MISI KEPENULISAN NOVELTOON
Terbangun karena cekikan yang membuatnya susah bernapas. Athena mendapati dirinya ternyata masuk ke dalam novel yang dia baca sebelum dia tidur. Ternyata dia menjadi seorang pemeran antagonis yang lemah dan manja yang kebetulan memiliki nama yang sama dengan dirinya.
Bisakah Athena bertahan di dunia yang asing itu baginya? bagaimana caranya dia kembali? apa saja dia temui di sana? adakah cinta yang mengubah dirinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Orang yang bisa melakukan hal itu pastilah orang yang hebat sekali.
Tak berapa lama, Cendrik langsung menarik tangannya. Arabella segera kembali mengangkat kepalanya sambil melihat ke arah Cendrik. Dia berharap mendapatkan hasil diagnosa yang dia inginkan untuk bisa membuat buruk nama Athena.
“Kau hanya mengalami gangguan hormon saja,” ujar Cendrik dengan ketusnya.
“Ha? Gangguan hormon? Tidak mungkin! Ini pasti bukan hanya gangguan hormon. Ini pasti karena racun yang sudah diberikan oleh Athena padaku, benar bukan?” teriak Arabella yang membuat semua orang kaget. Cendrik pun hanya memandanginya, apa dia tidak percaya dengan diagnosanya?
“Kenapa kau mengatakan itu tidak mungkin? Tentu saja itu mungkin, bagi seorang wanita gangguan hormonal itu biasa terjadi. Jadi kau tidak perlu membesar-besarkan masalah,” ujar Cendrik yang merasa wanita di depannya itu terlalu berlebihan. “Denyut nadinmu sangat berantakan, dan juga kau tadi menjawab iya pada semua pertanyaan yang aku ajukan. Semua hal itu menunjukkan bahwa kau hanya mengalami gangguan hormonal. Selain itu aku yakin kau juga mengalami sembelit dan bau mulut. Dan keadaanmu, sekali tidak seperti orang yang sedang terkena racun, jika kau terkena racun, kau bahkan tak akan bisa lagi berbicara denganku. Apa kau meragukan analisa seorang dokter?” Cendrik hanya memandang malas ke arah Arabella.
Arabella yang tadinya terlihat sangat lemah dan juga membuat orang-orang yang melihatnya kasihan tiba-tiba langsung berubah mimik wajahnya menjadi begitu panik mendengar perkataan dokter itu. Kenapa semua tidak sesuai dengan ekspektasinya?
“Ti-tidak, a-aku, aku tidak mengalami hal seperti itu, mana mungkin aku mengalami sembelit dan juga bau mulut,” ujar Arabella yang berkelit dari apa yang dikatakan oleh Cendrik. Cendrik semakin malas memandang Arabella.
Bukan hanya Cendrik yang memandang aneh ke arah Arabella. Orang-orang di sekitarnya juga memandang aneh cenderung sinis ke arah Arabella. Bahkan Beverly juga memunculkan pandangan yang aneh ke arah Arabella. Apakah ceritanya tentang Athena yang meracuni dirinya itu benar-benar hanya karangan Arabella semata? Beverly mulai mempertanyakan hal itu dalam hati. Tentu saja pandangan mata orang-orang di sekelilingnya membuat Arabella sangat malu hingga tak berani menatap, dia hanya tertunduk.
Melihat Arabella yang tertunduk membuat Beverly akhirnya sadar. Kenapa dia malah mempertanyakan hal itu? Bukannya dia berjanji akan terus mempercayai apa yang sudah dikatakan oleh Arabella.
“Tenang saja Arabella, aku akan tetap percaya denganmu,” ujar Beverly dengan gayanya yang kemayu. Mencoba untuk membaut Arabella mereasa dia tetap ada untuknya.
“Baiklah, percaya atau tidak. Itu adalah diagnosa yang aku berikan. Kau hanya perlu banyak istirahat dan menjaga pola makanmu, hal itu akan sangat membantu dirimu untuk sembuh,” ujar Cendrik berdiri dan lalu menginggal tempat itu begitu saja. Baginya pekerjaannya sekarang sudah selesai.
Saat Cendrik berjalan keluar dan berjalan menuju ke arah klinik universitas. Dia tak sengaja berpapasan dengan Athena. Sesaat pandangan mereka bertemu. Cendrik lalu teringat dengan apa yang dikatakan oleh orang yang menjemputnya tadi.
Saat dia berjalan menuju ke kelas ini, orang yang menjemputnya tadi mengatakan padanya bahwa sebelumnya Athena pernah memberikannya sebuah racun dan untuk menyelamatkannya Athena menusukkan jarum akupuntus secara asal-asalan ke tubuh Arabella, jadi kemungkinan hal ini karena racun yang masih ada tertinggal di tubuh Arabella.
Namun, Cendrik tahu, tidak ada racun di tubuh Arabella. Dan dia malah menyakini hal ini terjadi karena tusukan yang dibuat oleh Athena. Cendrik yakin sekali bahwa malam itu Athena tidak hanya sembarangan menusuk tubuh Arabella. Dia menusuk sebuah titik yang membuat keadaan Arabella menjadi seperti ini dan orang yang bisa melakukan hal seperti itu dia pasti adalah orang yang hebat.
Tanpa ada angin, tiba-tiba mereka saling tersenyum satu sama lainnya. Dari pandangan mereka sepertinya tertera informasi yang hanya mereka bedua yang mengerti. Hingga akhirnya mereka saling berpapasan dan melanjutkan perjalanan masing-masing.
Di sisi lain, di dalam kelas, Arabella masih saja dengan aktingnya yang penuh dengan kesakitan untuk dikasihani. Tapi sekarang, tak ada satu pun yang penduli dengan Arabella maupun Beverly. Bagi mereka entah bagaimana, apa yang dikatakan oleh Athena benar adanya. Mereka terlalu banyak berdrama.
“Ah! Athena! Aku tidak akan melepaskanmu! Aku akan mengadu kepada rector sehingga kau akan dikeluarkan dari universitas ini! Aku akan benar-benar membuatmu membayar semua yang sudah kau lakukan pada Arabella,” teriak Beverly tiba-tiba saja dan membuat semua orang di kelas itu tentunya kaget. Hah! Beverly sudah gila, pikir mereka.
*****
Di ruang rektor, Beverly sedang melakukan apa yang dia katakanya. Dia sedang berhadapan dengan rektor.
“Pokoknya saya ingin Athena dikeluarkan dari kampus ini karena dia sudah mencelakakan sahabat saya, Arabella. Jika tidak saya akan mengadukan semua hal yang bapak lakukan pada Yayasan. Bapak tahu kan bahwa keluarga saya memiliki saham di sini?” ujar Beverly dengan gaya khasnya.
Rektor itu tampak bingung dan tak tahu harus apa. Dari wajahnya tampak dia sedikit kesusahan. Dia lalu melihat ke arah Arabella yang masih saja menujukkan wajahnya yang tampak kasihan.
“Beverly, kau tidak perlu melakukan hal ini,” kata Arabella lemah lembut.
“Tidak bisa. Kita tidak boleh membuat wanita itu menjadi merasa menang. Kita harus memberikan pelajaran untuk dia! Harus! Ini tidak boleh dibiarkan!” ujar Beverly yang sudah bertekat kuat. Arabella hanya berwajah lemah. Tapi di dalam hatinya dia sangat senang dengan tekat dan juga apa yang sudah dilakukan oleh Beverly. Dia yakin pasti kali ini Athena benar-benar akan dikeluarkan dari unviersitas ini.
“Tuan Brian,” ujar Rektor memanggil nama asli dari Beverly. “Saat ini sepertinya kami tidak bisa mengabulkan permintaan Anda karena sekarang sedang ada pemilihan universitas terbaik. Untuk menjaga reputasi sekolah, kami baru bisa mengeluarkan Nona Athena dari universitas ini seminggu dari sekarang,” ujar Rektor yang memandang Beverly dan juga Arabella.
Beverly tampak menarik napasnya. Walaupun merasa tidak senang karena permintaannya tidak langsung dilaksanakan oleh mereka. Tapi bagaimana pun Beverly harus menerimanya, dia tak mungkin memaksa demi reputasi dari universitas ini.
“Baiklah, tapi kalian harus secepatnya mengeluarkannya setelah pemilihan itu selesai, kalau tidak, Anda tahu sendiri apa yang akan terjadi,” ujar Beverly. Beverly melihat ke arah Arabella. “Tenang saja, tinggal menunggu sedikit saja. Dia akan meraskaan akibatnya!”
Arabella tersenyum tipis. Walaupun sebenarnya dia juga merasa tidak senang karena tidak bisa langsung melihat Athena merasakan akibatnya. Tapi dia juga berpikir hanya tinggal menunggu seminggu lagi maka dia tidak akan bertemu dengan Athena. Baiklah, dia akan sabar menunggunya.
“Baiklah, kami izin dulu,” ujar Beverly segera berdiri. Arabella pun segera mengikuti. Beverly dan Arabella juga segera berjalan menuju ke arah pintu untuk keluar dari ruangan rektor itu. Tapi saat mereka keluar, Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu.
ada apakah dengan kak author kok lama up nya