Setelah sang pahlawan mengalahkan Raja Iblis, dunia kembali damai. Tapi justru... para petualang, penyihir, guild, bahkan monster jadi nganggur.
Aku punya teman wanita, yang mana dia adalah wanita yang paling aku taksir sejak lama, tiba-tiba saja aku keceplosan untuk melamarnya, dan setelah itu...
Yang penting saksikan saja petualangan diriku yang seru dan santai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syah raman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis Yang Dapat Menyerap Monster
[Aku bersama tim melaksanakan perintah komandan Saipul untuk mencari inti Core Solus, demi mengupgrade kekuatan tim kami agar jadi lebih kuat.]
Isolde ternyata pengguna pedang besar sama seperti yang aku miliki.
"Jadi Yuka dan Jassy akan menjadi support di garda belakang." Itu formasi yang aku usulkan.
Jassy berkata, "tapi Yuka biasanya ada di garda depan."
"Dari jenis senjata yang dia miliki, adalah dua pisau belati yang cukup tajam, jadi ketika Isolde dan aku mengalihkan perhatian lawan yang cukup besar, maka Yuka akan datang untuk menghabisi lawan tersebut. Sedangkan kamu harus menyiapkan Qi yang kamu miliki."
"Ketua, aku bukan pengguna Qi, tapi milikku adalah sihir yang terbuat dari Mana."
"Itu bagus... Jadi variasi macam itu akan saling melengkapi."
Setelah kami berjalan cukup lama, sampailah kami ke sebuah perbatasan antara Zona Solus dan Zona Aman.
Ada sebuah ramuan dalam wadah kecil yang harus aku lempar, "ini akan membuka wilayah pembatas selama sepuluh detik, jaga Taced Solus agar tidak memasuki zona aman."
Semuanya mengangguk, lalu aku melemparkan benda itu ke kaca pembatas antara dua zona yang berbeda ini.
Kami melesat ke zona Solus, hingga terjadi pertarungan antara kami dan para monster yang ada di wilayah perbatasan ini.
"Lakukan sesuai rencana."
Kami menghabisi para Taced Solus seukuran manusia satu persatu, tapi nyatanya masih ada Taced Solus yang mengerikan, dia berukuran lebih besar dari manusia, mungkin seukuran lima kaki.
"Kita hajar yang paling besar."
Semuanya telah melesat sesuai arahanku, karena aku dan Isolde menjadi garda terdepan, maka aku menghantam monster itu secara bergantian pada bagian kaki.
Yang paling berbahaya, monster Taced ini memiliki tangan, yang siap memukul kami bagai nyamuk di lantai.
Aku terbang menggunakan sayap Qi, tapi ternyata masih tidak bisa menghantam monster ini menggunakan pedang besarku.
Sedangkan Isolde berada di bawahnya, dan dia tidak waspada dengan tangan kiri monster itu. Kini dia akan terkena hantaman. Aku langsung melesat untuk menahan tangan monster agar tidak mengenainya.
"Serahkan saja padaku!" Ternyata Yuka berada dikelengahan si Taced ini, beruntungnya gadis itu menusuk bagian saraf dari monster Solus raksasa ini dengan sangat kuat.
"Kerja bagus." Ujarku.
Seketika ada cahaya penambah kekuatan, itu berjenis lingkaran yang menambah energi kami dari kejauhan, ternyata yang melakukan itu adalah Jassy.
"Kerja bagus Jassy."
Aku bersama Isolde melakukan serangan pada monster raksasa ini, dengan sangat cepat kami berdua memotong bagian tangan dan kakinya, lalu kepala monster ini hingga jatuh ke tanah... Itu cukup berhasil.
"Yeah!" Kami melakukan dengan kompak.
"Sekarang mari kita lanjutkan perjalanan perburuan." Semuanya setuju dengan apa yang aku katakan.
Tidak lupa juga, kami mengambil beberapa sumber daya dari para Taced Solus yang telah kami kalahkan, "lumayan sih untuk nambah penghasilan." Ujar Isolde... Karena dalam tubuh Taced Solus terdapat benda yang bisa dijadikan perhiasan yang bisa memiliki harga fantastis, tergantung jenisnya.
Kami melanjutkan rute menuju istana kota Altarus.
Setelah beberapa saat kami berlari dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba sampailah kami ke tempat yang diinginkan.
Ada cahaya besar menerangi isi menara istana ini, sehingga aku bisa tahu, inti Core Taced ada di sana. "Benar apa yang komandan Saipul katakan," ini bukan hanya rumor atau apa pun yang bisa membuang waktu, tetapi benda itu adalah sumber kekuatan para monster yang ada di kisaran radius kota Altarus.
Para monster Taced menghalangi kami, sehingga kami bahkan tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan cepat untuk pergi ke atas sana. Bahkan kami bertarung lagi dan lagi.
Aku langsung menggunakan kecepatan anti slip, karena di sini musuh cukup banyak.
Satu persatu musuh telah aku tebas, tidak ada lagi yang tersisa.
Namun dalam beberapa detik kemudian, para monster muncul lagi dan lagi.
Entah bagaimana kami harus memperlakukan semua ini, monster Taced begitu tidak terkendali.
Tiba-tiba dalam riuh monster Taced yang semakin menjadi-jadi, muncullah orang yang sangat cepat dengan tombak, dia menghantam monster ini satu persatu dengan kecepatan melebihi perkiraan manusia biasa.
"Komandan Saipul... Ternyata anda datang juga."
"Aku bertanggung jawab atas ide misi sampingan ini... Kelamatan kalian adalah tanggung jawabku... Sekarang pergilah kalian ke atas menara."
Kami berempat menggunakan kekuatan yang tersisa untuk terbang menuju atas sana.
Ternyata ada dinding transparan yang menahan kami, sehingga kami tidak mudah untuk mengambil inti Core Taced.
Tetapi yang anehnya, diantara kami semua hanya Isolde yang dapat menembus dinding penghalang ini. Dia berteriak karena tangannya seperti dicengkram oleh kekuatan yang tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Pada akhirnya tangannya berhasil meraih Taced Solus itu.
Aku sangat heran ketika Taced itu malah masuk ke tangan kanannya.
Entah mengapa, dia adalah orang pertama yang aku lihat, dapat menyerap kekuatan Taced Solus.
Dia kehilangan kekuatan dan jatuh tanpa sadarkan diri.
Aku langsung melesat untuk menyangga tubuhnya agar tidak jatuh ke tanah dengan keras.
Sekarang dia sudah bisa terselamatkan.
Kedua temannya hanya melihat dirinya yang tidak sadarkan diri.
Komandan Saipul terheran, "cukup aneh, mengapa dia bisa menyerap kekuatan Solus, padahal dia sendiri bukan berasal dari wabah ini."
Kedua temannya akan aku tanya, "Jassy, Yuka... apa kalian pernah melihat hal ini bukan hanya sekali?"
Ternyata mereka memberi anggukan.
