Ketika keturunan mafia menyamar menjadi mahasiswa yang dibully!
William Stone-Brooks memiliki maksud tersendiri hingga memilih berkuliah untuk kedua kalinya di Venesia Italia, menyamar menjadi pria pendiam, culun dan sering di-bully. Hingga satu insiden yang membuatnya tertarik kepada seorang gadis yang berani membelanya tatkala semua hanya diam saat pembullyan terjadi. Jane Stewart, itulah nama gadis pemberani dan sangat energik.
Dengan maksud terselubung, William berhasil mendekatinya hingga menjalin hubungan kekasih dengan Jane sampai hari itu tiba.
“Aku tidak ingin berurusan denganmu Mr. Mafia.” Gertak Jane menatap tajam penuh amarah ketika dia merasa dikhianati oleh pria yang pernah dia cintai.
“Sekarang kau akan selalu berurusan denganku, ketika aku akan menjadikan mu sebagai milikku, Jane Robinson.”
Deg!
SEASON 2 DARI A Baby For The Mafia Boss
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEiaMM — BAB 24
SEDIKIT TENTANG WILLIAM
Dress putih dengan corak bunga-bunga kecil berwarna hitam, sangat cocok untuk Jane yang saat ini menggerai rambut panjangnya dengan tatapan marah penuh kekesalan.
“Anda terlihat sangat cantik!” puji salah satu pelayan menatap Jane dari pantulan cermin.
“Sekarang tinggalkan aku, aku sendiri.” Pinta Jane tanpa menoleh.
“Maaf Nyonya, kami tidak bisa meninggalkan mu sampai tua. William pulang.” Jawab salah satu pelayan yang sedikit menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat.
Mendengar itu Jane mencoba menahan amarahnya hingga rasanya ia ingin melepas tangis. -‘Sebenarnya apa yang pria itu inginkan?’ batinnya memejamkan mata.
Jane kembali membuka matanya usai berhasil menenangkan dirinya untuk tidak melupakan amarahnya kepada para pelayan yang tak bersalah itu. “Aku ingin berkeliling mansion. Apa bos mu juga melarang hal itu?”
Para pelayan tadi saling menatap penuh kebingungan. Tapi ucapan Jane ada benarnya juga— Will tidak melarang ataupun tidak mengatakan soal apakah Jane boleh berkeliling mansion.
“Baiklah Nyonya, tapi ku mohon hanya berkeliling saja. Dan kami akan menemani Anda.” Jelas pelayan tersebut yang mau tak mau Jane harus setuju.
Di sisi lain, Stacey sibuk berbincang serius dengan salah satu anak buahnya sembari berjalan masuk dari luar mansion.
“Bagaimana pun jangan sampai ada para pengkhianat sialan. Aku sudah muak dengan semua itu.” Ujar Stacey yang dimengerti.
Hingga langkahnya terhenti saat dia melihat ke arah Jane dan enam pelayan yang bersamanya. Stacey tersenyum kecil tak menyangka William akan bertindak seperti itu, hampir sama seperti ayahnya dulu.
Tentu saja Jane juga melihat keberadaan wanita yang sempat bertemu dengannya di ruangan Will.
“Pergilah!” pinta Stacey kepada anak buahnya sebelum ia menghampiri Jane.
“Kalian bisa pergi, dia akan bersamaku.” Pinta Stacey kepada para pelayan tadi yang masih ragu karena dia takut bila William akan marah kepada mereka karena sudah meninggalkan Jane sendirian. Okay, tidak sendirian, namun bersama Stacey.
Mendengar itu, Jane hanya diam menatap lekat ke Stacey yang kini menatap ke para pelayan tadi dengan lekat. “Kenapa? Apa karena Will? Dia tidak akan menghukum kalian, aku yang akan bertanggung jawab! Benar begitu Jane!” ucap Stacey menatap ke wanita itu.
“Setidaknya kau bisa membantuku dan para pelayan agar tidak kena amukan William! Ayo!” ajak Stacey tersenyum kecil.
Sedikit ragu untuk mengikutinya, Jane menoleh ke para pelayan yang hanya diam menunduk.
Hingga akhirnya dia memilih mengikuti langkah Stacey yang entah akan membawanya kemana.
“Jane Stewart! Itu adalah nama aslimu bukan, dan kau juga memiliki marga lain, yaitu Robinson. Panggil saja aku Stacey!” jelas Stacey membuat Jane berkernyit kening.
“Kau siapa? Bagaimana kalian tahu aku... Maksudku.. Aku pernah menjadi bagian keluarga Robinson?” tegas Jane sedikit kesal kepada Will.
Mendengar itu, Stacey tersenyum miring dan berbalik menatap Jane saat mereka sudah berada di ruang perapian.
“Aku adik dari ayahnya William Stone-Brooks! Dan tentu saja kami tahu soal dirimu Jane, karena sekarang Stone-Brooks akan berurusan dengan Robinson.” Jelas Stacey dengan antusias.
“Apa yang akan kalian lakukan?”
“Hanya membalas pengkhianat di masa lalu!” balas Stacey dengan tenang sembari mendekat ke arah atas perapian dan menuangkan beer untuknya sendiri.
“Apa itu sebabnya Will melakukan semua ini kepadaku? Kau pasti tahu hubungan antara aku dan Will di Venesia.” Jelas Jane menahan kesedihan dan kekecewaan nya.
Wanita dengan kaos putih dan rok selutut warna hijau tua itu baru saja meneguk minumannya. Bibir merahnya yang tipis tersenyum kecil menatap ke Jane yang nampak sedih sekaligus kesal.
“No. Lebih tepatnya melindungimu dari mereka.” Balas Stacey yang dalam sekejap senyumannya hilang.
Tentu saja Jane berkerut alis semakin terheran mendengar semua itu.
Stacey berjalan ke arah kotak kaca yang terdapat potongan baju pengantin Donovan dan Laila yang masih dipajang di sana. Jane dapat melihatnya akan adanya noda darah juga noda hitam dari sebuah bakaran di sana.
“Apa itu?” tanya Jane untuk memastikannya saja.
“Kenangan buruk yang masih William simpan sampai dia membalas atas kematian Donovan dan Laila Stone-Brooks. Mungkin kau pernah mendengar nama salah satunya Jane dari mulut ayahmu.” Ujar Stacey membuat Jane mencoba mengingatnya.
Jantungnya ikut berdegup saat dia tak bisa mengingat apapun.
“Mungkin perlakuan William menyebalkan karena dia sudah mengkhianati cintamu, tapi percayalah... Dia sedang membalas cintamu di sini!”
Sungguh! Ucapan Stacey barusan membuat Jane antara percaya atau tidak. Namun saat dia melihat isi di dalam kotak kaca tadi, Jane menjadi terus mencoba mengingat nama yang Stacey ucapkan tadi. Lalu, kenapa mereka Stone-Brooks ingin melindunginya dari Robinson yang merupakan keluarga tirinya sendiri?
“Sebaiknya kau bicarakan dengan William sendiri. Percaya ataupun tidak, keputusan ada di tanganmu. Dan iya— jangan mencoba kabur, atau itu akan membuatmu dalam masalah dan rumit Jane! Aku harap kau berpikir lebih bijak dan mengerti akan situasi di sekitar mu.” Jelas Stacey yang akhirnya melenggang pergi begitu saja.
Sementara Jane terdiam menatap kepergian Stacey lalu kembali menoleh ke arah kotak kaca yang disimpan oleh Will sendiri.
...***...
Berada di sofa hitam, Will mendengarkan dengan baik perkembangan bisnis gelapnya yang sudah dia tinggal cukup lama. Betapa puasnya dia mendengar keuntungan yang berlipat tanpa henti.
“Ada beberapa musuh yang terkadang mencuri kesempatan disaat Anda tidak ada Tuan. Tapi Anda tidak risau, kami sudah mengurusnya.” Jelas si penjaga PUB yang memang sudah Will pilih.
“Hm. Untuk saat ini aku hanya ingin fokus ke Robinson, aku akan menghabisinya lebih dulu.” Ujar Will meneguk beernya hingga habis sekali teguk.
Usai berkunjung, tentu saja Will pergi ke tempat lainnya lagi dan itu membuatnya terlihat sibuk sekali seharian dan harus melupakan Jane sejenak. Yang entah apa yang akan dilakukan Jane disaat para pelayan tidak menjaganya lagi atas perintah Stacey sejak awal.
Brakk!!
“Terima kasih! Kau sebaiknya istirahat saja, setiap hari aku selalu membuatmu kesusahan!” ucap Aurora yang baru saja turun dari mobilnya bersama Dante.
“Saya tidak mempermasalahkan hal itu Nona. Istirahatlah!” balas Dante tersenyum tipis. Ya! Perlu diingat bahwa pria itu hanya tersenyum kepada Aurora saja. Senyuman yang tulus!
Aurora menarik napas dalam-dalam dan mengangguk kecil. “Selamat malam!” pamitnya sebelum akhirnya dia masuk ke rumah, alias mansion Stone-Brooks karena dia ingin bertemu dan bicara dengan adiknya yang angkuh itu.
Saat melenggang masuk, Aurora justru mengentikan langkahnya saat dia berpapasan dengan Jane yang nampak kebingungan ingin kabur atau tetap. Ya! Wanita itu tak sadar kalau langit sudah menjelang malam, bahkan dia menolak setiap tawaran makan dari para pelayan.
Kedua wanita tadi saling menatap penuh tanya, namun Aurora yang sudah tahu tentang Jane, ia tersenyum ramah seperti biasa.
“Jane?!”
Sudah di duga, Jane tahu kalau orang-orang di mansion itu sudah tahu namanya.
“Hm.”
“Namaku Aurora! Senang bisa bertemu denganmu. Aku harap Will memperlakukan mu dengan baik!” ujar Aurora yang tahu akan watak adiknya.
“Dia sangat baik sampai membuatku hampir tidak bisa bernapas.” Balas Jane sedikit menggerutu.
yg mencelakaimu itu orang suruhan ipar nya will loh Aurora 🙂😂🫢🤭
Apkah peter Robinson salah-satu penghianat di bisnis Donovan dulu nya...sprti nya iya..
Dinikahi selanjut nya utk di cintai ..benar bgitu kan will 🥰😘
apakah kamu harus terluka dulu di tangan orang lain Jane baru kamu patuh kepada Will???? 🤔🤔🤔
Apakah Aurora akan mengalami sesuatu di tengah jalan???
sprti nya Nat hrs di beri pelajaran sama Dante 😀😂🫢🤭
klu will yah jiwa2 ayah nya Donovan keras kepala & tanpa belaa kasih sm musuh..
kpn thor aurora di bikin romantis sama asisten dante hehehehehe
apakah mereka mau menyerahkan nyawa mereka sndri????
edan wkwkwkw
Mending kalian ceritakan kenapa dng keluarga Robinson, apa yg ingin dia perbuatan sama Jane, biar Jane mikr" buat kabur wkwkw