NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 22

Mora sudah merasa baikan , dan mulai tertidur membuat Nicolas tersenyum tipis, Nicolas yang ingin mengangkat tangannya mengurungkan niatnya saat melihat bibir Mora yang begitu menggoda walaupun sedikit pucat, dia menelan ludahnya dengan susah payah, karena imannya tidak sekuat egonya, akhirnya dia mendekatkan bibirnya , kebibir Mora hingga Mora yang hampir terlelap akhirnya bangun akibat ulah Nicolas. Tanpa ragu Nicolas melumat bibir yang beberapa Minggu ini dia abaikan. Mora tak menolak nya dia menikmati ciuman Nicolas mengingatkan nya saat hubungan mereka masih baik-baik saja.

Mereka saling membalas ciuman, tangan Nicolas yang berada di atas perut sekarang sudah berpindah menyelinap kedalam bukit kembar milik Mora membuat Mora mengerang, menikmati sentuhan yang diberikan oleh Nicolas, tanpa melepaskan ciumannya Nicolas mulai menindih tubuh sintal milik Mora. Nicolas mulai membuka pengait bra milik mora agar tidak menghalangi gerakannya.

Nicolas yang sudah mulai kerasukan membuka kemejanya dan melemparnya entah ke mana hingga punggung kekarnya terlihat begitu sempurna, Mora mulai mengalungkan lengannya ke leher Nicolas dan sedikit menekannya membuat Nicolas makin bernafsu dia mulai turun menghisap put**g yang mulai mengeras .

Milik Nicolas yang dibawah sana sudah minta dikeluarkan saking sesaknya celananya pun menggelembung. Napasnya pun memburu.

"Apa aku lebih hebat dari selingkuhan mu itu?" Tanya Nicolas tepat didepan wajah chubby Mora yang sedang terpejam menikmati sentuhan tangan dan bibir Nicolas. Mora terpaksa membuka matanya dan menatap wajah tampan suaminya.

" Tentu saja dia lebih hebat darimu, dan gayanya pun tidak monoton" ujar Mora sekenanya. Nicolas dibuat kesal dengan jawaban istrinya itu. Nicolas langsung beranjak dari tubuh Mora dan memungut pakaian yang di lempar tadi.

Dengan marahnya ia membanting daun pintu "brakk" bunyi yang sangat kencang membuat Mora memegangi dadanya .

" Astaghfirullah.Untung jantungku ini buatan Allah coba kalau buatan cina mungkin udah copot" kesalnya sambil memegangi dadanya yang polos.

" Dia itu...ihh! kenapa tidak diselesaikan dulu? Kalau gini kan nanggung! " kesal Mora karena Nicolas menghentikan kegiatan mereka padahal sebentar lagi Mora akan mendapatkan pelepasan nya.

" Kenapa disaat hot hotnya muncul kata-kata itu sih?" Membuat Mora membolak-balikkan tubuhnya karena gairahnya masih terasa. Dia memandangi jari-jari lentiknya

" aku ini bukan wanita bodoh aku ini wanita terhormat" ucapnya kepada jari -jarinya, yang teringat di adegan film ho ho. "Tapi kalau ada yang mau..! meminjamkan jarinya untukku yahh.. tidak papa!" selorohnya dengan menangkup wajahnya karena malu dengan apa yang dia pikirkan.

Sedangkan Nicolas yang marah karena menahan emosi dan gairahnya kini berada dikamar mandi.

" Apa..! Dia bilang Pria itu lebih hebat dari ku? Dan gayaku monoton!" Nicolas frustasi dengan ucapan Mora yang menjatuhkan harga dirinya.

Sebenarnya gairah Nicolas sudah di ubun-ubun, dia sudah tidak bisa menahan lagi tapi dia takut akan semakin kecewa dengan wanita yang sudah berstatus sebagai istrinya itu. Dia takut kalau istrinya itu sudah tidak suci lagi, yang mana akan membuat dirinya semakin membenci istrinya itu. Napasnya memburu, dan seperti biasanya bibit unggulan terbuang percuma.

Keesokkan harinya.

Nicolas yang sedang libur menyempatkan dirinya untuk berolahraga, diruangan gym miliknya .

Dia masih mengingat perkataan Mora yang bilang gayanya monoton. "Sial" makinya sambil keluar dari ruangan gym menuju kamarnya,

" jam 10 kenapa Dia belum bangun?" Ujar Nicolas saat melihat jam sport di lengannya, karena khawatir Nicolas mencoba mendekati pintu kamar Mora dan menempelkan telinganya kedaun pintu , tapi tak mendengar apapun.

Diputarnya kenop pintu bertepatan dengan Mora yang akan keluar membuat mereka sama-sama kaget.

" Mau apa berdiri didepan kamarku?" Tanya Mora yang. masih kesal tanpa menatap wajah suaminya.

" Buatkan sarapan" Ujarnya sambil pergi, membuat Mora memanyunkan bibirnya.

" Kenapa dia sangat seksi ketika bertelanjang dada" ujar Mora sambil menggigit bibir bawahnya.

Tapi kalau mengingat kejadian semalam dongkolnya masih terasa, Lagi enak-enak nya malah ditinggalkan.

"Liat saja pasti akan aku balas" Ujarnya sambil menutup pintu kamarnya dan berganti pakaian.

setelah selesai membuat sarapan untuk suaminya. Mora langsung menuju keruang kerja suaminya. Mora yang mendengar nama perusahaan kakaknya disebut mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu. Dia mencoba mendengarkan percakapan Nicolas dengan asistennya.

" Apa yang kalian lakukan dengan perusahaan milik kakaku?" Tanyanya yang langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Membuat Nicolas dan Oscar menatap kearahnya. " Cepat katakan apa yang kalian lakukan kepada perusahaan kakakku?" Tanyanya lagi.

" Nyonya Mora tuan zosep mencuri data perusahaan dan menjualnya ke perusahaan lain" Oscar mencoba menjelaskan sedangkan Nicolas hanya diam saja karena dia masih kesal dengan istri nakalnya itu.

Mora yang kesal langsung membuang makanan yang sedang dibawanya dan menyambar kunci mobil milik Oscar yang ada di atas meja.

" Nyonya anda mau kemana?" Tanya Oscar yang ingin mengejar istri bosnya itu

" Bos nyonya membawa kunci mobil?" ujar Oscar khawatir.

" apa yang bisa dia lakukan dengan kunci mobil?" Tanya Nicolas yang tidak menghiraukan perkataan Oscar

" Sangat bahaya jika nyonya mengendarai kendaraan, saat sedang emosi seperti ini" ujar Oscar menjelaskan kepada bosnya dan pergi menyusul nyonya mudanya itu.

Mora yang sudah berada didalam mobil, tidak tahu harus melakukan apa. Setelah memasukan kunci kontak. " Kenapa tidak bergerak? Kenapa mesinnya rumit sekali! " keluhnya karena Mora belum bisa mengendarai mobil. Dia biasanya naik bom bom car.

" Bodoh kenapa aku bisa lupa! Aku kan belum belajar menyetir, untuk apa aku mengambil kunci milik Oscar, pasti mereka menertawakan ku! " Keluhnya membuat kepalanya tambah pusing.

"Nyonya saya pikir anda sudah pergi?" Ujar Oscar yang melihat nyonya nya itu tidak jadi pergi.

Mora hanya melewatinya tidak ingin menjawab pertanyaan asisten suaminya itu.

" Apa ada yang tertinggal?" Tanya Nicolas iseng melihat istrinya itu tidak jadi pergi. membuat Mora kesal dan menghentak-hentakkan kakinya lalu berlalu pergi. Membuat Nicolas buang nafas kasar.

" Syukurlah bos nyonya tidak jadi pergi" ujar Oscar lega

" Apa kau pikir dia bisa menyetir?" Perkataan Nicolas membuat Oscar melongo.

" Kenapa aku bisa lupa? Nyonya Kan tidak bisa menyetir" ujarnya sambil menepuk jidatnya setelah mengingat kalau istri bosnya itu tidak bisa mengendarai kendaraan.

" Pantas saja si bos tidak khawatir. aduh.. kenapa semakin hari aku semakin bodoh" keluhnya merutuki kebodohannya.

Mora yang kesal langsung masuk ke kamarnya sambil menangis. " Dasar si tua menyebalkan" makinya kepada suaminya.

Keesokkan harinya.

" Pak antar Mora ke alamat ini" ujar Mora memberikan alamat kepada pak sopir.

" Kenapa belum jalan pak?" Tanya Mora heran tanpa melihat kearah pak sopir.

"kau!? DiMana pak Kasim?" Tanya Mora kepada pria yang duduk di kursi kemudi. Nicolas tak berniat menjawab pertanyaan istrinya itu, membuat Mora melipat bibirnya kesal.

" Sayang " panggil Mora malas

" Ada apa?" Ujar Nicolas singkat

" Aku sudah telat" ujar Mora dengan wajah memelas

" Aku bukan sopir!" Ujarnya membuat Mora gemas dengan suaminya itu. Akhirnya Mora pindah ke kursi depan duduk di samping Nicolas.

" pakai Seatbelt " perintahnya membuat Mora malas. Karena Mora tak tahu cara memasangnya , akhirnya Nicolas yang memasangkan nya, dengan banyak drama Mora menghembuskan nafasnya ketelinga Nicolas membuat gairahnya terusik. Dengan sengaja Mora memasang muka tak berdosa seperti anak lugu .

Membuat Nicolas kesal karena ini masih pagi , celananya sudah mulai sesak, ditambah lagi Mora menaikkan rok mininya sedikit hingga selangkangan nya nampak, membuat Nicolas tak fokus mengemudikan mobilnya.

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!