NovelToon NovelToon
Random Love

Random Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:446.9k
Nilai: 5
Nama Author: Eren Naa

Tak kusangka cinta berselimut dilema bisa datang padaku!

Rena Arista seorang dosen muda yang berusaha meraih mimpinya untuk bisa menikah dengan tunangannya yang sangat dicintainya.

Pada saat bersamaan datang seorang pria yang usianya lebih muda dan berstatus sebagai mahasiswanya, memberikan cintanya yang tulus. Dengan perhatian yang diberikan pria itu justru membuat Rena meragu atas cintanya pada tunangannya.


Sebuah kisah cinta segitiga yang penuh warna. Bagai rollercoaster yang memicu adrenalin menghadirkan kesenangan dan ketakutan sekaligus.


Akankah Rena mampu mempertahankan cintanya dan menikah dengan tunangannya?
Ataukah dia akan terjebak pada cinta baru yang mengguncang hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eren Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Rena di Tokyo (Part 2)

Tokyo, 09.00 PM

Aldi masih pulas di tempat tidurnya menikmati hari liburnya. Cuaca Tokyo yang diguyur hujan sejak subuh membuatnya memilih melanjutkan tidurnya setelah sholat subuh. Padahal biasanya di jam begini Aldi sudah berada di taman kota untuk berolah raga.

Bel berbunyi dan mengusik tidurnya. Dia mengerjapkan matanya dan mengumpulkan kesadarannya. Ia bangkit dan berjalan gontai menuju pintu. Sejenak ia mengintip di balik pintu melalui door viewer melihat tamu yang tidak diundang itu. Rupanya Natsuki yang berdiri di luar sana. Ia membuka pintunya.

"Apa aku menganggu tidurmu?" tanya Natsuki saat melihat muka bantal Aldi dan penampilannya yang acak-acakan.

"Hmm," jawab Aldi malas. Dia kembali bermalas-malasan di tempat tidurnya.

Natsuki mengambil air mineral dan duduk di sofa sambil menyalakan telivisi. Apartemen Aldi yang hanya berukuran kecil dengan konsep all in one dimana semua ruang menjadi satu membuat Natsuki leluasa berinteraksi dengan Aldi meskipun berada di tempat tidurnya yang hanya di batasi dengan sekat.

"Apa kamu akan pergi dengan Erika nanti malam?" tanya Natsuki pada Aldi yang berbaring di tempat tidurnya.

Tidak ada jawaban. Meskipun pergerakan Aldi menandakan dirinya tidak sedang tidur, tampaknya Aldy masih malas meladeni Natsuki.

"Sebenarnya bagaimana hubunganmu dengan Erika?" tanya Natsuki lagi.

Aldi membuka matanya. Dia menatap langit-langit kamarnya dan berpikir.

"Begitulah!" kata Aldi dengan suara serak khas bangun tidur.

"Bagaimana dengan tunanganmu? Apakah dia tahu tentang Erika?" Natsuki memakan hotdog yang dibawanya.

"Belum, tapi aku rasa dia tidak perlu tahu. Toh aku dan Erika hanya berteman." Aldi beranjak dari tempat tidurnya dan membasuh wajahnya di wastafel.

"Apa kamu yakin?"

"Maksudmu?"

"Kau dan Erika, hanya berteman?"

"Dia memang menyukaiku, tapi aku mencintai tunanganku!"

"Tapi kamu tidak bisa berbohong kalau kamu juga menyukai Erika, bukan?"

"Aku hanya menganganggapnya sebagai teman!" katanya pelan.

"Mana ada teman yang selalu kencan setiap weekend!" ejek Natsuki dengan sinis.

Aldi menatap tajam Natsuki. Kemudian dia menghela nafas. Benar saja apa yang dikatakan sahabatnya itu, bahwa dia selalu bersama Erika setiap weekend. Bahkan setiap malam mereka selalu makan malam bersama. Aldy tahu perasaan Erika setelah ia memberitahunya beberapa minggu lalu. Meskipun Aldi tidak menanggapinya tapi sikap Aldy yang tidak berubah sedikitpun membuat Erika yakin jika perasaannya bak gayung bersambut.

"Toh, kami tidak macam-macam!" ucapnya mencari pembenaran atas sikapnya.

"Hati-hati Aldi, jangan sampai pertunanganmu hancur gara-gara ini!" Tegas Natsuki sambil menepuk punggung sahabatnya itu .

"Baiklah, aku akan berhati-hati! Terima kasih Natsuki"

"Itulah gunanya teman." Natsuki tersenyum.

Aldi duduk disamping Natsuki dan memakan hotdog yang dibawa Natsuki.

"Kamu datang nanti malam di acara Tomoya?" tanya Aldi sambil mengunyah makanannya.

"Iya, bagaimana denganmu apa kamu akan pergi dengan Erika?" Natsuki berkata tanpa mengalihkan matanya dari televisi.

"Tidak, bagaimana jika kita pergi bersama?"

"Baiklah! aku akan menunggumu di halte seperti biasa."

Aldi mengangguk dan berlalu ke toilet untuk melaksanakan ritual paginya. Sedangkan Natsuki tetap fokus dengan tontonannya.

*******

Malam harinya...

Di sebuah restoran, beberapa teman Tomoya nampak sibuk dengan minuman masing-masing, mereka saling menuangkan sake di gelas masing-masing sambil bercerita tentang pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka. Keseruan mereka seperti tidak habisnya apalagi saat salah satu teman bertingkah lucu karena mabuk dan yang lainnya menertawakannya.

Acara makan malam ini merupakan perayaan kenaikan pangkat Tomoya. Seluruh teman kantor sedivisi Tomoya diundang, begitupun Erika, Natsuki dan Aldi.

Aldi yang tidak bisa meminum sake hanya memesan minuman soda demi menghormati mereka. Natsuki yang mabuk berat nampak seperti mau muntah, Aldy pun segera membawanya ke toilet. Sekembalinya dari toilet Aldi segera menghabiskan minumannya dan membawa Natsuki keluar menuju taxi yang sudah di pesan Tomoya untuk mengantar Natsuki pulang.

Setelah membawa Natsuki ke dalam taxi. Aldy kembali ke dalam untuk berpamitan dengan Tomoya. Tiba-tiba kepalanya berputar dan hampir terjatuh tapi dengan sigap Tomoya segera menahannya.

"Kamu kenapa?" tanya Erika pada Aldi dengan raut wajah cemas.

"Tidak tahu rasanya kepalaku berputar." Aldi memegang kepalanya.

"Sebaiknya kamu pulang saja! Erika, apa kamu bisa mengantar Aldy pulang?" tanya Tomoya pada Erika.

Erika mengangguk. Kemudian Tomoya kembali memesan taxi dan memberi Aldy minum.

"Minumlah sedikit. Semoga ini bisa meredakan sakit kepalamu!"

Aldi meminumnya dan bersandar pada kursi. Tak lama taxi yang dipesan datang dan Aldi dibantu Tomoya masuk ke dalam taxi. Erika pun ikut masuk. Taxi itupun melaju menuju apartemen Aldi meninggalkan restoran itu.

Setelah belasan menit perjalanan merekapun sampai di apartemen Aldi. Dibantu Erika yang tertatih-tatih memapah Aldi, akhirnya mereka sampai di kamar Aldi.

"Huufft, kamu berat sekali!"

Erika menghempaskan tubuhnya di sofa.

Aldi nampak gelisah, dia mulai membuka bajunya.

"Al, kamu kenapa?" pekik Erika yang bingung dengan tingkah Aldi.

"Aaahhh, badanku terasa panas!"

Dia mengeliat-geliat dan berusaha melepas celananya. Ia hampir polos, hanya selembar bo*** yang menutupi tubuh idealnya.

Erika terkejut dan menutup matanya. Dia segera mengambil selimut dan menyelimutinya. Tapi Aldi membukanya lagi dan membuang selimutnya ke sembarang arah. Erika segera mundur dan memalingkan wajahnya. Bagaimana tidak, pemandangan di hadapannya itu telah menodai matanya.

"Sebaiknya aku pulang saja! Kamu mandilah supaya tidak kegerahan!"

Erika mengambil tasnya dan beranjak keluar tapi sebelum pintu terbuka Aldi menahannya dan menariknya hingga tubuhnya menempel pada tubuh Aldi yang hampir polos. Erika bergerak mundur namun Aldi kembali menarik pinggangnya hingga tak ada lagi celah diantara mereka. Mata Aldi menatap liar.

"Apa yang kau la...." kata-kata Erika terputus saat Aldi dengan cepat mencium bibirnya dengan panas. Erika berusaha memberontak.Tapi Aldi dengan kekuatannya terus mendorongnya hingga Erika jatuh ke sofa. Saat Erika hendak berdiri dengan cepat Aldi mengunci tubuhnya dan berusaha merabanya.

"Al, sadarlah!" Erika terus berusaha menyadarkan Aldi sambil memberontak sekuatnya.

"Rena aku merindukanmu!" gumam Aldi sambil menatap Erika. Seketika Erika menangis sejadinya. Hatinya pedih tak tertahan saat Aldi menyebutnya dengan nama tunangannya. Dia terus memukul dada Aldi demi menyadarkannya.

Aldi tidak mempedulikannya, ia sudah kehilangan akal sehatnya dan terus berusaha meluapkan hasratnya pada gadis itu. Kekuatan Erika untuk memberontak makin melemah, Erika akhirnya menyerah. Ia pasrah, dengan deraian air mata dia membiarkan Aldi dengan luapan nafsunya.

Belum sempat Aldi membuka pakaian Erika, tiba-tiba pintu apartement terbuka. Erika yang merasakan seseorang masuk, mengintip dari balik tubuh Aldi. Tampak seorang gadis berjilbab yang terkejut sambil menutup mulutnya dan berpaling.

Erika tak kalah terkejutnya. Dia seperti mendapatkan kesempatan emasnya untuk lolos dari pria yang dicintainya itu. Ia menggigit pundak Aldi dan mendorongnya hingga pria itu terjungkal ke lantai.

Huff ... kenapa bukan dari tadi aku melakukannya!

Bisik Erika dalam hati sambil menghapus air matanya. Dia memperbaiki pakaiannya.

Di sisi lain gadis berjilbab itu masih membeku di tempatnya. Seperti patung. Kemudian kesadarannya kembali dan ia pun segera berlari keluar meninggalkan mereka sambil menangis.

Erika pun menyusul gadis itu meninggalkan Aldi yang tidak sadarkan diri di lantai.

.

.

.

Bersambung.

...****************...

...Tetap like, rate dan komen ya teman-teman. ...

...Terima kasih atas dukungannya sejauh ini....

...Love you All ...

...****************...

1
lihat dikit gak apa kak
bonus lumayan
Rawai hiatus ✅
Setuju dengan amanda, kasian anak orang di php in. kecewanya berat loh itu
Rawai hiatus ✅
Kisah Si LDR memang parah dan kebanyakan berujung dengan keadaan tidak baik-baik saja. Meski komitmen yg sudah dibangun se tinggi burj khalifah kalau Author berkata lain, ya sudah
Rawai hiatus ✅
Susah kerja dinegara orang apalagi yg berkaitan dengan hal yg dilarang. terlihat Mereka kadang mengerti tapi kadang juga sifat kejahilan mereka membuat orang lain harus menanggung akibatnya
Rawai hiatus ✅
Inilah yg selalu dibilang, jangan pergi berduaan dgn laki2 lain karena kita tidak tahu apa yg ada di dalam otaknya. tapi masalahnya terkadang ada kerjaan yg menuntut kita melakukannua . jadi harus punya bekal utk bisa mencegahnya
Rawai hiatus ✅
Saking kuatnya perasaan yori, dia seakan2 tahu apa yang dosen gebetannya rasakan. ☺☺
Rawai hiatus ✅
padahal belum ada hubungan tapi posesive nya nggak main2😅😅😅😅
Rawai hiatus ✅
kamu ganteng, kesalahanmu bisa diterima
Rawai hiatus ✅
Pertinyiinnyi Apakah sosok Erika ini yg akan menyelamtkan hati yori dengan cara memutuskan hubungan dosen gebetannya dan sang tunangan?

Next lanjut
Rawai hiatus ✅
Sudah ketemu pawang beneran si yori, tapi sayang pawangnya udah ada yang punya, banyak2 berdoa saja dan tikung disepertiga malam 😅😅😅😅😅
Rawai hiatus ✅
Nindi, yori, kumpulan para bucin yang cintanya masing2 bertepuk sebelah tangan. kenapa nggak saling memijamkan tangan ya supaya bunyi 🤭🤭
Rawai hiatus ✅
Bu Rena bukan kurang peka ya Yor, tapi dia memang menjaga hati karena sudah ada yang mengisi kamu sih terlambat lahirnya 😅😅
Rawai hiatus ✅
Tidak ada hidup yang sempurna ya Yori. tapi jangan berharap sama orang lain lah nanti kamu kecewa lagi. ya sudahlah, kita lihat episode berikutnya 🤭🤭🤭
Rawai hiatus ✅
kayaknya bukan jodoh deh, meski sudah bertunangan tapi tidak menjamin sih.. putus ditengah jalan ini
Rawai hiatus ✅
klo baca nama yori jadi keingat "hana yori dango" 🤔🤔🤔🤔🤣😅😅😅
Rawai hiatus ✅
Pak Ryan psyco terlalu berharap, nggak tahu dia udah ada tunangan dan mahasiswa es yg lebih serasi ma dosen buruannya
Rawai hiatus ✅
rena bakal ada diposisi sulit klo gini ceritanya😌😌😌 itulah dampak negatif terlalu cantik
Rawai hiatus ✅: emang ada,, pernah tuh karena terlalu cantik ditolak lamaran kerjanya atau dipecat ya kalau nggak salah, trus ada juga terlalu ganteng laki2 dideportasi atau dilarang masuk dlm satu negara 🤔🤔🤔🤣🤣🤣
total 2 replies
Rawai hiatus ✅
Awalnya temenan dulu 🤭, siapa yang tahu coba kalau Authornya rubah temanan jadi demenan 🤣🤣🤣🤣
Rawai hiatus ✅: udah sering lihat di RL 🤣🤣🤣🤣 makanya kata org persahabatn antara laki2 dan perempuan "kemungkinan besar" nggak murni, pasti ada sedikit rasa yg disembunyikan 🤭🤭
total 2 replies
Rawai hiatus ✅
Bukan muhrim
Rawai hiatus ✅
Rindu itu berat, sangat berat, bikin sesak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!