Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Seminggu menjelang pernikahan, Athena mendapati sebuah pesan singkat yang di kirim oleh ibu Delano kepada dirinya.
Ibu Delano mengajaknya makan malam untuk pertama kalinya setelah kembalinya dari luar negeri.
Saat ini Athena berdiri tepat di depan pintu utama dengan sedikit gugup.
Ceklek
Pintu baru saja terbuka, Athena melihat seorang wanita paruh baya berdiri tepat di hadapannya dengan senyum yang merekah di bibirnya.
"Wah... Athena kan, ayo masuk!", Ajak wanita itu masuk dan menggandengnya ke dalam rumah.
"Kamu kesini gak bareng Delano?", Tanyanya ketika tidak melihat sosok Delano.
"Enggak bu, Delano masih ada kerjaan di kantor dan aku berinisiatif untuk datang sendiri...", Jawab Athena sambil tersenyum.
"Jadi kamu kesini naik apa? Maaf Ibu jadi merepotkan mu...", Ucapnya sungkan.
"Ah, tidak apa-apa bu, aku tidak merasa di repotkan kok sama ibu. Tadi aku di antar sopir kesini"
"Ya sudah, kamu duduk dulu di sini ya, ibu mau menyelesaikan masakan ibu..."
"Loh ibu masak sendiri?", Tanya Athena.
"Iya, pembantu sedang pulang kampung"
"Aku jadi merasa tidak enak merepotkan ibu...", Ucap Athena yang merasa bersalah.
"Tidak apa-apa, kan ibu yang mengundang kamu kesini..."
"Ibu, bagaimana kalau aku ikut membantu ibu memasak..."
"Kamu bisa memasak?"
"Bisa bu, aku sudah belajar memasak demi putra ibu", Ucap Athena dengan bangga.
"Ini kentangnya mau di bikin apa Bu?", Tanya Athena ketika melihat kentang yang sudah terkupas.
"Ibu mau bikin pergedel kentang, kata Delano kamu menyukai pergedel kentang", Jawabnya.
"Kalau begitu biar aku yang memotong kentangnya menjadi lebih kecil biar nanti lebih gampang menghaluskannya", Ucap Athena sambil tersenyum.
"Baiklah, ibu akan mencuci piring kalau begitu"
"Ibu... Sebelumnya aku bertanya-tanya kenapa Delano memiliki wajah yang sangat tampan, dan sekarang aku sudah menemukan jawabannya", Ucap Athena yang berhasil menghilangkan kegugupannya.
"Jadi apa jawabannya?"
"Karena ia di lahirkan dari ibu yang sangat cantik", Jawab Athena membuat sang ibu tertawa ketika mendengar jawaban Athena.
"Hahaha... Sepertinya kamu sangat menyukai putra ibu..."
"Tentu saja ibu... Aku sangat menyukai Delano. Dia cinta pertama dan akan menjadi cinta terakhirku", Jawab Athena membuat sang ibu mertua merasa puas dengan jawaban yang di berikan Athena.
"Ibu senang karena Delano memilih wanita yang tepat"
"Delano selalu menceritakan tentang kamu kepada ibu"
"Oh ya, dia cerita apa Bu?", Tanya Athena penasaran.
"Pokoknya semuanya tentang kamu, ibu sampe penasaran seperti apa gadis yang di cintai putra ibu, dan setelah melihat kamu ibu jadi mengerti kenapa putra ibu sampai tergila-gila sama kamu"
"Hahah... Ibu bisa aja", Athena merasa senang karena ibu Delano menyukainya.
"Waktu Delano SMA dia selalu mengancam ibu"
"Ha, mengancam gimana Bu?", Tanya Athena heran.
"Dia mengancam ibu untuk tidak menjodohkannya dengan siapapun..."
"Hahah kenapa dia sampai begitu ibu?"
"Karena dari dulu dia sudah berniat untuk menikahimu", Jawabnya membuat Athena semakin bahagia dan merasa senang karena tidak salah memilih calon suami.
"Apa putra ibu memperlakukanmu dengan baik?", Tanya sang ibu kepada Athena yang akan menjadi menantunya.
"Tentu saja aku memperlakukannya dengan baik ibu", Seru seseorang dari arah belakang.
Ibu dan Athena langsung menoleh ke arah sumber suara.
"Kalian membicarakanku", Tuduh Delano sambil berjalan memeluk Athena yang sedang menggoreng kentang sebelum di haluskan.
"Di lihat ibu gak enak tau", Athena mendorong tubuh Delano yang memeluknya dari belakang.
"Senang ya yang akan menikah", Ucap sang ibu saat melihat ke arah Delano dan Athena.
"Tentu saja, ibu tidak perlu menanyakan betapa senangnya aku, karena jawabannya ibu pasti sudah tahu", Jawab Delano yang masih memeluk tubuh tunangannya.
"Udah kaya kucing aja manja-manjaan gitu, pasti Athena risih ya", Seru sang ibu menyudutkan putranya.
"Gapapa ibu, Delano emang sering bersikap manja", Jawab Athena membuat sang ibu tersenyum.
"Eh kebalik, kamu tau yang sering bermanjaan sama aku", Delano membantah omongan Athena.
"Kamu lebih sering tau", Jawab Athena tidak mau kalah.
"Kamu lah, kamu juga yang kemarin cium aku pas di kantor", Ucap Delano dan langsung di cubit oleh Athena.
"Ih kan bener, setelah cium aku kamu kabur gak bertanggung jawab banget", Gerutu Delano.
"Ibu jangan dengerin omongan Delano, dia bohong..."
"Haha, aduh sepertinya kehadiran ibu di sini sedikit mengganggu ya. Ibu akan pergi menata meja makan dulu, kalian lanjutkan bermesraannya"
"Baik ibu, nanti kami menyusul setelah semuanya siap", Jawab Athena.
Setelah kepergian sang ibu, Athena kembali melanjutkan aktivitasnya memasak pergedel.
"Ibuku merepotkanmu ya", Ucap Delano.
"Tidak, aku yang memohon kepada ibu untuk mengijinkanku membantunya", Jawab Athena.
"Tapi kamu tidak perlu melakukannya"
"Kenapa tidak boleh, kamu tahu sendiri bahwa saat ini aku sedang bersemangat memasak. Aku senang karena sudah bisa memasak...", Jawab Athena penuh semangat.
"Kamu tahu... Awalnya aku merasa gugup, tetapi setelah bertemu dengan ibumu, aku merasa sangat senang dan tidak lagi gugup, ibumu memperlakukanku dengan baik", Athena memberi tahu Delano tentang perasaannya.
"Aku kan sudah bilang dari dulu, ibuku orang yang baik, tetapi kamu selalu takut bertemu dengannya"
"Haha, aku kan takut... Karena dari banyak novel yang ku baca, rata-rata ibu mertua itu kejam. Dan aku bersyukur karena memiliki calon ibu mertua yang sangat baik kepadaku"
"Awas minggir", Athena mendorong tubuh Delano.
"Aku akan membawa ini ke meja makan, kamu ganti baju dulu sana", Perintah Athena kepada Delano.
"Aku merasa seperti sedang di omeli oleh istriku"
"Ya anggap saja begitu"
"Sana pergi ganti baju", Perintah Athena lagi.
"Ya sayang", Dengan patuhnya Delano menuruti perintah Athena.
Setelah semua makanan tertata rapi di meja makan, Delano kembali dengan baju kaos putih dan celana jeans pendek kesukaannya.
Delano langsung duduk di kursi sebelah Athena, mengambil beberapa sendok nasi dan lauk pauk yang sudah di buat sang ibu, dan tidak lupa pergedel kentang buatan calon istrinya.
Setelah selesai menyantap makan malam, Athena dan Delano ikut membantu sang ibu membawa piring kotor ke dapur.
"Ibu biar aku saja yang mencuci piring", Ucap Athena merasa tidak enak.
"Tidak perlu Athena biar ibu saja..."
"Iya biar ibu saja", Timpal Delano.
"Sekarang sudah pukul 10 malam, sebaiknya kamu ku antar pulang", Ucap Delano kemudian.
"Iya kamu sebaiknya pulang, nanti keluargamu khawatir"
"Tapi aku ingin membantu ibu"
"Tidak usah sayang", Delano menarik tangan Athena meninggalkan dapur.
"Bu aku akan mengantar Athena pulang", Seru Delano kemudian.
"Ibu aku pamit ya", Ucap Athena yang terpaksa harus pamit karena ulah Delano.
"Hati-hati di jalan ya, jangan ngebut-ngebut bawa mobil"
"Iya Bu", Jawab Delano kemudian.
