Seorang wanita harus mengakui akan posisi dirinya transmigran ke tubuh seseorang wanita yang tidak dia kenali,bahkan posisi dia berubah menjadi seorang istri dan itu semua karena perjodohan yang sengaja direncanakan oleh keluarganya.
Mengira dirinya akan menikah dengan seorang pria tua,tapi kenyataannya bukan dirinya menikah dari seorang pria tampan dengan sifat dinginnya bahkan berlanjut sampai di pernikahan mereka karena perjodohan yang keluarga mereka lakukan.
Tapi semua berubah setelah semua terjadi dan tergantikan posisi seseorang wanita lain menempati tubuh wanita ini.
Apakah dia akan mendapatkan kebahagiaan dari semua pengorbanannya itu.Dan apakah dia bisa meluluhkan perasaan suaminya yang begitu dingin padanya.
Walaupun diam-diam dia memiliki rahasia yang besar yang dia sembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita 1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Kesalahan pahaman
Miranda langsung pergi meninggalkan Arsya sendirian sembari berdiri dengan senyuman sinisnya.
"Diri kamu sendiri yang memulai,jika kamu seperti ini terus aku akan turun tangan mencari sesuatu apa yang kamu sembunyikan." gumam Arsya yang penasaran apa yang sebenarnya dia sembunyikan dari dirinya.
Pagi hari
Pagi ini diruang meja makan hanya terlihat Arsya yang ada di ruangan itu,posisi Miranda masih ada di dalam kamarnya yang sibuk membereskan beberapa barang miliknya yang dia masukkan kedalam koper.
Arsya melirik kanan dan kiri mencari keberadaan Miranda.
" Kemana lagi wanita itu,kenapa dia belum turun." batin Arsya yang diam-diam menunggu kedatangan wanita itu.
Dari arah samping datanglah Erik yang menyapa dirinya.
"Selamat pagi tuan." sapa Erik pada tuannya.
"Pagi,apa semuanya sudah siap?" tanya Arsya pada asistennya.
"Sudah tuan,persiapan pagi ini tuan akan menghadiri rapat dengan tuan Alex." jawab Erik yang sudah menyiapkan semuanya.
"Bagus, lebih baik kita berangkat sekarang.Jangan lupakan dokumen yang aku minta kemarin harus siap." pesan Arsya pada asistennya.
"Baik tuan." jawab Erik yang sudah mempersiapkan itu semuanya.
Pada akhirnya mereka berangkat ke kantor sembari Arsya melirik kearah atas tangga,seperti ada sesuatu yang sedang dia tunggu.
Lain dengan Miranda yang malahan memasukkan beberapa benda miliknya untuk dia berikan Flo dari baju dan beberapa alat lainnya.
"Semua sudah siap,kini tinggal menunggu kedatangan Dave." gumam Miranda yang sengaja memberikan beberapa baju untuk Flo.
Miranda pun keluar dari kamar ,yang saat itu ada bibi Ami yang akan hendak turun dari lantai bawah.
"Saya bantu nona." ucap Bibi Ami yang langsung tanggap membantu nonanya membawa koper.
"Makasih bi." balas Miranda yang langsung dibalas dengan senyuman dari bibi Ami.
Mereka pun turun bersama dengan bibi Ami membantu dirinya.
"Nona mau pergi kemana,nona ingin kabur dari rumah ya ?" tanya bibi Ami yang mulai mencurigai nonanya.
"Siapa yang mau kabur, bibi itu bicara jangan sembarang siapa yang mau kabur bi." jawab Miranda yang langsung menjawab dirinya tak kabur.
Tiba-tiba saja dari depan terdengar suara mobil dari luar."Pasti dia sudah datang." Ucap Miranda yang langsung membawa koper itu sampai didepan pintu.
Dan benar Dave sudah ada didepan rumah dengan posisi dia berdiri didepan mobil.
"Akhirnya kamu datang juga,ini koper untuk Flo semuanya sudah lengkap " ucap Miranda yang sengaja memberikannya untuk Flo.
"Baik nona." jawab Dave yang segera memasukkan koper itu kedalam mobil.
"Oh iya bagaimana dengan dia,apa dia sudah mulai berlatih?" tanya Miranda pada Dave soal Wanita itu.
"Sudah nona, bahkan dia bangun lebih awal dan mulai berlatih di lapangan dengan beberapa teman lainnya." jawab Dave yang sudah mengeceknya.
"Bagus,terus ajari dia sampai dia bisa menguasainya." pesan Miranda pada Dave.
"Iya nona." jawab Dave ,yang langsung saja dia pergi meninggalkan tempat itu, Setelah mobil Dave keluar nampak terlihat ada mobil masuk yang tak begitu Miranda kenali.
" Mobil siapa lagi ini." batin Miranda yang tiba-tiba saja mobil berhenti tepat didepan pintu depan rumah.
Sedangkan Miranda berdiri terdiam didepan pintu mengamati siapa yang datang.
Dari mobil keluarlah seorang wanita dan pria paruh baya yang langsung melirik kearah Miranda.
" Mereka lagi." batin Miranda yang mulai kesal melihat kedatangan mereka dirumahnya.
Ekspresi Miranda langsung berubah dengan kedatangan mereka."Ternyata kalian." ucap Miranda dengan nada dingin.
"Lihat putrimu,apa begini caranya sopan santun pada orang tuanya ." ucap wanita paruh baya itu yang tidak lain ibu tiri dari Miranda.
"Miranda."
" Untuk apa kalian semua kesini,apa tidak cukup kalian membuat masalah." jawab Miranda yang begitu terlihat marah.
"Jaga bicaramu ya, kami kesini hanya ingin melihat keadaanmu." jawab Ibu Nirma yang sebenarnya berbohong.
"Miranda,ini ayah.Maafkan jika ayah salah padamu nak."
"Ayah tidak salah tapi ibu yang salah padaku,hingga aku yang harus berkorban dan semuanya harus aku yang menanggung dari kesalahan itu."
"Ayah mengerti kamu akan kecewa pada kami." jawab tuan Hendra yang merasa bersalah.
"Jaga bicaramu,jangan asal bicara kamu!" teriak ibu Nirma yang tak terima apa yang dikatakan oleh anak tirinya,bahkan Ibu Nirma tak terima jika dirinya disalahkan .
"Jika bukan ibu lalu siapa, selalu hidup berfoya-foya selalu ingin barang mewah.Apa salah aku bicara seperti." jawab Miranda yang balik menantang dengan ekspresi marah besar.
"Tutup mulutmu! "teriak balik ibu Nirma pada Miranda yang terima apa yang dia ucapkan.
"Terserah ibu,sedari awal masalah ibu sendiri yang memulai sampai ayah terbujuk rayu aku yang harus bertanggung jawab.Lalu dimana sikap adil ayah yang terbanding terbalik lebih memihak mereka daripada aku ." Miranda mulai marah pada mereka
"Kalau sedari awal kami tahu jika tuan Arsya yang menjadi calon suaminya aku pun mau bersedia menikah dengannya." jawab Lily yang ikut-ikutan bicara.
"Khayalan tingkat tinggi kamu,tapi nyatanya aku kan yang menikah dengannya." jawab Miranda dengan nada sinis.
"Gara-gara pria tua itu,aku tertipu.Kalau saja dari awal aku tahu pria itu yang akan dinikahi aku mau sekali." batin Lily yang merasa tertipu bahkan dia benar-benar kecewa disaat ada peluang dia selalu tidak mendapat hal itu.
"Lebih baik kalian pergi dari rumahku sekarang.Maafkan Aku yah,Miranda benar-benar kecewa dengan keputusan ayah.Jika itu keputusan ayah memilih mereka baiklah,Miranda lebih memilih mundur." jawab Miranda yang langsung masuk ke dalam rumah.
Tuan Hendra terdiam setelah putrinya begitu membencinya."Lihat putrimu sudah berani kurang ajar pada kita." ucap ibu Nirma pada suaminya.
Tuan Hendra menatap istrinya dengan tatapan tajam."Apa kamu bilang, semua masalah dari awal kamu sendiri yang buat.Untuk apa kamu pinjam uang ke rentenir dan seperti ini jadinya kan putriku sendiri yang harus berkorban setelah apa yang kamu miliki inginkan masih saja kamu menyalahkan putriku!" balik teriak tuan Hendra yang merasa bersalah pada putrinya.
"Jadi kamu menyalahkan ku,jika tahunya dia menikah dengan orang kaya aku akan menyuruh putriku untuk menikah dengan pria itu." ucap ibu Nirma yang balik memarahi suaminya.
"Tapi kenyataannya tidak kan,malah putriku menjadi korban kalian.Aku diam karena percaya tapi setelah kamu mengorbankan putriku aku semakin tak percaya." jawab tuan Hendra yang pergi masuk kedalam mobil dengan menahan rasa emosinya
Ibu Nirma mulai kebingungan." Gawat jika pria itu mulai menaruh kecurigaan padaku." gumam ibu Nirma yang langsung menarik tangan putrinya,seperti ada hal sesuatu yang selama ini ibu Nirma sembunyikan.
Alur ceritanya boleh juga.
So pasti boleh juga di jadikan referensi tuk bacaan kalaian..
Thanks ya Thor 👍🏼👌🏻✅