Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23_________ Raga Terkena Fitnah di Kantor__3
Seketika suasana di dalam rumah bu yuyun tepatnya diruang tengah menjadi mencekam, bahkan suara hembusan nafas seolah menjadi melodi yang membuat suasana semakin mistis.
Pesan suara yang mengatakan "Salah satu dari kalian bukan manusia." Membuat suasana langsung berubah. Bahkan tetangga yang biasanya menyetel musik dangdut tiba tiba dari rumahnya terdengar musik nyanyian khas sinden. Suasana yang mencekam semakin bertambah horor.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa........" Teriak Renata.
" Kamu kenapa ren?"Tanya bu yuyun panik.
" Engga apa bu, tiba tiba saya kangen mendengar suara teriakan saya sendiri." jawab renata yang langsung mendapat pelototan tajam dari semua orang. Sedang renata hanya cengengesan melihat mereka yang memelototinya.
Bu yuyun yang tersadar segera berlari ke kamar dia mengambil cermin oval yang berukiran kayu jati warisan dari leluhurnya yang katanya dia dapat saat melakukan perjalanan mistis dialam mimpi selama dia tidur 16 jam.
"Cepat! Lihat ke cermin!” teriak bu yuyun memerintah pak roman.
Pak roman melirik cermin dan seperti tadi dia menatap nanar pantulannya di cermin yang tidak mengikuti gerakannya.
Dia mencoba tersenyum tetapi bayangannya di cermin malah melotot.
Dia tepuk pipi kanan bayangannya tepuk tangan.
Dia garuk kepala bayangannya garuk mulut.
Dia joget tok tok bayangannya balik badan.
Dan yang terakhir dia mencoba mengangkat 5 jari kanannya, ternyata bayangannya juga mengangkat jari kanannya hanya saja jarinya bukan berjumlah 5 tetapi 7.
Mereka semua pun kaget melihatnya dan renata langsung berteriak.
" Itu bukan AYAH ROMAN...ITU PASTI BUKAN AYAH ROMAN!!!!"
" Lalu siapa dia?" kata raga pucat dan mulai gemeteran.
Bu yuyun bahkan langsung histeris." Pantas saja selama ini setiap habis mandi kamu bau kamboja bukan bau sabun, ternyata kamu sudah mencemari sabun mandiku."
Tiba tiba ditengah gempuran tuduhan dan makian dari bu yuyun dan renata, pak roman versi setengah astral mulai mengeluarkan suara. Suara berat seperti ketindihan baja ringan.
" Aku bukan ancaman, aku makhluk penjaga. Aku tahu raga sedang dijebak. Tapi tubuh ini hanya bisa dipinjam sementara. Jangan buka flashdisk itu lebih dalam atau semuanya akan semakin banyak teka teki yang bisa menimbulkan perubahan yang semakin membingungkan!"
Renata yang mendengar peringatan itu justru semakin penasaran. "Berubah bagaimana? Apa menjadi power rangers?"
Pak roman versi setengah astral menunjuk ke raga. " suamimu tidak hanya dijebak oleh manusia, tapi dia juga dijebak oleh entitas yang menyusup lewat sistem kantor. File dalam flashdisk itu adalah pancingan, bukan bukti."
Tiba tiba..
" Plukk..." celana kolor yang belum dicuci selama seminggu dilempar bu yuyun ke wajah pak roman versi setengah astral.
" MAU ENTITAS, REALITAS,KUANTITAS. PERGI KAMU DARI TUBUH SUAMIKU. BIKIN TAMBAH PUSING WOIIII....!" maki bu yuyun.
Pak roman pun pingsan entah karena makhluk astral telah keluar dari tubuhnya atau karena tidak kuat mencium bau celana kolor yang tidak dicuci seminggu.
Setelah itu raga menyetel lagu shalawatan versi anak anak dan bu yuyun memercikan muka pak roman dengan air garam dicampur biji asam dan akhirnya pak roman sadar dari pingsannya.
Ketika bangun dia langsung memandang istri, anak dan mantunya yang sedang menatapnya. Dia pun langsung berkata.
" Bu, ayah mau dipijitin ibu tapi pakai minyak goreng campur madu ya?. Ren, ayo kita duet joget tok tok ada jogetan baru nanti biar ayah uplod di tok tok ayah nanti ayah tag nama kamu, pasti seru dan banyak yang nonton karena melihat ayah mertua yang kolaborasi dengan menantunya. Tenang aja gak akan bikin kuota habis kan ayah sudah berhasil scan barcode wifi tetangga sebelah." cerocos pak roman.
" Bu yuyun lega, " Hanya ayah yang asli yang tau bagaimana joget tok tok pakai wifi tetangga."
Sementara itu, renata yang mendengar ungkapan dari makhluk astral tadi semakin membuatnya panas dia memutuskan untuk bertindak lebih ekstrem.
“Malam ini, aku harus menyusup kembali ke kantor mas raga. Aku harus tahu siapa dalang semua ini!” kata renata berapi api.
Dengan kembali menyamar jadi OG (berbekal rompi infrared dan tas isi kunci L, obeng serta bulu landak ), Rani kembali ke kantor raga. Dia sudah menyiapkan alasan mendapat perintah lembur dadakan jika ada yang memergokinya.
Saat dia tiba di lorong lantai 3 setengah dia mendengar sebenarnya lorong tersebut sudah lama tidak dipakai, saat dia mulai melangkah makin menjauh dari pintu masuk, dia melihat sesuatu yang aneh.
Ya renata melihat ada 'Raga', tapi raga versi lain. Dia memakai batik toska, berdiri menatap tembok. Diam dan tatapannya lurus, datar seolah menembus tembok.
Renata refleks memanggil, "Mas?"
Sosok yang menurut renata adalah raga versi lain, perlahan menoleh kearah renata yang memanggilnya.
Tapi ternyata dia mempunyai wajah yang kosong, hanya muka tanpa ada mata, hidung dan alis. Hanya benar benar muka menyerupai tembok.
Seketika renata yang melihat langsung pingsan.
Dan saat sadar, dia sudah berada di pos keamanan.
Dan satpam kantor tersebut berkata, “Mbak, kenapa sampai bisa pingsan di lantai 3 setengah itu? Memangnya mbak siapa yang menugaskan bersih bersih disana? Itu ruangan sudah ditutup sejak dua tahun lalu. Listriknya aja sudah tidak pernah nyala."
" Terus kenapa bapak bisa menemukan saya disana?" tanya renata lemah.
" Tadi pas saya keliling saya heran melihat ada cahaya di lantai itu, biasa kan lantai itu gelap karena tertutup dan listriknya mati. Makanya saya ngecek kesana takutnya ada apa apa, dan ternyata benar mbak nya sudah pingsan di sana.
Renata hanya terdiam dan masih merasakan tubuhnya gemetar karena teringat sosok muka datar tadi. Dia pun memutuskan untuk kembali ke rumahnya.
Keesokan harinya, saat renata bangun dari tidurnya. Dia melihat ada sebuah surat di amplop merah yang terletak di meja riasnya. Dia segera membuka surat tersebut dan terlihat isi suratnya adalah sebuah peringatan lagi.
"Kalau ingin menyelamatkan raga, jangan percaya siapa pun. Bahkan, jangan percaya versi raga yang sedang tidur sekarang."
Renata perlahan menoleh ke arah tempat tidur. Dan sungguh dia kaget melihat raga yang masih tidur, tetapi terlihat jelas....kakinya ada empat.
