NovelToon NovelToon
Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hinata Ochie

Alea, wanita tangguh berusia 25 tahun, dikenal sebagai bos mafia paling ditakuti di Itali. Dingin, kejam, dan cerdas—tak ada yang bisa menyentuhnya. Namun, sebuah kecelakaan tragis mengubah segalanya. Saat terbangun, Alea menemukan dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 16 tahun bernama Jasmine—gadis cupu, pendiam, dan selalu menjadi korban perundungan di sekolah.

Jasmine sendiri mengalami kecelakaan yang sama... namun jiwanya menghilang entah ke mana. Kini, tubuh rapuh Jasmine dihuni oleh jiwa Alea sang bos mafia.

Dihadapkan pada dunia remaja yang asing dan penuh drama sekolah, Alea harus belajar menjadi "lemah"—sementara sisi kelam dan insting mematikan dalam dirinya tak bisa begitu saja dikubur. Satu per satu rahasia kelam tentang kehidupan Jasmine mulai terkuak—dan sepertinya, kecelakaan mereka bukanlah sebuah kebetulan.

Apakah Alea bisa bertahan di tubuh yang tak lagi kuat seperti dulu? Atau justru Jasmine akan mendapatkan kekuatan kedua untuk membalas semua lu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hinata Ochie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 – Cecilia yang Terbangun

Setelah berhasil lepas dari kejaran pasukan sigma dan para penjaga mobil konvoi, Alea, Leo, Zora dan juga Cecilia, bersembunyi di area zona 6, bekas markas militer Radikal yang sudah lama di tinggalkan, tpat itu berada di bawah tanah, untuk sementara mereka akan aman di sana. Mereka menelusuri lorong sempit yang berbau juga lembab, lampu lampu neon kuning berkedip samar menambah suasana menjadi semakin menyeramkan di lorong itu. Sampai di sebuah lorong besar, ada meja besar di tengah ruangan dan juga beberapa kursi yang mengitari meja itu. Zora memeriksa beberapa ruangan yang mungkin bisa mereka jadikan tempat untuk beristirahat. Ada dua buah ruangan yang ukurannya lebih kecil dari ruang utama, di dalamnya ada kasur dan juga lemari, dan ada lagi satu ruangan yang agak besar, di dalamnya terdapat 5 ranjang dan juga lima lemari, Zora berpikir bahwa tempat itu pernah di tinggali oleh beberapa orang militer yang bertugas di sana.

"Alea, bawa Cecilia ke sini, kita baringkan saja ia di ranjang itu" Alea menghampiri Zora, ia dan Leo memapah Cecilia ke dalam ruangan itu. Cecilia belum sepenuhnya bangun, Leo membaringkan tubuh Cecilia di atas ranjang, dengan selang infus nutrisi yang masih tertancap pada lengannya dan juga alat pemindai jiwa yang terpasang pada pelipisnya. Dengan hati hati Leo merebahkan tubuh Cecilia di ranjang.

Alea berdiri di samping ranjang Cecilia, matanya menatap nanar wanita itu.

"Aku berharap setelah kau siuman, perselisihan di antara kita bisa terselesaikan" batin Alea.

"Queen, apa kau baik baik saja, dan kalian semua apa ada yang terluka" Tasya melakukan panggilan video melalui alat komunikasi hologram agar tak mudah terlacak.

"Kami selamat, dan Cecilia berhasil kami bawa" jawab Alea. Ia menunjukkan Cecilia yang sedang terbaring. Lalu Xander mengambil alih panggilan video itu.

"Aku butuh waktu 24 jam untuk menstabilkan pola pikirnya. Jiwa Cecilia mengalami ketegangan ekstrim selama dibekukan." ucap Xander.

"Apa dia akan sadar" tanya Alea.

"Dia akan sadar, tapi jiwanya belum sepenuhnya menerima dunia ini kembali. Dan terutama, ia belum bisa menerima mu." Jawab Xander.

"Seharusnya kau tau, kenapa dia sampai berkhianat pada orang yang mempercayai nya" ucap Xander lagi.

"Ya aku tau" Alea tertunduk, selama ini ia tak pernah merasakan penyesalan dengan apa yang ia lakukan, namun kali ini ia merasa sangat bersalah pada Cecilia.

...****************...

Beberapa jam kemudian Cecilia mulai menggeliat, matanya terbuka perlahan, ia menatap langit langit kamar, Cecilia langsung terbangun dan duduk, matanya liar memandang ke sekeliling ruangan yang nampak asing baginya, napasnya memburu, sorot matanya waspada penuh trauma. Zora, Leo dan Alea masuk ke dalam kamar itu setelah mengetahui Cecilia telah sadar.

"Dimana aku, dan siapa kalian" Cecilia nampak ketakutan saat melihat ketiga orang itu masuk bersamaan.

Alea meminta Zora dan Leo untuk tak ikut masuk ke dalam, ia akan menghampiri Cecilia seorang diri. Dengan perlahan Alea mendekati Cecilia dengan sorot mata penuh penyesalan.

Kau aman sekarang. Namaku Alea, aku orang yang menyelamatkanmu dari kapsul ELRA." ucap Alea.

Cecilia menatap curiga ke arah Alea.

"Jasmine" Alea berhenti melangkah, bahkan napasnya pun seakan ikut berhenti pula. Tubuh ini memang milik Jasmine namun di dalam nya ada jiwa Alea seorang Queen mafia yang paling kejam.

"Tidak. Aku ingat mata itu. Itu bukan milik gadis sekolah biasa. Kau...Kau yang menyebabkan semua ini terjadi, kau orang pertama yang mengizinkan mereka mencabut jiwa-jiwa kami!" Hardik Cecilia.

“Benar... aku Alea. Alea Williams. Tapi aku juga bukan Alea yang sama. Jiwa lamaku sudah mati di dalam tubuh lamaku. Yang sekarang ini, Alea yang hanya ingin menebus semuanya.” jelas Alea.

Mata Cecilia berkaca-kaca, namun ia hanya terdiam tak mengeluarkan satu kata pun, bahkan ia menghindari tatapan Alea.

Untuk mencairkan suasana, Zora masuk dengan membawa cemilan dan juga minuman hangat untuk mereka. Namun Cecilia tetap bersikap dingin dan juga diam seribu bahasa.

"Kami tahu kau bingung, tapi kami tak akan menyakitimu. Yang kami lawan sekarang jauh lebih berbahaya dari masa lalu." Ucap Zora.

Cecilia menatap mereka satu persatu dengan tatapan dingin dan menusuk.

Lalu dengan ketus ia mengutarakan isi hatinya.

"Apa kalian pernah dipaksa melihat jiwa orang yang kalian cintai diurai seperti kabut, sambil menyaksikan tubuhnya masih bernapas di depan kalian?" Tangis Cecilia pecah, teringat kembali dalam benaknya bagaimana saudara yang paling ia sayangi harus kehilangan jiwanya dan tewas dengan cara yang menyedihkan. Tak ada satupun dari mereka yang mampu menjawabnya, bahkan Alea hanya terdiam membisu. Kini Alea sadar bahwa penghianatan Cecilia adalah bentuk balas dendam pada dirinya. Ada rasa perih di hati Alea saat mengingat semua itu, walaupun ia meminta maaf pada Cecilia suara itu tak akan mengembalikan saudara Cecilia yang kini telah tiada

Saat mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, tiba-tiba saja Xander memanggil tim melalui panggilan hologram.

"Waktu kita tak banyak. Ketiga kunci sudah berkumpul Zora, Xander, dan Kenzo. ELRA pasti sudah tahu dan akan mulai fase aktivasi final: Penyatuan Kesadaran Massal." pesan hologram Xander.

"Apa yang harus kami lakukan" tanya Alea.

"Kau lihat lah peta ini dan segera ikuti instruksi dari ku" lanjutnya.

Alea menatap peta holografik yang menampilkan lokasi pusat kendali ELRA Kubah Nexus, bangunan bawah tanah terbesar yang tersembunyi di bawah Kota Sigma.

"Apa yang pertama kita lakukan" tanya Alea.

"Untuk menghentikan ELRA, kita harus masuk ke pusat kendali dan memasukkan ketiga 'kunci jiwa' ke sistem utama, lalu memicu Overload. Tapi, satu sentuhan salah, seluruh otak mereka bisa hangus." Jawab Leo.

"Dan itu berarti Cecilia harus ikut bersama kita meski dia belum percaya pada kita." ucap Zora.

Alea memandang ke arah Cecilia yang kini duduk termenung di pojok ruangan dengan tatapan kosong.

"Bagaimana cara meyakinkan Cecilia dan membuat nya percaya pada kami" batin Alea. Ia mendekati Cecilia perlahan, dengan tatapan penuh penyesalan Alea memeluk Cecilia dari belakang.

"Maafkan aku, maafkan akui, kau korban dan begitu pula dengan ku" ucapnya lirih.

...****************...

Malam harinya Alea duduk sendirian, ia menatap langit melalui retakan atap markas bawah tanah, beberapa kali Alea menghela napasnya. Ada sesak di dadanya, namun diam diam Cecilia duduk tak jauh dari Alea sambil menatap dingin ke arah gadis itu.

"Aku tak akan memaafkan mu, dan mungkin tak akan pernah" ucap nya.

"Aku tak minta dimaafkan. Aku hanya ingin kau hidup dan memilih jalan mu sendiri kali ini." Jawab Alea.

"Aku akan ikut. Bukan karena kau. Tapi karena aku tak mau ada orang lain yang bernasib sama seperti ku" Alea menatap penuh harap dan rasa terimakasih pada Cecilia, walaupun tak dapat ia ungkapan.

"Itu sudah lebih dari cukup" Sahut Alea.

1
Gió mùa hạ
Gila seru abis!
farmy 7
Karakternya juara banget. 🏆
Brock
Wah, keren betul!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!