NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tak Pernah Ia Sangka

Cinta Yang Tak Pernah Ia Sangka

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Cintapertama
Popularitas:710
Nilai: 5
Nama Author: Ayunda nadhifa akmal

Rio seorang master chef yang menyukai seorang wanita penyuka sesama jenis
bagaimana perjuangan Rio akankah berhasil mengejar wanita yang Rio cintai

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23

POV ALANA

Aku menanyakan pada beberapa orang tentang Rey dan Rio, ternyata mereka berdua belum menikah dan anak Rey bukan anak Rio,Rey korban pelecehan seksual yang membuatnya hamil.

Aku tersenyum mendengar kenyataan itu,aku akan memanfaatkannya agar Rio kembali padaku,aku bergegas menuju kedai kopi milik Rio, Rio tampak sibuk dengan pekerjaannya.

Saat satu persatu pelanggan mulai sepi dan meninggalkan kedai,aku bergegas menghampiri Rio.

"Rio,aku mau bicara sesuatu"

"bicaralah"ujarnya dingin

"aku tahu kamu dan Rey belum menikah,aku pun tahu anak yang di kandung Rey bukan anakmu"ujarku tenang.

"lalu apa urusanmu Alana"

"kenapa kamu harus bertanggung jawab atas kehamilan yang bukan anakmu"ujarku sambil tersenyum padanya.

"itu tak perlu aku ungkapkan,aku mencintainya dan aku menerimanya dengan segala kekurangannya, silahkan keluar dari sini"ujar Rio menunjuk pintu keluar.

Aku merasa sangat terhina Dengan Rio mengusirku.

POV RIO

Aku melihat arloji di tanganku,jam sudah menunjukkan pukul lima sore, waktunya aku pulang,aku segera berkemas dan berpamitan pada ke dua karyawanku.

Aku segera menuju apartemen,aku melangkahkan kakiku menuju apartemen yang tak jauh dari kedai kopi,

Saat menyeberang jalan,ku lihat seorang anak kecil yang sedang berjualan tisu,aku hampiri dia dan memberikan sejumlah uang agar dia segera pulang karena hari sudah sore dan langit mulai mendung.

"terima kasih om"ujarnya sambil berlari kecil.

aku memandangi anak kecil itu yang hilang di persimpangan jalan.

Sesampainya di apartemen,ku lihat Rey sedang asyik membaca buku di temani beberapa cemilan yang tersaji di meja.

Aku mencium pipinya yang memerah,ku elus perutnya yang sedikit buncit,Rey tersenyum melihatku.

Aku memasuki kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhku yang penuh keringat, setelah selesai aku menghampiri Rey yang masih asyik dengan bukunya.

"sedang baca buku apa Rey"ujarku penasaran.

"aku sedang membaca artikel tentang parenting anak Rio"ujarnya sambil mengelus perutnya.

aku tersenyum mendengarnya,aku yakin Rey terbiasa dengan kehamilannya ini,aku menuju dapur dan mengupas buah buahan untuk rey,

"makanlah Rey"

"terima kasih Rio"

Aku menuju balkon apartemen saat ada telpon masuk dari no yang tidak di kenal.

"hallo,ini siapa"ujarku bertanya.

"aku Alana,temui aku di cafe x sekarang"ujar suara di seberang sana.

aku segera mematikan teleponnya,aku mengabaikan permintaan Alana,untuk apa gadis itu meminta aku menemuinya, bagaimana jika Rey salah paham padaku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Rio sangat sibuk dengan ponselnya, setelah selesai sarapan Rey hanya terdiam,air matanya tampak menggenang di pelupuk matanya.

"Rio"ujar Rey merajuk tapi Rio masih saja sibuk dengan ponselnya,Rey mendekati Rio dan mengambil ponsel Rio,Rio menatap wajah Rey seketika.

"ada apa Rey"ujar Rio

"dari tadi kamu mendiamkan ku saja,kamu sudah tidak perduli denganku"ujar Rey manyun.

Rio tersenyum melihat Rey merajuk,Rio berusaha mengambil ponselnya kembali.

"sebentar Rey,aku hanya memesan kebutuhan kedai, sepuluh menit saja"ujar Rio sambil menarik Rey ke pelukannya.

Rio melumat bibir Rey dengan lembut.

"Rio"desah Rey

saat Rio akan menanggalkan pakaian Rey, tiba-tiba saja bel berbunyi,Rio menarik nafasnya dalam-dalam.

Rio beranjak menuju pintu dan membukanya,Rio membulatkan matanya saat melihat Alana ada di depan Rio.

"ada apa"ujar Rio dingin.

"kenapa kamu tak menemuiku di cafe kemarin"ujar Alana dengan nada tinggi,

"bukan urusanku untuk menemui mu"ujar Rio,Rey tampak menghampiri Rio di depan pintu.

"gara gara wanita kotor itu,kamu acuh padaku Rio"ujar Alana menunjuk pada Rey,Rio menarik Rey agar tetap di belakang punggungnya.

"tadinya aku ingin bercinta denganmu Rey"ujar Rio mengoda Rey,Rey memukul dada Rio,dan tersenyum malu-malu.

"kamu yang kotor Alana,kamu kira aku tidak tahu kamu sering menjual dirimu pada pria hidung belakang,aku camkan sekali lagi Rey hanya korban"ujar Rio membanting pintu apartemen dengan keras.

Rey tampak tertunduk dan menangis,Rio memeluknya erat dan mengusap rambut Rey,agar gadis itu lebih tenang.

"tadinya aku ingin bercinta denganmu Rey"ujar Rio mengoda Rey,Rey memukul dada Rio dan tersenyum malu-malu di pelukan Rio.

Aku benar benar tak tenang jika meninggalkan Rey sendirian di apartemen,aku memutuskan untuk membawanya ke kedai.

sesampainya di kedai aku menyuruh Rey duduk dan membaca buku,di temani beberapa cemilan sehat dan air mineral.

Aku menuju gudang untuk mengecek stok di gudang,saat aku kembali Rey tampak mengobrol dengan Luna mereka tertawa bersama,aku tersenyum melihat Rey.

Aku begitu terkejut saat melihat kalender di dinding,ini waktunya untuk Rey ke dokter kandungan,aku segera berlari ke apartemen dan membawa mobilku menuju kedai.

ku parkirkan mobil di depan kedai,aku memanggil Rey.

"Rio,tadi kamu ke mana"ujar Rey panik

"aku lupa,hari ini kamu harus cek kandungan Rey"ujarku menarik tangan Rey dan membawanya ke dalam mobil.

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan sedang,ku putar lagu kesukaan Rey, wajahnya tampak begitu risau.

"kenapa Rey"

"aku takut Rio"

Aku tersenyum mendengarnya,aku mengusap rambutnya penuh kasih sayang,

POV REY

Aku kembali berbaring di ranjang pemeriksaan. Kali ini jantungku berdebar lebih kencang dari sebelumnya, entah karena gugup atau firasat yang tak bisa kujelaskan.

Rio berdiri di sampingku seperti biasa. Tangannya setia menggenggam tanganku, seolah menjadi jangkar agar aku tetap tenang.

“Tenang,” bisiknya. “Aku di sini.”

Dokter kembali mengoleskan gel dingin di perutku. Aku menarik napas dalam-dalam saat alat USG menyentuh kulitku.

Layar monitor menyala.

Bayangan abu-abu kembali muncul, bergerak perlahan. Aku memicingkan mata, berusaha memahami apa yang kulihat.

Dokter tiba-tiba terdiam cukup lama.

Aku menelan ludah.

“Dok… ada apa?” tanyaku cemas.

Dokter tersenyum kecil, lalu menggeser alat USG sedikit.

“Sebentar ya,” katanya pelan.

Dan saat itulah aku mendengarnya.

Bukan satu.

Dua.

Dua suara detak jantung yang berbeda, berpacu lembut di ruangan itu.

Deg. Deg.

Deg. Deg.

Aku membeku.

“A-apa itu…?” suaraku bergetar.

Rio ikut menatap layar, wajahnya berubah. Matanya membulat, napasnya tertahan.

“Bu Rey,” ujar dokter akhirnya dengan suara hangat, “selamat. Anda mengandung anak kembar.”

Dunia seakan berhenti berputar.

“Kembar…?” ulangku lirih, hampir tak percaya.

“Iya,” jawab dokter sambil menunjuk layar. “Dua janin. Keduanya berkembang dengan baik.”

Tanganku refleks menutup mulut. Air mata langsung mengalir tanpa bisa kutahan.

“Aku… aku tidak tahu,” bisikku. “Aku pikir… satu saja sudah—”

Rio tiba-tiba tertawa kecil, tawa yang bercampur isak. Ia menunduk, menempelkan dahinya ke tanganku.

“Dua,” ucapnya pelan. “Kita punya dua, Rey.”

Aku menoleh padanya. Wajahnya basah oleh air mata, tapi senyumnya begitu nyata—hangat, penuh kebanggaan.

“Maaf kalau aku kaget,” ujarku terisak. “Aku hanya… takut.”

Rio menggeleng cepat.

“Jangan minta maaf. Kamu luar biasa.” Tangannya berpindah ke perutku. “Kalian berdua luar biasa.”

Dokter memberi kami waktu beberapa saat sebelum melanjutkan pemeriksaan. Aku menatap layar itu sekali lagi.

Dua kehidupan kecil.

Dua detak jantung.

Dan untuk pertama kalinya, aku tidak lagi melihat kehamilan ini sebagai beban.

Melainkan anugerah yang datang bersamaan—membawaku pada keberanian yang tak pernah kupunya sebelumnya.

“Aku akan berusaha kuat,” bisikku pada diri sendiri. “Untuk kalian.”

Rio mengecup keningku lembut.

“Kamu tidak sendirian,” katanya mantap. “Sekarang… kita bertiga. Tidak—berempat.”

Aku tersenyum di antara air mata.

Untuk pertama kalinya, masa depan terasa penuh—dan nyata.

1
Dede Jangkung
mulai jatuh cinta
Blueberry Solenne
wah berarti sudah mapan ni
Dede Jangkung
bagus,semangat
Alna
salam kenal juga🙏
Alna
karena sekarang akhir zaman, jadi kita akan kembali ke zaman jahiliyyah kalo gak salah
Alna
mksud saya banyak temen saya yg buci
Alna
kalo aku biasa aja karena banyak yg jadi buci
Alna
gimana kalo sama adikku😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!