MUTIARA SETELAH LUKA

Pelayan laki laki yang memang ditugaskan secara khusus untuk mengurus kenzo sejak kondisi pria itu menurun, sudah terbiasa mendengar suara berisik dari kamar tuannya.

Tapi malam ini berbeda. biasanya kenzo hanya mengigau pelan atau merintih tanpa sadar. namun kali ini terdengar jelas jeritan panik yang membuat pelayan itu refleks berlari masuk tanpa menunggu lama.

Tuan kenzo tidak apa apa?.. suaranya pelan tapi penuh kekhawatiran. dia mendekat sambil menatap tuannya yang duduk terengah di atas ranjang, keringat dingin membasahi pelipisnya.

Kenzo menggeleng pelan, masih berusaha menenangkan napasnya. mimpinya tentang amara terasa nyata, suaranya, wajahnya, sentuhannya, dan pesan terakhir yang amara sampaikan membuat dadanya sesak sekaligus terasa tertohok.

Pelayan itu mengulurkan segelas air minum yang memang sudah ada di nakas, antisipasi jika kenzo terbangun malam malam.

Kenzo mengambil gelas itu dan meminum perlahan. setelah beberapa teguk dia meletakkan gelas tersebut.

Pelayan laki laki itu lalu membantu kenzo bersandar pada headboard agar lebih nyaman. meskipun kenzo jarang berbicara dengan jelas, malam ini sorot matanya berbeda. tidak kosong seperti biasanya.

Pelayan itu tidak bertanya lebih jauh. tugasnya hanya memastikan tuannya aman. setelah melihat kenzo mulai tenang, dia kembali ke tempatnya namun masih siaga jika kenzo memanggil lagi.

Tapi setelah itu kenzo tidak lagi membuat suara apa pun. dia hanya terpejam sambil memikirkan pesan amara yang terus terngiang di telinganya.

---

Pagi hari datang, dan suasana rumah besar itu terasa berbeda sejak kenzo bangun. pelayan laki laki yang biasa mengurus kenzo kebingungan karena tuannya tiba tiba meminta mandi lebih awal, berbeda dari kebiasaan tiga bulan terakhir.

Biasanya mereka harus membujuk, menunggu mood kenzo, atau malah menunggu sampai siangnya. tapi hari ini kenzo seakan memiliki tekad baru.

Tolong bersihkan wajah dan brewok ini. ikat rambutku juga kalau sudah kering. perintah itu membuat pelayan itu hampir menjatuhkan handuk di tangannya karena kaget. dia belum pernah mendengar kenzo meminta dirapikan selama ini. biasanya semuanya harus dipaksa.

Dia mengikuti perintah kenzo tanpa komentar, hanya sesekali memastikan apakah kenzo merasa nyaman. setelah selesai, perubahan kenzo terlihat sangat jelas.

Rambutnya yang panjang kini rapi diikat ke belakang, wajahnya bersih tanpa brewok yang selama ini menutupi hampir seluruh rahang dan pipinya. kenzo terlihat seperti kenzo yang dulu, meski masih jauh dari benar benar pulih.

Setelah semuanya selesai, kenzo menuju ruang makan. langkahnya tidak terlalu stabil namun dia berjalan sendiri.

Tuan rendra dan nyonya saras yang sedang duduk menunggu sarapan siap langsung terdiam melihat sosok yang tiba tiba muncul di depan pintu. nyonya saras sampai menutupi mulutnya sambil menahan air mata.

Sudah lama sekali mereka tidak melihat anak laki laki mereka tampil rapi dan keluar kamar dengan inisiatif sendiri.

Tiara yang sedang mengaduk bubur untuk zavian juga terpaku melihat perubahan besar itu. dia bahkan sempat memandang kenzo dari atas sampai bawah untuk memastikan dirinya tidak salah lihat. dan yang paling mengejutkan adalah zavian yang begitu melihat papanya langsung merentangkan tangan.

Pa pa.. pa pa.. panggilan polos itu biasanya hanya berakhir dengan lirikan dingin kenzo. tapi hari ini sesuatu yang berbeda terjadi.

Zavi sini duduk sama papa. ucap kenzo pelan namun jelas, membuat semua orang di ruangan itu menatap tidak percaya.

Tiara menatap kenzo seakan bertanya, apakah benar kenzo mau menggendong anaknya. kenzo mengangguk kecil. tiara pun menurunkan zavian yang langsung berlari kecil dan memanjat pangkuan papanya. kenzo meraih tubuh kecil itu dengan sedikit kaku karena sudah terlalu lama tidak menyentuh putranya sendiri.

Zavian menyentuh wajah kenzo sambil tertawa kecil. papa.. rambut.. rambut.. omongannya tidak jelas tapi kenzo mengerti maksudnya. kenzo memegang tangan kecil itu dan diam diam tersenyum samar. momen yang sudah lama hilang akhirnya kembali.

Setelah sarapan selesai dan semua hendak beranjak untuk memulai aktivitas masing-masing, kenzo tiba tiba berbicara.

Aku mau terapi. ucapannya sederhana tapi dampaknya luar biasa untuk semua orang di sana.

Nyonya saras langsung menutup wajahnya dan bersujud syukur sambil menangis. tuan rendra menarik napas panjang, menahan tangis yang akhirnya jatuh juga. tiara hanya bisa memegangi mulutnya sendiri sambil meneteskan air mata pelan.

Bahkan rio, asisten kenzo yang berada tepat di antara ruang makan dan ruang keluarga, sampai mematung. rio hampir tidak percaya telinganya. untuk pertama kali setelah sekian lama, tuannya meminta pertolongan untuk dirinya sendiri.

Pagi itu rumah terasa jauh lebih cerah meskipun cuaca di luar mendung. semua orang bergerak lebih cepat, semuanya seperti mendapat energi baru.

---

Saat bertemu dokter, suasana menjadi lebih serius. dokter yang sudah lama menangani kenzo sejak kecelakaan dulu menatap pria itu dengan penuh harapan.

Selamat pagi tuan kenzo. apakah sudah siap memulai terapi pertama hari ini?

Kenzo mengangguk tanpa banyak bicara. meskipun wajahnya tidak menunjukkan ekspresi berlebihan, tapi dia benar benar hadir secara penuh. tidak lagi kosong atau hilang kontak.

Dokter mulai memeriksa beberapa hal dasar. respon motorik, keseimbangan, gerakan tangan, kekuatan otot, serta respon emosional sederhana. rio mencatat semua perkembangan kecil yang muncul selama pemeriksaan.

Pelan pelan saja, yang penting konsisten. kata dokter sambil tersenyum.

Kenzo mengangguk lagi. dia tidak perlu banyak bicara. yang penting hari ini dia mulai melangkah, meskipun langkahnya kecil. amara muncul dalam mimpi itu membuka sesuatu yang sudah dia tutup rapat selama dua tahun.

Rasa bersalah, kehilangan dan ketidakmampuan menerima kenyataan membuatnya tenggelam terlalu dalam. tapi hari ini, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dia ingin mencoba kembali.

dan hari itu menjadi hari pertama kenzo menjalani terapi.

---

Seluruh rumah merasakan perubahan itu. tiara tampak lebih lega, meski tetap menjaga jarak agar tidak menekan kenzo. nyonya saras tidak henti-hentinya berdoa. tuan rendra mulai berani berharap. rio terlihat lebih semangat menjalankan pekerjaannya.

Dan zavian? anak kecil itu paling senang. sepanjang hari dia selalu mengatakan pa pa sambil tertawa, seakan mengetahui kalau papanya sudah kembali sedikit demi sedikit.

Hari ini adalah awal dari sesuatu yang baru.

Haii readers selamat malam

Tinggalkan jejak kalian,

Luke komen subscribe vote and hadiah nya

Terima kasih

Selamat membaca...