Kisah ini lanjutan dari kisah ku yang berjudul TRANSMIGRASI WANITA LICIK KE TUBUH MENANTU TAK DIINGINKAN versi kisah cinta Leon.
Dimana ada seorang gadis cantik sangat menyukai pria yang penuh tantangan. Dan akhirnya ia bertemu dengan Leon. Membuat dirinya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Penasaran?!
Ayo langsung mampir saja dan baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCTL~22
...🔥🔥🔥...
...Tanpa sadar, waktu sudah menunjukan pukul 04:00 sore. Tuan Antonio memberi kode kepada Leon, Alan dan Nolan, kalau sudah waktunya pulang. Mereka pun berjalan serempak menghampiri Nyonya Silvia, Nanda, Noah, Leticia dan Jasmin yang tengah asik berjoget....
"Waktunya pulang sayang," bisik Tuan Antonio meraih tangan Nyonya Silvia, menariknya ke arahnya.
"Tapi suamiku... Hmmppp." Sebelum Nyonya Silvia melakukan protes, bibir Tuan Antonio lebih dulu mendarat di bibirnya dan membungkam mulutnya.
...Nolan, Noah dan Aulia yang tak sengaja melihat kemesraan kedua orang mereka, langsung bergidik ngeri....
"Ewww! Stop Papa!" seru Aulia.
"Huek!" Noah hendak muntah saat kedua orang tuanya mulai melahap bibir dari sama lain.
"Cih, sebaiknya kalian pulang sekarang," desis Nolan kesal meraih lengan Aulia.
...Leon tidak bereaksi apa-apa atas pemandangan kemesraan yang di tunjukan oleh ayah dan ibu sambungnya itu. Ia terus berjalan mendekati Leticia, lalu meraih tubuh Leticia dan menggendongnya berjalan pergi begitu saja. Karena ia sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu....
"Kak, itu teman Kak Leticia gimana?" protes Aulia saat Nolan hendak menariknya pergi.
"Itu bukan urusanku," desis Nolan dingin kembali menarik lengan Aulia.
"Kak! Tidak baik lho meninggalkan teman Kak Leticia begitu saja, nanti kalau terjadi sesuatu kepadanya, keluarga kita yang akan disalahkan," ucap Aulia.
...Nolan berdiri terdiam menatap tajam ke arah Aulia, kemudian beralih menatap ke arah Jasmin yang masih asik berjoget....
"Roger!" panggil Nolan.
"Iya, Tuan," sahut Roger melangkah ke arah mereka."Apa yang bisa saya bantu?" tanya Roger membungkuk hormat.
"Cepat," ucap Nolan melirik ke arah Jasmin."Bawa dia pulang ke mansion," perintah Nolan, berjalan pergi sambil tanpa menunggu jawaban dari Roger, sembari menarik Aulia yang terus menoleh ke arah belakang.
...Roger perlahan melirik ke arah Jasmin. Ia menghela nafas berat saat melihat Jasmin tengah asik berjoget oppa gangnam style sambil terus meneguk minuman alkohol yang ada di tangannya....
"Hah... sudah kuduga. Orang yang masuk ke dalam keluarga Amores pasti akan berakhir jadi pemabuk. Kalau tidak pemabuk, pasti bar-bar," gumam Roger berjalan ke arah Jasmin.
...Sesampainya di hadapan Jasmin, Roger berdiri tegap menatap Jasmin. Jasmin pun terdiam membalas tatapan Roger. Tanpa mengucap sepatah kata apapun, Roger segera membungkuk meraih tubuh Jasmin, mengangkutnya layaknya mengangkut karung beras....
"Hey, turunkan aku!" teriak Jasmin meronta dan memukul punggung Roger.
"Diamlah Nona. Aku hanya ingin menyelesaikan tugasku," ucap Roger dingin.
"Tapi. Huek!" Jasmin memuntahkan semua isi perutnya mengotori jas milik Roger.
...Roger berdiri terdiam di tempat sambil menahan amarah. Rasanya ia ingin sekali melempar Jasmin saat itu juga, akan tetapi dia ingat. Kalau Jasmin adalah sahabat baik Nyonya nya....
"Tahan Roger. Ingat tugasmu," batin Roger menghela nafas berat, lanjut berjalan pergi.
...Acara sore ini berakhir tanpa ada masalah. Akan tetapi masalahnya muncul saat mereka semua tiba di mansion. Dimana Nyonya Silvia, Nanda, Noah, Jasmin dan Leticia terus-terusan muntah di kamar mereka masing-masing, membuat Alan, Tuan Antonio, Nolan, Leon dan Roger kerepotan mengurus mereka....
...Malam yang seharusnya menjadi malam pertama bagi Leon dan Leticia, berakhir dengan mengenaskan saat Leon terus-terusan saja sibuk mengganti pakaiannya setelah menangani Leticia yang tak berhenti muntah....
"Sial," umpat Leon berdiri di bawa shower, mandi yang ke sekian kalinya."Sepertinya aku sudah gila mengurus wanita sial ini."
...Malam harinya. Mereka pun berkumpul di ruang tengah memakai setelan santai setelah selesai memastikan mereka semua tertidur pulas, untuk beristirahat sejenak....
"Leon, bagaimana dengan situasi bawa tanah?" tanya Tuan Antonio.
"Saat ini, aman Pa," jawab Leon."Tapi..." Ucapan Leon terhenti. Membuat, Tuan Antonio, Nolan, Alan dan Roger menatapnya dengan penasaran.
"Tapi apa, Kak?" tanya Nolan.
"Tapi ada sedikit masalah," jawab Leon, wajahnya berubah serius."Apa kalian masih ingat Tamara?"
...Mereka semua pun mengangguk serempak. Kecuali Roger dan Nolan. Mereka berdua nampak kebingungan karena mereka tak mengenal siapa itu Tamara....
"Kak, siapa itu Tamara?" tanya Nolan.
"Iya Tuan," timpal Roger, ikut penasaran.
"Tamara adalah mantan istri Leon dahulu. Waktu itu dia berhasil kabur dengan cara mengelabui salah satu pengawal kita yang bertugas menjaganya," jelas Tuan Antonio.
"Lalu. Sekarang dimana dia, Pa?" Nolan semakin penasaran.
"Entahlah... semenjak waktu itu, Tamara seolah menghilang di telan bumi," jawab Tuan Antonio.
*
*
*
...Pagi harinya. Saat mereka semua tergantung. Para suami mereka sudah berangkat kerja. Dengan wajah lesu, mereka semua berkumpul di meja makan sambil menikmati secangkir teh hangat....
"Astaga... kepalaku sakit sekali, Kak," kelu Nanda, meremas rambutnya.
"Kakak juga sama," timpal Nyonya Silvia, menoleh ke arah Leticia."Leticia," panggil Nyonya Silvia.
"Iya, Ma," sahut Leticia melirik ke arah sang ibu Mertua.
"Semua barang-barang dan kebutuhan kamu, sudah Mama siapkan di mansion Leon, jadi kamu tidak perlu lagi repot-repot berbelanja," ucap Nyonya Silvia.
"Baik, terima kasih Ma."
...Dan mereka pun lanjut menikmati teh hangat sambil berbincang hangat. Momen itu menjadi momen hangat yang pernah Leticia rasakan setelah kematian sang ibu, membuat Leticia tersenyum bahagia menatap mereka semua....
(Bersambung)