ini tentang hubungan yang tidak mudah, dimana seseorang yang belum bisa melupakan masa lalunya.
maka janganlah mencintai orang yang belum pernah selesai dengan masalalu nya, karena sekuat apapun kamu berjuang kalau di dalamnya masih ada seseorang, percuma.
pernahkah kamu berada di titik ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. manja
Matthew tersenyum senang sambil menatap kearah Arumi yang masih tertidur pulas di pelukannya, setelah kejadian tadi malam membuat Matthew semakin mencintai istrinya.
ia mencium keningnya istrinya lalu beranjak bangun dan masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
setelah mengganti bajunya Matthew turun kebawah untuk sarapan.
" Arumi mana ?"tanya Oma sambil menatap kearah Matthew.
" masih tidur "ucap Matthew sambil duduk di kursi.
" tumben dia jam segini masih tidur "ucap Oma sambil menatap curiga kearah Matthew.
" kenapa Oma liatin aku begitu ?"tanya Matthew sambil mengambil sarapannya.
" kau apakan Arumi hingga jam segini belum bangun ?"tanya Salsha sambil menatap penuh selidik kearah Matthew.
" tidak ada "ucap Matthew menikmati sarapannya sambil tersenyum tipis.
melihat wajah girang adiknya Salsha yakin kalau sudah terjadi sesuatu diantara mereka, makanya Arumi terlambat bangun.
Arumi membuka matanya saat cahaya matahari mulai masuk kedalam kamar, iapun beranjak bangun dan duduk bersandar di bahu ranjang sambil menoleh kearah jam yang sudah pukul 10 pagi.
" sudah bangun ?"tanya Matthew yang masuk kedalam kamar sambil membawa nampan makan ditangannya.
" mandi dulu setelah itu sarapan "ucap Matthew sambil meletakkan nampannya di atas meja.
" ayok "ucap Matthew sambil menggendong istrinya.
" aku bisa sendiri "ucap Arumi sambil berpegangan pada bahu Matthew.
" biar cepat "ucap Matthew membawa Arumi kedalam kamar mandi.
ia menurunkan Arumi di samping bak mandi lalu mulai mengisi bak mandinya dengan air hangat.
" mandilah, aku tunggu di luar "ucap Matthew sambil pergi, Arumi hanya mengangguk sambil menatap kearah Matthew.
( 30 menit kemudian )
Arumi keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang lebih segar,ia berjalan menuju meja rias untuk mengeringkan rambutnya.
" sini biar aku aja "ucap Matthew sambil mengambil hair dryer lalu mulai bantu mengeringkan rambut istrinya.
" sudah, ayok makan "ucap Matthew sambil menyimpan kembali hair dryer nya lalu mengajak istrinya untuk duduk di sofa.
" aku bisa sendiri "ucap Arumi saat Matthew hendak menyuapi nya.
" baiklah "ucap Matthew sambil memberikan piringnya kepada Arumi.
" kau tidak ke kantor ?"tanya Arumi disela-sela makannya.
" enggak "ucap Matthew sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.
" kenapa ?"tanya Arumi lagi sambil mengambil air minumnya.
" aku masih kangen sama kamu "ucap Matthew
" uhuk uhuk !"Arumi yang sedang minum pun langsung tersedak mendengar perkataan Matthew.
" pelan-pelan saja minumnya "ucap Matthew sambil gelas dari tangan istrinya lalu meletakkannya di atas meja.
Arumi menatap heran kearah Matthew yang berubah jadi manis dan mesum.
" kenapa liatin aku begitu ?"tanya Matthew sambil menoleh kearah istrinya.
" enggak apa-apa "ucap Arumi sambil beranjak bangun,tapi Matthew malah menarik tangannya hingga ia jatuh ke pangkuan Matthew.
" apa yang kau lakukan ?"ucap Arumi dengan gugup sambil beranjak bangun,tapi Matthew menahan pinggangnya.
Arumi pun terdiam dengan perasaan gugup, Matthew menatap lekat kearah istrinya sambil mendekatkan wajahnya.
" aku mau ganti baju dulu "ucap Arumi beranjak bangun dari pangkuan Matthew dengan buru-buru,ia mengambil baju gantinya di lemari lalu masuk kedalam kamar mandi.
melihat istrinya salah tingkah Matthew hanya tersenyum jahil sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.
keluar dari kamar mandi Arumi melihat Matthew sudah sibuk berkutat dengan laptop nya di sofa, Arumi pun duduk di atas kasur sambil bermain ponselnya.
Arumi menyimpan ponselnya lalu kembali merebahkan dirinya di atas kasur karena merasa ngantuk.
selesai memeriksa berkas yang di kirim oleh William, Matthew menutup kembali laptop lalu berjalan kearah kasur.
ia berbaring di atas kasur sambil menatap kearah istrinya yang sudah tertidur, Matthew mendekat lalu mencium bibir istrinya.
" cup "Matthew melepaskan ciumannya lalu menoleh kearah istrinya yang terbangun karena ulahnya.
Arumi memejamkan matanya saat Matthew kembali menciumnya, melihat tidak ada penolakan dari istrinya Matthew semakin melancarkan aksinya hingga terulang kembali kegiatan panas diantara keduanya.
" makasih, aku mencintaimu "ucap Matthew sambil memeluk istrinya.
" aku juga mencintaimu "ucap Arumi sambil mengeratkan pelukannya, mendengar itu Matthew langsung tersenyum senang sambil mendaratkan kecupan manis di kening istrinya.
" ayok tidur "ucap Matthew mengeratkan pelukannya sambil memejamkan matanya.
...**...
sementara di kantor William di sibukkan dengan setumpuk berkas di depannya, pekerjaannya bertambah dua kali lipat karena Matthew tidak masuk.
" drrrtt..."ponselnya berdering.
" jangan menggangguku !"ucap William dengan ketus tanpa melihat siapa yang menelponnya.
" enggak usah kepedean, aku juga tidak suka menelponmu "ucap Salsha dengan kesal, mendengar itu William segera memeriksa ponselnya.
" maaf, tadi saya tidak melihat dulu sebentar mengangkatnya "ucap William
" cih, cepat kirimkan nomor rekening mu !"ucap Salsha sambil berdecak kesal.
" iya "ucap William sambil memutuskan panggilannya lalu mengirimkan nomor rekeningnya.
" ting "tak lama William notif kalau uangnya sudah di transfer.
" sekarang urusan kita sudah clear "pesan dari Salsha.
" hah "William menghela nafas panjang sambil kembali melanjutkan pekerjaannya.
Sementara di lobi, Karina membuat keributan karena tidak di izinkan masuk oleh sekuriti.
" maaf buk,pak Matthew memerintahkan kami untuk melarang anda masuk "ucap mereka sambil menghadang Karina.
" kalian tidak tahu siapa aku ? Cepat minggir !"ucap Karina dengan marah.
" maaf buk, sebaiknya Anda pergi dari sini "ucap sekuriti dengan tegas.
" cih,awas kalian !"ucap Karina dengan marah sambil pergi dari sana.
Arumi turun kebawah dan berjalan menuju dapur,ia mengambil air dingin dari dalam kulkas lalu meneguknya.
" lagi ngapain bik ?"tanya Arumi sambil menghampiri buk Marni.
" ini non,bibik mau masak untuk makan malam "ucap bik Marni.
" biar aku aja yang masak,bibik kerjain yang lain aja "ucap Arumi
" benaran non ?"tanya bik Marni dengan sungkan, Arumi hanya mengangguk.
" yasudah kalau begitu bibik mau seterika dulu non "ucap bik Marni sambil pergi.
" iya bik "ucap Arumi sambil tersenyum, lalu mulai menyiapkan bahan-bahan untuk memasak.
Saat sedang sibuk memasak Arumi dikejutkan dengan Matthew yang tiba-tiba datang sambil memeluknya dari belakang.
" lagi masak apa ?"tanya Matthew sambil menyandarkan dagunya di bahu Arumi.
" nasi goreng,kamu mau makan apa biar aku buatkan ?"tanya Arumi sambil menoleh kearah Matthew.
" aku suka apa aja yang kamu masak "ucap Matthew sambil mencium bahu istrinya.
" kamu tunggu di meja makan aja, aku enggak bisa masak kalau kayak gini "protes Arumi karena tidak bisa bebas untuk bergerak.
" enggak mau "ucap Matthew sambil mengeratkan pelukannya lalu mencium leher istrinya.
" ehem !"tegur Salsha yang datang untuk mengambil air minum,tapi malah melihat mereka yang sedang bermesraan.
" kalian tidak punya kamar ya ? Sehingga bermesraan di dapur "ucap Salsha yang merasa sedikit kesal, maklum saja sekarang dia jomblo.
" bilang aja iri "ledek Matthew sambil menatap sinis kearah kakaknya.
" cih !"Salsha berdecak kesal sambil pergi dari sana.
" lepas,nanti ada yang lihat lagi "ucap Arumi sambil melepaskan tangan Matthew yang masih memeluknya.
" baiklah aku mandi dulu "ucap Matthew sambil mencium pipi istrinya lalu pergi ke kamar, Arumi tersenyum senang sambil lanjut memasak.