Sinopsis :
Berkisah tentang Berlian yang bucin dengan tunangannya tapi menikah dengan kakak tiri tunangannya.
Seorang wanita bucin bernama Berlian Puspa Lingga mengalami amnesia setelah mencoba bunuh diri. Ketiga kakak Berlian, Miko, Dirli dan Vito sepakat merahasiakan tentang tunangan Berlian yang toxic, Nino Atmaja. Takdir membawa Berlian bertemu kakak tiri mantan tunangannya pada satu malam yang romantis dan panas. Malam itu menjadi awal tumbuhnya benih cinta di hati seorang Saka Cakra Tama yang anti wanita.
Dengan berbagai cara, Saka mengikat Berlian dengan tali pernikahan. Lambat laun hati Berlian pun tertawan, cinta Saka bersambut. Namun, rintangan hubungan mereka datang silih berganti. Berkat itu, ikatan cinta antara mereka malah semakin kuat.
Tak ada yang dapat memisahkan mereka, selain maut. Apakah perasaan Berlian akan berubah jika seandainya ingatan Berlian tentang Nino kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 : Menikah
Hari pernikahan Berlian dan Saka telah tiba. Pernikahan diadakan sangat mewah di salah satu hotel milik Tama group. Semua biaya dikeluarkan oleh pihak Saka. Begitu juga dengan persiapan pernikahan, Saka lah yang menyiapkan semuanya. Berlian dan keluarnya hanya perlu datang.
Saka tidak suka pernikahannya di liput banyak media, jadi pihak keamanan telah menjaga ketat sekitar lokasi pernikahan. Hanya tamu undangan yang berhak masuk. Pernikahan hanya di umumkan lewat website perusahaan dan dari mulut ke mulut oleh pihak yang hadir.
Terpancar senyum kebahagiaan dari wajah Saka dan Berlian. Semua ikut bahagia atas pernikahan mereka. Hanya Elsa yang wajahnya dari tadi cemberut. Dia tidak terlalu menikmati pesta hari ini karena pesta pernikahan putri bungsunya tidak di diskusikan dengannya, melainkan hanya di diskusikan dengan tiga putranya.
Sebelum pemberkatan nikah di mulai, Berlian bersama keluarganya sedang berkumpul di ruang pengantin. Sementara pihak pengantin pria di ruangan lain.
"Yang menikah hari ini kan Berlian, kenapa kak Miko yang tegang?" ucap Vito.
"Ini pernikahan pertama di keluarga kita. Tentu saja kakak tegang. Apalagi yang mengantar Berlian ke altar pernikahan adalah kakak sebagai pengganti Papa," jawab Miko.
"Papa kalian pasti marah diatas sana, karena saat putri bungsunya menikah, semua orang mengabaikan pendapat Mama. Kalian mengurus pernikahan diam-diam," ucap Elsa.
"Ma, sudah kami katakan, pengurusan pernikahan kami serahkan pada Saka. Kami sibuk, jadi mereka mengurusnya sendiri. Kenapa Mama tidak percaya?" sahut Dirli.
"Bohong, Mama tidak percaya. Kalian kan sering mengabaikan Mama?" kata Elsa, masih ngotot dengan pemikirannya.
"Ma, hari ini yang menikah itu aku dan Saka, bukan Raima putri kesayangan Mama," sahut Berlian. Sejak tau ibunya lebih sayang pada Raima, Berlian mulai cuek pada ibunya.
"Berani sekali kamu bilang begitu pada Mama. Mama ini ibu kandung kamu," tegas Elsa.
"Mama memang ibu kandungku, tapi Mama lebih sayang Raima. Bagiku, cuma Kak Miko, Kak Dirli dan Kak Vito yang sayang sama aku di keluarga kita," jawab Berlian lagi.
"Pernah Mama membela aku sekali saja di hadapan Raima? Tidak, Ma. Mama selalu membelanya. Aku curiga, jangan-jangan sebelum aku amnesia sikap Mama lebih parah lagi?" Berlian tidak habis pikir.
"Ma, Berlian, Cukup. Jangan berdebat lagi. Acara akan di mulai," kata Miko menengahi perdebatan ibu dan adiknya. "Menurutku Berlian tidak salah, Ma. Mama sudah lama berubah, jadi jangan salahkan kami juga berubah pada Mama. Mulai sekarang, kami tidak mau dengar lagi Mama protes pada kami, sementara kasih sayang Mama sudah habis untuk Raima," lanjut Miko.
"Baik, kalau itu mau kalian, jadi Mama tidak perlu hadir di pernikahan ini. Toh Mama tidak dianggap," kata Elsa, tidak mau kalah.
"Bukan begitu maksud Miko, Ma," jawab Miko.
"Mama pulang saja." Elsa masih keras hati. Dia pun keluar dari ruang pengantin dengan emosi yang tinggi.
"Kenapa sih kak Mama begitu?" Berlian sedikit sedih melihat kepergian ibunya.
"Pikirannya sudah diracuni Raima. Kalau bukan karena jasa mendiang ayah Raima, sudah lama kakak usir Raima dari rumah kita. Tapi ya sudahlah, jangan di ambil hati, semoga saja Mama berubah sikapnya pada kita." Miko berusaha menenangkan adiknya.
Berlian mengangguk. Selama ini dia sudah terbiasa dicueki oleh ibunya, jadi dia tidak terlalu sedih melihat ibunya tidak hadir di pernikahan. Yang penting tiga kakaknya hadir.
"Kok Raima tidak datang ke acara pernikahan kamu? Tumben dia tidak bikin rusuh?" ucap Vito.
"Iya ya? Dari tadi aku juga tidak lihat dia?" sahut Dirli.
Mereka tidak tau, beberapa hari ini Raima sibuk membantu kedua orangtua Nino membebaskan Nino dari cengkraman Saka. Ya, detektif swasta yang di sewa Dion dan Ela berhasil menemukan keberadaan Nino. Nino di sekap di markas geng black, jauh dari kota. Pengawasan markas begitu ketat, sulit di tembus, jadi mereka kesulitan menolong Nino.
Namun, menjelang pernikahan Saka, sepertinya Dion melihat peluang besar untuk membebaskan Nino. Saka mengira semua orang tidak sadar akan hilangnya Nino, jadi menjelang pernikahannya penjagaan markas mulai lemah. Beberapa anak buah Saka yang kuat ditarik untuk menjaga lokasi pernikahan, sehingga markas hanya dijaga oleh beberapa orang yang tidak cukup kuat. Saka sibuk dengan pernikahannya, Juan sibuk membantu Saka, Nino mereka kira aman di markas.
Dion dan Ela meminta bantuan Raima membebaskan Nino. Awalnya Raima menolak, tapi Dion mengancam Raima akan menyebarkan video panasnya dengan Nino kalau Raima tidak mau menolong. Raima tidak menyangka beberapa videonya tidur dengan Nino disimpan oleh Nino di laptop. Terpaksa Raima membantu, dari pada video itu tersebar dan merusak nama baiknya, terlebih dia sudah lama berkarir sebagai model dan memiliki imej sebagai wanita polos, cantik dan baik hati di masyarakat.
Dion menyiapkan banyak preman untuk membantu melepas Nino dari tempatnya di sekap. Dion juga sudah menyiapkan kapal ilegal untuk membawa Nino ke luar negeri diam-diam, mereka juga akan ikut. Sementara Raima memilih masih tinggal di Jakarta.
Pemberkatan nikah dimulai. Rencana Dion pun juga di mulai.
Pintu dibuka, Miko menggandeng tangan adiknya berjalan dialtar pernikahan. Saka sudah menunggu di ujung sana dengan senyum bahagia. Pendeta juga menunggu untuk segera menikahkan mereka.
Saka merasa beruntung menikahi gadis yang dia cintai. Tak pernah terbayangkan dibenak Saka akan memiliki kisah cinta yang sempurna. Saka berdoa agar penikahannya dengan Berlian langgeng, tidak seperti pernikahan mendiang ibunya yang berantakan karena ayahnya mendua. Saya berjanji akan setia dan hanya mencintai Berlian seorang. Tidak ada yang memisahkan mereka kecuali maut.
Berlian telah sampai, Miko memberikan tangan Berlian untuk disambut oleh Saka. Dengan perasaan bahagia, Saka menyambut tangan Berlian yang sudah dia nanti sejak tadi. Miko berjalan turun dari altar, dia duduk di kursinya, menyaksikan adiknya akan mengucapkan janji suci pernikahan.
Di hadapan pendeta, Saka dan Berlian mengucapkan janji sehidup semati sebagai pasangan suami istri yang sah di mata agama maupun hukum. Kata demi kata mereka ucapkan dengan keyakinan penuh. Bukan cuma keluar dari mulut saja, tapi diiringi dengan doa di dalam hati yang paling dalam, semoga janji itu selalu di jaga selamanya.
Semua orang bertepuk tangan dengan haru setelah mendengar keduanya selesai mengucapkan janji suci pernikahan. Miko, Dirli dan Vito menangis bahagia, melihat adik mereka telah resmi menikah. Juan juga bahagia melihat Saka menikah. Rasanya baru kemaren Saka beranjak remaja, sekarang Saka sudah menjadi seorang suami. Juan berdoa dalam hatinya, semoga pernikahan Saka langgeng selamanya, tidak seperti pernikahannya yang seumur jagung dan berakhir di usir istrinya karena tidak punya uang.
"Kak Juan, Kak Saka tampan sekali. Baru hari ini aku melihat Kak Saka tersenyum tulus dan bahagia, sebelumnya tidak pernah," ucap Kalista, salah satu anggota geng black. Semua anggota geng black secara khusus datang dari luar negeri, meninggalkan pekerjaan penting di sana, hanya untuk menyaksikan langsung pernikahan ketua mereka.
Miko aja la kk Thor,kan dia yang berjumpa di awal
jadi ingat kata suamiku waktu aku op SC darurat,dia bilang istri saya yang utama dok,tanpa dia saya gak akan punya anak ☺️
biar ketahuan biang kerok mu