NovelToon NovelToon
Titik Balik Kehidupan Elena

Titik Balik Kehidupan Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / One Night Stand / Keluarga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: CHIBEL

Kehidupan Elena awalnya baik-baik saja, tapi semuanya berubah saat dia melihat adiknya--Sophia berselingkuh dengan kekasihnya.

Tak hanya itu, Sophia juga memfitnahnya dengan tuduhan pembunuhan terhadap Kakek mereka. Hal itu membuat Elena harus mendekam di dalam penjara selama 5 tahun. Dia kehilangan semuanya dalam sekejap mata.

Elena akhirnya menyadari bahwa Sophia telah merencanakan semuanya sedari awal. Sang adik menggunakan kepribadian yang manis untuk menjebaknya dan mengambil alih harta keluarga mereka.

Setelah keluar dari penjara, dia bertemu dengan seorang pria yang membawa perubahan besar dalam hidupnya. Apakah Elena bisa memulihkan namanya dan membalaskan dendamnya pada sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 - Sophia menelan umpan dengan baik

Beberapa hari kemudian.

Ken menoel-noel pipi ibunya yang masih tertidur, "Mama, Mama bangun."

Elena menggeliat terusik dengan ulah anaknya, belum lagi perutnya terasa berat karena Ken duduk di sana. "Jangan duduk di atas perut Mama Ken, Mama susah bernapas. Ayo tidur lagi," ucapnya langsung memiringkan tubuhnya dan mendekap putranya dan memejamkan matanya lagi.

Ken memberontak dan berteriak, "Mama bangun! Paman Matt akan membakal dapul!"

Saat itu juga Elena membuka matanya dengan lebar, "Matthew di dapur?" tanyanya.

"Hmm."

Elena langsung berdiri menggendong anaknya dan berniat menuju dapur, tapi pintu kamarnya sudah lebih dulu dibuka dengan keras dari luar.

"Elena, tolong! Panci kita terbakar!" teriak Matthew di ambang pintu, wajahnya terlihat sangat ketakutan. "Haruskah aku menelepon pemadam kebakaran?"

Elena menepuk dahinya, "Gendong Ken," ucapnya sembari menyerahkan Ken pada temannya itu.

Setelah mengatakan itu dia menuju dapur untuk melihat apa yang sudah di perbuat Matthew di dapur. Entah apa yang pria itu masak, panci sudah terisi dengan kobaran api.

Elena mengambil penutup panci dan menutupnya, kemudian dia matikan kompor tersebut. Matthew yang berdiri tak jauh darinya menghela napas lega.

"Syukurlah, apinya sudah padam," ucapnya.

"Sudah berapa kali aku memperingatimu, jangan masuk ke dapur jika kamu tidak tahu cara menggunakan kompor gas. Apakah kamu ingin membakar rumah kita menjadi abu?" ujar Elena.

Matthew menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "Aku tau kamu ingin mengunjungi Alex hari ini, makanya aku mencoba membuatkan makanan untuk mengisi perutmu," balasnya.

"Dengan begitu kamu tidak akan merasa mual saat melihatnya, aku tidak melakukannya dengan sengaja..."

"Ngomong-ngomong, pagi ini saudara tirimu membuat klarifikasi," kata Matthew, pria itu menuju ruang tamu dan menyalakan televisi.

Mari berpindah ke tempat Sophia mengadakan konferensi pers :

Dengan wajah sedih Sophia duduk di depan dengan mikrofon yang menyala, beberapa reporter duduk di depannya dan merekam apa yang akan dia ucapkan.

"Awalnya aku ingin menyimpan ini seorang diri, tetapi aku sudah tidak tahan lagi dengan perbuatan Tuan Alex."

"Aku ingin membuat klarifikasi bahwa aku tidak mempunyai hubungan apapun dengannya, dia menjebakku dan memaksaku. Dia melakukan itu karena dia merupakan pecandu narkoba."

"Saat aku mengetahui hal itu, aku ingin langsung melaporkannya. Tetapi dia langsung memukuliku, dia juga memerasku dan mengancamku atas nama Kakakku yang pernah memiliki hubungan dengannya jika aku mengungkapkannya ke publik," jelas Sophia, wanita itu sudah menangis sesenggukan.

"Nona Sophia, dari apa yang kamu ceritakan, dia tidak hanya memperlakukanmu seperti ini karena ada sangkut pautnya dengan saudaramu?" tanya salah satu wartawan. "Apakah itu berarti Tuan Alex melihatmu dan saudaramu pada saat yang bersamaan? Apakah Anda seorang pelakor di hubungan mereka?"

"Tidak! Aku bukan pelakor!" teriak Sophia. "Kakakku tidak ada hubungannya dengan ini. Dia sudah meninggal, tidak bisakah kalian menghormati kematiannya?!" jawabnya.

"Aku tidak berani memberitahu ayahku karena dia sedang sakit, tapi semakin lama pria itu semakin berani, dia bahkan meminta setengah saham perusahaan. Aku sudah sangat tidak tahan dan ingin melaporkannya, pada akhirnya dia mengetahuinya dan menculikku, membiusku dan merekam video..."

"Aku benar-benar tidak tahu, aku sama sekali tidak sadarkan diri, dia merencanakannya untuk menyakitiku!" jelas Sophia.

Seorang wartawan wanita berdiri, "Jadi kesimpulannya adalah Alex menjebak anda dan dia juga memiliki hubungan dengan Kakak anda. Tapi ini hanya berdasarkan cerita dari sisi anda, apakah anda memiliki bukti? Jika tidak ada bukti, bagaimana kami bisa tau apa yang anda katakan adalah sebuah kebenaran?"

Sophia mengelap air matanya, "Jika aku berbohong videonya tidak akan terekspos. Dia masih punya banyak rekaman di rumahnya, kalian bisa pergi ke sana dan mencarinya. Soal dia yang memiliki hubungan dengan Kakakku, kalian bisa menanyakannya pada teman satu kampus mereka."

Di apartemen, Matthew yang menyaksikan itu melempar remot ke arah televisi dengan keras. "Sialan!" umpatnya. "Dia benar-benar pembohong ulung!"

Ken yang duduk di sampingnya terkejut mendengar teriakan pria itu. Begitu menyadari ucapannya, Matthew menoleh dan mengelus rambut Ken, "Anak baik, Paman tidak berteriak padamu," ujarnya.

"Berhenti mengomel dan segera makan, kita harus keluar nanti," kata Elena, dia menata masakan di atas meja makan.

Kini ketiganya sudah duduk di meja makan untuk menyantap sarapan yang agak kesiangan.

"Tidak mudah untuk kamu merusak reputasi Sophia, jadi kenapa kamu malah menolongnya dengan menggunakan hubunganmu dengan Alex? Apakah ada yang salah dengan otakmu?" tanya Matthew.

"Merusak reputasinya hanya akan membuatnya malu untuk menghadapi orang lain, dan ayahku hanya akan mengabaikannya sedikit dan mengurangi uang sakunya. Dia masih bisa hidup dengan baik," balas Elena.

"Lalu mengapa kamu tidak mengikuti rencana Andreas? Bukankah itu akan menjadi akhir yang bagus untuk Sophia?"

Elena tersenyum, "Itu karena aku tidak ingin Andreas menanggung resiko, Alex mungkin tidak akan menyadarinya, tapi Sophia berbeda. Jika dia ditangkap setelah bertemu dengan Andreas, dia tidak bodoh untuk langsung menyadari bahwa itu ada kaitannya."

"Bahkan jika kita berhasil menjebaknya dan membuatnya mendekam di penjara selama beberapa tahun, apa yang akan terjadi selanjutnya? Aku tetap tidak bisa mendapatkan keadilan untuk Kakekku," jelasnya.

"Melihat bagaimana tipu dayanya selama ini, ayahmu pasti akan langsung kembali percaya padanya. Kamu tetap tidak bisa membalas dendam jika seperti ini."

Elena menggeleng, "Itu jelas berbeda. Apakah kamu ingin menambah teman, atau menambah musuh?"

"Dengan membantu Sophia, bukan hanya menggunakannya untuk menjebloskan Alex ke dalam penjara. Yang lebih penting adalah, aku ingin membuat kewaspadaannya terhadap Andreas turun."

"Sejak dia melemparkan dirinya pada priaku, aku harus memanfaatkan nafsunya untuk membuatnya berpikir bahwa dia spesial. Saat aku meminta Andreas untuk melakukannya, dia benar-benar melakukannya. Aku sangat bersyukur untuk itu."

"Bukankah sangat menarik?" tanya Elena setelah dia menyelesaikan penjelasannya.

Matthew menatap Elena yang kembali fokus menyuapi Kenneth, "Jangan pernah main-main dengan orang ini," batinnya.

"Woahhh, pemikiran seorang Nona Muda dari keluarga kaya memang beda," balas pria itu.

"Kau bahkan mengatakan "Priaku". Ck ck, panggilan ini, bagaimana kamu begitu tega membiarkan Andreas menggunakan perangkap cinta?" sambungnya.

Elena menatap malas Matthew, "Jangan bicarakan hal itu, aku hanya menyuruhnya agar Sophia mempercayainya. Siapa sangka dia malah mengenakan pakaian menyolok dan menggoda, rasanya aku ingin mematahkan kakinya tanpa ragu."

"Ha Ha Ha Ha."

Matthew tertawa dengan keras. "Lihatlah, akhirnya kau cemburu juga."

Bersambung

Terima kasih sudah membaca 🤗 jangan lupa like komen dan subscribe ya

1
Nana Colen
ya begitulah kalau orang keras kepala ngeyel lagi
neur
lanjuuuut KK 👍😎
Cha Sumuk
kirain setelah klr dr penjara lebih badas dn jd wanita tangguh eh ga taunya lemah lembek mf ga lnjut bc lh bikin greget aja
Sindy Puspita: Sebelumnya terima kasih sudah mampir🤗 kalau ada waktu lagi, bisa baca bab 10 ke atas ya kak, nnti bisa lihat balas dendam Elena di mulai
total 1 replies
Sindy Puspita
Yang mau ikutan ngelabrak si Sophia besok kumpul di pertigaan rumahnya Elena ya🤭
tutiana
cepetan Ndree,,, awas hilang jejak lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!