Rahasia Dibalik Pernikahan Paksa

Rakha masih bingung memikirkan bagaimana jika Ibu mertuanya berada dalam bahaya. Belum juga dia menemukan Elvira, kini dia juga harus mencari Ibu mertuanya. Memikirkan itu semua, Rakha berpikir mungkinkah jika kini Elvira bersama dengan ibunya?

Rakha bergegas masuk ke mobil dan menanyakan itu pada Rasya dengan sangat berhati-hati. "Rasya, apa saat orang-orang jahat itu membawamu pergi, kamu hanya sedang bersama Nenek?"

"Tidak," saut Rasya, cepat.

"Tidak, itu artinya kamu sama Mama juga?"

"Bukan Om... Mama gak ada, tapi ada Om Yudha."

"Om Yudha, siapa Om Yudha?"

"Temennya Mama."

Mendengar itu, Rakha terdiam sejenak, memikirkan kemungkinan jika Yudha terlibat dalam hilangnya Elvira dan penculikan Rakha. Dengan senyum dan mengusap kepala Rasya, Rakha mengakhiri pertanyaannya.

"Baiklah, kita lihat, apa ini ada hubungannya dengannya atau tidak." batin Rakha, tersenyum smirk.

Untuk mengetahui kebenaran itu, Rakha menghubungi pihak bank, dan mengirim semua persyaratan yang dibutuhkan untuk memindahkan semua uangnya ke Bank lain agar para penculik Rasya yang sudah menerima cek darinya tak bisa mencairkan uangnya. Dengan segala kemudahan yang tersedia, hanya menunggu beberapa menit, uang sudah berhasil dipindahkan.

"Kita tinggal menunggu mereka menghubungiku untuk menanyakan uangnya atau memberi informasi lain tentang Ibu atau Elvira," ucapnya yakin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ditempat lain, Elvira begitu terkejut saat masuk rumah, Yudha sudah berada disana dengan tatapan tajamnya. Tatapan yang tak seperti biasanya, tatapan yang begitu menyeramkan seakan Elvira baru membuat kesalahan besar.

"A-eum... Yudha, a-ada apa?" tanya Elvira, terbata.

"Darimana kamu?" Yudha balik bertanya.

"Yudha, aku..."

"Bukankah sudah ku katakan untuk tidak keluar rumah, berita pencarian mu belum resmi dihentikan, semua orang bisa mengenalimu dan melaporkan mu demi mendapatkan uang!"

"Yudha, aku minta maaf, aku hanya ingin mencari Rasya dan Ibu," ucap Elvira, sedih.

"Elvira... itulah maksud ku, kamu mau mencari mereka kemana, bukannya ketemu, bisa-bisa kamu juga ditangkap. Bukankah kamu sendiri yang mengatakan tidak ingin kembali pada Rakha suamimu?"

"Aku hanya mengatakan sementara ini, aku tidak tahu kedepannya. Dan untuk masalah Rasya dan Ibu, aku tidak bisa diam saja Yudha, meskipun kamu sudah pergi mencarinya, dan aku tidak tahu kemana harus mencari mereka, setidaknya aku berusaha, tidak hanya duduk diam dirumah."

Dering ponsel menghentikan perdebatan keduanya yang tidak juga usai. Setelah melihat layar ponselnya, Yudha yang seperti tidak ingin Elvira mendengar percakapannya, meninggalkan Elvira dan keluar ke taman untuk menjawab telponnya.

Tak seperti biasanya, kali ini Elvira merasa ingin mendengar Yudha menjawab telponnya. Dari balik jendela, Elvira berusaha mendengar apa yang Yudha bicarakan di telpon, dan karena tidak mendengar apapun, Elvira melangkah keluar, tapi bersamaan dengan itu, Yudha berbalik badan melihatnya, sehingga Elvira kembali berlari masuk dengan rasa gugupnya.

Sepuluh menit berlalu, Yudha kembali masuk. Dia mendekati Elvira dan menegurnya karena sudah mencoba mendengar pembicaraannya di telpon.

"kenapa kamu ingin mendengar dengan siapa aku bicara, apa kamu mulai mencurigaiku?"

Elvira hanya diam menundukkan kepala, meskipun dia belum tahu apapun tentang Yudha, tapi hati kecilnya mulai meragukan Yudha. Bagaimana bisa Ibu dan Rasya sampai diculik sementara mereka hanya orang biasa yang tidak memiliki musuh apalagi harta untuk menebusnya.

Memikirkan itu Elvira terenyuh, mengingat saat dia menceritakan jika sebenarnya Rasya adalah anak kakaknya dan Rakha, yang kini menjadi suaminya. Elvira mengalihkan pandangannya, menatap Yudha dengan rasa yang semakin curiga.

"Ya, hanya dia yang mengetahui hal ini, bahkan di media Rakha tidak menyinggung sama sekali tentang Rasya, dia hanya mencariku." batin Elvira yang semakin yakin Yudha tidaklah setulus yang dia kira.

"Elvira!"

"E-um, ya."

"Kamu benar-benar meragukan ku?"

"Yudha, hanya kamu yang mengetahui hubungan antara aku Rasya dan Rakha, untuk apa orang lain menculik Rasya jika tidak menginginkan uang dari Rakha."

"Ya kamu betul, kamu memang sudah memberitahukan itu kepadaku, tapi sayangnya bukan aku yang melakukannya, tapi Rakha sendiri yang menculik Rasya darimu."

Mendengar itu Elvira terperangah tak percaya, bagaimana mungkin itu terjadi jika bukan Yudha yang memberi informasi kepadanya.

"Kamu tidak percaya, baiklah, lihat ini baik-baik." dengan ponselnya, Yudha menunjukkan Rakha menggendong Rasya masuk ke mobilnya. Hal itu membuat Elvira yang sebelumnya ragu jika Rakha yang menculik Rasya, kini mulai percaya dengan apa yang Yudha katakan.

"Ini belum seberapa, kamu akan lebih terkejut dengan apa yang orang itu katakan padaku tentang Ibumu."

"Ibu, apa, apa yang orang itu katakan tentang ibu?" Elvira begitu merasa sangat khawatir, meskipun belum mendengar apa yang Yudha katakan. terlebih saat Yudha secara perlahan mulai mengatakannya.

"Ibumu... entah dimana keberadaannya."

"Apa maksud ibu tidak diketahui keberadaannya, katakan dengan jelas Yudha!" dengan rasa paniknya, Elvira menarik-narik kerah baju Yudha.

"Aku tidak tahu Elvira, orang itu hanya mengatakan jika Rakha hanya mengambil Rasya dan menyuruh anak buahnya membawa ibumu dengan paksa, sepertinya Rakha ingin merebut Rasya darimu Elvira."

Mendengar itu, Elvira masih merasa bingung, sekalipun yang dikatakan Yudha benar, tapi darimana Yudha tahu semua itu.

"Jika apa yang dikatakan orang yang menelponmu benar, lalu darimana dia tahu tentang Rasya dan ibu, dan bagaimana bisa dia menghubungi mu untuk memberitahu tentang Rakha?"

"Kamu masih saja mencurigaiku?" tanya Yudha yang merasa tidak terima terus di curigai.

"Bukankah sudah kukatakan padamu jika aku akan mencari keberadaan mereka, sepanjang hari aku pergi mencarinya, dan aku memberitahu beberapa temanku untuk membantuku mencari mereka, makanya aku memberi mereka foto ibu dan Rasya untuk mempermudah mereka mencarinya. Dan tanpa sengaja mereka melihat Rasya dibawa oleh Rakha sementara ibumu di bawa oleh orang-orang suruhannya. Rakha bukan hanya ingin memisahkan Rasya darimu Elvira, tapi dia juga memisahkan Tasya dari Neneknya."

Kini Elvira tidak bisa lagi menjawab apa yang Yudha jelaskan. Hatinya begitu hancur sehancur-hancurnya. Perbuatan Rakha terhadapnya saja belum bisa dia lupakan, kini Rakha malah menculik Rasya, menjauhkan Rasya yang sudah dianggapnya seperti anak kandungnya. Bahkan memisahkannya dari Neneknya.

"Elvira, Rakha memiliki, banyak uang, dia bisa dengan mudah mendapatkan informasi demi mendapatkan tujuannya."

Kata-kata Yudha semakin membuat Elvira yakin jika benar Rakha lah yang menculik Rasya.

Bersambung...