Bagian Kedua Kembar Pratomo dari Generasi Ke Delapan
Mandaka Pratomo adalah seorang arsitek jenius yang hobi berpetualang ke daerah konflik untuk membangun rumah sakit sesuai permintaan Opanya, Mamoru Bradford. Hingga suatu hari, Mandaka hendak menyelesaikan satu tugas lagi di pinggiran negara Sudan, mobilnya terkena tembakan roket. Mandaka dan pengawalnya dari Black Scorpio, Carole Laurent selamat dan mereka harus berjibaku untuk bisa kembali ke markas. Perjalanan keduanya tidak mudah apalagi mereka tidak pernah akur dari awal bertemu. Siapa sangka, lama-lama mereka saling tergantung satu sama lainnya.
Generasi Kedelapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertempuran
Empat mobil itu tiba di perbatasan Sudan dan mereka harus melakukan pemeriksaan imigrasi. Setelah lolos semua, tim Black Scorpio itu pun menuju El Fashir. Snake dan Bear tampak tegang begitu juga dengan tim lain. Mereka tidak tahu ada berapa banyak orang-orang yang menangkap Bilbao. Apakah rekan mereka masih hidup atau tidak.
"Boss ...." Bear menoleh ke Snake.
"Jangan berkata apa-apa, Bear. Aku sama denganmu." Snake melihat ponsel publiknya berbunyi dan ada nomor tidak dikenal disana. "Rat!"
Rat pun langsung mencatat nomor itu untuk melacaknya meskipun kecil kemungkinannya ketemu karena memakai VPN. Rat mengangguk ke Snake untuk menerimanya.
"Halo?"
"Selamat datang di Sudan, Mr Snake. Aku tahu kamu akan bisa menemukan jejak anak buahmu yang masih hidup. Sayangnya, kami kehilangan dua aset berharga! Putra jaksa penuntut umum Manhattan, Mandaka Pratomo dan seorang gadis yang bisa kita ... Hahahaha."
Snake mencengkram erat ponselnya dan jika tidak ditahan Bear, bisa-bisa benda pipih itu remuk.
"Dimana anak buahku?"
"Kamu tahu kan dimana tapi masalah aku akan memberikan padamu atau tidak, itu masalah yang lain."
"Apa maksudmu?" tanya Snake sambil menyipitkan matanya.
"Nyawa anak buahmu, ditukar dengan semua milikmu termasuk fasilitas Black Scorpio!"
Snake tersenyum smirk. "Jadi itu intinya, Ahmad Nimiery?" Snake membaca hasil penyelidikan Rat berdasarkan semua data.
"Wah, anda tahu siapa aku rupanya. Bagaimana? Nyawa anak buah anda dengan Black Scorpio?"
"Anda itu bodoh atau gimana? Semua anak buah aku, sudah menandatangani surat perjanjian bersedia mati dalam situasi apapun! Begitu juga dengan Bilbao! Dia sudah tahu konsekuensinya!" jawab Snake dingin meskipun dalam hatinya dia tidak tega.
"Begitu ya. Baiklah!"
Telepon dari Ahmad Nimiery pun dimatikan sementara semua orang melihat wajah kusut Snake. Mereka semua tahu bahwa dalam surat perjanjian, memang ada klausul siap mati dalam situasi apapun. Meskipun demikian tetap saja mereka tidak siap jika kehilangan rekannya apalagi dengan kondisi disandera kelompok pemberontak.
"Boss?" tanya Binturong yang menyetir.
"Berapa lama kita sampai?" tanya Snake.
"Satu jam lagi!"
Snake menggeleng. "Kelamaan! Kita harus cepat!"
"Kamu tidak meminta bantuan drone ke Rylee?" tanya Bear.
"Tidak. Aku tahu keluarga Rylee menyeramkan tapi mereka tidak akan mengeluarkan koleksi senjatanya kalau tidak terdesak dan bukan anggota keluarga mereka yang dalam bahaya! Mereka tidak pernah sembarangan mengeluarkan mainannya. Injak gas dalam, Binturong!"
Snake tahu Bayu O'Grady, Duncan O'Grady dan Jang Corp. Mereka punya mainan senjata yang menyeramkan bahkan bisa lintas negara saingan dengan negara adi daya tapi tetap disimpan oleh mereka.
"Boss ... kita harus siap jika Bilbao mendapatkan masalah," ucap Archangel yang berada di mobil kedua.
"Harus selalu siap!" jawab Snake. "Aku tidak akan memberikan Black Scorpio kepada penjahat!"
***
Markas Black Scorpio
"Daddy sampai mana?" tanya Carole ke Cool Joe.
"Sudah masuk El Fashir." Cool Joe memperlihatkan gambar satelit dan melihat empat mobil Hummer bewarna pasir itu melaju kencang.
Carole menggigit bibir bawahnya dengan perasaan cemas.
"Siapa nama pemimpinnya?" tanya Tiger yang baru datang.
"Ahmad Nimiery."
Tiger pun mencari tahu soal Ahmad Nimiery.
"Dia punya banyak anak buah meskipun tidak sebanyak Black Scorpio," jawab Tiger.
"Dia meminta pertukaran nyawa Bilbao dengan Black Scorpio ... semuanya!" lapor Cool Joe membuat Carole melongo.
"Apa?" ucap Carole.
"Ayahmu sudah menolaknya, princess." Cool Joe menoleh ke Carole.
"Benar-benar kurang ajar!" geram Carole.
"Apa yang terjadi?" tanya Mandaka yang datang sambil membawa kopi hitamnya.
"Selamat pagi Manda," sapa Cool Joe.
"Pagi semuanya. Pagi Chagiya," senyum Mandaka.
"Pagi Manda." Carole menatap Mandaka yang memberikan secangkir kopi hitam untuknya.
"Kopi untukmu." Mandaka tersenyum manis.
"Terima kasih Mandaka," jawab Carole.
"Mereka sampai di lokasi," ucap Cool Joe.
Mereka semua melihat empat mobil itu berada di sebuah komplek perumahan yang setengah hancur. Para tim turun dari dalam mobil dengan persenjataan lengkap.
Carole dan semua orang tampak tegang. Semua orang terlihat posisinya, denyut jantung, dan tensi. Mandaka bisa melihat betapa canggihnya perlengkapan bertempur mereka semua. Tidak kalah dengan Navy Seals atau tentara elit lainnya.
"Apakah Bilbao akan ditemukan? Apa tadi yang aku dengar. Nyawa Bilbao ditukar dengan Black Scorpio? Apakah mereka waras?" tanya Mandaka dengan nada sinis.
"Itu dia. Padahal saat kami semua masuk ke Black Scorpio sudah ada klausul dalam perjanjian bahwa kami sudah siap mati. Termasuk Bilbao. Memang Boss memberikan kompensasi besar ke keluarga kami jika kami mati tapi rata-rata, kami itu tidak punya banyak anggota keluarga," jawab Cool Joe.
"Termasuk sepupu kamu," timpal Tiger. "Sepupumu yang dijuluki Man with thousad faces, manusia seribu wajah."
Mandaka melongo. "Maksudmu Yagami?"
"Yep! Dia anggota kami, Manda. Tapi memang dia lebih suka solo leveling karena Boss mengirimkan untuk misi rahasia."
Mandaka tampak terkejut karena sepupunya yang juga cucu Yakuza Azuma, ternyata bergabung dengan Black Scorpio.
"Oom Rylee tahu?" tanya Mandaka.
Semua orang tertawa melihat wajah Mandaka.
"Ok, stupid question." Mandaka tampak menyesali pertanyaannya.
"Yeah, stupid question." Carole menatap Mandaka dengan wajah mengejek.
"Jangan memperjelas Chagiya," ucap Mandaka gemas.
"Guys, serius!" ucap Cool Joe yang melihat Archangel bersama dengan Lucifer dan Mikael menembak beberapa orang dari atas mobil yang terparkir di atas bukit.
"Para malaikat itu semuanya sniper. Jadi mereka seperti penyapu halangan semua orang," jawab Tiger.
Semua melihat bagaimana para mercenaries mulai merangsek ke dalam sebuah bangunan. Carole menggigit bibir bawahnya saat melihat ayahnya maju bersama dengan Bear dan Binturong.
Adu tembak terjadi dengan panas dan dua anggota Black Scorpio terkena tembak yang langsung ditarik anggota lainnya untuk dirawat Dokter Kenzo yang memang dibawa oleh Snake.
Tiga orang senior Black Scorpio pun berhasil masuk gedung utama yang dijaga banyak orang namun semuanya sudah dibersihkan oleh anggota lainnya.
"Temukan Bilbao!" perintah Snake.
"Dua ratus meter di depanmu Boss! Kamar nomor dua!"seru Cool Joe.
Snake pun meminta Bear membuka pintu itu dan mereka terkejut melihat pemandangan disana.
"What the hell is going on?" seru Snake tidak percaya.
***
Yuhuuuu up malam yaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
didikannya memang VOC tapi mengedepankan adab dan manner apalagi sama orang yang lebih tua👍👍👍
Hhhmmm....spa y kira2????spupunya manda kah????atw sm pmrntah sngja d rtakn....🤔🤔🤔
gabut bgt sih daka.....🤦♀🤦♀🤦♀....