Akibat menentang restu, Kamila harus menanggung derita yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Hendro yang merupakan Ayah dari Bayu kekasihnya.
Tidak main-main dengan ancamannya, Hendro tega menyuruh sejumlah orang menoda! gadis yang baru berusia 18th itu. Dan sialnya lagi, karena peristiwa itu, Kamila hamil dan tidak tau benih siapa yang ada dirahimnya.
Lalu bagaimana nasib Kamila selanjutnya dan bagaimana sikap Bayu saat mengetahui Kamila hamil anak orang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menceritakan Masa Lalu
"M-maafkan aku..." tangis Kamila pasrah dengan apapun yang akan Defandra lakukan padanya.
"Lihat aku!" tegas Defandra yang melihat Kamila menangis menundukkan kepala.
"Kamila! aku bilang lihat aku!" tidak juga Kamila mau mengangkat kepalanya, Defandra menarik lengannya hingga menabrak tubuhnya.
"Argh..." Kamila meringis kecil, menatap sendu Defandra yang terlihat sangat marah padanya.
"Kenapa hal sebesar ini kamu tidak mengatakannya sejak awal?"
"Defandra aku minta maaf..."
"Jika kamu mengatakannya sejak awal..." Defandra menjeda ucapannya saat melihat Kamila kembali menangis menundukkan kepala.
"Jika kamu mengatakannya sejak awal, aku bisa lebih menjagamu dan bayimu."
Mendengar apa yang baru saja Defandra katakan Kamila terperangah seakan tak percaya.
"Sudah begitu banyak bahaya yang menimpamu, bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan bayimu?"
"E-Defandra... k-kamu tidak marah?" tanya Kamila yang melihat Defandra bicara dengan nada khawatir.
"Aku hanya marah karena kamu tidak mengatakannya sejak awal. Bukan mempermasalahkan kehamilan mu."
"Kamu benar-benar mau menerima ku dan bayiku?" tanya Kamila, kembali memastikan.
"Jika aku menginginkan mu sebagai istriku, maka aku juga akan menerima bayimu sebagai anakku."
Mendengar itu, Kamila sangat amat terharu. Ia sangat tidak menyangka wanita biasa sepertinya diterima oleh pria lajang yang sudah mapan. Namun keresahannya kembali muncul saat mengingat bagaimana bayi itu hadir dalam rahimnya.
"Kamila, kenapa diam saja, apa masih ada yang kamu sembunyikan?" tanya Defandra dengan tatapan penuh curiga.
"E-ya." saut Kamila singkat.
"Tentang?"
"Tentang ayah bayi ini."
Seketika wajah Defandra berubah, seakan tidak ingin membicarakan itu.
"Aku tidak tahu kali ini kamu masih mau menerima ku atau tidak. Tapi yang jelas aku ingin mengatakan ini supaya aku tidak merasakan beban dihatiku karena telah menyembunyikan ini darimu."
"Baiklah, katakan." saut Defandra dingin.
"Saat itu, setelah kerja lembur sampai tengah malam, aku diikuti oleh salah seorang pria yang wajahnya ditutupi masker... " Kamila mulai menceritakan bagaimana awal pria itu membuntuti dirinya hingga dirinya dibawa ke rumah kosong oleh lima orang pria. Kamila menceritakan kronologi yang susah payah ia lupakan supaya tidak ada lagi hal yang ditutupi pada Defandra.
"Mereka menyentuhku, disini, disini, disini." dengan wajah dan keadaan yang terlihat ketakutan, Kamila menunjukkan dimana saja anggota tubuhnya yang disentuh.
"Tubuhku sudah kotooorrrr..." Kamila berteriak mengusap kasar leher dan tangannya hingga memerah terkena kukunya sendiri.
"Kamila sudah cukup Kamila. kamu menyakiti dirimu sendiri," ucap Defandra menahan kedua tangan Kamila dengan mencengkram pergelangan tangannya.
"Defandra... aku tidak tahu siapa Ayah bayi yang ada dalam kandungan ku... hiks... hiks..."
Defandra terdiam sesaat, lalu meraih bahu Kamila ke pelukannya.
"Sekarang akulah Ayahnya, kamu tidak perlu bersedih lagi, sudah cukup selama ini kamu menderita."
Perkataan Defandra membuat Kamila memejamkan mata sembari menghembuskan nafas panjangnya, hatinya benar-benar merasa lega setelah melepaskan semua beban di dadanya. Terlebih mendengar perkataan Defandra yang menerima dirinya apa adanya.
"Terbuat dari apa hatimu, kenapa kamu begitu baik, kenapa kamu mau menerima ku, padahal kamu bisa mendapatkan wanita yang lebih cantik, lebih baik dan setara dengan mu."
"Kamu benar, tapi aku hanya menginginkan mu."
Kamila tak dapat melukiskan rasa bahagianya. Hari ini Kamila benar-benar merasa menjadi wanita yang paling beruntung karena dicintai oleh Defandra. Terlebih Defandra tidak mempermasalahkan masa lalunya, bahkan bersedia menjadi Ayah dari bayi dalam kandungannya.
Bersambung...
biarkan saja,, suka suka Lo deh Defandra mau ngapain. Yg penting Kamila dan anaknya aman untuk saat ini.
lanjut mbak Noor
Harus nya DEFA lebih obyektif mengembangkan penyelidikan jangan hanya Kamila saja yang dia salah kan
supaya bisa mengarah ke bapak walikota zalim itu
ada kacang dibalik peyek 😊