Karya pertama.
Bukan Sekedar Murid Biasa.
***
Bagaimana rasanya dicintai, dan mencintai murid sendiri? Geli-geli gimanaa gitu?
"Yessss! Ayo jadi pacarku!"
"Ethannn!!!"
***
Makasih udah sempet mampir ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfathania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Floriz Ellia (25)
"Ayahnya kabur sama cewek lain, dia dan Ibunya di telantarkan, terus Ibunya nikah lagi sama duda kaya. Tapi Ayah tirinya sama aja, gak sayang sama dia katanya, selalu membedakan dia sama anak kandungnya. Seingatku dulu dia ceritanya gitu." Terang Ethan yang seratus persen benar.
"Oh, gitu. Jadi sekarang mau kamu apakan dia?" John bertanya, tapi Ethan tidak menangkap apa maksud John.
"Maksudnya, Pa?"
"Ck, ulat busuk itu masih di depan. Papa sengaja cuekin. Terserah mau kamu apakan dia. Buang ke kutub juga bebas." Ucap John.
Terlihat, Ethan tersenyum miring, sangat tipis. Ia tampak mengambil pistolnya di kamar. "Mau bunu* dia? Silahkan. Tapi kamu harus ingat Ethan, Papa tidak pernah mengajari kamu untuk membalas dendam dengan cara menyakiti seseorang." Ujar John. Kemudian meninggalkan kamar sang anak.
Ethan mengintip ke arah luar jendela, lalu membuka jendela itu.
𝘿𝙤𝙧.
***
"Dimana gadis culun itu, Bang?" Di sebuah balkon, ada dua orang lelaki tampan, dengan di iringi suara seruputan kopi. Setiap wanita yang melihat mereka, pasti selalu bingung harus memilih yang mana. Karna kalau pilih sambil tutup mata pun tidak akan rugi. Satu berwajah tegas, satu berwajah tenang.
"Dia lagi menginap di rumah Kak Indah." Ya, ucap Reyhan. Pada adiknya, Rasyara Danendra.
"Rasya, selama di Amerika, lo gak dapet cewek apa? Ikhlasin aja apa bocah itu buat gue." Kata Reyhan. Ia mengalihkan pandangannya pada bulan di langit malam.
"Bang, namanya hati, gak bisa di bohongi kan ya? Kenapa Abang gak ambil Ellia dari dulu?" Rasya memang dekat dengan Izel sejak SMP. Sampai–sampai Izel tidak mau di panggil Ellia oleh orang lain selain Rasya. Rasya adalah kakak kelas Elli. Jarak umur mereka hanya terpaut 2 tahun saja.
"Ck, gue mau dia fokus sekolah dulu. Lah malah lo embat!" Ucap Reyhan dengan malas. Kemudian beranjak masuk ke dalam rumah, meninggalkan Rasya yang sudah tak heran dengan sifat Abangnya itu.
***
Di ruangan yang luas, namun terasa hampa. Terduduk seorang wanita yang perlahan tampak bersusah payah, berusaha untuk menggerakkan kepalanya. Wanita itu merasa sangat lemas, dan sangat pusing. Jika bisa pingsan lagi, maka wanita itu lebih memilih pingsan saja.
"Masih mau lanjut bermain denganku, atau ku gugurkan janin haram–mu itu?" Suara berat maskulin milik Putra John, menggema seisi ruangan. Ibarat singa yang senang melihat mangsanya ketakutan.
"Eungh.. Aku dim–..–Siapa kamu?!" Teriak wanita malang itu. Masih bingung dengan keadaan sekitar, pria yang berada di bawah lampu yang ramang–remang itu, memberikan waktu pada si wanita untuk mencerna semuanya.
"Kamu? Siapa kamu?! Dimana Ethan suami saya?! Katakan padanya untuk meminta uang tebusan! Aku yakin pasti dia akan membayarnya untukku!!" Sepertinya wanita busuk ini belum sadar dengan siapa dia berhadapan.
"Kau!" Kata Pria itu dengan menahan amarah yang amat menyala–nyala saat ini. Wanita itu terjengat akan suara pria di hadapannya itu. Namun ia tetap mencoba berpikir positif. Kebanyakan suara para pria itu mirip–mirip, kan?
"Tidak.. Kau? Siapa kau?! Tidak mungkin kamu Ethan! Kenapa kamu tega denganku–" Wanita yang tak lain adalah Fika, terhenti ucapannya karna teringat tragedi yang menimpanya hingga membuat dia tak sadar diri.
"T–tembak.. Ethan, kamu menembak aku..? Kenapa kamu tega? Hiks.." Fika menangis, cintanya kepada Ethan di balas dengan tembakan pistol di tubuhnya. Bukan tembak cinta yang membuat hati bungah, melainkan tembak peluru asli yang membuat saraf di tubuh Fika seketika mati rasa.
"Mau lanjut mengejarku, atau ku gugurkan janin hara*mu itu?" Tenang, tapi menusuk. Membuat Fika bergidik ngeri. Baru kali ini Fika melihat sisi gelap seorang Ethan.
Lama tidak mendapat jawaban, Ethan sudah sangat muak. Ia menggebrak meja di depannya.
"PILIH SATU, FIKARA BONITA!"
kirain dah pacaran pas saling twmbak di bab 5