Nathan Edward seorang pria tampan dengan tubuh tegap tinggi. Nathan bekerja sebagai penjaga toko buah,kehidupannya jauh dari kekayaan. Namun siapa yang menyangka jika ia adalah seorang pewaris tunggal yang dibuang oleh istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikut
Rusmini menoleh ke arah suaminya,hadi menatap joni dan leni bergantian.
"Maksud nya tuan?"tanya hadi
"Kalian ikutlah dengan kami kejakarta,kita temui nathan dan membahas masalah ini"jawab joni
"Secepat ini tuan?"tanya rusmini
"Kami sudah berpisah bertahun-tahun dengan putra kami,dan sekarang kami sudah tahu jika putra kami ada bersama kalian. Kami tidak bisa menunda lagi bu,pak saya juga memikirkan istri saya yang belum sembuh dari trauma ini"jawab joni
"Baiklah kami akan ikut jika memang kami tidak merepotkan,kami juga tak ingin egois karena menunda hal seperti ini,nathan berhak tahu siapa orang tua kandungnya"ucap hadi
"Sama sekali tidak merepotkan,mari kita berangkat sekarang"sahut joni
"Maaf berapa hari kami disana?"tanya rusmini
"Lihat nanti saja,bawa pakaian secukupnya saja nanti kami akan membelikan keperluan kalian disana"jawab leni tersenyum
"Baiklah tunggu sebentar ya tuan,nyonya"ucap rusmini pergi kekamar diikuti hadi
"Pa akhirnya kita bertemu dengan putra kita,mama sangat senang pa"ucap leni kembali menangis dipelukan suaminya
"Alhamdulilah ya ma outra kita diasuh sama orang baik dan begitu menyayangi dia"sahut joni juga ikut tersenyum
Doa dan pencarian mereka selama ini tak sia-sia,akhirnya mereka dipertemukan dengan orang yang sudah merawat anak mereka. Bertahun-tahun mereka hidup dalam rasa takut dan bersalah,rasa sakit hati pun kian terasa mengingat semua anggota keluarga nya habis tak bersisa.
"Sudah siap?"tanya joni
"Sudah tuan"jawab hadi
"Ayo kita berangkat sekarang saja"ucap joni
Rusmini dan hadi pun langsung mengikuti joni dan leni,para tetangga berbisik entah membicarakan apa. Mereka langsung masuk kedalam mobil,tiga mobil langsung melesat menuju jakarta.
\~
Malam harinya sasha kembali datang kerumah nathan,ia membawa makanan dan juga obat-obatan untuk nathan. Namun kali ini sasha tak datang sendiri melainkan bersama mamanya anita.
Tok! Tok!
Sasha mengetuk pintu,nathan yang baru selesai sholat isya pun langsung berjalan dan membuka pintu. Ia terkejut ketika melihat kehadiran sasha dan mamanya.
"Silahkan masuk mbak"ucap nathan
Sasha langsung masuk diikuti anita,anita duduk dan melihat kesekeliling.
"Ini makanan dan obat untuk kamu"ucap sasha
"Terima kasih mbak harusnya mbak ga usah repot begini"sahut nathan tak enak
"Tidak usah sok menolak,saya tahu kamu pasti senang diberi perhatian seperti ini dari anak saya"ucap anita
"Mama"panggil sasha
"Kamu disini kan menumpang jadi harus pintar ngurus rumah ini,harus hemat juga biaya listrik dan air mahal"ucap anita lagi
"Iya nyonya"sahut nathan
Sasha menghela napasnya,padahal tadi sasha sudah mengatakan kepada mamanya untuk tidak banyak bicara.
"Mama lupa sama yang aku omongi tadi?"tanya sasha
"Ck mama hanya mengatakan hal itu saja sasha,kenapa kamu seakan begitu takut ucapan mama ini melukai hati dia"jawab anita ketus
"Sudah mbak gapapa kok saya udah biasa mendengar ucapan orang seperti ini"ucap nathan tersenyum
"Sudah ayo pulang,sumpek sekali berada dirumah kecil seperti ini"Ucap anita lalu menarik tangan sasha
Nathan hanya bisa menggelengkan kepalanya,nathan memang sudah kebal dengan semua perkataan kasar untuk dirinya.
Didalam mobil yang dikendarai sasha,anita terus saja mengomel tak jelas.
"Kamu jangan terlalu baik kepada dia sa,nanti dia bisa melunjak. Orang miskin selalu begitu dibaiki malah tidak tahu diri"ucap anita
"Mama stop,aku pusing dengerin mama ngomong mulu. Aku tahu apa yang harus aku lakukan ma,aku baik sama dia karena aku menyukainya"sahut sasha membuat anita melotot
"Apaaaa! Kamu jangan macam-macam sasha dia itu hanya orang kampung,miskin dan dekil. Mau ditaruh dimana muka mama dan papa kalau kamu memilih pasangan seperti itu"ucap anita marah
"Aku tidak peduli yang jelas aku menyukai nathan"sahut sasha
"Jangan bodoh sasha kamu putri satu-satunya keluarga hutomo,jangan membuat nama keluarga kita rusak karena kamu menyukai pria miskin dan kampungan"ucap anita
"Dia bisa berubah jika dibelikan pakaian mahal dan juga diajak perawatan,mama gak usah khawatir"sahut sasha
"Fisik memang bisa dirubah tapi tidak dengan materi,jika dari lahir dia sudah miskin maka sampai kapan pun akan tetap miskin"ucap anita
Sasha menghela napas panjang,mama nya sudah menentang hubungan nya dengan nathan bagaimana jika nanti ia berbicara dengan papanya. Anita langsung turun dari mobil ketika sudah sampai dirumah,sasha langsung melajukan mobilnya menuju restoran dimana teman-temannya kini berkumpul.
\~
Joni dan yang lainnya sudah sampai dirumah besar milik joni. Rusmini dan hadi terkejut ketika baru pertama kali melihat rumah sebesar ini.
"I-ini rumah anda nyonya?"tanya rusmini
"Iya ini rumah kami buk,ayo masuk"jawab leni tersenyum
Mereka mengikuti langkah kaki leni dan joni masuk kerumah,tepat didepan pintu rusmini dan hadi hendak melepaskan sendal namun langsung dihalangi oleh joni. Joni sangat maklum karena mungkin orang desa memang seperti itu ketika masuk rumah.
"Ayo duduk disini"ajak leni
"Surtii"panggil leni
"Iyaa nya"sahut surti
"Tolong bersihkan kamar tamu ya,bapak dan ibu ini akan menginap disini"ucap leni
"Baik nya ada lagi?"tanya surti
"Minta mbok buatkan minuman dan jangan lupa cemilannya"jawab leni
Surti menganggukan kepalanya lalu berlari kedapur,rusmini dan hadi hanya diam karena mereka bingung hendak mengatakan apa.
"Terima kasih karena sudah bersedia untuk ikut kami ke jakarta"ucap leni
"Kami juga berterima kasih nyonya sudah diajak kejakarta,namun sebelumnya kami ingin minta maaf karena tidak bisa membahagiakan nathan dengan harta yang mewah seperti yang anda miliki saat ini. Jujur saja kami orang desa tidak mempunyai harta yang melimpah,makan pun juga seala kadarnya"sahut hadi merasa bersalah karena membiarkan nathan hidup dengan kesusahan padahal keluarga kandungnya sangat kaya
"Tidak apa-apa pak hadi,kami yang justru berterima kasih karena telah merawat nathan dari kecil hingga dewasa. Pasti banyak uang yang harus kalian keluarkan untuk membiayai semua kebutuhan nathan"ucap joni
"Saya tidak masalah tuan justru saya dan istri senang dengan kehadiran nathan,kami pun hanya mampu menyekolahkan nathan sampai sd saja karena terhalang biaya. Kehidupan didesa juga tak sennyaman yang anda pikirkan,nathan berkali-kali dihina dan difitnah warga desa. Sudah banyak kehidupan pahit yang ia jalani,maka dari itu dia memutuskan untuk pergi merantau kejakarta mencari pekerjaan"sahut hadi
Leni sudah meneteskan air matanya,ia membayangkan menjadi putranya saja rasanya tidak sanggup. Bukan hanya didesa dikota besar pun nathan masih serinh dihina oleh orang-orang yang merasa hidupnya lebih tinggi.
