Born Again

Julian membawa Celine ke kontrakannya. Dia membopong tubuh wanita itu membawanya masuk ke dalam kamar. Kemudian dia membaringkan tubuh Celine diatas ranjang.

Lama sekali Julian memandangi wajah Celine, dia ingin memandangi wajah Celine sepuasnya, sebelum Celine sadarkan diri.

Mata pria itu nampak berkaca-kaca. Dari matanya menyiratkan sebuah rasa kerinduan yang sangat mendalam. Sungguh dia sangat merindukan wanita itu. Rasa rindu yang sangat membuatnya tersiksa.

"Aku sangat merindukanmu, Celine. Maafkan atas semua kesalahan yang sudah aku perbuat. Aku harap aku masih memiliki kesempatan untuk mengobati semua luka pernah aku torehkan di hatimu."

"Aku tidak tahu apakah akhirnya aku bisa memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama lagi denganmu atau mungkin pada akhirnya aku harus pergi. Tapi selagi aku masih berada disini, aku akan memastikan Liora dan Richard tidak akan pernah menganggu hidupmu lagi. Aku pasti akan menghancurkan mereka. Demi dirimu."

Julian hanya bisa mengungkapkan kerinduannya di dalam hatinya sambil dia menyentuh wajah Celine dengan lembut. Kemudian dia membenarkan rambut Celine yang sedikit berantakan.

Julian sangat yakin bahwa dalang dibalik kematiannya adalah Liora dan Richard. Dia harus memastikan mereka mendekam dipenjara. Setidaknya dengan Liora dan Richard dipenjara, maka Julian bisa pergi dengan tenang, jika seandainya usahanya selama tiga puluh hari ini gagal. Yang penting dia bisa memastikan hidup Celine aman ke depannya.

Tapi selama waktu belum berakhir, dia tidak akan pernah menyerah. Dia pasti akan berusaha untuk memperbaiki semua kesalahannya dan bisa membuat Celine jatuh cinta lagi kepadanya. Dia sangat berharap memiliki kesempatan untuk bisa menua bersama dengan Celine.

Julian segera menyelimuti tubuh Celine dengan selimut tebal. Namun, dia kagetkan dengan Celine yang tiba-tiba terbangun.

"Celine..."

Julian tidak meneruskan perkataannya karena tiba-tiba Celine menarik tangannya, membuat Julian kehilangan keseimbangan tubuhnya dan menindih tubuh wanita itu.

Julian ingin bangkit, tapi kedua tangan Celine menahannya. Sehingga membuat tubuh Julian menegang, wajah mereka sangat dekat sekali, bahkan jarak bibir mereka hanya terpaut beberapa centimeter saja.

Celine mencengkram kerah kemeja Julian dan mengigau, dengan matanya sedikit terbuka. "Kenapa kamu harus membawa seorang pelacur ke kamarmu, hm? Kenapa kamu lebih tertarik menyentuhnya dari pada menyentuh tubuhku, Julian?"

Sepertinya obat tidur yang Richard campurkan pada minuman Celine mengandung hipnotik nonbenzodiazepin, sehingga menyebabkan Celine berhalusinasi, seolah-olah dia sedang berbicara dengan mendiang suaminya.

Julian saat ini masih berpenampilan seperti Rayyan. Tapi dia tahu bahwa Celine sedang berhalusinasi sedang berbicara dengan dirinya.

"Sebenarnya waktu aku tidak benar-benar..." Julian tidak meneruskan perkataannya. Jika dia menjelaskan semuanya, itu artinya sama saja dia sedang mengungkapkan identitasnya bahwa dia adalah Julian. Sedangkan dia dilarang untuk mengungkapkan jati dirinya.

"Katakan padaku, Julian. Apa yang tidak menarik di diriku?"

Julian merasakan dirinya tidak karuan karena posisinya sedang berada diatas tubuh Celine, apalagi saat dia melihat belahan dada Celine yang sangat menggoda.

"Sangat menarik. Semua yang ada dirimu sangat menarik. Kamu tidak tahu betapa tersiksanya aku saat itu, Celine. Aku selalu berusaha keras untuk menahan diriku agar tidak menyentuhmu."

Julian berkata di dalam hatinya sambil memandangi Celine yang masih mengigau tidak jelas.

Julian menggelengkan kepalanya. Dia harus menahan diri. Dia tidak boleh memanfaatkan keadaan Celine yang sedang dalam pengaruh obat laknat itu.

Julian ingin bangkit, tapi dia dikejutkan oleh Celine yang tiba-tiba menarik kerah kemejanya, membuat bibir mereka benar-benar menempel.

Mata Julian membulat. Dia bisa merasakan bagaimana lembut dan manisnya bibir Celine. Jantung Julian berdetak kencang, nafasnya mulai tak beraturan, merasakan ada gelayar asing tiba-tiba merasuki tubuhnya. Seakan-akan tubuhnya memohon ingin menjelajahi tubuh Celine sampai ke bagian terdalam.