Wanita Nakal

Dua hari berlalu begitu cepat, ara menikmati hari hari nya di panti asuhan, ia menghibur dirinya sendiri di sini, menenangkan pikirannya, mengambil keputusan terbesarnya.

Ia tak sabar menunggu kedatangan kekasihnya, tapi semenjak dua hari ia juga tak mengabari ataupun sekali menelfon, itu tak jadi masalah buat ara, karna ia sadar bahwa kekasihnya sangat sibuk.

Ara melangkahan kaki nya kehalaman depan ketika ia mendengar sedikit ribut disana, ara melihat para penjaganya tengah berdebat dengan seseorang wanita yang ia tau siapa dia.

Ara mendekati mereka dengan mengerutkan keningnya, ia bertanyak didalam hatinya. “ apa yang kalian debatkan..” ara bicara dengan satu langkah yang sudah dekat dengan mereka.

Mereka menatap ara, para penjaganya tentu saja berdiri didepan nona muda nya. “ minggir, aku hanya ingin mengobrol dengan dia..” tunjuk wanita itu para ara.

“ maaf nona itu tidak di ijinkan..” jawab salah satu dari mereka.

“ kau berani dengan saya, apa kalian lupa siapa saya ha..” bentaknya lagi. “ aku tunangan tuan muda kalian ha..” sambungnya lagi dengan bangga.

“ maaf nona itu dulu, sekarang nona muda kami, wanita yang berada di belakang kami..” jawabnya dengan tegas.

“ tak apa, biarkan nona itu bicara dengan saya..” timpal ara.

“ maaf nona ara itu tidak diijinkan..” jawab penjaga tersebut dengan tetap tegas.

“ tak apa mungkin dia ada hal yang serius ingin dikatakan dengan ku..” ara tetap memaksa ingin bicara dengan wanita tersebut.

“ he kalian dengar, wanita yang dibelakang saja tak keberatan bicara dengan ku, kenapa kalian yang melarang ha..” bentaknya lagi.

Perdebatan ini membuat semua anak yang disana menatap kearah mereka. “ tuan tuan biarkan kami bicara. Jangan diperpanjang lagi, kita jadi bahan tontonan anak anak. Tak baik bertengkar didepan anak kecil..” ara bicara pelan.

“ kami akan tetap mengawasi kalian dari jarak dekat..” akhirnya para penjaga tersebut mengalah dan berjalan mundur berdiri tepat dibelakang ara.

Ara dan wanita tersebut saling menatap, mata mereka terpancar dengan masing masing. Ara yang menatap penuh tanda tanyak, sedangkan wanita tersebut menatap ara dengan tatapan benci.

****

Negara Asia

“ tuan kita menemukan putri anda..” salah satu detektif yang mereka sewa mengabarinya melalu gagang telfon.

“ apa kau yakin?”

“ jika dilihat dari foto terakhirnya aku rasa memang dia tuan, tapi mungkin anda bisa memastikan nya sendiri.”

“ dimana putri ku?”

“ oklahoma tuan, sebuah panti asuhan di negara A..”

“ negara A?, pantas saja kita tak menemukan nya selama ini, ternyata jauh dari kita. Siapkan semuanya kita akan segera kesana.”

“ baik tuan..” dan panggilan tersebut pun berakhir dengan rasa bahagia nya tuan johan.

‘ aku harap itu kamu jovanka ‘ doa sang ayah ketika mendengar putri nya ditemukan.

Tuan johan pulang kerumah dengan terburu buru, raut kegembiran nampak jelas diwajah tampannya. Ia menaiki anak tangga dengan sedikit berlari kecil, masuk kedalam kamarnya melihat kearah istrinya yang sedang membaca buku di sana.

“ suamiku kamu sudah pulang, ini masih siang..” jenefir menyambut suaminya dengan binggung, ia melihat jelas kebahagian diwajah suaminya. “ ada apa, kenapa kamu senyum senyum dari tadi, apa kamu dapat lotre..” goda sang istri.

“ kita menemukannya sayang, kita akan berkumpul lagi dengan putri kita..” perkataan johan membuat jenefir menjatuhkan bukunya, ia membeku, mulutnya tak bisa berkata apapun, air mata nya menetes begitu saja.

“ apa.. yang kamu katakan.. ku mohon ulangi..” suaranya bergetar.

“ kita menemukan nya sayang.. aku harap ini sungguh putri kita, detektif itu yakin dia putri kita yang hilang 28tahun lalu.”

“ kita tunggu apalagi kita harus kesana suamiku, aku ingin memeluknya hiks hiks..” tangisan kebahagian kini tumpah di pelukan suaminya.

“ kita harus membawah semua bukti sayang..” perkataan johan dapat anggukan dari istrinya. Jenefir segera melepaskan pelukan suaminya, berjalan dengan cepat menyiapkan semuanya yang dibutuhkan.

*****

Di cafe

“ apa yang ingin kau bicarakan dengan ku..” ara langsung bertanyak ketika minuman mereka telah datang dimeja mereka.

“ jangan senang dulu kau bisa bersama jonathan..” jawab wanita yang bernama emil tersebut dengan sinis.

“ aku tak tau maksud mu.”

“ kau lihat ini..” emil menunjuhkan sebuah rekaman cctv disalah satu club yang melihatkan jonathan dengan dua wanita yang sedang duduk disebelahnya dengan gerakan tanganya mengoda di dada jonathan.

“ apa maksudnya ini?” ara meletahkan ponsel tersebut.

“ aku tahu dia sedang berada di negara C, aku melihatnya kemarin di salah satu club, dia bersama kedua wanita tersebut. Kau tau bukan jonathan tak akan bisa menahannya, maksud ku dia laki laki normal..” nampak emil yang tersenyum miring ketika melihat expresi ara yang langsung terdiam.

“ aku tau. Tapi jonathan berhak melakukan apapun dibelakang ku, aku tak pernah melarang dia untuk tidak melakukan apapun dibelakang ku, dia lelaki bebas nona..” jawab ara dengan tenang meskipun hatinya bergemuruh marah.

“ kau terlalu naif nona ara. Apa yang membuatnya bertahan dengan dia ha?, ah kau tak rela uangmu hilang bukan..” jawabnya dengan senyum sinis.

“ bahkan jonathan itu tahu aku menyukai uangnya dan tak menyukai nya, aku bertahan dengannya karna harta nya nona emil yang terhormat..” jawab ara dengan menyandarkan punggungnya di kursinya.

“ dasar wanita murahan..” bentaknya membuat para penjaga yang duduk tak jauh dari mereka sepontan berdiri dan menghampiri mereka berdua.

“ jika kau tau aku wanita murahan, kenapa kau duduk disini dan menunjukan itu semua.”

“ aku yakin jonathan tak akan memilihmu dan membuangmu setelah bosan dengan mu..” jawabnya dengan bangga.

“ jika kau yakin kenapa masih repot repot menunjuhkan rekaman itu pada ku nona emil yang terhormat. Jika jonathan tak bersama ku maka ia juga tak akan kembali padamu. Wanita bodoh yang berselingkuh dengan adik tiri tunangan nya.”

Bruak

“ kau..” emil yang emosi ketika mendengar perkataan ara mengebrak mejanya hingga mereka berdua menjadi pusat tatapan dari pelanggan lain.

“ nona tidak apa apa..” tanyak salah satu penjaga.

“ aku tak apa, tapi mungkin nona emil yang tak baik, kalian boleh bawah dia pergi, aku muak dengan nya..” ara menekan kata katanya dengan sinis.

“ jangan berlagak kau-“ ucapan emil terhenti ketika tanggan nya sudah dicekal oleh kedua penjaga ara. “ lepaskan, jangan kurang ajar..” teriaknya ketika tubuh nya di angkat oleh salah satu dari mereka. “ urusan kita belom selesai araaaaa..” sambungnya dengan teriak.

Ara mengusap wajahnya dengan kasar, ia ingat jelas vidio tadi. Jonathan hingga detik ini juga belom menghubunginya. Keputusan yang ia ambil semalam seakan dibanting di lautan dasar. Inilah yang ditakutkan sakit hati yang mendalam lagi.

Kenapa harus sekarang rasa ini datang untuk ketiga kalinya.

______

Pembaca yang bijak tetap tinggalkan jejak ya sayang

Like komen atau vote juga bisa

Kasih hadiah juga ga pa pa ya

Kalau author libur satu hari gak up bukannya author mau gantungin ya, tapi memang author gak sempat nulis, makasih.