NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Sang Pramuria

Takdir Cinta Sang Pramuria

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / PSK
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: El Jasmin

Malam itu menjadi malam terburuk bagi Ranum. Sang kekasih tiba-tiba saja secara sepihak memutus jalinan asmara di saat ia tengah mengandung benih cintanya, diusir oleh sang ayah karena menanggung sebuah aib keluarga, dan juga diberhentikan dari tempatnya bekerja.

Ranum memilih untuk pergi dari kota kelahirannya. Ia bertemu dengan salah seorang pemilik warung remang-remang yang mana menjadi awal ia membenamkan diri masuk ke dalam kubangan nista dengan menjadi seorang pramuria. Sampai pada suatu masa, Ranum berjumpa dengan lelaki sholeh yang siapa sangka lelaki itu jatuh hati kepadanya.

Pantaskah seorang pramuria mendapatkan cinta suci dari seorang lelaki sholeh yang begitu sempurna? Lantas, apakah Ranum akan menerima lelaki sholeh itu di saat ia menyadari bahwa dirinya menyimpan jejak dosa dan nista? Dan bagaimana jadinya jika lelaki di masa lalu Ranum tiba-tiba hadir kembali untuk memperbaiki kesalahan yang pernah ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Jasmin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Bertemu

Hujan yang membasahi bumi mengiringi langkah kaki Ranum menyusuri gang sempit di mana di sisi kanan kirinya dipenuhi oleh warung remang-remang. dihiasi. Suasana gelap hadir menyelimuti ketika kawasan ini dilanda pemadaman listrik bergilir. Biasanya di kawasan ini nampak sedikit terang dengan lampu kerlap-kerlip yang di pasang di depan rumah. Namun untuk malam ini terasa sedikit mencekam.

Pada akhirnya Ranum bisa pulang dengan selamat. Bermodalkan ojek online, wanita itu berhasil melarikan diri dari jeratan lelaki gila yang memiliki penyimpangan seksual. Tidak dapat ia bayangkan apa yang terjadi jika ia tak bisa melarikan diri. Bisa-bisa nyawanya tercabut di tangan Pras.

"Ranum, kamu kenapa? Kenapa kamu bisa basah kuyup seperti ini? Dan itu kenapa? Kenapa bibirmu memar seperti itu?"

Rentetan pertanyaan itu keluar dari bibir Helena setelah Ranum tiba di warung miliknya. Yang lebih mengherankan lagi, kondisi anak buahnya ini terlihat begitu kacau. Seperti seseorang yang habis terkena angin topan. Acak-acakan.

"Mi, bisa minta tolong ambilkan serbet dan es batu? Bubirku benar-benar perih."

"Tunggu-tunggu, biar aku ambilkan. Tapi lebih baik kamu ganti pakaian dulu."

Layaknya seorang ibu yang peduli pada anaknya, Helena bergegas mengambil handuk dan salah satu pakaian miliknya. Wanita itu seperti khawatir jika sampai Ranum masuk angin karena kehujanan.

Setelah berganti pakaian, Ranum kembali duduk di sofa milik Helena. Wanita itu mengambil serbet berisikan es batu yang sudah disiapkan oleh Helena.

"Kamu ini sebenarnya kenapa sih Num? Kenapa penampilanmu bisa kacau seperti ini, padahal ketika kamu berangkat tadi, kamu terlihat cantik sekali?"

"Aaawww...," rintih Ranum ketika sudut bibirnya terasa begitu nyeri. "Om Pras itu orang gila, Mi. Kali ini Mami salah memberiku pelanggan."

Kedu bola mata Helena terbelalak. "Hah, gila? Gila bagaimana maksudmu Num? Dia itu salah satu bos besar di tempat pelelangan ikan, masa gila?"

"Ckkkckkk... Hampir saja aku mati di tangannya Mi!"

"Hah?!!! Maksudmu?"

Ranum hanya bisa membuang napas kasar. "Dia itu punya fantasi seksual yang menyimpang Mi. Namanya masokis."

"Masokis?" tanya Helena kebingungan. "Apa lagi itu Num?"

"Masokis itu penyimpangan seksual di mana harus ada kekerasan untuk bisa mendapatkan kepuasan, Mi. Aku di jambak, di tampar, di dorong, bahkan sempat di cekik. Benar-benar tersiksa aku Mi."

"Astaga, sampai seperti itu?"

Ranum hanya menganggukkan kepala. "Iya Mi, beruntung aku punya kesempatan untuk melarikan diri."

"Ya ampun Num, maafkan aku, aku benar-benar tidak tahu jika Pras memiliki penyimpangan seperti itu." Helena melabuhkan pandangannya ke perut Ranum. "Kandunganmu baik-baik saja kan?"

Ranum mengendikkan bahu. "Entahlah Mi. Tapi semoga saja baik-baik saja."

"Besok kamu harus periksa Num." Helena mengambil amplop putih dari saku daster yang ia kenakan. Ia serahkan amplop itu kepada Ranum. "Untung Pras sudah melunasi bookingannya. Gunakan sebagian dari uang ini untuk periksa ya Num. Dari sejak kamu hamil belum pernah periksa kan?"

Ranum menganggukkan kepala, membenarkan ucapan Helena.

"Ya sudah, malam ini kamu tidur di sini saja Num. Listrik masih padam, jalan ke kosmu pasti gelap sekali."

"Baik Mi."

"Ya sudah, istirahatlah. Sekali lagi aku minta maaf atas peristiwa yang kamu alami bersama Pras."

Helena melenggang meninggalkan Ranum. Sedangkan Ranum hanya bisa tersenyum simpul melihat bayang tubuh Helena yang perlahan hilang di balik pintu. Hatinya menghangat mendapatkan perhatian dan kepedulian dari sosok Helena ini.

Aku kira hidupku bakal berantakan tiada arah, tapi ternyata semua tetap baik-baik saja ketika aku bertemu dengan mami.

***

Ranum terbaring di atas hospital bed salah satu rumah sakit umum daerah. Setelah mengantre kurang lebih satu jam lamanya, pada akhirnya tiba giliran wanita itu masuk ke poli kandungan. Terlihat sang dokter obgyn fokus pada alat USG dan juga monitor yang ada di hadapannya.

"Nah, jika dilihat dari sini, kondisi bayi dalam kandungan mbak Ranum sehat ya. Usia kehamilan memasuki dua belas minggu."

"Laki-laki atau perempuan Dok?" tanya Ranum seakan tidak sabar ingin tahu jenis kelamin anak yang dikandungnya.

Dokter obgyn itu hanya tertawa pelan. "Untuk jenis kelamin setidaknya bisa kita lihat di usia enam belas minggu ya Mbak. Jadi sabar sebentar lagi."

"Oh begitu ya Dok?"

"Betul Mbak." Dokter obgyn itu kembali fokus menggeser alat USG itu di permukaan perut Ranum. "Padahal ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar jenis kelamin lho Mbak."

Ranum tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf ya Dok. Pengetahuan saya benar-benar masih dangkal."

"Tidak masalah Mbak, santai."

Perlahan sang dokter mulai memaparkan kondisi janin Ranum.

"Untuk ukuran kepala dan berat janin, sesuai ya Mbak dengan usianya. Jumlah air ketuban cukup bagus dan plasenta tidak menutupi jalan lahir. Mbak mau dengar detak jantungnya?"

"Bisa kah Dok?"

"Tentu bisa dong. Coba ya kita dengar detak jantung dedek bayinya."

Dug.. Dug... Dug...

"Ini suaranya Dok?" tanya Ranum dengan binar wajah yang begitu kentara.

"Betul Mbak. Detak jantungnya bagus. Jadi keseluruhan sehat. Tinggal Mbak Ranum makan makanan yang bergizi, hindari begadang dan hindari stress, inshaAllah dedek bayi akan selalu sehat sampai waktu lahiran nanti."

Lolos sudah air mata Ranum ketika untuk kali pertama ia mendengar detak jantung anak yang ada di dalam kandungannya. Ada sebuah kedamaian yang tercipta kala detak jantung itu terngiang-ngiang di telinga.

Ibu janji akan menjagamu sekuat tenaga Nak. Meskipun tanpa sosok ayah, Ibu yakin bisa membesarkan dan merawatmu dengan baik.

Selesai memeriksakan kehamilannya, Ranum berjalan menuju lobby rumah sakit untuk menunggu ojek online yang sudah ia pesan. Sejenak ia dibuat terkejut karena ada notif whatsapp dari Asri yang masuk.

"Kok tumben Asri ngajak ketemuan di mall?" tanyanya lirih.

Tanpa basa-basi Ranum mengiyakan dan berencana ke mall yang dimaksud oleh Asri. Tak berselang lama, ojek online yang ia pesan sudah tiba. Wanita itupun meninggalkan rumah sakit ini dengan hati yang dipenuhi oleh kegembiraan.

***

Sepasang manusia itu berjalan bersisihan. Tubuh keduanya saling berhimpitan. Lengan tangan saling menggamit yang memamerkan sebuah kemesraan.

Jejak demi jejak telah tercetak di atas lantai pusat perbelanjaan ini. Memasuki outlet demi outlet serta menyusuri setiap sudut tempat yang ada. Seakan tidak ingin satupun bagian yang terlewat. Semua ingin mereka kunjungi sebagai salah satu bentuk kepuasan diri. Hingga pada akhirnya, jejak kaki keduanya terhenti di salah satu restoran untuk mengisi perut yang mereka biarkan kosong sedari tadi.

Sajian beef steak dan orange juice telah tersaji. Aroma khas daging Ausie terasa begitu menyeruak dari sajian ini. Hingga membuat Asri dan Jonas ingin cepat-cepat menikmati.

"Om Alex benar sepuluh hari berada di sini?" tanya Asri sembari menikmati hidangan di hadapannya.

Alex yang tak lain adalah Jonas itu mengangguk mantap. "Tentu benar dong Sayang. Kali ini aku ingin berlama-lama bersamamu."

Asri tersipu malu hingga mencetak warna merah jambu di pipi. "Ah Om ini bisa saja."

"Bagaimana tiap hari Om gak rindu? Pelayananmu di ranjang itu lho yang bikin Om ingin selalu dekat denganmu."

"Ah sudahlah Om. Kalau Om puji terus bisa-bisa aku besar kepala." Asri beranjak dari posisinya. "Om aku tinggal ke toilet sebentar ya. Oh iya sebentar lagi ada temanku yang ke sini. Nanti Om ngobrol dulu saja kalau aku masih lama di toilet."

Asri bergegas ke toilet setelah tiba-tiba perutnya terasa melilit. Entah apa yang salah, hingga perutnya tiba-tiba menjadi melilit setelah potongan daging steak itu masuk ke dalam perut.

Ranum yang sudah tiba di restoran yang di maksud oleh Asri, segera ia cari nomor meja seperti yang diucap oleh temannya itu. Ia perhatikan satu persatu nomor meja yang ada di sana. Hingga pada akhirnya....

"Kamu?"

"Anda????"

Ucap Jonas dan Ranum bersamaan kala keduanya kembali dipertemukan.

Sementara itu tak jauh dari tempat Jonas dan Ranum, berdiri sosok laki-laki dengan jaket kulit berwarna cokelat. Ia gunakan ponsel yang ada di tangannya untuk membidik foto dua orang itu.

"Akhirnya setelah sempat kehilangan jejak, aku menemukan suami nyonya Miranda bersama seorang wanita. Aku yakin dengan foto ini, aku bisa segera mendapatkan bayaran seperti yang sudah dijanjikan," ucap lelaki itu pelan sembari mengirim foto ke Miranda.

1
novi²⁶
ranum sepertinya dalam bahaya... duh takutttt
novi²⁶
bukti bahwa cinta seorang ibu itu besar untuk anaknya
novi²⁵
aduh aku ikut deg-degan,,, kira2 gimana ya kelanjutannya
novi²⁵
gak nyangka ya,,, ternyata dunia memang sesempit itu... bakal seru nih
Hanindia
waaaa bakal seru nih... jonas ketemu ranum... kira2 jonas bakal tau gak ya kalau ranum hamil anaknya varen
Hanindia
aku lebih fokus ke pras sih... ternyata di dunia nyata penyimpangan seperti itu benar2 ada
Hanindia
hmmm rasa yg gk Bisa-bisanya kamu lupain ya Ren.... ati2 bikin ancur rumah tangga mu
El Jasmin
selamat membaca semua... jangan lupa like, komen, share, subscribe dan rate ⭐⭐⭐⭐⭐⭐ya.. mkasih
Nunu
wow karya baru to udah bagus bgt
novi²⁵
hayolooohhh jonas punya selingkuhan dan saat ini dia mau nyamperin
novi²⁵
heleh heleh ngaku perjaka tp udah pernah bercinta sama Ranum. buaya kamu ren
novi²⁵
ternyata Pai sebaik itu loh... setuju sih klo ranum diangkat sebagai anak
novi²⁵
woyyy num... kamu gak ketawa liat wajah Pai???
novi²⁵
duh ranum dalam bahaya ini. khawatir sama anak dalam kandungannny
novi²⁵
seorang ibu pasti akan selalu mengkhawatirkan anaknya. pantas saja dia kepikiran terus
novi²⁴
tu kan kebayang2 wajah dan rasa nikmat yg ditinggalkan ranum..sukurin kamu ren
novi²⁴
wah wah kamu dah nikah ya ren??? selamat yaa,, tp lu udah gk perjaka loh
novi²⁴
ahaaaaaaaa ya ampun aku lupa klo si Pai gk bisa on, selamat kamu num... eh tp Pai sebaik itu loh ke ranum
novi²⁴
num.. lu gak salah ngelayanin Pai yang udah tua itu???/Joyful/
novi²⁴
bakal seru nih.. tp aku khawatir zama janin dalam rahim ranum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!