NovelToon NovelToon
Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Yang Tidak Pernah Menyentuh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Konflik etika / Balas Dendam
Popularitas:143.2k
Nilai: 5
Nama Author: heyyo

Pernikahan mereka dimulai tanpa cinta,tapi juga tanpa pilihan.
Nadira mengira hanya butuh waktu untuk membuat Dewa jatuh hati. Sampai ia sadar, pria itu tidak takut dicintai, Melainkan tidak bisa.
Dewa menyimpan sesuatu yang bahkan Nadira tak berani bayangkan. Sebuah masalalu yang tersusun rapi,namun perlahan menuntut untuk di temukan. Setiap tatapan dingin,setiap diam,setiap luka...Semuanya, menyimpan satu kebenaran yang bisa menghancurkan mereka berdua.
Dewa menyembunyikan masa lalu yang bahkan lebih menyakitkan daripada kebohongan.

Di antara rahasia, pengkhianatan, dan cinta yang terlambat tumbuh, mereka harus memilih: bertahan dalam luka, atau melepaskan dalam kebenaran.

Namun, siapkah Nadira mengetahui setiap kebohongan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon heyyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Kedatangan Tante Melisa v1

Hari yang cukup melelahkan. setelah selesai mengeringkan rambutku, aku berniat untuk segera tidur hingga terdengar suara bel yang berbunyi berkali kali. Aku penasaran siapa itu, bertamu di pukul delapan malam, yang pasti itu bukan Saka dan Kai karena sedari tadi mereka belum pulang.

Aku turun dari kasur mulai berjalan perlahan menuju tangga, mencari tau siapa insan yang datang itu. Saat keluar dari kamar aku langsung melihat di bawah sana, seoarang wanita, membawa satu koper disebelahnya dan tiga orang lelaki yang menghampirinya— Dewa, Kai dan Saka.

Wajahnya tampak tidak senang saat itu, namun seketika dia melihatku, wajahnya langsung berubah ceria dengan senyum yang sangat lebar, dia berjalan menerobos bahu Dewa dan Saka.

"Yaampuunn...menantuku,..." Suaranya melengking.

Saat itu aku senang, sangat senang, malah. Aku berlari kecil menuruni tangga menghampiri tante Melisa.

"Ibu,..." Sapaku hendak berhenti didepannya, namun ia menarik kedua pundakku dengan tangannya, lalu kemudian pipi kami bertemu, kiri dan kanan. Entahlah mungkin seperti inilah cara orang orang kaya menyapa.

"Ibu kenapa tiba tiba datang kerumah, sendirian?" Tanya Dewa di hadapanku dengan wajah sedikit tidak terima.

Tante Melisa melirik Dewa dengan tatapan sinis sebelum ia menjawab. "Loh? Memangnya tidak boleh ibu datang berkunjung, bertemu dengan menantu ibu..." Tante Melisa melepaskan tangannya dari bahuku, lalu membalik badannya dengan anggun menatap Dewa.

"Dan ibu, akan menginap disini sampai urusan ayahmu selesai di kota ini." Katanya.

Aku tidak tau dengan pasti bagaimana raut wajahnya saat mengatakan itu, tetapi wajah Dewa, Kai dan Saka sedikit terkejut. Bahkan Kai dan Saka saling lirik beberapa saat. Aku hanya diam saat itu.

"Ibu, ayo kita makan malam bersama, Ibu pasti belum makan,..." Ucapku mengambil koper yang dibawanya.

"Iya nak,...Sebaiknya,Ibu mandi dulu." Ucapnya sambil mengelus elus pundakku.

Kami berdua bejalan bergandengan meninggalkan Dewa dan kedua temannya di belakang, Aku hendak mengantarkan Tante Melisa ke kamar tamu. Aku sendiri tidak tau bahwa tante Melisa juga memiliki kunci kamar itu.

......................

Saka, Kai dan Dewa mematung memandang pundak dua wanita yang meninggalkan mereka, mereka tau salah satu dari mereka dalam masalah—Dewa.

"Aku tidak tau dengan mu kai, Tapi aku akan pulang malam ini." Ucap Saka tanpa melihat ke arah Kai dan Dewa.

Mendengar itu Kai mengangguk setuju, mereka tidak ingin mengusik Tante Melisa dengan keberadaan mereka di rumah ini. Bagaimanapun juga sedari kecil mereka mengenal Tante Melisa sebagai orang yang tegas dan sedikit rewel.

"Apa maksud kalian, Kita bisa berpura pura mengerjakan sesuatu..." Dewa gelagapan mencari cari alasan agar mereka tetap tinggal. " Kalian tidak bisa pergi meninggalkan aku." Ujarnya.

Kai menepuk pundak Dewa pelan, lalu dengan nada yang sangat dalam dia berkata. "Dewa, Terkadang kau sangat pintar, tapi entahlah aku selalu menemuimu dalam keadaan otak mu tidak berfungsi dengan sempurna... Kau sudah menikah Dewa, Sadarlah Sedikit!" Kai menatap dalam.

"Kami tidak bisa selalu menyeretmu pergi saat kau berhadapan dengan tante Melisa, keadaan sudah berubah Dewa, Kita bukan anak anak lagi." Sambungnya.

"Tapi," Saka ikut menepuk pundak Dewa, Seolah dia akan menjadi penyelamat malam itu. Dewa menatapnya penuh harap, Menunggu ide cemerlang yang akan keluar sari bibir saka, yang diharapkan dapat menyelamatkan mereka bertiga, khsususnya Dewa.

"Kami akan pergi setelah makan malam." Sambungnya.

......................

Setelah mengantar Tante Melisa ke kamarnya, aku langsung bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan malam, untungnya mbak yang bekerja di rumah ini selalu menyiapkan makanan yang siap di panaskan, jadi aku tidak terlalu repot untuk memasak.

Saat menata meja makan aku melihat kedatang Dewa dan kedua temannya, mereka duduk disana dan ini kali pertamaku makan bersama Dewa, meski tidak benar benar bedua, Tetapi ini sudah lebih dari cukup, sedikit banyaknya hatiku senang.

"Wah banyak sekali..." Tante Melisa duduk sambil memandangi hidangan didepan mata.

"Kamu masak ini semuanya, Nadira?" Tanya nya tersenyum ke arahku.

"Tidak bu, aku hanya memanaskannya saja." Jawabku jujur.

Tante Melisa mulai mengisi piringnya dengan nasi, begitupun Kai dan Saka. Tapi aku melihat dari ujung mataku, Dewa menunggu, dia tidak menyentuh piring maupun makanannya. Pertama kali melihatnya aku bingung, kupikir dia enggan makan karena ada aku dihadapannya. Lalu kecurigaanku ternyata salah, Dewa melirikku saat itu. Seperti sedang menunggu sesuatu.

Aku tersenyum, Senyum kecil berusaha menyembunyikan kebahagiaanku. Aku berdiri dan mengambil piring dihadapan Dewa, mengisinya dengan nasi dan beberapa lauk, Menuangkan air untuknya. Oh tuhan,... apakah ini perasaan bahagia yang dirasakan oleh semua istri ketika makan bersama suaminya? Rasanya, aku ingin melakukannya setiap hari, setiap pagi dan malam.

"Iya Nadira, Kalo sudah menjadi istri kita memang harus pintar atur waktu, kita tidak tau kapan suami merasa lapar ditengah malam, atau tiba tiba dia pulang bekerja lebih cepat..." Tante Melisa berkata sambil menyendok makanannya.

"Sebagai seorang istri kita harus siap,...Makanya ibu bilang, jika ada waktu luang, kamu bikin makanan saja, nanti letakkan di kulkas supaya bisa di panaskan..." sambungnya.

"Iya bu," aku tersenyum.

Setelah itu hening, hanya ada suara sendok yang beradu dengan piring. Kai dan Saka juga begitu lahap memakan makanannya.

" kamu sudah kenal kan sama mereka berdua?" Tanya tante Melisa menunjuk Kai dan Saka dengan sorot matanya.

Hendak aku menjawab, belum sempat bibir ini terbuka. Kai langsung menyela. "Ti,..Tidak Tante," ucapnya ragu ragu, sambil melirik kepadaku memberikan sebuah kode.

"Tidak...hehehe, Kami baru hari ini bertamu ke rumah ini," sambungnya mengangguk dan tersenyum, menyikut lengan Saka disebelahnya. Seperti meminta bantuan.

"Iya Tante, Kami bahkan baru tau rumah ini memiliki kulkas dua pintu,...Canggih" Saka ikut menambahkan, melirik kulkas yang ada di pojok dapur.

Dewa menggelengkan kepalanya, tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh mereka berdua, setidaknya untuk kali ini, tanpa bicara sekalipun, aku dan Dewa sama sama sepakat. Bahwa Kai dan Saka sangat buruk dalam berbohong.

Aku tidak mengerti, tapi sepertinya mereka tidak ingin Tante Melisa tau bahwa mereka selalu datang kerumah ini, makan, tidur dan bermain bersama Dewa.

"Bagus deh, Nadira, jangan biarkan mereka terlalu sering bersama, Saat bersama sama ibu merasa setengah dari otak mereka hilang,... Apalagi suami mu, dia itu sudah beristri, kenapa masih bergaul dengan bujangan." Perkataan tante Melisa membuat Kai dan Saka sedikit terbelalak, namun mereka masih melontarkan senyuman yang canggung dan kaku.

"Oh iya, Nadira, Ibu mau membawa kamu kedokter kandungan..."

1
Vina Tamaela
Kukira happy ending pdhl ceritanya buruk buang2 waktu aja ku baca novelmu yg tak berguna ini
puputte.: astagfirullah kak?😭😭😭
belum selesai novel nya yaallah, masih on going🙏🏻😭
total 1 replies
Vina Tamaela
Cih cerita taik buat hamil nadira trus bikin keguguran othor nya otak pembunuh cuihhh tak sudi like dan berikan penghargaan cerita asuuu
Vina Tamaela
Novelmu buruk perempuan nya perangai buruk mengorbankan janinnya demi egonya cerita taik
Vina Tamaela
Tapi di perempuan jg klo setia sedingin apapun suami dia tetap memilih mnjg jarak dngn lki2 lain
Vina Tamaela
Tapi di perempuan juga mau aja didekati lki2 sdh tau dewa prnh terluka mmg bnr kata dewa sdh bersuami
awesome moment
ternyata kesalahan tu menyakiti mrk smua
awesome moment
mmg hrs sabar bacanya
awesome moment
unboxing tanpa mata2
awesome moment
brusaha jalan bareng
awesome moment
smg lbh happy
awesome moment
smg jd lbh baik
awesome moment
smg fokus dgn pilihan
awesome moment
smg g ribet lg
awesome moment
dewa sdh memilih
awesome moment
smg dewa g oleng
awesome moment
org yg dewa percaya
awesome moment
mata2 melisa kompeten abis
awesome moment
🤭🤭🤭
awesome moment
komunikasi. pemberi hidup beri kemampuan utk bicara.
awesome moment
dewa hrs tau. bhw dia sdh melukai nadira. org yg tdk tersangkut masa lalu dewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!