Sebuah Kejadian yang kurang mengenakkan dialami oleh Zahra setelah kepindahannya dari pulau Jawa ke Kalimantan bersama Keluarganya. Dimana Karena kejadian itu Zahra mengalami Trauma yang begitu hebat hingga ia tidak berani untuk keluar dari Rumah kontrakannya.
Sampai di suatu hari, mau tidak mau ia harus keluar rumah untuk mengantarkan kue pesanan pelanggannya hingga diperjalanan ia tidak sengaja ditabrak mobil dari belakang karena kesalahannya sendiri.
Marah? Tentu saja marah, Pria Pemilik mobil itu tentu saja ingin memarahi Zahra karena kecerobohan Zahra dalam berkendara sepeda motor, tetapi ia urungkan karena melihat Mata Zahra yang begitu sembab dan merah.
Siapakah pria itu? Akankah ia luluh dengan air mata Zahra? dan apakah ini akan menjadi awal dari kisah kebahagiaan Zahra yang selama hidupnya belum pernah mendapatkannya? atau justru malah sebaliknya?
Ikuti terus Kisah perjalanan Hidup Zahra Di dalam Cerita Ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenRose23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
\\ Eps 23 //
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Zahra Terjatuh dari motornya setelah ada yang menabraknya dari belakang, ia sedikit kesakitan karena tubuhnya yang tertindih oleh sepedanya sendiri. Darah segar menetes di jari-jari tangannya karena pergelangan tangannya yang terluka karena setang motor yang sedikit merobek kulitnya
Seorang laki-laki turun dari mobilnya setelah ia menabrak pengendara sepeda motor di depannya, dengan topi dan masker lengkap yang menutupi wajahnya, ia segera turun untuk mengecek kondisi mobil depannya yang sedikit penyok
"Lo punya mata nggak sih??!! Kalau nggak bisa naik motor ya nggak usah naik motor!!" Marah laki-laki itu karena memang dari tadi Zahra melamun hingga tidak fokus dalam berkendara
Zahra merutuki kesalahannya sendiri di dalam hatinya, Ia mengaku kalau ia memang salah sekarang tetapi Zahra takut kalau dimintai pertanggung jawaban karena ia tidak memegang uang kecuali uang Kue dari Bu Reyna tadi
"Lihat sekarang!! Mobil gue penyok gara-gara Lo teledor Saat........" laki-laki itu mengentikan Kalimatnya saat melihat Mata Zahra yang sembab dan merah sedang menatapnya
Zahra menatap laki-laki itu dengan bibir yang mencebik lucu dan air mata yang tidak berhenti mengalir di pipinya
"Maaf kaak........Zahra nggak sengaja....... Maafin Zahra.....hiks.."
Zahra merogoh kantongnya dan mengeluarkan uang kue yang ia dapatkan tadi, ia segera menyerahkannya ke laki-laki di diatasnya karena memang Zahra yang belum bangun dari jatuhnya
"Zahra cuma punya ini buat ganti mobil kakak......hiks" uang receh yang di keluarkan oleh Zahra membuat laki-laki itu sedikit terbengong
Laki-laki itu menghembuskan nafasnya dan memilih segera pergi dari hadapan Zahra tanpa mengambil uang receh itu, Hal itu membuat Zahra sedikit terkejut dan segera mengejar laki-laki itu yang sudah memasuki mobilnya
"Kak? Zahra mohon terima uang ini kak....." ucap Zahra dengan mengetuk kaca pintu mobil itu, Dan pemilik mobil itu enggan membuka kaca mobilnya dan justru mulai menyalakan mesin mobilnya untuk segera pergi
Zahra sedikit panik, ia dengan segera menghadang mobil itu dengan merentangkan kedua tangannya di depan mobil. Laki-laki pemilik mobil itu sedikit bingung, ia menaikkan sebelah alisnya dan terus menatap Zahra dengan pandangan yang sulit diartikan
Zahra merogoh sakunya kembali dan mengeluarkan sebuah benda dari sana, Ia segera menghampiri bagian mobil yang penyok dan menempelkan sesuatu. Setelah itu Zahra menyingkir dari depan mobil membiarkan laki-laki itu pergi
Awalnya laki-laki itu sedikit bingung dengan tingkah zahra, Tetapi ia lebih memilih untuk menghiraukannya dan segera pergi meninggalkan tempat itu. Dari kaca spion mobilnya ia masih bisa melihat Zahra yang menatap kepergiannya dengan tatapan yang sedih, Ia sedikit menghembuskan nafasnya dan menggigit kuku jempolnya untuk segera melupakan gadis kecil yang ia tabrak tadi
Zahra menghembuskan nafas panjangnya, Ia menatap tangannya yang terluka dan segera membangunkan sepeda motornya yang terjatuh. Zahra berpikir dalam perjalanannya, bagaimana nanti Ia akan menjelaskan kepada ibunya?? jika ia sudah mengingkari janji untuk tidak kenapa-kenapa
Saat sampai di rumahnya, laki-laki tadi segera turun dari mobilnya. ia berjalan menuju depan mobilnya untuk mengecek Bagian yang penyok dari mobil itu. Ia sedikit terkejut melihat plaster luka yang menempel di bagian yang penyok itu
Ia mengingat kembali kejadian tadi, Sepertinya yang dikeluarkan gadis itu dari sakunya adalah plaster luka untuk mengobati mobilnya yang Rusak. Sepersekian detik kemudian laki-laki itu tersenyum dan memegang pelipisnya tidak habis pikir dengan pikiran gadis itu. Bagaimana bisa plaster luka bisa mengobati mobilnya yang penyok?? Batinnya dalam hati....... Ada-ada saja pikirnya
Laki-laki itu segera masuk ke rumahnya untuk segera bertemu dengan kedua orangtuanya, Rupa-rupanya laki-laki itu sudah tiga tahun lamanya tidak pulang ke rumah orangtuanya karena urusan pekerjaan dan hari ini akhirnya ia bisa mendapatkan waktu untuk pulang ke kampung halamannya.
Biasanya kedua orang tuanya yang menghampirinya tetapi karena sebuah urusan membuat kedua orangtuanya tidak bisa menjenguknya dan dengan terpaksa ia yang harus meninggalkan pekerjaannya karena rasa rindunya kepada kedua orangtuanya itu
"Assalamualaikum" salam laki-laki itu setelah melihat kedua orang tuanya yang berbincang di ruang tamu rumah mereka
"Reynand??" ucap bundanya yang terkejut akan kehadiran anaknya, ia segera berlari dan memeluk putra semata wayangnya itu
"Bagaimana keadaan kamu nak?? Bunda lihat tahun ini klub kamu diatas terus kelasemen nya?? Waahh jangan-jangan menang lagi nih??"
"Hahaha Aamiin aja bun, Semoga aja Reynand bisa bawa pulang piala lagi kali ini dan Alhamdulillah keadaan reynand baik-baik aja" Ucap reynand membalas pertanyaan bundanya itu
"Jangan kecewakan ayah!!...." ucap ayahnya dengan wajah yang serius namun sedikit bercanda itu
"Kayak nggak tahu reynand aja" Balas reynand dengan sedikit menyombongkan dirinya
"Hahaha iya-iya, Tetapi serius kali ini kalau nggak menang lagi kue buatan bunda ayah semua yang makan!" Ucap ayahnya yang sedikit mengancam
"Hmmm tapi kalau reynand yang menang kali ini, semua kue buatan bunda reynand yang makan?? Gimana, Deal??" ucap reynand dengan mengacungkan jari kelingkingnya di depan ayahnya
Bunda Reynand yang melihat tingkah anak dan ayah satu ini hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala melihatnya, Ia sangat tahu bagaimana sifat anak dan suaminya itu jika disatukan. Layaknya kucing dan tikus yang tidak pernah akur setiap harinya, tetapi ia sudah cukup terbiasa melihatnya
"Bunda sama ayah tadi ngomongin apa?? serius banget" Tanya reynand dengan memakan kacang yang tersaji di meja depan mereka
"Ini loh, tadi bunda pesen kue yang viral Akhir-akhir ini. Karena bunda pengen tahu rasanya hingga bisa viral banget, bunda juga belum coba sih soalnya nunggu kamu pulang tetapi bunda malah justru kepincut sama penjualnya"
"Kenapa bisa gitu??" tanya reynand yang sedikit bingung
"Tadi saat nganter kue ini, dia sedikit kagum dengan rumah kita dan berdoa supaya bisa punya rumah yang seperti ini. Bunda Aminin aja setelah itu bunda ceritakan ke dia bagaimana perjuangan kita dulu sebelum sesukses ini"
"Lalu??" sekarang gantian suaminya yang bertanya karena tadi istrinya itu menghentikan ceritanya saat Reynand datang
"Ternyata cerita kita dulu nggak ada apa-apanya dibandingkan dia, bunda jadi sedih dengernya. Dia juga mengalami hal yang sama seperti kita dulu, tetapi bedanya sekarang ibunya difitnah oleh saudara-saudaranya sendiri karena dituduh membunuh neneknya di meja operasi karena sakit tumor usus"
"Kenapa bisa difitnah???" tanya reynand yang sedikit kepo
"Dia sih nggak cerita tetapi bunda sepertinya paham dengan alur ceritanya, Kayaknya ibunya dia itu berjuang mencari uang untuk mengoperasikan neneknya yang sakit dengan meminjam uang ke renternir. Tetapi saat neneknya itu meninggal saudara-saudara ibunya justru menyalahkan ibunya bukan malah membantu untuk biaya operasinya"
"Pasti berat kalau jadi ibunya" ucap reynand yang ikut sedih mendengarnya
"Emm bunda juga sedih mendengarnya, Mereka merantau ke sini sekarang untuk mencari uang demi melunasi hutang-hutangnya sama seperti apa yang kita alami dulu" ucap bunda dengan menundukkan kepalanya sedih, ia memutar otaknya kembali ke masa lalunya yang begitu menyedihkan itu
"Kejadian yang kita alami dulu mungkin belum seberapa dengan kejadian yang gadis itu alami, Memang hutang kita dulu mungkin saja lebih besar jumlahnya dari pada mereka. Tetapi......." kalimatnya terhenti karena mulutnya yang begitu kelu untuk melanjutkan kalimatnya, Ia benar-benar tidak bisa membayangkan apa saja yang dialami oleh gadis mungil yang ia temui tadi mungkin saja sangat menyakitkan
"Kita doakan saja ya?? Semoga aja mereka bisa melewati semuanya seperti kita dulu" ucap suaminya dengan mengelus pundak istrinya itu
"Aamiin...."
Beberapa menit kemudian hanya keheningan yang terjadi diantara mereka, Hanya ada suara pecahan kulit kacang saja yang terdengar Hingga pada akhirnya Sepasang mata menangkap sesuatu dari luar rumah mereka
"Itu mobil kamu kayak penyok, kenapa???"
"Hehehe Mr Arshan ini jeli juga matanya....."
Puk
...----------------...
jngn Lama2 ya KA
Lanjut thor