NovelToon NovelToon
One Night Recipe

One Night Recipe

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Chicklit
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Giant Rosemary

Kehidupan Amori tidak akan pernah sama lagi setelah bertemu dengan Lucas, si pemain basket yang datang ke Indonesia hanya untuk memulihkan namanya. Kejadian satu malam membuat keduanya terikat, dan salah satunya enggan melepas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giant Rosemary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pillow Talk Failure

Ketika Lucas sampai ke apartemen, Amori sudah ada disana. Sibuk membuat sesuatu di dapur. Dengan langkah berat, Lucas menghampiri Amori dan memeluknya dari belakang. Kepalanya bersandar pada bahu Amori, membuat gadis itu menegang untuk beberapa saat karena terkejut.

“Saya belum makan.” kata Lucas lirih. Dengan kening yang sudah berkerut-kerut, Amori berbalik dan menatap wajah Lucas. “Temani saya makan.” di belakang sana, Dani menggulirkan matanya malas dan berlalu ke arah ruang kerja.

“Gue di ruang kerja, kalo ada yang nyari.” sindirinya. Amori lalu mengurai tangan Lucas yang masih bertengger di pinggulnya, lalu berjalan ke meja makan. Tempat dimana Dani menaruh tas bekal yang tadi ia kirimkan ke stadion.

“Kamu bersih-bersih dulu sana, biar makannya saya angetin lagi.” tak banyak protes, Lucas menurut. Langkahnya masih diseret berat, dan Amori menyadari kalau suasana hati Lucas sedang tidak baik.

Setelah selesai membersihkan diri, Lucas makan siang ditemani Amori dan segelas minuman dingin yang tadi gadis itu buat. Walaupun Amori tidak lapar karena sudah makan banyak ice cream dan makanan manis lain bersama Nora, tapi melihat Lucas makan membuatnya ingin mencicipi juga.

Setelah makan, Lucas meminta Amori untuk menemaninya menonton TV di kamar. Mereka duduk bersisian, setengah berbaring dengan punggung yang bersandar di bantal yang disusun tinggi. Satu tangan Lucas terjulur di belakang punggung Amori, dan sesekali menarik tubuh itu mendekat walaupun duduk mereka sudah tak berjarak.

“Gimana tadi urusan kamu di Maison Privee, ngga ada masalah kan?” Amori menggeleng. Tak berkata banyak selain mengatakan kalau semuanya baik-baik saja. Dan sikapnya yang belum bisa terbukan itu membuat Lucas menghela.

“Amor, kamu masih belum percaya dengan perasaan saya, ya?” Amori tak langsung menjawab. Tatapan mereka masih lurus menatap televisi, dan Amori sibuk menggigit bibir bawahnya karena tak tahu harus menjawab apa.

“Saya harus apa, biar kamu percaya?” Amori meremang ketika Lucas menyusupkan wajah di ceruk lehernya. Ia menghela, berusaha menjauh meski hanya sedikit, karena Lucas melarangnya.

“Saya, belum tertarik untuk punya hubungan dengan siapapun, Lucas. Seperti yang kamu tau, hubungan terakhir saya nggak berjalan terlalu baik.”

“Tapi, saya bukan dia, Amor. Saya ngga akan melakukan kesalahan seperti laki-laki itu. Saya ngga akan nyakitin kamu.” Amori berusaha terlihat santai. Ia menepuk lengan Lucas sambil terkekeh kecil entah karena apa. Basa-basi yang jelas sekali pura-pura.

“Dulu dia juga bilang begitu, tapi siapa yang bisa menjamin kalau kamu ngga akan kalah sama godaan apapun.” Lucas tak menjawab. Sebagai gantinya, pria itu kembali merapatkan dirinya. Tidak lagi mempedulikan film yang ia pilih untuk ia tonton bersama Amori.

“Ngga tau kenapa, tapi wangi kamu buat saya kecanduan. Setiap dekat sama kamu, bikin saya tenang, Amor.” katanya sebelum menarik lagi napasnya dalam-dalam di ceruk leher Amori. Di dalam hati, Amori juga mengakui hal yang sama. Kedekatan mereka yang semakin pesan setelah selama 2 minggu menghabiskan waktu bersama saat masa pemulihan Lucas kemarin, membuat Amori diam-diam manja. Rasanya Amori tak rela berjauhan dengan Lucas entah karena apa.

Aroma yang menguar dari tubuh Lucas, sentuhan dan perhatiannya, selalu berhasil membuat perut Amori tergelitik. Ada gerakan kecil yang selalu menagih agar Amori menarik Lucas lebih dekat dan mengantarkan hangat tubuhnya untuk Amori.

Amori sempat berpikir kalau itu adalah karena janin yang ia kandung. Tapi apa hubungannya dengan Lucas? Apakah sebenarnya, bukan hanya Amori yang membutuhkan sentuhan seorang pasangan, tapi bayinya juga sedang menyeleksi seorang ayah untuk dirinya sendiri?

Konyol. Amori bahkan sering tertawa miris sebelum tidur, karena selalu mengharapkan dirinya bisa tidur di samping Lucas dan memluk tubuh besar itu sampai pagi menjelang.

Untuk sesaat, hening melingkupi mereka. Hanya terdengar suara napas yang beradu dengan suara televisi yang tidak terlalu kencang. Mereka sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing. Tapi Amori merasakan kegelisahan pekat yang menguar dari Lucas. Napas pria itu yang masih berhembus di lehernya semakin lama terasa semakin berat.

“Amor, can i tell you my problem?” Lucas mendongak, menatap Amori yang juga menunduk menatapnya. “Saya nggak mau ganggu kamu dengan masalah saya, tapi disaat yang sama, saya butuh sekali ngomong ini ke kamu.”

“Kenapa?” Amori tak tega melihat ekspresi yang jarang sekali pria itu perlihatkan. Seperti, takut salah bicara. Hatinya tersentuh dan tangannya mulai bergerak untuk menginisiasi sentuhan penuh perhatian. Amori membelai sisi wajah Lucas dengan lembut hingga pria itu menutup mata meresapi belaiannya.

“Ada, hal yang ganggu pikiran saya beberapa waktu belakangan ini.” Lucas menyandarkan kepalanya pada dada Amori. Tangannya merangkul erat di pinggang gadis itu, dan dengan peka Amori menurunkan volume TV dan menunggu Lucas melanjutkan ceritanya.

“Tyler sempat tanya saya, kalau cedera saya ngga bisa sepenuhnya sembuh, apa yang akan saya lakukan.” Lucas menjeda. Napasnya mendadak jadi berat. “Sialnya, saya ngga bisa jawab pertanyaan itu sampai sekarang.”

“Saya harus apa, Amor?” Amori membeku sejenak, lalu jemarinya beralih mengusap rambut Lucas.

“Itu, cuma pertanyaan Lucas. Kamu berhasil pulih kurang dari dua minggu, waktu terakhir kali kamu cedera. Bukan ngga mungkin kamu bisa pulih sepenuhnya.”

“Tapi, saya benar-benar terganggu. Karena pertanyaan itu, saya jadi sadar kalau saya ngga punya mimpi lain selain basket. Saya, ngga tau bisa sampai kapan saya main. Saya ngga bisa memastikan apakah masih ada klub yang mau memainkan saya setelah ini. Saya, seolah terjebak dengan diri saya sendiri, Amor.”

Suara Lucas terdengar parau, menunjukkan kegelisahannya yang jelas dan besar. Amori merasakan debar aneh di dadanya, bukan karena  tubuh mereka yang seolah semakin rekat dekat, tapi karena Lucas seolah tidak terlihat terganggu karena telah menunjukkan kerapuhannya pada Amori.

Untuk pertama kalinya, pria yang selalu terlihat tahu apa yang akan ia lakukan, dan pria yang selalu terlihat percaya diri itu terlihat berada pada titiknya yang terendah.

“Kamu cuma butuh waktu dan ruang untuk nemuin jawabnnya. Jangan paksa otak kamu untuk berpikir. Seiring berjalannya waktu, kamu akan punya banyak moment, dan saya yakin kamu akan menemukan apa yang mau kamu lakukan selain basket. Just don’t push yourself too hard.”

“Like what?” Amori terkekeh kering. Ragu-ragu ingin melemparkan jawabannya.

“Mungkin, bisnis? Atau, menikah?” Amori menggigit daging di dalam pipinya sebelum kembali melanjutkan dengan nada tercekat. “Atau, punya anak?” tak seperti perkiraannya, Lucas terkekeh.

“Punya anak? I don’t know about that, saya belum pernah berpikir untuk punya anak sebelumnya. Sepertinya saya belum siap untuk itu. Tapi, tentang menikah, mungkin kita bisa bicarakan itu nanti. Setelah kamu—-” Lucas terus bicara. Mengatakan tentang niatnya meluluhkan hati Amori dan membuat Amori percaya padanya.

Tapi telinga Amori berhenti bekerja ketika Lucas mengatakan belum memikirkan untuk punya anak. Pernyataan itu terlanjur melekat di kepala Amori, dan membuat gadis itu semakin yakin kalau ia tidak bisa terus berharap pada Lucas, dan mengacak-acak masa depan seseorang.

Amori berusaha untuk menarik senyum ketika Lucas mendongak untuk menatapnya. Tapi tatapannya kosong, dan hatinya ia paksa berhenti berdebak bahkan ketika Lucas tersenyum sangat manis padanya.

***

Bersambung....

1
Lory_kk
Semangat thor, jangan males update ya.
Hazel Nolasco
Ngangenin deh ceritanya.
Luna_UwU
Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!