{ cerita ini lanjutan dari " Tiba-tiba Jadi Gadis Petani" } ....
Tiba-tiba saja jiwa Eleanor di pindahkan ke dunia paralel lain. Ia menjadi gadis miskin yang lemah dan sakit-sakitan. Kedua orang tua gadis tersebut tidak bisa membawanya kerumah sakit karena tidak ada biaya untuk pengobatannya.
.
.
.
"Eh.. dimana aku bukankah aku sedang menikmati hidup mewah ku" gumam eleanor saat ia ia membuka matanya ia sudah berada dalam gubuk reyot..
.
.
.
ini hanya cerita santai tidak banyak konflik...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Belas
"Hey.. semua lihat dia menuju kearah Ririn dan Adel, apa mereka mengenal anak baru itu" ucap salah siswi dengan suara cempreng nya. Semau siswa melihat ke arah Leanor berjalan memang benar menuju ke arah Ririn dan Adel.
Tidak lama setelah itu Leanor duduk di bangku biasanya Putri duduk sekarang juga jadi tempat duduknya. Ririn yang melihat seseorang duduk di bangku sahabatnya tentu ia menegurnya dengan sopan.
" Lihat dia duduk tempat Putri, akan jadi perang besar ini Ririn tidak mengizinkan siapapun duduk disama selain Adel, Vita pun mereka tidak mengizinkannya duduk di sana." Ucap salah satu siswa yang melihat Lea duduk tempatnya.
" Apa kalian tidak tahu Vita adalah pengkhianat dalam kelompok mereka, sekarang dia masuk kedalam kelompok Amanda Genk jenius." Ucap temannya siswa itu.
Lea tentu mendengar bisikan-bisikan teman sekelasnya. Ia juga mengingatkan genk anak jenius itu yang selalu di banggakan oleh pihak sekolah, kalau ia ingat Vita juga termasuk pintar maka ia bisa masuk kedalam genk itu meski ia berasal dari desa.
Sebenarnya Amanda ketua genk anak jenius juga pernah mengajak Leanor/Putri dulunya karena Putri juga termasuk jenius tapi karena sakit ia menolaknya dengan sopan.
Amanda juga tidak menginginkan orang yang sering sakit-sakitan masuk kedalam gengnya. Dia anak kota dan anak orang kaya dan cantik banyak siswa laki-laki yang tertarik padanya. Membuat dirinya sedikit sombong dan meremehkan orang miskin tetapi ia tetap menjaga image anak baik dan lembut di depan orang di sekitarnya.
Lea tidak perduli siapapun mereka tujuannya sekarang adalah belajar dan mendapatkan ijazah, jika ada yang mengganggunya ia akan melawan.
Ririn melihat leanor duduk di bangku Putri ia menghampirinya untuk menyuruh pindah ke bangku lain dengan secara baik-baik. Adel juga mengikutinya di belakangnya karena ia juga ingin membantu Ririn jika gadis yang duduk dibangku teman nya ini jika keras kepala.
" Maaf teman! kursi ini sudah ada yang punya lebih baik kamu cari bangku yang kosong lainnya, karena bangku ini sudah ada pemiliknya." Ucap Ririn kepada Lea dengan sopan, jika Lea tidak pindah ia akan mengusir nya dengan cara lain pikir Ririn dalam hati.
"Benarkah bangku ini sudah ada pemiliknya! Aku kira ini masih tempat dudukku hanya cuti saja tempat duduk ku sudah ada yang mengambilnya, ya sudahlah dimanapun aku duduk sama saja, tujuan hanya untuk belajar." Ucap Lea kembali mengambil tasnya dan mencari bangku yang kosong.
Lea berdiri dari duduknya dan berjalan menuju bangku yang paling belakang, di sana juga kosong satu di sampingnya ada seorang gadis cupu juga pakai kacamata tetapi ia memakai kacamata tebal dan minus. Gadis itu bernama Rara Gusni ia selalu dikucilkan oleh siswa-siswi yang lain, karena tidak menarik dan kutu buku.
"Permisi teman!, boleh aku duduk disini soalnya tidak ada lagi tempat duduk hanya disini yang kosong." Ucap Lea kepada Rara dengan sopan, Rara melihat Lea yang berdiri disampingnya, dari tadi ia hanya fokus membaca.
"Silahkan!, jika kamu tidak keberatan duduk denganku." Ucap Rara lalu kembali membaca bukunya.
Lalu Leanor duduk disana dan meletakkan tasnya di atas meja, setelah itu ia memperkenalkan dirinya kepada Rara.
"Hey!, kamu pasti Rara." Ucap Lea kepada Rara mulai sekarang akan menjadi teman sebangkunya.
" Iya namaku Rara, kamu kenal denganku?" Ucap Rara penasaran dengan Leanor juga heran dari mana Leanor mengenalnya ia selalu menyendiri semenjak sekolah disini. Dan ia juga tidak mempunyai teman jadi dari mana Lea mengenal dirinya pikir Rara dalam hati.
"Tentu saja kenal karena kamu adalah teman sekelas ku, bukan kamu saja semua yang ada dalam kelas ini aku tahu." Ucap Leanor santai, semua siswa yang ada dalam kelas mendengarkan perkataannya dan terkejut.
"Tunggu!, siapa kau mengapa kau kenal dengan kami?" Ucap Adel menyela perkataan Leanor. Semua orang juga penasaran kalau anak baru tidak mungkin mengenal mereka semua. Atau jangan-jangan dia adalah.... terjadi keheningan semua teman sekelas langsung menebak siapa Lea.
" Kau adalah..." Ucap salah satu siswi sudah mengenal siapa Leanor ucapannya dihentikan oleh Leanor.
"Iya, tebakan mu benar!, kalau begitu aku memperkenalkan diriku kembali supaya tidak ada yang menebak lagi, namaku Leanor Putri Ningsih kalian cukup panggil aku Lea saja." Ucap Leanor dengan lembut.
" Putri eh maksudku Lea kau kah itu, mengapa tidak mengatakannya dari tadi, kamu kembali saja duduk ke bangkumu, kalau itu kamu aku tidak akan melarang mu." Ucap Ririn senang akhirnya temannya kembali, ia menghampiri Leanor dan membawanya kembali duduk ke tempat semula.
"Sorry, aku sudah nyaman disini." Balas Leanor menolak ajakan Ririn.
" Kamu marah padaku ya." Ucap Ririn sedih ia menyesal dengan tindakannya tadi " maaf, aku kira itu bukan kamu aku selalu menjaga tempat duduk mu selama ini, maafkan aku Lea." Kata Ririn sambil menjelaskan kepada Lea.
" Aku tidak marah aku memang berniat pindah dari sana dan duduk disini disana selalu dekat dengan Vita, aku tidak suka." Ucap Lea dengan santai.
"Oh gitu, kalau begitu kita saja yang pindah duduk di depan Lea, Ririn ambil tasmu kita duduk didepan Lea dan kita duduk berdua dan Lea bersama Rara." Ucap Adel sambil mengambil tasnya lalu ia bergantian duduk dengan temannya yang duduk di depan Lea, begitu pula dengan Ririn ia setuju dengan usul Adel ia langsung pindah duduk.
Leanor membuka Hoodie nya karena sudah terasa panas lalu ia menyimpan kedalam tasnya setelah itu ia juga membuka masker yang ia pakai di wajahnya.
Nampak lah wajah cantiknya yang ditutupi dari tadi dan body yang sempurna, rambut lurus berkilau dan bibir pink, bulu mata yang lentik masih terlihat walaupun ia pakai kacamata.
Semau siswa-siswi ternganga melihat perubahan Leanor, biasanya putri memang cantik tak kalah saing dengan primadona di sekolah ini yaitu Amanda, tetapi sekarang cantiknya luar biasa Amanda mah tinggal jauh, pikir mereka semua.
" Aaa... Kamu cantik bangat aku iri melihatnya, apa yang kamu pakai selama di rumah, kenapa kulitmu mulus sekali.aku sangat iri." Ucap Ririn langsung heboh sambil memegang tangan Leanor yang lembut juga mentoel-toel pipi lembut Lea.
"Aku tidak pakai apa pun karena aku memang cantik." Ucap Leanor santai lalu ia duduk kembali.
Kebetulan Vita juga masuk kedalam kelas, lalu ia melihat banyak siswa yang berkumpul di bangku belakang, karena penasaran ia juga melihat kesana, ia terkejut siapa yang dia lihat.
cerita nya tidak bertele2 , FL nya jga gak menye2 pokoknya recommended dah.
untuk author nya semangat terus dalam berkarya.
dan kalau bisa terus crazy up ya author.