cerita ini mengisahkan tentang perjalan hidup, asmara, keluarga dan persahabatan se orang remaja, di mana ia menjalin hubungan asmara dengan gadis cantik sejak mereka masih sekolah.
namun setelah lulus sekolah mereka terpisah karena ke adaan dan juga masa dapan, meskipun jarak dan waktu
memisahkan mereka, tapi cinta hati mereka selalu bersatu.
hingga pada suatu waktu remaja itu membuat kesalahan, hingga kakaknya murka kepadanya dan mengusirnya, ia pun pergi meninggalkan rumah dan kampung halamannya.
selain itu juga, ia pergi mencari kekasihnya yg telah lama tidak berjumpa, namun ia tidak tau alamat jelas tempat tinggal kekasihnya, ia hanya mengetahui nama kotanya.
banyak hal yg tak terduga yg ia alami selama dalam perjalanya mencari jati dirinya dan juga kekasihnya di kota, banyak ujian dan cobaan yg luar biasa tuhan mendidiknya.
akan kah ia berjumpa dengan kekasihnya.?
akan kah ia menemukan jati dirinya..?
bagaimana kah perjalanan hidupnya..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ben9904, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#22
Satria pun bersalaman dan pamit pergi sekolah kepada uminya.
ia pun berjalan pergi berangkat sekolah.
sesungguh nya satria enggan meninggalkan bapaknya yg sedang sakit itu, dengan perasaan khawatir ia dengan cepat berlari mengejar waktu untuk sampai ke sekolahnya, karena ia takut terlambat.
dan sementara asep kakaknya satria itu, saat sedang berdagang, ia menerima telpon dari uminya, namun ia tidak sempat mengangkat telponya itu karena sedang sibuk melayani pembeli. namun uminya terus menghubunginya, asep penasaran dan bertanya tanya dalam hatinya ada apa uminya menelponnya, lalu asep mengankat telponya, uminya pun menceritakan apa yg terjadi, dan memberi tau bahwa sekarang bapak nya masuk rumah sakit.
asep kaget, ia terdiam sejenak saat tau bapaknya masuk rumah sakit.
kemudian dengan cepat asep beres beres menutup daganganya itu, dan meminta ma'af kepada pelanggan yg tidak sempat ia layani, karena ada urusan penting mendadak.
dengan cepat ia mebereskan daganganya dan menutupnya, lalu ia pergi pulang untuk bersiap siap dan mengajak istri dan anaknya pergi menjenguk bapaknya yg kini berada di rumah sakit.
dan sementara satria.
Sesampainya satria di depan sekolahanya, ternyata gerbang sekolahanya telah tertutup dan di kunci oleh penjaga sekolah.
Lalu satria memohon kepada penjaga sekolah itu untuk membukakan gerbangya, namun penjaga sekolah ituh tidak memperdulikanya, karena ia mengikuti peraturan sekolahan.
Satria terus memohon kepada penjaga itu, namun tetap sajah penjaga itu diam sajah dan tidak memperdulikanya.
Satria terlambat, lalu satria duduk di depan gerbang dengan wajah murung, satria terdiam memikirkan bapaknya yg kini berada di rumah sakit.
Dan sementara penjaga gerbang itu tidak tega melihat satria seperti itu, penjaga gerbang itu pun membukakan gerbang untuk satria.
Lalu dengan terburu buru satria bangun masuk dan mengucapkan terimakasih kepada penjaga sekolah itu, dan dengan cepat satria berlari masuk kelasnya.
Sesampainya di depan kelas, satria perlahan membuka pintu kelasnya dengan perasaan malu karena terlambat.
Dan sementara gurunya yg sedang mengajar itu melihatnya, gurunya mengelengkan kepala melihat satria yg terlambat datang sekolah, satria tersenyum malu kepada gurunya itu.
Dan sementara teman temanya menyoraki satria, namun tidak dengan maya dan dony.
Namun satria tidak memperdulikanya, kemudian ia berjalan ke tempat duduknya, dan langsung membuka bukunya untuk mengikuti pelajaran.
dengan bicara pelan dony bertanya mengapa satria terlambat, namun satria menjawab nanti sajah ceritanya, karena ini bukan waktu yg tepat untuk berbincang dan bercerita.
dan mereka pun kembali fokus belajar.
Dan sementara asep kakaknya satria.
Kakaknya satria telah sampai di rumah sakit bersama istri dan anaknya, asep melihat uminya sedang duduk menunggu di luar ruangan bapaknya di rawat.
lalu layla anaknya asep berlari menghampiri uminya satria sembari memanggil nenek, layla senang berjumpa dengan nenek nya, kerena sudah cukup lama ia tidak berjumpa dengan neneknya.
asep dan istrinya menhampiri uminya dan bersalaman.
asep menanyakan bagaimana kondisi bapak nya sekarang, namun uminya tidak tau karena ia pun sedang menunggu kabar dari dokter.
tidak lama saat asep menanyakan kondisi bapakya kepada uminya, dokter itu keluar dari ruangan bapaknya asep di rawat, kemudian asep menanyakan bagaimana kondisi bapaknya kepada dokter itu, dokter itu pun menjawab dan memberi tau bagaimana kondisi bapaknya asep, dan dokter itu pun menjelaskan penyakit yg di derita oleh pak sardi bapaknya asep. bapaknya asep terkena penyakit serangan jantung.
asep dan uminya kaget saat mendengar penjelasan dari dokter, mereka kaget saat tau bapaknya asep terkena penyakit serangan jantung.
Dokter itu mengucap bahwa dirinya akan berusaha semaksimal mungkin mengobati dan menangani bapak sardi sampai sembuh, dokter juga menyarankan kepada pihak keluarga pak sardi agar terus berdo'a untuk keselamatan pak sardi.
setelah memberi kabar kondisi bapak sardi, dan setelah menjelaskan penyakit yg di derita oleh pak sardi, dokter itu pamit permisi pergi karena masih ada pasien yg harus ia tangani.
kemudian mereka masuk ke dalam ruangan bapaknya di rawat. saat itu di dalam masih ada beberapa suster yg merawat pak sardi, dan tidak lama saat mereka masuk kemudian para suster itu permisi keluar. asep dan istrinya, dan juga uminya merasa sedih melihat kondisi bapaknya asep di infus terbaring sakit tidak sadarkan diri.
mereka menghampirinya, uminya mendekati dan mengelus rambut suaminya yg terbaring sakit itu.
tiba tiba uminya meneteskan air mata, ia menatap wajah dan mengelus rambut suaminya.
" pak, bapak cepet sembuh ya pak.." ucap umi dengan air mata nya yg terjatuh.
asep sangat merasa sedih, ia pun ikut menangis, begitu juga dengan istrinya asep dengan matanya yg berkaca kaca, tanpa ia sadari ia pun meneteskan air matanya, lalu ia menghapus air matanya.
" yg sabar ya mi.., kita do'a kan semoga bapak cepet sembuh." ucap istrinya asep kepada umi dan asep.
dan sementara layla yg sedang di pangkuan mamahnya bertanya.
" mamah, kakek kenapa..?" Tanya layla dengan polosnya.
" kakek lagi sakit sayangg, doain yah semoga kakek cepet sembuh.."ucap mamahnya.
dan sementara satria. saat di sekolah dan saat jam istirahat, saat itu ia sedang berada di kantin bersama dony, dony bertanya mengapa satria terlambat masuk sekolah.
" tumben loe tadi telat..?" Tanya dony.
" iya, bapak gue sakit don, tadi gue abis nganterin bapak gue dulu ke rumah sakit.." satria.
" bapak loe sakit? " Ucap dony dengan sedikit kaget.
" bingung gue, gue nyari duit kemana yaa? buat biaya pengobatan bapak gue.." Ucap satria yg kebingungan.
" Eamang bapak loe sakit apaan sat? " Dony.
" Gue juga gak tau don, gue belum sempet denger kabar dari dokter." Satria.
" gimana ya..? gue juga sama lgi gak punya duit..?"dony.
mereka memikirkan cara bagaimana mendapatkan uang untuk biaya pengobatan bapaknya satria. lalu tiba tiba dony berpikiran untuk meminjam uang kepada elina.
" ouh iya sat, loe minjem uang ajah sama elina, lagian dia kan orang tajir ini.." Dony.
" harga diri gue di ke mana kalau gitu, yg tajir kan orang tua nya, bukan dia.." satria.
" iya juga sih sat, terus gmana ya..?" Dony.
" tau dah, kayaknya gue harus jual motor gue don.." satria.
" ya elah sat, baru juga loe punya motor sat.." Dony.
" ya terus gimana lagi don, mau gak mau gue harus jual motor gue buat biaya pengobatan bapak gue, bapak gue jauh lebih penting dari pada motor gue.." satria.
" iya juga sih.." Dony.
saat mereka sedang berbincang tiba tiba elina datang menghampiri mereka, dengan ceria elina menyapa satria denggan sebutan akang, ia juga menyapa dony.
dony heran dan baru mendengar elina memanggil satria dengan sebutan akang.
" Akang..? sejak kapan loe manggill satria akang lin..!!?" ucap dony sembari ketawa.
" sejak jadian, hehe..!' ucap elina dengan polosnya sembari tersenyum malu.
lalu elin mengajak satria makan di luar nanti sore bersamanya.
" kang nanti sore aku mau ajak kamu makan di luar, mau ya..!" ucap elina dengan tersenyum.
" Gue gak di ajak lin?! " Dony.
" Yaudah gak ppah kalau mau ikut mah, aku traktir kok kalian, hehe...!! " Elina.
" Gimana kang, mau ya, ya mau ya" elina dengan senang hati mengajak satria.
" emm, maaf lin, kayaknya aku gak bisa." Jawab satria dengan perasaan yg tak karuan.
" kenapa kang, kok gak bisa..?" Elina dengan heran satria menolak ajakanya.
" iya, soalnya aku ada acara keluarga nanti sore, lain kali ajah ya, ma'af ya lin.." Satria tersenyum kepada elina.
" ouh gituh, yaudah deh lain kali ajah.." ucap elina dengan perasaan sedikit kecewa karena ajakanya di tolak oleh satria.
" iya lin maaf ya, kan masih ada lain waktu.." ucap satria dengan tersenyum.
" iya kang gak ppah kok, iya nanti lain kali ajah" elina.