah siap ke sekolah?”tanyanya.
Kalaluna mengangguk-anggukkan kepalanya, “Udah dong, yuk berangkat sekarang aja.”
Kaivan mengambil helm berwarna pink yang baru dibelinya lalu memakaikan di kepala Kalaluna. Pemandangan romantis itu pagi-pagi seperti ini membuat teman-teman Kaivan berseru menggoda pasangan baru didepannya. Sedangkan Kenzo yang baru keluar dari rumah pun terlihat acuh seraya mengambil motornya.
“Ceilahh ...yang baru jadian udah tebar kemesraan aja,”celetuk Cakra.
“Haha iya nih, si Bos ngga kasihan sama kita-kita yang jomblo,”sahut Rasya.
“Pasangan baru yang bakal bikin heboh seluruh orang disekolah pagi ini,”tambah Galen, cowok yang terkesan dingin dan datar seperti Kenzo itu tumben sekali ikut menyahut.
Kalaluna tak memperdulikan ketiga cowok yang sedang membicarakannya, sekarang Kalaluna memilih duduk anteng dibelakang Kaivan sambil memeluk erat tubuh cowok ini. Kaivan tersenyum miring dibalik helmnya, sepertinya Kalaluna bukan tipe cewek yang jaim dan malu-malu untuk memperlihatkan kemesraan mereka, tapi tak apa karena itu bagus.
Brummm....
Kaivan menjalankan motornya untuk segera berangkat kesekolah dan setelah itu disusul keempat temannya dibelakang. Selama perjalanan pun Kalaluna terus tersenyum sambil memeluk tubuh Kaivan, sedangkan Kaivan sendiri merasa enak karena bagian punggungnya tergencet sesuatu yang empuk disana.
“Aku tuh suka banget tauuu diajak motoran gini sama kamuu ....”seru Kalaluna.
Kepala Kaivan menoleh sekilas ke samping, “Kenapa?”tanyanya.
“Ya suka aja, soalnya Kenzo jarang banget mau boncengin aku pake motornya. Aku minta anterin ke minimarket aja dia sering ngga mau tuhh.”
Kaivan terkekeh pelan, sudah tau hubungan Kenzo dan Kalaluna yang sering tak akur, meskipun kembar tetap mereka selalu tak akur. Tapi tak apa, mulai sekarang sebisa mungkin Kaivan akan selalu ada untuk Kalaluna disaat kekasihnya ini sedang membutuhkan bantuan atau tidak. Kaivan merasa senang karena akhirnya bisa mendapatkan Kalaluna dan semoga saja hubungannya awet.
Brummmm....
Semua yang baru berangkat sekolah, atau yang sedang berada di lantai 2,3, atau 4 sekalipun dan yang ada di lapangan utama atau parkiran pun semuanya langsung melihat ke sumber suara. Bunyi motor yang terdengar sangat keras itu ternyata berasal dari kelima motor ninja yang baru saja memasuki pintu gerbang sekolah.
Semuanya tercengang, biasanya sih memang tercengang setiap kali kelima cowok tampan yang berpengaruh disekolah itu berangkat sekolah tapi tidak seperti sekarang saat ada seorang cewek yang duduk dibelakang sang ketua. Penasaran dengan sosok itu karena kepalanya memakai helm fullface berwarna pink.
“Eh siapa tuh?”
“Ngga tau juga sih...atau pacarnya Kaivan?”
“Eh masa iya ada cewek yang berhasil ngambil ketua geng Demons itu sih? Kira-kira siapa ceweknya dan kok bisa?”
“Tapi kalau diliat dari bodynya kayak ngga asing ngga sih? Ideal banget dan keliatan cantik, pasti ceweknya cantik.”
Suara bisik-bisik langsung terdengar begitu Kaivan dan teman-temannya sudah memarkirkan motornya di parkiran. Kaivan turun dari atas motor lalu membantu Kalaluna untuk turun juga, tak lupa Kaivan membantu melepaskan helm yang menutupi wajah cantik milik kekasihnya.
“Makasih sayang,”ucap Kalaluna lengkap dengan senyum manisnya.
“What?!! Sayang?!!!”
“J-jadi Kalaluna yang jadi pacarnya Kaivan?!! Kok bisaaa??”
Kalaluna tersenyum angkuh saat menjadi pusat perhatian pagi ini, biarkan saja seluruh orang disekolah ini tau kalau dirinya dan Kaivan sudah berpacaran. Lagipula Kaivan juga terlihat santai dan tak masalah.
“Omg!! Ngga nyangka banget Luna jadi pacarnya Kaivann...”
“Cocok banget gilaaaa...cantik sama ganteng digabunginn...”
“Eh tapi bukannya selama ini Luna sibuk ngejar-ngejar Devan yah?”
“Mungkin capek apalagi kan ngga pernah dapet tanggepan dari Devan dan sekarang ketos itu udah punya cewek kan?”
“Wahh benerrr ....”
“Beruntung banget Luna, sekalinya punya cowok langsung spek pangeran gitu, mana dikawal 4 prajurit tampan lagi ....”
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...