NovelToon NovelToon
CEO Dingin-Ku Mantan Terindah-Ku

CEO Dingin-Ku Mantan Terindah-Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Office Romance / Mantan
Popularitas:22.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Nadira tak pernah menyangka bekerja di perusahaan besar justru mempertemukannya kembali dengan lelaki yang pernah menjadi suaminya tujuh tahun lalu.

Ardan, kini seorang CEO dingin yang disegani. Pernikahan muda mereka dulu kandas karena kesalahpahaman, dan perpisahan itu menyisakan luka yang dalam. Kini, takdir mempertemukan keduanya sebagai Bos dan Sekretaris. Dengan dinginnya sikap Ardan, mampukah kembali menyatukan hati mereka.

Ataukah cinta lama itu benar-benar harus terkubur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter — 23.

Ardan duduk terpaku di depan layar besar ruang rapat, tempat berita terbaru itu ditayangkan langsung. Kata-kata manajer restoran yang diwawancara terdengar jelas, membuat ruangan mendadak sunyi.

“Saya dibayar oleh Nona Claudia untuk menuduh Tuan Ardan mencuri barang pengunjung di restoran. Padahal kenyataannya... semua sudah direkayasa. Saya menyesal, tapi waktu itu saya hanya seorang karyawan kecil yang tak berdaya menolak uang dan ancaman. Sekarang setelah sekian lama, saya tidak sanggup lagi memendam kebenaran.”

Kata-kata itu menghantam Ardan layaknya palu godam, membuat dadanya sesak seketika. Ingatannya terhempas kembali tujuh tahun lalu, malam kelam yang selalu ingin ia kubur rapat-rapat. Malam ketika ia dipaksa menanggung tuduhan keji, ia dituduh mencuri sebuah jam tangan mewah milik pengunjung di restoran tempatnya bekerja. Harga benda itu bahkan tak akan sanggup ia ganti, meski harus bekerja keras seumur hidup.

Ardan ingat jelas bagaimana tatapan para pengunjung restoran menusuknya, seolah ia memang seorang pencuri. Hingga akhirnya ia diserahkan ke pihak berwajib, terperangkap dalam jeruji besi yang dingin.

Tak lama setelah Nadira mengajukan perceraian, muncullah Claudia dengan wajah penuh kepura-puraan bak malaikat penolong membebaskannya dari sel, seakan dialah satu-satunya pahlawan yang rela berdiri di sisi pria itu.

Ternyata… semua itu jebakan.

Dan wanita yang ia kira penyelamat, justru adalah dalang yang menjerumuskannya.

Ardan mengepalkan tangan, rahangnya mengeras. “Claudia…” desisnya rendah, penuh bara.

Dewan direksi yang sejak tadi menuduh Nadira, kini bergumam resah. Mereka saling berpandangan, menyadari bahwa skandal yang sebenarnya bukanlah Nadira, melainkan Claudia dan keluarganya.

Namun mereka juga baru tahu, jika Ardan ternyata adalah mantan narapidana meskipun memang dijebak.

Ardan menoleh ke arah Nadira yang berdiri tak jauh darinya. Wajah istrinya pucat, dengan mata berkaca-kaca. Namun kali ini karena Nadira lega... fakta itu akhirnya terbongkar.

“Saya akan menangani masalah ini dengan serius. Semoga besok saham bisa kembali stabil, rapat selesai!”

Ardan berdiri, tapi pikirannya tidak tenang. Ada hal yang jauh lebih mengganjal, ia ingin tahu kebenaran tujuh tahun lalu dari mulut Nadira sendiri.

Dengan napas berat, para dewan direksi beranjak keluar satu per satu. Ruangan itu akhirnya hanya menyisakan mereka berdua.

Ardan melangkah mendekat, menatap Nadira lekat-lekat. “Katakan padaku, apa kau tahu soal perbuatan Claudia tujuh tahun lalu?”

Nadira menggeleng pelan, sorot matanya sendu. “Waktu itu aku menemui Manajer restoran, tapi sebagai syaratnya... dia memintaku bercerai darimu jika ingin tuduhan padamu dicabut. Awalnya, aku menolaknya dan langsung pergi meminta bantuan Papa untuk menolongmu. Tapi disaat yang sama, perusahaan Papa mendadak jatuh. Saham anjlok, para investor menarik diri dan Papa terpaksa menanggung banyak hutang untuk membayar mereka. Lalu Mama masuk rumah sakit karena syok dan butuh biaya besar untuk pengobatan. Papa benar-benar tak sanggup menolongmu…”

Nadira terisak pelan. “Tapi kini akhirnya aku tahu... semua itu bukan kebetulan, ternyata Claudia dan ayahnya lah yang merencanakan semuanya. Mereka menghancurkan perusahaan Papa, merusak pernikahan kita dan menghancurkan hidup keluargaku!"

Ardan terpaku, sesal menghantamnya bertubi-tubi membuatnya sulit bernapas.

Nadira mengusap wajahnya, tangisnya pecah tanpa bisa ia tahan. “Setelah itu, aku harus pergi darimu. Aku memulai segalanya dari nol… siang dan malam bekerja demi biaya hidup kami dan pengobatan Mama. Papa bahkan sampai menjadi driver ojek hanya agar kami bisa bertahan hidup. Kami menderita, Mas! Dan semua ini... semua penderitaan kami, akibat perbuatan keji wanita itu. Wanita yang kau anggap kekasihmu… wanita yang kau cintai!“

Ardan menggeleng keras, suaranya meninggi penuh perlawanan.

“Tidak! Wanita kejam itu… mana mungkin aku mencintainya!”

Ardan refleks melangkah maju, ingin merengkuh tubuh Nadira ke dalam pelukannya. Namun istrinya justru mundur, menolak kedekatannya. Tatapan Nadira basah, suaranya bergetar namun tegas.

“Berikan aku waktu… aku harus pergi.”

“Dira…!” suara Ardan pecah, penuh harap dan penyesalan.

Tapi Nadira tak lagi menoleh. Ia melangkah pergi begitu saja, meninggalkan Ardan terpuruk sendirian bersama sesal yang kian menyesakkan dada.

“Jadi selama ini… semua luka, semua keraguanku, semua penderitaan yang menimpamu karena aku terlalu buta pada permainan Claudia!” suaranya bergetar, lebih kepada dirinya sendiri daripada kepada siapa pun.

Sementara itu di luar perusahaan, Claudia masih dikerubungi wartawan. Kilatan kamera tanpa henti menghantam wajahnya yang pucat. Topeng sendu yang tadi ia kenakan hancur, berganti kepanikan.

“Bohong! Itu fitnah! Aku… aku yang menyelamatkan Ardan waktu itu!” teriaknya histeris.

Namun justru kalimat itulah yang menjerat dirinya sendiri. Para wartawan semakin gencar bertanya, sementara publik yang menonton di layar kaca menertawakan kontradiksi ucapannya.

Claudia dilanda kepanikan, takut jika kemarahan Ardan benar-benar jatuh padanya. Dengan tergesa-gesa ia berlari masuk ke dalam gedung perusahaan, berharap bisa segera menemui pria itu.

Di ruangan pertemuan, Ardan berdiri tegak dengan kedua tangan terkepal di sisi tubuh. Tatapannya menusuk, penuh amarah yang ditahan. Di hadapannya, Claudia tampak kacau. Make-up wanita itu luntur, rambutnya kusut tapi bibirnya masih mencoba melengkungkan senyum palsu.

“Ardan…” suara Claudia bergetar, seolah merayu. “Kau salah paham, semua itu hanya permainan media. Mereka memutarbalikkan cerita. Kau tahu aku… kan? Aku selalu ada di sisimu sejak dulu.”

Ardan mengernyit, nadanya dingin menusuk. “Cukup, Claudia! Aku mendengar sendiri pengakuan saksi, aku melihat bukti yang tak bisa kau bantah. Kau menjebakku tujuh tahun lalu… lalu berpura-pura menjadi penyelamatku!”

Claudia melangkah mendekat, matanya berkaca-kaca. “Aku melakukan itu… karena aku terlalu mencintaimu, Ardan. Sejak pertama kali aku melihatmu di restoran, saat kau bermain piano... aku langsung jatuh cinta padamu. Sementara Nadira, dia hanya menghalangi cinta kita. Kalau saja kau mau mengerti cintaku, kau akan tahu semua yang kulakukan hanya demi kita...”

Ardan terkekeh sinis, tawanya hambar dipenuhi luka. “Demi kita? Jangan samakan aku denganmu! Aku hidup dalam kenyataan, Claudia! Sementara kau… hanya hidup dalam kebohongan dan khayalanmu saja!"

Claudia ingin menggenggam lengan Ardan, namun pria itu menepisnya. “Ardan, dengar aku! Aku satu-satunya yang benar-benar mengerti kau... Nadira tidak akan pernah bisa mencintaimu seperti aku. Tanpa aku, kau bahkan sudah jatuh hancur tujuh tahun lalu!”

“Tidak, Claudia! Justru karena kau, aku hampir kehilangan segalanya... termasuk Nadira.”

Mata pria itu berkilat, nadanya berat namun mantap. “Sekarang aku sadar… kau tidak pernah mencintaiku. Kau hanya mencintai dirimu sendiri, mencintai kemenangan yang kau dapatkan dari menghancurkan orang lain. Dan mulai hari ini… kau tidak punya tempat lagi di sisiku ataupun di hidupku! ENYAHLAH...!!!“

Claudia membeku, wajahnya pucat pasi. Namun sesaat kemudian, senyum tipis penuh dendam kembali terukir. “Kalau begitu, Ardan… jangan salahkan aku kalau kau akan menyesali keputusan ini. Kau pikir aku akan menyerah begitu saja? Kau terlalu meremehkan ku!”

Ardan menatap wanita gila itu dengan tajam, lalu melangkah pergi tanpa menoleh lagi.

Saat Ardan pergi, tatapan Claudia menyiratkan satu hal... ini belum berakhir.

Pintu ruangan itu terbanting pelan saat Ardan keluar. Napasnya berat, wajahnya tegang dan sorot matanya masih menyimpan bara. Setiap langkahnya terdengar keras, seolah lantai marmer pun ikut merasakan getaran amarahnya.

1
Rita
betul dih
Rita
Ardan tolong jelaskan apa prasangka istrimu benar pa salah
Rita
lah🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
awas nih sakit gangguan jiwa
Rita
obsesi itu namanya
Rita
tuh Ardan sdh tau kan
Rita
mamer 🥰🥰🥰🥰🥰🥰👍👍👍👍👍👍👍
Rita
hei hei😅😅😂😂😂😂
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Rere💫: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Jeng Ining
good Clau provokasi Ardan terus, itubmemang yg dimaui mama Ardan, biar sepenuh hati Ardan melakukan pembelaan thd Nadira dn mengeluarkan semua isi hati yg hanya ada Nadira😁😁😁
Jeng Ining: biar polpolan nunjukin cintanya ke Nadira sesuai prediksi Mamanya🤭
total 2 replies
Tiara Bella
wow Ardan terlalu cepet ini mah ketemunya Nadira ....hehehhe...
Tiara Bella: hooh....
total 2 replies
Azahra Rahma
bagus, keren
Azahra Rahma
Ardan jangan percaya kata² Claudia,,dia itu wanita siluman ,,entah siluman laba² atau siluman ular putih
Rere💫: Siluman rubah 🦊🤣
total 1 replies
Desyi Alawiyah
Claudia emang licik...

Dalam keadaan terdesak pun dia masih bersikap sombong dan mencoba memprovokasi Ardan...😒
Rere💫: Di bikin tomyam 🤣🤣🤣
total 3 replies
Desyi Alawiyah
Istrimu di culik mama kamu, Ardan... Udah jangan khawatir 🤭
Aditya hp/ bunda Lia
istrimu mamah mu yang culik Ardan ...
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Azahra Rahma
dalangnya adalah ibumu Ardan,,yg menculik Nadira
Azahra Rahma
tapi aku yakin Ardan tidak pernah berhubungan intim dengan Claudia,,,kalau Claudia dekat² saja sepertinya Ardan tidak menyukainya
Tiara Bella
aku udh takut Nadira diculik sm Claudia twnya sm mamer.....lega nya....sabar Ardan....et dah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!