NovelToon NovelToon
Terperangkap Dimensi Lain

Terperangkap Dimensi Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Akademi Sihir / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:542
Nilai: 5
Nama Author: Sunny Rush

Elara dan teman-temannya terlempar ke dimensi lain, dimana mereka memiliki perjanjian yang tidak bisa di tolak karena mereka akan otomatis ke tarik oleh ikatan perjanjian itu itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunny Rush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Tubuh mereka terlempar keluar dari pusaran cahaya. Angin berdesir tajam, dan seolah waktu berhenti sesaat sebelum semuanya jatuh menghantam tanah keras.

Bukk!

Elara mengerang pelan. “Ugh... aku masih hidup? Gak nyangka sih.”

Mira yang terbaring di sampingnya menatap langit yang redup keunguan. “El... langitnya aneh, ya?”

Elara mengerjap. Langit itu bukan biru, bukan juga malam. Tapi warna keperakan buram, seperti kaca yang menutupi sinar matahari. Di bawahnya, pepohonan tampak berwarna abu, bergetar seolah terbuat dari bayangan.

Dorion berdiri perlahan, mengusap debu dari jubahnya. “Ini bukan Noctyra... dan jelas bukan dunia manusia.”

Brian menatap sekeliling, matanya menyipit. “Tidak ada energi hidup. Tidak ada arus sihir yang bergerak.”

Lysandra berjalan sedikit ke depan, menyentuh batang pohon di depannya. Saat tangannya menyentuh kulit kayu itu, permukaannya berubah menjadi retakan cahaya, seperti kaca yang hampir pecah.

“Ini...” suaranya bergetar. “Ini bukan nyata.”

Elara berdiri, menatap bayangan mereka sendiri di tanah yang tampak mengilap seperti cermin. Tapi... bayangan itu bergerak sedikit lebih lambat dari tubuh mereka.

“...Kita di mana, Dorion?”

Dorion menarik napas dalam. “Kalau tebakanku benar, ini adalah Refleksi Dunia.”

“Refleksi apa?” tanya Mira bingung.

“Dunia duplikat,” jelas Dorion. “Sebuah ruang yang diciptakan oleh keseimbangan antara cahaya dan kegelapan. Semua yang ada di sini adalah bayangan dari dunia asli tapi tidak punya kehidupan. Semacam... dunia kloning.”

“Duplikat?” gumam Elara menatap jalan berbatu yang tampak persis seperti jalan menuju akademi mereka, hanya saja semuanya keabu-abuan dan sunyi. “Jadi... ini salinan dunia kita?”

“Ya,” jawab Brian dingin. “Salinan yang hidup dari ingatan dan perasaan orang-orang. Kadang... sesuatu yang pernah kita takutkan atau rindukan bisa muncul di sini.”

“Elara... kalau begitu, ini bisa bahaya,” ucap Mira pelan. “Kalau dunia ini hidup dari ingatan... berarti ketakutan kita juga bisa muncul di sini.”

Elara mengedikkan bahu, mencoba terlihat tenang. “Bagus. Jadi kalau aku takut lapar, nanti ada makanan?”

“Gak lucu, El.” dorion mendengus. “Kalau kamu takut kehilangan seseorang, mungkin yang muncul malah...”

Ia berhenti bicara, karena di ujung jalan mereka melihat sesuatu.

Bayangan lima orang mereka sendiri.

Berjalan ke arah mereka dengan langkah tenang.

Elara menatap tak percaya. “Oke... ini mulai gak lucu.”

Mira menggenggam tangan Elara erat-erat. “Itu... kita?”

Bayangan-bayangan itu berhenti hanya beberapa langkah di depan mereka. Masing-masing dari mereka identik, tapi dengan satu perbedaan mata mereka semuanya berwarna putih pucat, kosong, tapi menatap tajam seolah tahu apa yang akan terjadi.

“Refleksi...” bisik Lysandra, suaranya nyaris bergetar. “Mereka... versi kita di dunia ini.”

Bayangan Elara melangkah paling depan, dan senyumnya menakutkan.

“Kau ingin kembali, kan?”

“Tapi dunia aslimu sudah mulai runtuh.”

Elara terpaku. “Apa maksudmu?”

Bayangan itu mendekat satu langkah, suaranya bergema seperti dari dalam air:

“Yang kalian tinggalkan bukan lagi dunia yang sama. Saat kalian membuka gerbang roh, keseimbangan telah berpindah. Dunia ini... sedang menggantikannya.”

Mira menelan ludah. “Ganti... dunia kita?”

Dorion memajukan diri di depan mereka, melindungi semua. “Kita harus pergi dari sini, sekarang juga. Kalau terlalu lama di dunia refleksi, jiwa kita akan menempel di tubuh duplikat kita sendiri.”

“Elara, jangan pandang matanya,” ucap Brian cepat. “Mereka menarik kesadaranmu lewat pantulan.”

Tapi sudah terlambat.

Bayangan Elara tersenyum lagi, menatapnya dalam-dalam dan di detik itu, dunia seolah bergetar di sekelilingnya.

Tiba-tiba, Elara melihat sekilas bayangan Arsen... sedang menggenggam tangan Selena di altar pernikahan tapi di balik mereka, langit mulai retak seperti kaca.

“Elara!” teriak Mira mengguncang bahunya.

Elara terengah, kembali sadar. “Aku... aku lihat sesuatu... dunia asli kita...”

Dorion menatapnya serius. “Mungkin Refleksi Dunia ini mulai terhubung dengan dunia nyata. Kalau begitu..."

“ kita harus pecahkan cara keluar sebelum dunia ini jadi kenyataan.” sambung Brian cepat.

Mereka semua saling berpandangan dan untuk pertama kalinya, bahkan Lysandra pun tampak benar-benar takut.

1
Flynn
Ngakak!
Melanie
Romantis banget!
Android 17
Jlebbbbb!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!