Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24 (Latihan 2)
Ruangan besar berbentuk kubus dengan lantainya terbuat dari batu marmer khusus. Seluruh dinding hingga lantai dilapisi oleh formasi Mana untuk memperkuat 2 kali lipat tingkat kekerasan fondasi bangunan.
Cahaya menerangi setiap sisi gelap ruangan. Julian menatap terkejut melihat ruangan sebesar itu ada dibawah tanah.
Walaupun dirinya berada dibawah tanah namun nafasnya terasa sangat halus sama seperti ia berada didaratan.
"Tempat ini adalah ruang latihan khusus yang dimiliki oleh Tower kita" Renon menjelaskan bahwa ruangan latihan itu adalah miliknya.
"Yah, tempat ini sudah lama tidak dipakai karena sudah lama tidak ada Router baru" Gumam Renon menjelaskan.
"..."Julian yang mendengar ini mengerti maksud dari Renon, karena terlihat dibeberapa sudut banyak sekali debu bertaburan.
"..Mari kita mulai saja latihannya" Ucap Renon menatap kearah Julian.
Mereka berdua sekarang berdiri ditengah ruang latihan. Renon kemudian mengulurkan tangan kanannya kearah samping. Aliran Mana mengalir seperti air, tenang dan lembut keluar menuju ujung telapak tangan Renon yang terbuka.
Berbeda dengan cara Sylvia menggunakan Skills of Destruction nomor 9, bola Mana yang dikeluarkan oleh Renon terasa lebih padat dan kuat.
"Sangat kuat!" Julian yang melihat ini terpana merasakan perbedaan yang sangat besar dengan cara bagaimana dirinya menggunakan Skills of Destruction nomor 9.
"Skills of Destruction.." Gumam Renon seketika bola Mana ditangannya berubah menjadi lebih padat dan kuat.
"..Nomor 9 Canon Ball" Ucap Renon dengan suaranya yang halus ia menembakkan bola mana itu dengan sangat kuat. Seketika bola Mana itu terbang melesat dengan sangat cepat menghantam dinding ruang latihan.
Duarrr.
Ledakan besar terdengar. Seluruh ruang latihan bergetar. Dinding yang ditabrak oleh Canon Ball Renon membentuk cekungan yang cukup besar.
Cekungan dinding itu kembali pulih setelah beberapa saat Renon menghancurkannya.
"..Tadi itu adalah teknik awal dari Skill of Destruction" Ucap Renon setelah mendemonstrasikannya kepada Julian.
"!!!" Julian masih terdiam melihat dampak serangan Renon begitu kuat. Berbeda dengan bagaimana Julian melakukannya, bahkan ketika dirinya menggunakan Canon Ball kepada Red Frog, kemampuan itu tidak bisa menggores wajah Red Frog.
"Bagaimana caranya anda melakukan seperti itu?" Julian tidak bisa menahan rasa penasarannya segera bertanya kepada Renon bagaimana cara ia melakukannya.
"..Pertama adalah kamu harus menarik Mana keluar dari Mana Coremu secara halus, proyeksikan Mana yang keluar dialirkan pada setiap arteri ditanganmu, lalu realisasikan Mana yang keluar diujung telapak tanganmu.." Renon memberikan instruksi awal untuk Julian.
Instruksi awal dari Renon masih sesuai dengan cara bagaimana ia menggunakan Canon Ball. Julian mengikuti perkataan Renon dan segera mengalirkan Mananya. Mengulurkan tangan kanannya kedepan Julian seketika aliran Mana terasa keluar dan mengalir ditangan kanannya.
"..Setelahnya adalah proses yang penting" Renon kemudian mengucapkan setelah proses mengalirkan adalah proses yang terpenting.
"..Pengucapan adalah kunci dari teknik ini" Renon memberitahukan bahwa Skills of Destruction bisa menjadi berbeda untuk setiap individu berdasarkan cara pelafalan teknik mereka.
"Kata-kata yang keluar dari mulut akan berpengaruh kepada hasil yang keluar, emosi atau perasaan akan berpengaruh kepada hasilnya"
"..Buang semua emosi yang tidak berguna dan fokuskan semua indera mu kepada teknik ini" Renon menyilangkan tangannya sembari melihat kearah Julian.
"..." Mendengar ini Julian segera mengikuti apa yang ia katakan.
'Emosi yang mengganggu..' Pikir Julian menyaring semua emosi yang tidak berguna.
'... Memfokuskan semua indera ku' Ucap Julian didalam hatinya.
Seketika Canon Ball Julian berubah menjadi lebih padat ketika dirinya berhasil mengkonsentrasikan densitas bola Mana menjadi lebih padat.
"..Jenius" Mata Renon terbuka lebar melihat bagaimana Julian berhasil melakukannya dalam satu kali percobaan.
"Skills of Destruction.."
"..Nomor 9 Canon Ball" Ucap Julian, seketika bola Mana terbang dengan sangat cepat menghancurkan dinding ruang latihan.
'Darah seorang Marvelus tidak pernah gagal' Renon kagum dengan bakat Julian.
"Selamat" Renon bertepuk tangan memberi Julian selamat atas pencapaian.
"..Bagaimana rasanya?" Renon menatap kearah Julian.
"Aku merasakan perbedaan yang kuat" Ucap Julian sembari melihat tangannya yang baru saja menembakan Canon Ball.
"Sekarang aku akan mengajarkanmu teknik yang selanjutnya.." Renon mengucapkan akan mengajarkan Julian Skills of Destruction nomor 8.
"..Nomor 8 hampir sama dengan nomor 9.." Ucap Renon sembari mengalirkan mananya menuju kedua tangannya.
"..Menggunakan dua tangan?" Julian menatap bagaimana Renon mengaliri kedua tangannya dengan Mana.
"Skills of Destruction.." Gumam Renon mengumpulkan Mana yang cukup besar kearah dua telapak tangannya.
"..Number 8 Canon Ball Barrage" Seketika dari kedua tangan Renon muncul rentetan bola Mana dalam jumlah yang lebih kecil namun keluar secara beruntun. Dinding ruang latihan terlihat hancur dalam jangka yang luas dan lebih parah.
"!!!" Julian yang melihat ini terkejut bagaimana destruktif nya teknik itu.
"..Nomor 8 menguras terlalu banyak Mana jadi hati-hatilah dalam menggunakannya" Ucap Renon setelah ia mengakhiri serangannya.
Mata Julian menatap kearah Renon ingin mempelajarinya. Renon yang melihat ini mengetahui mata seseorang yang haus akan kekuatan. "..Sama seperti teknik sebelumnya namun kamu harus mengurangi ukuran dan densitasnya, kali ini Mana yang kamu keluarkan tidak boleh terputus dari Mana Coremu kalau tidak teknik ini akan berhenti ditengah jalan" Renon menjelaskan.
"..." Julian yang mendengar ini mencoba memahaminya.
Julian segera mengalirkan Mananya melalui dua tangannya menuju kedua telapak tangannya. "..ini" Julian terlihat kesusahan dalam mengendalikan Mananya.
"Akhh" Aliran Mana Julian terputus ketika fokusnya terbagi antara tangan kanan dan tangan kiri.
"..." Renon tersenyum melihat hal ini, karena proses adalah hal yang terpenting dalam latihan.
"Coba lagi" Ucap Renon melihat Julian gagal.
Julian tanpa disuruh mencoba mengulangi untuk kedua kalinya. Kali ini Julian mencoba mempertahankan fokusnya secara perlahan dan tidak terburu-buru mengalirkan Mana nya menuju kedua tangannya.
Percobaan kedua berhasil.
Namun yang lebih sulit lagi Julian mencoba merealisasikan bola Mana pada kedua telapak tangannya. Bola mana berukuran kecil muncul dikedua tangannya, namun bentuk mereka terlihat belum solid. Kedua bola itu bergetar seperti bola air yang tidak solid.
"..Sial" Julian menggerutu mencoba mempertahankan fokusnya, namun hal itu sia-sia ketika bola Mana ditangannya meledak melukai kedua tangannya.
Duarrr.
Kedua tangan Julian terluka merasakan rasa sakit sedikit. Dengan cepat Julian menyembuhkan luka itu dengan regenerasi tubuhnya.
"..Lagi" Ucap Julian tidak menyerah.
Julian memfokuskan lagi dan membuat dua bola Mana dikedua tangannya. Kali ini Julian berhasil membuatnya dan berhasil menembakkan bola Mana itu.
"Bagus" Renon melihat proses Julian yang cepat.
"..Sekarang buat jumlah bola Mana yang keluar berkali-kali lipat" Tersenyum Renon menunjukkan part tersusah dalam berlatih teknik ini.
"Sial" Mengutuk Julian setelah mendengar ucapan Renon.
4 Kali percobaan, 10 Kali percobaan, 14 kali percobaan. Julian selalu gagal ketika menembakkan bola Mana itu. Aliran Mana Julian selalu terhenti ditengah-tengah.
Sudah beberapa menit berlalu setelah Julian mencobanya. 'Aku saja membutuhkan beberapa Minggu hingga berhasil menguasai teknik ini sepenuhnya' Ucap Renon didalam hatinya.
Renon melihat tubuh Julian selalu terluka ia segera menggunakan kemampuannya untuk menciptakan area penyembuhan. "Supporting Domain" Renon menggunakan salah satu kemampuannya mengayunkan tangannya.
Seketika muncul proyeksi lingkaran transparan yang menutupi ruang latihan mereka. Julian yang melihat ini terkejut melihatnya. Julian merasakan regenerasi tubuhnya menjadi lebih cepat berkali-kali lipat. Ia bahkan bisa merasakan jika anggota tubuhnya terpotongpun anggota tubuh tersebut pasti akan langsung sembuh.
"..Jadi ini kekuatan seseorang yang berada di Stage 5" Gumam Julian melihat kearah Renon.
"Aku akan membantu jadi kau tidak perlu khawatir dengan lukamu" Ucap Renon melihat Julian harus selalu terhenti ketika tubuhnya terluka menunggu waktu regenerasi tubuhnya bekerja.
"Terimakasih master" Julian merasa senang dengan hal ini.