Dalam satu hari Tiara kehilangan semuanya...
Orang tuanya yang meninggal secara mendadak, lalu tantenya yang menguasai harta peninggalan orang tuanya, dan terusir dari kamarnya sendiri.
Belum lagi sepupunya yang teramat sangat cantik, yang selalu merebut apapun yang Tiara suka, dan selalu membuat Tiara mendapatkan hukuman dari tantenya.
Dan ketika tiba saatnya ia mengambil alih apa yang seharusnya menjadi miliknya... Tiara harus mencari pria yang sangat berkuasa untuk membantunya, dan pria itu adalah Kenzou.
"Aku akan membantumu, tapi kamu juga harus membantuku..." ujar Kenzou.
"Membantu apa?" tanya Tiara.
"Menjadi kekasih bayanganku, untuk membuat sepupumu itu cemburu...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nicegirl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Benalu
Dan satu minggu setelahnya Kenzou tidak melihatnya lagi, yang ternyata sudah di pindahkan ke sekolah lain oleh keluarganya.
Sejak saat itu Kenzou tidak pernah melihat gadis kecil itu lagi, dan konyolnya ia merasakan ada sesuatu yang hilang dari rutinitas hariannya.
Sampai akhirnya Kenzou kembali melihatnya saat penerimaan mahasiwa baru. Gadis kecil itu sudah berubah menjadi wanita dewasa yang luar biasa cantik, yang selalu dikerubungi para pria kemanapun wanita itu pergi.
Tidak ada lagi raut kesedihan yang selalu menghiasi wajah mungilnya dulu. Saat ini gadis kecil itu sudah bermetamorfosis menjadi wanita dewasa yang ceria, yang selalu menebarkan senyum memikatnya kepada siapapun yang melihatnya.
Hati kecil Kenzou berkata wanita itu bukanlah orang yang sama dengan gadis kecil yang selalu mencuri perhatian Kenzou dulu. Tapi wajahnya mirip sekali dengan gadis kecil itu.
Itulah makanya Kenzou mendekati Dasha, ia ingin mengetahui siapa wanita itu sebenarnya. Dan ternyata hati kecilnya memang benar, Dasha bukanlah gadis kecil berwajah sendu itu, tapi Tiara.
Dan Kenzou kembali bersikap dingin pada Tiara, di hari pertemuan pertama mereka, atau setidaknya itulah hari pertama Kenzou melihat Tiara dewasa.
Kenzou memukul kesal stir mobilnya, sebelum menelepon asisten pribadinya, Ariel.
"Sudah dapat informasi apapun tentang Tiara?" tanyanya.
"Sudah, Tuan. Berkasnya sudah di tangan saya, dan saat ini saya sedang menuju kantor anda...." jawab Ariel.
"Bagus, saya juga sedang menuju ke sana. Tunggu di ruangan saya...."
"Baik, Tuan."
"Ini data lengkap Nona Tiara, Tuan." ujar Ariel setelah Kenzou duduk di balik meja kerjanya.
Kenzou langsung membuka data itu,
"Hmmm.... Jadi namanya Tiara Karimova? Ayahnya asli Rusia?"
"Ya, Tuan..."
"Rumah yang ditempati saat ini adalah rumah keluarganya? Itu berarti Dasha dan orangtuanya tinggal di sana untuk menemani Tiara?"
Ariel terdiam, ia ingin menyampaikan sesuatu tapi terlihat ragu-ragu.
"Katakan saja semuanya, Riel. Jangan ada lagi yang kau tutup-tutupi!" tegas Kenzou.
"Saya ragu memberitahu anda, Tuan. Karena ini menyangkut wanita yang anda sukai di kampus..."
"Wanita yang saya sukai? Memangnya siapa wanita itu?" tanya Kenzou bingung.
"Nona Dasha, di kampus sudah beredar kabar kalau Tuan sedang mengejar-ngejarnya...." jawab Ariel.
"Astaga... Siapa yang mengejar Dasha? Redam segera berita itu!" rutuk Kenzou.
"Baik, Tuan."
"Memangnya ada apa dengan Dasha sampai kau ragu untuk menceritakannya?"
"Menurut laporan yang saya dapat, saat ini aset kekayaan Nona Tiara dikuasai adik dari Mamanya, yang merupakan orangtua dari Nona Dasha...." jelas Ariel.
"Kalau begitu, Tiara bukan menumpang hidup dengan keluarga Dasha... Lalu kenapa keadaan Tiara menyedihkan sekali? Zaa pernah cerita pada saya, kalau Tiara kehabisan uang, wanita itu pulang dengan berjalan kaki dari sekolah ke rumahnya... Kalau memang dia punya harta warisan dari kedua orang tuanya, kenapa keadaannya bisa sampai menyedihkan seperti itu?"
"Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, Tuan. Seluruh harta kekayaannya, termasuk keuangannya, sudah dikuasai orang tua Nona Dasha, dengan dalih sebagai walinya, Nona Dasha dan kedua orangtuanya sudah seperti benalu, menguras kekayaan Nona Tiara, tapi membiarkan Nona Tiara tidak terurus hingga kurus seperti itu...." jelas Ariel.
"Tapi beberapa bulan lagi usia Nona Tiara sudah delapan belas tahun... Dan dia sudah berhak atas seluruh warisan kedua orang tuanya, Nona Tiara berhak mengambil alih lagi apa yang sudah menjadi miliknya, termasuk perusahaan ayahnya yang sekarang di pegang Omnya. Begitulah isi surat wasiat dari orang tuanya." lanjutnya.
"Apa nama perusahaannya?"
"Tiara Corp."
"Tiara Corp? Perusahaan perhiasan ternama itu milik orang tua Tiara?" tanya Kenzou sambil menatap penuh asisten pribadinya itu.
"Ya, Tuan. Tapi akan sulit untuk Nona Tiara mengambil alih lagi perusahaan itu, karena semua karyawan lama yang setia pada Tuan Karimova dan keluarganya, sudah di pecat semua. Berganti dengan karyawan baru yang takut pada Omnya Nona Tiara itu." jawab Ariel.
"Kau tahu pengacara keluarga Karimova?"
Ariel mengangguk sebelum menjawab, "Iya, Tuan."
"Segera atur pertemuan saya dengan pengacara itu!" perintah Kenzou.
"Baik... Ada lagi yang ingin ditanyakan, Tuan?"
"Untuk sementara tidak ada, sekarang tolong kau pimpin rapat dengan bagian finance, bilang saja saya sedang sibuk." seru Kenzou.
"Baik, Tuan." sahut Ariel sebelum berbalik dan keluar dari ruang kerja Kenzou.
Kenzou menatap foto Tiara, gadis kecil yang kini sudah beranjak dewasa. Anak semata wayang Karimova yang meninggal secara mendadak bersama dengan istrinya, karena keracunan makanan.
Yang membuat Kenzou bertanya-tanya, Sebenarnya apa yang mereka berdua makan, hingga menyebabkan keduanya kehilangan nyawa? Kenapa Tiara dan yang lainnya baik-baik saja?
"Sepertinya aku akan meminta Ariel untuk menyelidikinya, setelah aku bertemu dengan pengacara keluarga Tiara tentunya." gumam Kenzou.
Dasha... Untungnya Kenzou belum melangkah terlalu jauh dengan wanita itu, yang sempat ia kira adalah gadis masa kecilnya.
Sekarang yang harus ia pikirkan adalah, bagaimana caranya mendekati Tiara, setelah Kenzou bersikap dingin padanya.
Ah, tapi untuk apa juga aku mendekatinya? Aku tidak ada perasaan apapun padanya... Aku hanya penasaran pada gadis kecil itu, tidak lebih....
Tapi tadi saat Kenzou melihat pipi Tiara yang memerah, ia merasakan sesuatu di dalam dadanya, seperti amarah yang siap ia limpakan pada siapapun yang menyebabkan memar di pipi Tiara itu.
Rasa ingin menarik dan merengkuh Tiara ke dalam pelukannya begitu kuat, sekuat perasaan yang timbul saat mengetahui kalau Tiaralah gadis kecil itu, perasaan ingin selalu melindunginya, seperti ia melindungi Keizaa dan Aliana.
Kenzou mengeluarkan ponsel dari saku jasnya, lalu mencari nama Keizaa di contact personnya, dan langsung menelepon adiknya itu.
"Ya, Kak...." sapa Keizaa.
"Apa tadi di kelasmu ada pelajaran olah raga?" tanya Kenzou tanpa basa-basi lagi.
"Kok Kak Zou bisa tahu?" tanya Keizaa.
Ah, ternyata benar ada pelajaran olah raga... Tapi masalah terkena bola...
"Apa benar wajah Tiara terkena bola basket tadi?"
"Kata siapa? Tidak kok kak...."
"Oh, yasudah kalau begitu...."
Kenzou baru akan memutuskan sambungan teleponnya ketika Keizaa berteriak, "Tunggu!!"
"Kenapa, Zaa?"
"Apa kakak melihat memar di pipi Tiara?" selidik Keizaa.
"Iya, tadi Kakak mengantar Dasha pulang, dan bertemu dengan Tiara yang baru saja pulang dari sekolah... Kenapa?"
"Dasha? Kak Zou mengantar Dasha pulang? Apa Kak Zou menyukai wanita licik itu?" cecar Keizaa dengan nada kesal.
"Kakak hanya mengantarnya pulang, Zaa. Kakak tidak memiliki perasaan apapun padanya..." sanggah Kenzou.
"Awas saja kalau sampai Kak Zou pacaran dengannya, asal kakak tahu... Dasha lah yang menampar Tiara! Bukan hanya sekali tapi dua kali!! Sampai aku bertemu dengan wanit licik itu, aku akan cakar-cakar wajahnya!!" ancam Keizaa.
Apa? Jadi Dasha yang sudah menampar Tiara?
Tanpa bicara dengan Keizaa lagi, Kenzou langsung mematikan ponselnya. Pikirannya kembali ke Tiara, gadis kecilnya yang malang.
Ditinggal kedua orang tuanya untuk selamanya saat usia lima tahun, pasti sangat berat untuk Tiara.
Disaat anak-anak seusianya sedang ceria-cerianya, Tiara justru duduk termenung dengan pikiran kosongnya. Anak itu bahkan tidak menitikkan air mata, mengingat betapa sedihnya raut wajahnya saat itu.
Dear Readers....
Sudah hari senin... Jangan lupa vote yaa untuk babang Zou😁✌
Happy Reading...
sungguh mantap sekali ✌️ 🌹 🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘 😘