Tidak ada yang tahu pasti bagaimana takdir telah di gariskan. Almira Kanaya tidak sengaja menumpahkan jus milik salah seorang pria yang bernama Hafiz Muhammad Adnan.
kejadian tak terduga tersebut ternyata menarik keduanya dalam hubungan abstrak yang cukup membuat hati mereka porak-poranda bak rollercoaster. penasaran? mari simak kisahnya.
note : cerita ini murni dari tulisan author dilarang untuk di coppy paste, jika terdapat maka akan berusan dengan undang-undag hak cipta. ☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Hikma Arzam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23. Amukan
Hafiz langsung menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran. ia kecewa karena ternyata kebaikannya di manfaat kan oleh Angeline. memang tidak seharusnya ia berbaik hati pada perempuan itu bahkan pikiran yang sempat ingin memafkannya karena dulu sempat kehilangan kendali justru kini berubah jadi rasa benci.
tuuuuuut.
Ia menghubungi Abyan untuk segera membuat pernyataan di media sosial bahwa Hams resto dan dia tidak punya kerja sama apapun lagi dengan Angeline bahkan.
"halo, batalkan semua kerja sama dengan Angeline, termasuk demo menu baru" ujarnya sesat setelah Abyan menerima sambungan telpon nya.
"oh wow sudah sadar?" pria di seberang telepon sana meledeknya. bahkan nada tawanya terdengar sedikit.
"saya tidak sudi mengenal Angeline" pungkas Hafiz lalu menutup sambungannya.
Hafiz melajukan mobilnya dengan kecepatan lebih cepat dari kendaraan rata-rata. ia merasa bodoh sebab begitu mudahnya terperdaya oleh ucapan Angeline yang mengaku sakit bahkan ia merasa amat menyesal pernah bersitegang dengan Hanan dan Haya hanya untuk membela Angeline.
Di lain sisi ia lebih terpukul mengingat rumor kedekatannya dengan Angeline ia biarkan begitu saja padahal ada hati perempuan yang begitu sangat ia perjuangkan sejak dulu merasa sakit hati.
"bodoh-bodoh-bodoh aaargh" ucap Hafiz frustasi seraya memukul stir mobil. untung saja mobilnya tidak oleng karena kecerobohannya.
Ponselnya berbunyi di sana tertera nama Angeline, Hafiz langsung menolak panggilan itu dan dengan cepat ia memblokir kontak Angeline. sudah cukup ia di bodohi perempuan itu sekarang prioritas nya adalah Almira dan soal Angeline ia akan membuat perempuan itu merasakan akibatnya.
Mobilnya terus melaju ke Hams resto dengan rasa dan pikiran yang berkecamuk. Almira dengan cara apapun ia akan menebus keselahannya meskipun perempuan itu akan menjauhinya ia tidak akan goyah.
Abyan menjauhkan telinganya dari ponsel, bunyi pemutusan sambungan itu buat telinga nya berdegung sedikit. "buset main matiin telpon aja ni pak bos."
pemuda itu bergegas menghubungi para investor dan management iklan untuk menu baru agar black list Angeline dari daftar model dan pembatalan kontrak gaji. setelah mengkonfirmasi management dan penanam modal Abyan bergerak turun ke kitchen set.
"semua nya kumpul dulu dan tolong perhatian nya sebentar." ujar Abyan.
Alfan, Bara, Chana dan Dinda bergegas mendekat sisa para chef yang sibuk memasak.
"ada apa?" ucap Bara heran karena tidak biasanya Abyan mengumpulkan mereka secara mendadak, abyan biasanya menggunakan announcement grup kerja.
"why?" tambah Dinda.
Abyan menarik nafas lalu menghelanya sebelum memulai pembicaraan. "kampanye demo makanan minggu ini fiks dibatalkan, ini atas permintaan bos sendiri" ujarnya terjeda.
Alfan mengerutkan kening sama dengan yang lainnya. mereka keheranan karena konsep dan eksekusi nya semua sudah di bahas waktu rapat kerja saat Hafiz lagi mode gila kerja tapi kenapa sekarang mendadak dibatalkan.
"kemudian jangan biarkan model kita masuk ke dalam perusahaan lagi, baik sebagai pelanggan atau orang yang ingin komplain, jangan tanya alasannya karena itu alasan pribadi bos"
Bara, Alfan, Chana dan Dinda tampak lesu. seharusnya mereka diberitahu alasannya agar tidak mati penasaran seperti ini.
"oh i know kenapa dia di black list" ujar Chana tiba-tiba.
"kalian liat nggak berita pagi ini tepatnya jam sembilan lewat, Angeline lagi dikaitkan dengan Almira soal haters nomor satu dan yang dikata hatersnya adalah Almira" lanjut Chana.
"what?" Bara, Alfan, Abyan dan Dinda langsung berucap kaget bersamaan.
"iissh" Chana mengusap telinganya karena kehebohan rekan-rekannya.
"kalian kok kaget sih, cek aja deh jangan kudet" ujar Chana sedikit kesal.
"serius chan jangan buat kami makin kepo ya" ucap Alfan.
Bara, Dinda dan Abyan langsung membuka sosial media dengan ekpresi yang sama ke-tiga nya melongo secara bersamaan.
"Gilaaa, mereka hate komen Almira parah banget" ucap Bara.
"ada yang bilang Almira cewek sok polos padahal suhu" ujar Alfan.
"saya nggak habis pikir ini kalau Haya tau hancur sih mereka" ujar Dinda.
"gila Angeline gila" murka Hafiz setelah singgah di kantor Haya karena panggilan group mereka.
"bagaimana dengan orang-orang it apa mereka sudah menemukan akun-akun yang menghina Almira?" tanya Hanan yang kini semakin marah.
"update perkembangan nya akan di beri sebentar sore, setelah akun-akun itu ketahuan kita harus mengambil langkah tegas untuk membuat mereka jera" jelas Haya.
"laporkan ke pihak berwajib" timpal Hanan.
"penjara saja sekalian biar mereka sadar" Hafiz malah menawarkan untuk memenjarakan para pelaku.
"ya-ya-ya, mungkin jeruji besi akan membuat mereka paham dengan resiko tindakan mereka." tambah Haya.
Tiga laki-laki itu berwajah tegang pikiran mereka penuh bahkan Hanan dan Hafiz sejak diskusi tadi tidak pernah berhenti menyuruh bagian media mereka untuk meredam amukan haters ke Almira. namun itu tidak bisa meredam ibarat kata mati satu tumbuh seribu.
Hanan, Haya dan Hafiz semakin geram terlebih lagi ada yang mengatakan bahwa Almira sebenarnya perempuan jahat yang berlindung dalam baju dan hijabnya yang lebar. Haya rasanya ingin sekali meremukkan wajah netizen yang berucap seperti itu.
Triiing...
nada telepon berbunyi dan itu berasal dari ponsel Haya disana tertera nomor kontak yang ia simpan dengan nama ayah. Haya mengangkat sambungan.
"kenapa adik kamu terkena skandal Haya? cari tahu siapa yang menyebabkan semua ini" ujar Razfan di seberang telepon.
"kami sedang menyelidikinya ayah, bahkan saya sudah meminta pihak IT untuk melacak semua akun-akun yang melontarkan bullyan pada Al" jelas Haya.
"desak dengan cepat, jika sudah dapat pelakunya suruh dia membuat permintaan maaf secara langsung pada Al dan media jika tidak hancurkan mereka" titah Razfan lagi.
Haya meringis mendengar permintaan ayahnya yang terkesan tidak berperi kemanusiaan itu tapi seorang ayah tidak salah jika ingin melindungi anaknya hanya saja batas toleransi ayahnya sangat minus.
"baik ayah" jawab Haya menurut.
Hanan dan Hafiz memperhatikan Haya yang terlihat sedikit meringis dengan alis yang saling bertaut.
"ada apa?" tanya Hafiz.
Hanan hanya diam sambil memerhatikan dan tangannya bergerak menghapus komen-komen negatif di media.
"ayah saya meminta untuk segera mempercrpat pelacakan dan jika si pelaku tidak membuat nama baik Almira kembali maka dengan terpaksa keluarga nya akan di hancurkan" jelas Haya.
Hanan tersenyum miring "saya setuju ada baiknya pelaku seperti itu di tindak tegas" timpalnya.
"saya ikut menghancurkan mereka kalau memang itu perlu bahkan saya akan minta ayah saya untuk menggerakkan kekuasaan nya membuat keluarga mereka berada di titik terbawa, karena saya yakin ini semua ulah Angeline" tambah Hafiz.
Haya melongo ternyata dua orang manusia di dalam ruangan nya ini punya hati dingin bahkan peri kemanusiaan mereka juga terkikis jika menyangkut perbuatan oknum-oknum yang jahat. apa hanya dia yang masih sedikit memiliki rasa kasihan? no no dia juga sama halnya hanya saja ia baru sadar sekarang.
"oke mari hancurkan mereka" balas Haya dengan senyum smirknya.
jika bisa di gambarkan aura tiga manusia dalam ruangan itu menjelma menjadi tiga manusia kejam.
"Bella jangan gitu lah."
ceritanya keren banget seriuss😁✨✨
jangan lupa mampir di karya aku ya thor. terimakasih