NovelToon NovelToon
Agen Rahasia Dan Anak Genius

Agen Rahasia Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Anak Kembar / Agen Wanita
Popularitas:47.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Kejadian yang tidak terduga, seorang agen rahasia yang baru menyelesaikan misi nya.

Namun dia dijebak oleh rekannya sendiri yang memang ingin menyingkirkan dirinya. Sehingga dia harus tidur bersama seorang pria asing.

Olivia namanya, sebagai agen rahasia yang selalu sukses dalam menjalankan misinya. Namun hal itu menimbulkan kecemburuan pada rekannya sendiri.

Sehingga Olivia harus melahirkan tiga anak kembar yang super jenius. Dan mereka pun mengasingkan diri di sebuah desa. Delapan tahun kemudian, mereka kembali ke kota.

Bagaimana kisah selanjutnya? Jika penasaran baca yuk!

Cerita ini hanyalah fiksi semata. Tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Seluruh cerita di dalamnya hanya imajinasi penulisnya semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23

Triple A melambaikan tangannya saat mobil mulai bergerak perlahan. Dewa juga berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Tunggu Dewa," kata Adelia.

Dewa yang hendak masuk ke mobil pun berhenti. Adelia kemudian menghampirinya.

"Kapan kamu akan melamar Olivia? Jangan lama-lama, berikan status yang pasti untuk Olivia dan juga anak-anakmu," kata Adelia.

"Aku sudah mengutarakan keinginan ku untuk menikahinya. Olivia setuju Ma. Aku ingin ke kantor, nanti baru bicarakan lagi," kata Dewa.

Dewa masuk ke dalam mobil dan segera pergi ke kantor. Adelia hanya berdiri mematung hingga mobil Dewa sudah tidak terlihat lagi olehnya.

"Dewa sudah dewasa, dia pasti tahu mana yang terbaik untuknya. Jangan terlalu didesak," kata Robinson saat Adelia sudah menghampirinya.

"Aku cuma khawatir Pa. Triple A anak jenius, pasti akan malu jika nanti diejek oleh teman-temannya di sekolah," ungkap Adelia.

Robinson hanya tersenyum tipis. Dia mengerti kekhawatiran istrinya. Tapi Robinson percaya, Dewa sudah mempersiapkan semuanya.

Sementara Olivia dan triple A sudah sampai di sekolah. Olivia hanya mengantar mereka hingga luar pagar.

"Belajar yang benar, jangan nakal," kata Olivia berpesan.

"Oke Ma," ucap triple A serentak. Kemudian mereka mencium tangan Olivia secara bergantian.

Olivia melambaikan tangannya saat triple A masuk ke dalam. Olivia memastikan mereka hingga masuk ke dalam sekolah. Barulah Olivia pergi dari situ.

"Hei kalian!"

Triple A berhenti karena dihadang oleh murid dari kelas lain. Yaitu kelas enam B. Di kelas enam B ada sekolompok murid yang nakal.

Para guru tidak ada yang berani mencegah mereka, apalagi sampai menghukum mereka. Karena ada satu kejadian setahun yang lalu.

Seorang guru dengan berani menghukum mereka. Namun guru itu malah di penjarakan. Hingga saat ini tidak ada lagi guru yang berani bertindak untuk menghukum mereka.

"Mau apa?" tanya Arjun. "Kami tidak ada urusan dengan kelas sebelah," tambahnya.

"Sombong banget. Kalian tidak tahu siapa kami?" tanya salah satu dari mereka.

Mereka ada lima orang. Semuanya nakal karena mereka dari keluarga kaya. Bukan hanya murid, tapi guru pun berani mereka lawan jika guru itu ikut campur.

"Diri sendiri saja tidak kenal, apalagi kami?" ujar Archer.

Triple A hendak berlalu, namun tas ransel milik Arden ditarik oleh salah satu dari mereka. Tubuh mereka besar dari triple A. Jadi Arden pun terhuyung.

"Mau kalian apa sih?" tanya Arden yang masih berusaha untuk bersabar.

"Kami mau kalian berlutut dan serahkan uang jajan kalian," jawab salah satu dari mereka.

"Enak saja," kata Arden.

Karena bel sekolah sudah berbunyi, triple A pun segera masuk ke dalam kelas. Menurut mereka, hanya buang-buang waktu saja meladeni anak-anak itu.

Bapak kepala sekolah hanya memperhatikan dari kejauhan. Bapak kepala sekolah juga tidak berani, karena masih sayang dengan pekerjaannya dan juga tidak mau mencari masalah.

"Hei kalian, awas saja kalian!" pekik salah satu dari mereka. Namun triple A sudah keduluan masuk ke kelas, jadi mereka tidak perduli dengan anak-anak itu.

"Kalian hati-hati. Sepertinya mereka sedang mengincar kalian," kata teman sekelas triple A.

"Tenang saja, kami tidak akan kenapa-kenapa kok," kata Arjun. Kemudian triple A pun duduk di kursi mereka masing-masing. Tidak berapa lama wali kelas pun masuk.

"Selamat pagi anak-anak," kata Bu Susi.

"Selamat pagi Bu guru," kata murid-murid serentak. Bu Susi pun memulai mengajarnya.

Satu setengah jam kemudian, waktu istirahat pun tiba. Para murid-murid pun keluar dari kelas.

Namun Bu Susi meminta triple A untuk menunggu sebentar. Karena ada yang ingin dia bicarakan.

"Arden, Archer, Arjun. Ibu mau bicara sebentar," kata Bu Susi.

"Silakan Bu, mau ngomong apa?" tanya Arden.

"Tadi Ibu lihat kalian di ganggu oleh anak-anak kelas enam B. Saran Ibu, sebaiknya kalian hindari mereka," kata Bu Susi.

"Baik Bu, tapi kami tidak janji. Karena kami paling benci pada orang yang suka membully," kata Arden.

Bu Susi menghela nafas. Dia tidak tahu jika triple A jago beladiri. Karena sewaktu kompetisi matematika, Bu Susi tidak hadir.

"Ibu hanya tidak ingin kalian mendapatkan masalah. Mereka tidak bisa disinggung sembarangan," kata Bu Susi.

"Kami mengerti Bu," kata triple A serentak.

Kemudian mereka pun keluar dari kelas. Yang lain pergi ke kantin, sedangkan triple A hanya memilih tempat yang tenang agar mereka bisa istirahat dengan nyaman.

"Apa kita beri pelajaran saja mereka?" tanya Archer.

"Jangan gegabah. Kita lihat saja dulu apa yang akan mereka lakukan? Jika mereka kelewatan, baru kita beri pelajaran," jawab Arden.

"Mereka hanya sok jago. Sekali tonjok udah nangis," kata Arjun.

Mereka terus berbincang-bincang. Hingga tanpa sadar waktu istirahat pun sudah habis. Mereka pun kembali ke kelas.

"Kalian tidak ke kantin?" tanya Angela.

"Tidak. Kami sudah bawa bekal sendiri," jawab Arjun.

Angela ingin dekat dengan mereka. Namun mereka seperti menjaga jarak. Triple A memang tidak punya banyak teman. Bahkan sewaktu di desa pun, mereka hanya bertiga saja.

Ada teman sekelas dengan mereka pun tidak terlalu akrab. Karena mereka bertiga saja sudah cukup. Saudara sekandung sekaligus teman.

Mereka kembali belajar. Karena di kelasnya gurunya khusus. Jadi Bu Susi saja yang mengajar mereka.

Bu Susi begitu kagum dengan triple A. Setiap pelajaran yang diberikan olehnya selalu dikerjakan lebih cepat dari yang lainnya.

Waktu terus berjalan, hingga akhirnya jam pulang sekolah pun tiba. Bu Susi sekali lagi menasehati mereka agar tidak mencari masalah dengan anak-anak kelas enam B.

Jawaban triple A tetap sama. Karena mereka tidak suka pada pembullyan. Jadi jika itu terjadi kepada mereka, maka mereka akan bertindak.

Arden mengambil ponselnya, lalu menghubungi sang mama. Panggilan telepon pun langsung terhubung.

"Halo Ma, siapa yang jemput kami?" tanya Arden.

"Kalian di jemput sopir. Mungkin sebentar lagi pak sopir akan sampai ke sekolah kalian."

"Iya Ma, udah dulu ya." Arden pun menutup teleponnya.

Mereka pun berjalan ke depan sekolah. Beberapa orang pengawal memperhatikan mereka dari kejauhan.

Tugas mereka hanya mengawasi. Jika terjadi sesuatu, barulah mereka akan bertindak. Tapi, jika triple A bisa mengatasi nya sendiri, mereka tidak akan bertindak.

"Hei kalian. Mana uang jajan kalian? Sini berikan kepadaku!" Salah satu dari lima anak itu kembali mendatangi triple A.

Karena tadi mereka belum puas, belum mendapatkan apa-apa. Jadi mereka tidak akan berhenti.

"Katanya anak orang kaya, tapi kok meminta-minta," kata Arjun.

"Jangan banyak bacot! Berikan saja uang jajan kalian!" Rekan anak itu bersuara.

"Kami tidak akan memberikan apa-apa pun untuk kalian," kata Archer.

"Kalian kecil-kecil sudah jadi preman. Besar nanti jadi perampok," kata Arden.

Mereka marah mendengar perkataan Arden. Kelima anak itu pun mengepung triple A. Namun triple A santai saja menghadapinya.

1
irma hidayat
sekarang giliran anak si mira yg harus dapat hukuman/sangsi biar jera anak+ ibu bapa nya juga yg tak becus mendidik anak, bukan sayang itu tapi mencetak anaknya dewasa jadi penjahat
Sani Srimulyani
pantesan anaknya sok berkuasa orang dibela terus sama emaknya meski salah juga.
Sani Srimulyani
siap2 aja kalian, bukan hanya kalah fisik tapi juga kalian bakal kena mental karna kalah sama anak kecil.
@pry😛
mampus... tgkp ank ny... bikin bgkrut dy
@pry😛
pd x kau nyet
@pry😛
tu lh longor ny gr ni.... swmua tkut.... klo xan gk slh gk osa tkut... tlpn lh dewa atau ortu ank yg lain bangke
Cindy
lanjut kak
Dewiendahsetiowati
gini nih didikan yang salah buat anak,bukannya dikasih tau atau dihukum malah berbuat kesalahan dibela.hadeh nanti anak gimana2 nyesel
StAr 1086
Gimana anaknya gak jadi preman setiap berbuat salah selalu dibela dan dilindungi....
khady
thor koc skrg up nya dikit bgt,GK kayak dulu
Nanin Rahayu
sadar Mila d atas langit msh ada langit, pantes anaknya begitu karna cermin orang tua😏
kaylla salsabella
wuhaaaaaa habis ini tripel retas perusahaan mereka biar buat pelajaran🤣🤣🤣
Memyr 67
𝖻𝖾𝗋𝖺𝗇𝗂 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗆𝗂𝗋𝖺, 𝗆𝖾𝗇𝗎𝖽𝗎𝗁 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝖽𝖾𝗐𝖺. 𝗌𝗂𝖺𝗉? 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝖽𝗂𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖻𝖺𝗇𝗀𝗄𝗋𝗎𝗍 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝖾𝗐𝖺?
dewi: bkn dewa yg bikin dia bangkrut tapi anak2 jeniusnya dong br entar kalangkabut si geo
total 1 replies
Healer
bak kata pepatah Melayu "buku bertemu ruas"....terbaik triple A.....👍👍👍💪
Ariany Sudjana
mantap ini triple A, orang tuanya bukan orang sembarangan pula
@pry😛
next
@pry😛
longor.... kau kn bs ngadu sm dewa smpak👊
@pry😛
pd x... masik ank" ud sok plg berani z
irma hidayat
calon2 preman akan nyesel tuh udah mengusik s kembar
Nanin Rahayu
nnt nangis trs laporan 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!