NovelToon NovelToon
SANG PENJAGA

SANG PENJAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / CEO / Persahabatan / Duda / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:60.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

S2
Ketika dua hati menyatuh, gelombang cinta mengalir menyirami dan menghiasi hati.
Ini adalah kisah Raymond dan Nathania yang menemukan cinta sesungguhnya, setelah dikhianati. Mereka berjuang dan menjaga yang dimiliki dari orang-orang yang hendak memisahkan..

Ikuti kisahnya di Novel ini: "SANG PENJAGA "

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. 🙏🏻❤️ U 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. SP

...~•Happy Reading•~...

Raymond memikirkan dengan sungguh-sungguh langkah yang sudah ditetapkan. Agar tidak terulang dan jatuh di tempat yang sama. Kegagalannya dengan Belvaria menjadi pelajaran pahit dan manis untuk menentukan langkah baru.

"Pak Ray, mari makan dulu." Terdengar suara Nathania di teras paviliun. Raymond mengusap wajahnya dengan kedua tangan dan mengganti kaos, lalu membuka pintu kamar.

"Terima kasih, Bibi." Raymond melihat Nathania dan Bibi sudah menyajikan menu di meja teras.

"Sama-sama, Pak." Bibi Sena berkata sopan dan merasa senang melihat sikap Raymond padanya.

"Kau tidak ikut makan juga?" Tanya Raymond yang melihat perangkat makan yang disediakan hanya untuk satu orang.

"Bibi, tolong bawakan piring lagi ke sini, ya." Bisik Nathania kepada Bibi. Dia tidak mau berdebat atau menolak ajakan Raymond. Agar tidak merusak hubungan mereka yang baru terjalin.

"Silahkan makan dulu, Pak." Nathania menggerakan tangan mempersilahkan, karena mengira Raymond sudah lapar.

"Sama-sama saja." Raymond menolak dan mau menunggu.

Nathania mengangguk lalu merapikan kursi, agar bisa duduk berhadapan dengan Raymond. Bibi segera kembali membawa perangkat makan buat Nathania.

"Silahkan, Pak. Selamat makan." Ucap Nathania.

"Thanks. Kita fokus makan dulu. Mungkin setelah kenyang, bisa temukan solusi yang tepat buat kondisi kita." Raymond masih terbebani dengan hubungan mereka.

"Iya, Pak... fokus buat sehat dulu." Nathania menyetujui. Baginya, sudah cukup yang dikatakan Raymond. Dia yakin, Raymond serius melamarnya.

Nathania bersyukur bisa merasakan sesuatu yang tidak pernah terpikirkan akan dialaminya. Mereka makan dalam diam, tapi pikiran tidak diam. Masing-masing dengan pikiran dan perasaan yang sulit diselami.

Tidak lama kemudian, Raymond menyandarkan punggung setelah makan dan meja dibersihkan oleh Bibi. Suasana yang sangat berbeda dirasakan, melihat Nathania sudah kembali tenang. Seakan beberapa saat lalu dia tidak histeris dan terguncang.

"Bisa duduk temani sebentar di sini?" Raymond ingin menikmati malam pertama setelah berbaring di rumah sakit dan hampir di ujung kematian. Waktu jadi sangat berharga dan dia ingin habiskan bersama orang yang menyayanginya.

"Iya, Pak. Naikan kaki di atas kursi ini, biar lebih santai. Aku tinggal sebentar." Nathania segera meninggalkan Raymond yang menatapnya, tidak mengerti.

Setelah Nathania pergi, Raymond menaikan kaki untuk bersantai. Kemudian Nathania kembali dengan selimut dan bantal, juga Rara yang membawa kursi yang sama di kaki Raymond.

"Mari, Pak. Pakai ini, supaya lebih nyaman." Nathania meletakan bantal santai di punggung Raymond. Kemudian dia menutupi kaki hingga paha Raymond yang sedang selonjor dengan selimut tipis.

Raymond hanya diam sambil melihat yang dilakukan Nathania tanpa komentar. Kemudian Nathania duduk di kursi seberang meja dan menaikan kaki seperti dirinya. Nathania lakukan hal yang sama, duduk berselonjor kaki dan menutupi dengan selimut.

"Biar sama, Pak." Ucap Nathania sambil tersenyum melihat Raymond sedang memperhatikan yang dia lakukan.

"Kalau begitu, mengapa tidak menyingkirkan meja ini?" Raymond bertanya dan berharap Nathania lakukan yang diminta.

Nathania berdiri dan menggeser meja di antara mereka dan merapatkan kursinya ke dekat Raymond, lalu duduk di sampingnya. Raymond tersenyum dalam hati. Tanpa disadari, Nathania telah memindahkan sekat yang memisahkan mereka. Hingga bisa duduk bersisian.

"Saya mau lihat bintang juga, Pak. Siapa tahu, bisa lihat bintang jatuh." Nathania coba mengalihkan rasa grogi dan canggung, karena terus dilihat Raymond.

"Mau mengucapkan harapan, tidak perlu tunggu bintang jatuh. Jika mau, setiap saat bisa dilakukan. Harapanmu waktu itu sudah terkabul?" Raymond bertanya sambil lalu. Nathania hanya mengangguk, karena tidak mau mengatakan harapannya. Bisa bersama Raymond.

"Thania, aku ingin tahu sesuatu. Tapi kalau kau tidak mau menjawab, tidak usah." Raymond berkata pelan dan sudah tidak berbicara formal. Dia pun melepaskan sekat formal yang membuat jarak di antara mereka.

"Iya, Pak." Nathania mengiyakan, tapi tangannya menyentuh dada. Dia berharap, yang akan ditanyakan Raymond tidak merusak suasana hatinya. Agar mereka bisa duduk berdampingan sambil melihat langit malam yang bertaburan bintang.

"Baik. Aku tanya ini, menyangkut reaksimu tadi. Itu masih menggangguku. Bisa cerita kejadian yang terjadi di Mall waktu itu?" Raymond ingin tahu, karena ingin Nathania keluar dari traumanya. Jika perlu pengobatan, dia akan bantu merujuk ke dokter yang tepat.

Nathania memalingkan kepala ke arah Raymond yang sedang menunggu. "Bisa, Pak." Ucap Nathania pelan. Raymond mengangguk, lalu menggerakan mata ke arah tangan kirinya yang sudah dibuka ke arah Nathania.

Perlahan Nathania mengulurkan tangan kanan dan letakan ke telapak tangan Raymond. Tangan kiri dia letakan di dada untuk menenangkan detakan jantung, saat jari-jari Raymond menyentuh dan menggenggam jemarinya.

Raymond tetap diam menunggu dan mengukur emosi Nathania. "Orang itu, pacar saya, Pak." Nathania memulai sambil menunduk. Raymond diam.

"Hari itu, dia mengajak saya lunch. Tapi saat hampir tiba waktu istirahat, dia membatalkan, karena sedang meeting dengan bossnya."

"Jadinya, saya dan teman pergi lunch di Mall itu. Tahunya bertemu dengan orang itu di tempat yang sama."

"Tidak seperti yang dia bilang lagi meeting, tapi dengan wanita itu. Tadinya saya sangat marah, karena kira dia pacaran lagi. Tidak tahunya wanita itu tunangannya. Padahal saya sangat percaya semua alasan pembatalannya."

"Saya marah, tapi sangat malu. Pacaran dengan tunangan orang. Saya merasa jijik pada orang itu, karena berbohong. Jadi saat dia mau pegang tangan dan minta bicara, saya merasa jijik dan mengibaskan tangannya. Tanpa sadar pecahin ponsel Pak Ray." Nathania menarik nafas panjang setelah bisa menceritakan dan melihat Raymond.

"Itu'kah yang menyebabkan kau tulis kejahatan dan kebaikan bagaikan dua sisi mata uang?"

"Iya, Pak." Nathania mengakui.

"Ok. Jika kau anggap lamaranku adalah hal yang baik, sekarang pun kau sedang mengalaminya. Kejahatan Frans dan lamaranku menjadi dua sisi mata uang." Ucap Raymond tenang.

Nathania menatap Raymond dengan mata membulat. Dia jadi mengerti yang dimaksudkan Raymond. "Iya, ya. Ternyata..." Nathania tidak meneruskan. Dia jadi berpikir dari sisi yang dikatakan Raymond dan menemukan maknanya.

Raymond mengangkat tangan Nathania dan mencium sekilas dan lembut. Nathania menepuk dadanya untuk menenangkan detak jantung tidak teratur. "Thania, pengalaman adalah guru yang baik. Tidak perlu melupakan kejadian itu, tapi belajar dari peristiwa yang kau alami di waktu lalu."

"Dalam menjalin hubungan, kepercayaan dan kesetiaan adalah harga mati. Karena di dalamnya ada penghargaan dan penghormatan." Ucap Raymond serius, sambil menatap lurus ke depan.

"Seperti kita mau menjalin hubungan bisnis dengan seseorang, kita pilih yang bisa dipercaya. Demikan juga membangun keluarga. Karena kita akan menjalin berbagai hal dengan orang itu, saat berkeluarga."

"Bagaimana mungkin bisa merelakan diri tidur dengan orang yang tidak bisa dipercaya? Itu sama saja menyerahkan kepalamu untuk dijual murah atau jantungmu ditusuk perlahan." Raymond berbicara dari perjalanan hidupnya yang penuh kepalsuan dan pengkhianatan Belvaria.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
❤️⃟Wᵃf🤎M𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ §͜¢ᴳᴿ☘𝓡𝓳
yang mengikuti Raymond kayak nya suruhan si vania pengen tahu reaksi ray kalau detektif itu suruhan vania
Dew666
🔥🔥🔥🔥🔥
Rahmawati
detektif suruhan vania ini mah
☠ ❤️⃟Wᵃfᴍᴀͭᴋͬɪͥɴ ᷲsᴇᴋsᴏʏʏʏ🤎
bisa jadi itu detektif swasta sewaan Vania atau mungkin orang tua Raymond sendiri yang ingin tau kondisi hubungan Raymond sama Thania mungkin aja sih ya🤔
Arieee
Vania si gatel eh Belva juga masih gatel 😡😡😡😡😡😡😡😡
🍁Hermina🧣❣️
ooooo. ada apa ya 🙊 mengapa asisten belva cari babang ray? 🙊 jangan bilang mau minta balik lagi🙈🙈
🍁𝗨𝗺𝗺𝗮💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
Yg mengikuti Reymond detektif nya si ulat bulu atau orang tua Reymond ya jadi penasaran
🍁𝐘𝐖❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
Ngapain lg, itu asisten Si Bel², apa dia disuruh kh ?
🍁тнιєʀᴀ❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
aduhhh obrolan penganten baru nganuu banget sich sampai naik gunung dan lembah dibahas jadi makin candu kann Ray ehh sotoyy dech aku🤭🙈🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
🍁тнιєʀᴀ❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
enak aja mau menghindari sidang dengan berdahlil sedang sakit, gak ada di sananya ya Frans, pengadilan pasti berjalan terus sampai kamu dijatuhi hukuman yang setimpal
🍁тнιєʀᴀ❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
heheee untung pak Hakim gak kepancing yang ada malah diketawain masa jadi pengacara gak tau keadaan clien sendiri 🤭🤣
🍁Dhita❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
he
. he..
🍁Dhita❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤𝐢 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐤𝐞𝐛𝐮𝐫𝐮 𝐝𝐢𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐩𝐚𝐤 𝐑𝐚𝐲𝐦𝐨𝐧𝐝.. 𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐦𝐚𝐮 𝐭𝐡𝐚𝐧𝐢𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐟𝐫𝐚𝐧𝐬 ❣️
Dew666
🔥👄🥰
❤️⃟Wᵃf🤎M𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ §͜¢ᴳᴿ☘𝓡𝓳
bahasa nya ray luar biasa sudah pinter ngajak bercanda thania pake naik gunungg kembarrr saja turun gunungg🤣
Arieee
semoga Vania segera ketahuan belangnya😡😡😡😡😡buat parei Nathania bahagia selalu
semesta Alam
jangan tunda lahir pak hakim ayo putuskan.. biar jera tuh sj frans❣️
🍁Hermina🧣❣️
wwkkkkk.. babang ray dan thania bikin ngakak sore2. naik turun lembah dan dan 🙊 ini gara2 kak Ella tadi pagi senggol2 🙈
enungdedy
ini ada panggilan lain gk sih tania utk pak ray....😄 yg romantis gtu lho kak
🍁𝐘𝐖❣️💋🄷🄶🄽-🅈🅆👻ᴸᴷ
Liat Frans gini, q jd kacian ama Nike dulu, knp Nikah am cwo modeln gini 🤦🤦🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!