NovelToon NovelToon
Kultivasi X

Kultivasi X

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Muzu

Sebagai seorang putra mahkota Kekaisaran Tang, sudah selayaknya Tang Xie Fu meneruskan estafet kepemimpinan dari ibunya, Ratu Tang Xie Juan.

Namun takdir tidak berpihak kepadanya. Pada hari ulang tahun dan penobatannya sebagai seorang kaisar, terjadi kudeta yang dipimpin oleh seorang jenderal istana. Keluarga besarnya tewas, ibunya dieksekusi mati, dan kultivasinya dihancurkan.

Dengan cara apa Tang Xie Fu membalaskan dendamnya?
Ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muzu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir Pertarungan

Seperti kata pepatah, menang jadi arang, kalah jadi abu. Seperti itulah yang terjadi di ruang rahasia Gerbang Naga Utara saat ini. Mereka semua menderita akibat pertarungan yang sebenarnya bisa mereka hindari jika saja mereka tidak menuruti ego dan memilih jalan damai. Namun, tidak akan ada asap jika tidak ada api. Nasi pun sudah menjadi bubur. Yang mati tidak dapat dihidupkan, sementara yang hidup harus menanggung rasa sakit yang teramat dalam setelah kehilangan banyak hal di dalamnya.

Pertarungan antara sekte-sekte besar yang menghadapi sekte-sekte kecil telah usai. Sekte besar berhasil memenangkan pertarungan dan tidak menyisakan seorang pun dari sekte kecil yang hidup, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang diliputi kebahagiaan. Tidak ada alasan untuk merayakan kemenangan itu. Mereka semua dirundung duka melihat saudara-saudara mereka banyak terbunuh dalam pertarungan.

Begitu pun dengan mereka yang bertarung menghadapi kultivator alam dewa. Pertarungan mereka tidak lagi menarik untuk diteruskan. Para tetua sekte tidak lagi bergairah melanjutkan pertarungan oleh sebab semua muridnya tewas. Menang pun percuma, mereka hanya membawa cerita pilu telah mengorbankan para murid sekte.

“Apa hasil dari semua ini?” tanya seorang tetua sekte kepada mereka yang masih bisa berdiri di atas tumpukan mayat.

“Aku tidak pernah menginginkan pertarungan ini,” jawab Xiao Zhao sambil menopang tubuhnya pada gagang pedang.

Semua terdiam dan rasa sesal yang merayapi hati mereka tidak bisa mengubah semua yang telah terjadi. Seorang tetua sekte melangkah dengan langkah gontai ke arah Xiao Zhao. Ia tatap gadis yang berlumuran darah itu dengan tatapan yang dingin, lalu bertanya, “Kau tahu, tidak ada satu pun dari kita yang  diuntungkan dari pertarungan ini. Bisakah kau menjamin tidak ada pembalasan di kemudian hari setelah apa yang terjadi di sini?”

“Apakah itu berarti kalian akan melepaskanku?” Xiao Zhao meminta kepastian.

“Aku dari Sekte Pedang Langit akan memberi jaminan kepadamu,” timpal si tetua mengiyakan. Tetua sekte yang lainnya pun turut mengiyakannya.

Melihat lawannya setuju untuk membebaskannya, Xiao Zhao mengembuskan napas lega. Ia kepalkan kedua tangannya memberi hormat kepada para tetua dan berkata, “Aku akan berusaha menjelaskan kepada aliansi kultivator di alam dewa bahwa semua ini terjadi karena bencana, tetapi ada satu hal yang kuminta kepada kalian semua.” Ia pandangi satu per satu tetua sekte di hadapannya.

“Katakanlah!” ucap seorang tetua sekte seraya mengangkat rendah kedua tangannya.

“Aku ingin memiliki alasan logis.” Sejenak Xiao Zhao menjeda ucapan untuk memikirkan cara. “Kita runtuhkan ruang rahasia ini,”cetusnya kemudian.

“Aku setuju,” sahut seorang tetua sekte yang diteruskan dengan anggukan dari yang lainnya.

“Tapi, bagaimana caranya? Sejujurnya, aku sudah tidak memiliki kekuatan untuk melakukannya,” kata seorang tetua dari Sekte Yanlong.

Mereka semua hanya bisa menggeleng pelan hingga akhirnya terdengar suara dari kejauhan yang menawarkan diri.

“Biar aku saja yang melakukannya.”

Seketika, semua kepala menoleh bersamaan, seolah waktu membeku sesaat. Mereka semua akhirnya tenang dan seutas senyum terlihat samar dari bibir-bibir kering mereka yang dehidrasi.

“Terima kasih atas bantuannya, Tuan. Namun sebelum itu, izinkan kami memulihkan diri terlebih dahulu. Dan juga … kami harus memberi penghormatan terakhir kepada murid-murid kami,” ucap seorang tetua dengan suara yang terdengar seperti helaan napas panjang.

Xie Fu tidak mempermasalahkannya, lantas mengangguk setuju untuk memberi mereka waktu memulihkan diri selepas pertarungan yang menguras segalanya. “Silakan saja dan aku akan menunggu sampai semuanya siap,” ucapnya dengan tenang.

“Terima kasih, Tuan,” jawab mereka serempak.

Berikutnya, Xie Fu memalingkan wajah. Pandangannya jatuh kepada seorang gadis yang bersimpuh di atas tanah, tubuhnya terbungkuk dengan kedua tangan menopang pedang yang tertancap seperti batu nisan.

“Nona Zhao …,” kata Xie Fu memanggilnya, “bisakah kau membantuku?”

Gadis itu mengangkat wajahnya perlahan. Tampak darah masih menetes dari sudut bibirnya yang kering. Wajahnya pun terlihat begitu pucat bercampur polesan debu yang menyamarkan kecantikannya. Ia tatap sang pria dengan keengganan yang kentara dari sorot matanya yang lelah.

“Apa yang bisa kulakukan dalam keadaanku yang seperti ini?” Terlihat ia begitu enggan membantu sosok yang pernah menolaknya.

Xie Fu melangkah lebih dekat. “Ikutlah denganku!”

Gadis itu tersenyum kecut mendengarnya. Dengan kondisi fisik yang begitu lemah, ia tidak ingin melakukan apa pun selain mengistirahatkan tubuhnya. Maka, ia berkata dengan keengganan yang semakin kentara di wajahnya,  “Bisakah permintaanmu itu ditunda sebentar saja?”

Xie Fu mengerutkan alis. “Kenapa?”

“Aku butuh waktu untuk memulihkan diriku,” ucapnya sambil memejamkan mata. “Bukan hanya mereka yang kelelahan, aku ju ….”

Ucapannya terhenti begitu tubuhnya terangkat oleh si pria bertopeng yang memangkunya dan membawanya ke suatu tempat. Secara otomatis kedua tangannya merangkul leher si pria dengan begitu erat dan … jantungnya berdetak lebih cepat.

Beberapa langkah kemudian, Xie Fu menurunkannya di depan tubuh seorang gadis yang tergeletak dengan kondisi leher tersayat.

“Tubuh Fenghuang Api,” bisik Xiao Zhao begitu memperhatikannya dari dekat. Matanya menyipit penuh rasa ingin tahu. “Siapa gadis ini sebenarnya?”

“Ji Ruyan,” kata Xie Fu, “dia murid Sekte Api Suci.”

“Pantas saja dia bisa bertahan dari sayatan yang begitu dalam di lehernya,” timpal Xiao Zhao memujinya. “Namun, sangat disayangkan kultivasinya terlalu rendah.” Setelah berkata demikian, pandangannya beralih ke wajah Xie Fu dengan sorot mata yang sulit dimengerti.

“Ada apa?” Xie Fu mengangkat alis. Heran melihat Xiao Zhao menatapnya seperti itu.

“Bolehkah aku membawanya ke alam dewa?” kata Xiao Zhao mengungkapkan maksud dari tatapannya.

Xie Fu mengedikkan pundak. Ia sepenuhnya tahu bahwa hal itu akan membuat bakat Ji Ruyan lebih optimal jika berkultivasi di alam dewa, tetapi ia tidak memiliki hak untuk memberi keputusan.

“Bicaralah padanya sendiri saat dia sadar,” kata Xie Fu menyerahkan langsung kepada yang bersangkutan.

Xiao Zhao mengangguk memahaminya, lalu mengeluarkan sebutir pil yang berkilau samar di telapak tangannya. “Kalau begitu, aku akan memberinya pil emas. Setidaknya ini cukup untuk membantunya bertahan sampai aku selesai memulihkan diri.”

Bau amis darah dan aroma bangkai yang menguar tidak lagi menyengat di ruang rahasia. Para tetua sekte yang selesai memulihkan diri tampak sibuk menyusun tubuh murid-muridnya yang tewas. Beberapa tetua sekte lainnya memilih untuk mengkremasi mayat dan mengambil abunya untuk dibawa kembali ke sekte.

Berbeda dengan para tetua sekte, Xiao Zhao memasukkan tubuh para kultivator alam dewa ke dalam pagoda emas setelah ia mengambil cincin spasial milik Qin Yuheng dan mengembalikan isinya kepada para tetua sekte.

Setelah itu, mereka semua keluar dari ruang rahasia Gerbang Naga Utara dan meninggalkan seorang pria bertopeng di dalamnya. Hal itu dilakukan karena pintu masuk atau keluar hanya berupa pilar gerbang di tengah gurun pasir. Xie Fu harus meruntuhkannya dari dalam untuk mengubur semua jasad.

“Apakah tidak ada yang tertinggal?” tanya Xie Fu kepada mereka yang berada di luar pintu masuk.

“Tidak ada yang kami tinggalkan kecuali jasad dari semua yang mati,” sahut seorang tetua sekte meyakinkannya.

Tanpa menunggu lama, Xie Fu yang berdiri satu tombak di dalam pintu masuk mulai menggerakkan tangannya untuk membuat sebuah simbol dengan memanfaatkan elemen semesta. Tampak dinding bangunan mulai mengalami retakan besar, diikuti dengan runtuhnya atap dari kejauhan dan merambat hingga ke pintu masuk. Namun, sedetik sebelum reruntuhan sampai di pintu masuk, Xie Fu terlebih dahulu melangkah mundur meninggalkan area dalam. Dan seketika itu pula ia hancurkan pilar Gerbang Naga Utara.

1
〈⎳ FT. Zira
enak ya kalo gini.. gak perlu keluar duit buat beli baju/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira: itu sih shopeee/Facepalm/
〈⎳ 故事結束: ga harus nunggu diskon tanggal kembar juga 😁
total 2 replies
Zainal Tyre
ceritax ancur pembacax kabur hadeh
〈⎳ FT. Zira
cara membangun suasanan yg bgini ini gimnaa caranyaa??
〈⎳ 故事結束: iya nanti diajarin
〈⎳ FT. Zira: huum.. ajarin

di sini pun tetep typo😮‍💨😮‍💨
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
berawal dari lamunan indah berubah jadi kenyataan yg ditolak mentah🤧🤧
〈⎳ 故事結束: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
〈⎳ FT. Zira: gakk/Curse//Curse/.. itu ditujukan untuk Ji Ruyan
total 3 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
🧐🧐🧐🧐🧐
〈⎳ 故事結束: 😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
aduhh.. nama namanya ../Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
pangerang???
〈⎳ 故事結束: huum 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: hooh, robotpun bisa salah kok./Facepalm/
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
mana xie fu sih... knp mendadak raib dia???
〈⎳ 故事結束: yoi 😁😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: iya sih, dia kan netral
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
dentian itu apa thor? sama itu meridian... istilah apa itu?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooohhh... tak tahu pun.../Facepalm/
〈⎳ 故事結束: Dantian itu Lautan Qi seorang kultivator. Digunakan sebagai pusat kumpulan energi

Meridian itu jaringan dalam tubuh yang dilalui aliran qi
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
awas ya Thor, jgn salah nulis jadi Jirayut/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
ibu bacanya Guanlin /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ooooh./Facepalm/
〈⎳ 故事結束: itu udah kusebut, cupatkai si bayi, wucheng, sama gurunya tong samchong
total 8 replies
〈⎳ FT. Zira
perasaan tiap ada bab up, notifnya gak nongol,, padahal udah subcribe😮‍💨😮‍💨.
〈⎳ FT. Zira: perlu cek tiap hari kalo gini..
〈⎳ 故事結束: Aku lg ngejar bab berikutnya nih.
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
aku suka kalimat ini.. 🥰
〈⎳ FT. Zira: wehh.. makasih bang.. nunggu momennya dulu
〈⎳ 故事結束: boleh dong
total 4 replies
Hawkeye
kultivasi itikurih
Hawkeye
berlian tdk mungkin berubah jd kerikil meski berada di kubangan lmpur sekalipn. begtupula dgn sampah mau trbungks kain berlapiskan emas sekalipn sampah ttaplah sampah
〈⎳ 故事結束: Yes betul
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
mengapa kau terus menghindar?/Facepalm//Facepalm/ ya iya lah.. masa di serang harus pasrah gitu? logikanya kan melindungi diri atau menyelamatkan diri.

jawab gitu si Fan ini tambah ngamuk/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: emosi di gedein, ngremehin dijadiin hobi, berakhir kalah. malu gak tuh😏
〈⎳ 故事結束: Hahaha betul. Dia udah terlanjur emosi, jadinya pengen lawannya tuh udah diem aja gitu 🤣
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lanjut
〈⎳ 故事結束: Laksanakan!
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
lah kirain xiao zhau itu cowok... alamak.. /Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: ok....
〈⎳ 故事結束: Xiao Zhao, Bun. 😁
total 4 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
apa dia Xie Fu?
〈⎳ 故事結束: hehehe 😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: jd semangat klo komen direspon itu/Facepalm/
total 3 replies
〈⎳ FT. Zira
kyknya bukann cuma di alam dewa aja deh yg model gini.. mungkin 80% manusia punya tabiat gitu🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: huum.. definisi kejujuran mahal harganya
〈⎳ 故事結束: Betul, Ka. Orang² lebih takut kehilangan posisi daripada kejujuran
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!