Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Datang Ke Pesta
Setelah berkendara cukup lama, mereka akhirnya tiba di sebuah bangunan mewah yang terlihat ramai dan di sekitarnya penuh dengan mobil mewah.
Lilith dan sahabatnya kebingungan, bukankah mereka akan menjalani misi membunuh, kenapa mereka malah dikirim kesana.
Lilith memeriksa kembali koordinat map yang dikirim oleh Veyra, dan benar saja tempatnya disana.
"Kok kita kesini?", tanya Luna kebingungan.
"Gue juga gak tau, Lady ngirim lokasinya disini.", jawab Lilith.
Tak lama kemudian seorang pria berjas menghampiri mereka.
"Kalian kelompok yang diutus Lady?", tanya dang pria.
"Lo siapa?", tanya balik Luna.
"Salah satu anggota Red Blooms.", jawab sang pria.
"Oh, kenapa kita dikirim kesini?", tanya Lilith.
"Karena klien meminta kita untuk menyiksa keluarga target.", jawab sang pria.
"Ngomong ngomong nama gue Alen.", lanjut sang pria yang bernama Alen.
"Oke Alen, sekarang apa rencananya?", tanya Lilith.
"Sederhana, gue sama tim gue bakalan sabotase proyektor buat nampilin kebusukan Anton biar perusahaan yang kerjasama dengan perusahaannya narik saham mereka.", jelas Alen.
"Sedangkan kalian berempat nyusup kedalam pas suasana ribut terus ikutin Anton, kalian bisa lakuin apapun sama dia.", lanjut Alen.
"Ngomong ngomong disana ada acara apaan?", tanya Luna penasaran.
"Ulang tahun ke 20 tahun pernikahan Anton sama istrinya.", jawab Alen.
"Waw kayaknya seru.", ucap Luna antusias.
"Gaun kalian ada didalam mobil disana.", tunjuk Alen ke sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir agak jauh dari lokasi.
Lilith dan yang lainnya segera menuju ke mobil untuk mengenakan gaun yang dimaksud, sedangkan Alen hanya berdiri dan menunggu disana.
Tak lama kemudian, Lilith dan yang lainnya kembali dengan gaun yang benar benar cocok dengan mereka.
"Kalian tau darimana ukuran tubuh kita?", tanya Luna penasaran.
"Gak usah mikirin itu, sekarang ayo masuk.", ajak Alen lalu berjalan lebih dulu.
Lilith dan ketiga sahabatnya mengikuti dari belakang hingga akhirnya mereka tiba didepan gerbang yang dijaga oleh pria kekar.
Pria yang melihat kedatangan mereka segera menghentikan mereka dan bertanya tentang surat undangan.
Alen memberikannya dan memperkenalkan Lilith dan keempat sahabatnya.
"Ini adalah adik nona Veyra, Lilith Mahira.", ucap Alen.
"Lalu, mereka bertiga?", tanya Sang penjaga.
"Mereka adalah pelayan nona Lilith.", jawab Alen.
"Kalian bisa masuk.", ucap sang penjaga.
Alen berjalan memimpin, diikuti oleh Lilith dan teman temannya.
"Alen.", panggil Luna, membuat Alen menoleh.
"Kenapa gue jadi pelayan Lilith?", bisik Luna bertanya.
"Itu cuman formalitas.", jawab Alen.
"Sekarang kalian stay disana.", lanjut Alen sembari menunjuk salah satu sofa yang masih kosong.
Lilith mengangguk dan segera pergi kesana, diikuti oleh ketiga sahabatnya.
melihat makanan makanan yang terlihat lezat, tangan Luna dengan cepat mengambil piring yang kemudian ia isi dengan makanan.
Setelah tiba di sofa, mereka berempat segera duduk, dengan Luna yang masih fokus dengan makanannya.
"Luna! Lo gak sopan banget sih.", bisik Sarah menegur.
"Emangnya kenapa? Kan makanan disini emang disediain buat dimakan.", balas Luna dengan mulut yang masih berisi makanan.
Tak lama kemudian, seorang laki laki remaja tampan yang mengenakan setelan jas rapi melangkah menghampiri mereka.
"Permisi nona.", ucap sang laki laki dengan lembut, membuat Lilith dan ketiga sahabatnya menoleh kearahnya.
Lilith yang sudah pernah hidup sebagai orang kaya segera berdiri dan sedikit membungkuk.
"Apa ada yang bisa ku bantu?", tanya Lilith dengan anggun, membuat sang laki laki semakin terpesona.
"Namaku Aldi Wiratmaja, kalau boleh tau siapa nama nona.", jawab Aldi memperkenalkan diri.
Lilith sedikit terkejut namun segera menetralkan ekspresinya.
"Namaku Lilith Mahira, dan mereka adalah pelayanku.", balas Lilith sembari menoleh kearah sahabatnya.
Sedangkan ketiga sahabatnya terdiam saat melihat keanggunan yang ditunjukkan oleh Lilith seolah itu adalah hal yang biasa bagi dirinya.
"Kalau nona Lilith berkenan, maukah nona berdansa bersamaku?", tanya Aldi.
"Aku menghargai tawaranmu, tapi sayang sekali aku sudah bertunangan.", tolak Lilith dengan anggun.
"Tunangan? Siapa tunanganmu?", tanya Aldi dengan nada tak suka.
Lilith tidak menjawab, melainkan mengangkat tangan dan menunjuk Alen yang tengah sibuk berbicara dengan rekannya.
"Oh maafkan aku, kalau begitu aku permisi.", pamit Aldi lalu melangkah pergi.
Namun dalam hatinya ia menggerutu, "Cih tunangan, awas aja lo gak bakalan bisa lepas dari gue, Lilith.", batinnya sembari menyeringai kecil.