TANTE MAU YA JADI IBU KU

“ oh nya, apakah kamu masih ingat janji kamu pada aiden Rey?” Tanya tuan Jimmy sambil menatap Reyhan

“ janji yang mana pa?” bukannya menjawab pertanyaan sang papa. Rey malah berbalik bertanya

“ janji kamu saat kita di meja makan Rey beberqpa waktu lalu” ucap tuan Jimmy

“ oh, janji tentang membuat Zela tinggal bersama di sini” ucap Rey

“ iya, papa berharap kau tidak mengingkari janjimu pada nya” ucap tuan Jimmy

“ emm, aku akan menepati janjiku pada Aiden, menjadikan Azela menjadi mama untuk nya. Saat ini status ku dan Zela masih di tahap mengenal sebagai seorang pasangan kekasih, aku dan Zela ingin kami saling mengenal satu sama lain sehingga jika kami melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi bukan hanya sebagai formalitas saja. Aku juga tak ingin mendesak dan menyudutkan Zela akan keputusanku.” Ucap Rey panjang lebar

“ bagus lah, jaga lah iya dan cintai dia dengan tulus. Papa tidak ingin kau hanya mendekati nya hanya untuk memberikan Aiden seorang mama, tapi papa berharap kau juga mencintai nya seperti kau mencintai mendiang menantuku Ayudia. Papa percaya dia adalah sosok yang di kirimkan Ayudia untuk menggantikannya menjagamu dan Aiden, dan papa juga yakin bahwa Azela sosok orang yang baik dan tepat menjadi pendamping hidupmu.” Ucap tuan Jimmy dengan tulus

“ ya, aku sedang berusaha untuk membuka hatiku untuknya” ucap Rey benar benar

“ baguslah kalau begitu, jangan pernah buat dia merasa tersinggung ataupun terluka” nasehat tuan Jimmy dan diangguki oleh Reyhan

“ hei, serius amat ngomong nya, emangnya ngomong apaan sih?” Tanya nyonya Elika yang baru datang dari dapur

“ nggak ada ngomong apa apa istriku sayang” ucap tuan Jimmy lembut sembari menarik kursi yang ada di sebelahnya untuk sang istri tercinta

“ uduh..uduh. suami aku so swith bangat sih” ucap nyonya Elika sambil mencubit pipi tuan Jimmy gemas, sedangkan Rey yang melihat keromantisan kedua orangtuanya hanya memutar bola matanya malas tapi tidak di pungkiri ia juga bahagia melihat keharmonisan kedua orangtuanya itu.

“ astaga ma, pa. anak di sini malah romantis romantisan kayak pengantin baru tau tau nya udah pengantin tua juga” ucap Rey kepada kedua orangtuanya

“ ihh, kenapa sirik” ucap nyonya Elika, dan di sambung teriakan dari tuan Jimmy

“ BILANG BOS” teriak tuan Jimmy dengan semangat lalu ia dan sang istri kompak menertawakan sang anak

“ ihh… ngadi ngadi” ucap Rey bergidik ngeri.

“ papa, kok muka nya jelek bangat” kata Aiden yang baru saja datang bersama Azela, sedangkan Zela yang mendengarkan perkataan Aiden itu langsung mengalihkan tatapannya melihat Rey

“ ye, mana ada. Wajah papa yang ganteng ini masa di bilang jelek sih sayang” ucap Rey pura pura merajuk. Tuan Jimmy dan nyonya Elika hanya tertawa saja mendengarkan ucapan Aiden dan wajah di tekuk Rey

“ hehehe…., Aiden pecanda kok. Papa nya Aiden kan yang tertampan di dunia ini, yah walau tampanan Aiden sih” ucap Aiden dengan pede nya sambil duduk di kursi sebelah Reyhan

“ iya deh, iya. yang waras ngalah” ucap Rey sambil mengelus dada

“ apa…, papa bilang aku ngak waras gitu.” Tanya Aiden sedikit berteriak

“ Aiden, nggak baik teriak teriak di depan makanan. Nggak sopan sayang” ucap Zela dengan lembut sambil menggoyang goyangkan tangannya ke kiri dan ke kanan

“ I’m sorry mom. Kelepasan” ucap Aiden cenggegesan

“ ya udah, kita makan aja kalau dengar mereka rebut bisa bisa kita nggak akan makan satu abad.” Ucap nyonya Elika cepat saat melihat sang anak ingin kembali berbicara sedangkan tuan Jimmy hanya mengangguk anggukan kepala nya mendengar penuturan sang istri

Nyonya Elika pun mulai menyendokkan nasi untuk nya dan sang suami setelah itu giliran Azela yang menyendokkan nasi untuk Rey, Aiden dan diri nya. Merekapun makan dengan nikmat, saat makan hanya suara menggemaskan Aiden saja yang terdengar dan terkadang mereka juga tertawa bila ada cerita Aiden yang lucu.

Di dalam rumah ini Azela dapat merasakan kehangatan keluarga yang sudah lama tidak pernah ia rasakan lagi, di sini bahkan ia bisa melupakan kesedihannya. dan di sini dia bisa tertawa dengan lepas dengan semua tingkah konyol Aiden, Reyhan, maupun tuan Jimmy dan nyonya Elika yang menurut nya keluarga yang sangat harmonis.

Selesai makan mereka berlima pun berjalan menuju ruang keluarga. Di Sana mereka saling bercerita tentang kegiatan mereka hari ini, dan yang paling semangat adalah Aiden yang bercerita tentang bagaimana ia hari ini di sekolah nya.

“ minggu depan adalah acara kelulusan seluruh murid TK. Kata ibu guru, seluruh keluarga harus datang menghadiri nya. Nanti disana kami juga akan melakukan pentas seni sebagai hiburan. Nanti kelas Aiden akan bernyanyi loh.” Ucap Aiden dengan semangat

“ pokok nya, oma, opa, papa, dan mama harus melihatku nanti” ucap Aiden sembari melihat seluruh orang orang yang ia sayangi di ruangan itu

“ tentu saja, oma, opa, papa, dan mama akan lihat Aiden nantinya. Kami akan menyemangati Aiden” ucap nyonya Elika dan di angguki tuan Jimmy dan Reyhan

“ benar bangat, papa pasti datang spesial untuk putra papa tersayang ini” ucap Reyhan sambil menggelus rambut lebat sang anak

Aiden yang mendengar ucapan Reyhan tersenyum lalu memeluk tubuh kokok sang papa yang amat ia sayangi itu, setelah melepaskan pelukan nya Aiden mengalihkan pandangannya melihat Azela. Menantikan jawaban sang mama yang sangat ia harapkan juga hadir disaat hari kelulusan nya

“ mama juga akan datang melihat Aiden. Mama ingin melihat putra mama yang tampan ini berdiri di atas podium dengan senyum yang sangat lebar.” Ucap Azela cepat sembari mencubit pipi bak pakpao itu.

Aiden yang mendengar jawaban sang mama sangat lah senang bahkan ia sampai lompat lompat saking senang nya.

“ makasih mama, Aiden sayang mama. nanti Aiden bakal tunjukin ke teman teman Aiden bahwa Aiden juga punya mama” ucap Aiden dengan semangat dengan wajah berserih seri.

Mereka pun lanjut bercerita, sesekali juga terdengar suara gelak tawa mereka memenuhi ruang tamu itu. Azela yang melihat jam sudah menunjukkan anak 9 malam pamit pulang ke rumah nya.

“ tante, om. Maaf nya Zela hari ini nggak bisa nginap soal nya besok Zela masih harus pergi ke kampus.” Ucap Zela merasa tidak enak

“ eh, nggak kerasa nya sudah jam 9 malam aja. Nggak papa lah lain kali kan kamu masih bisa nginap sayang, santai aja” ucap nyonya Elika

“ betul itu. Oh nya, kamu masih kuliah ya nak Zela?” Tanya tuan Jimmy yang memang tidak tau

“ iya om, zela sekarang sudah semester akhir kok om.” Ucap Zela

“ emm, kamu yang semangat kuliah nya. Fokus aja dulu toh usaha kamu juga lancar lancar aja” nasehat tuan Jimmy

“ benar yang di bilang om mu zel, fokus aja dulu sama kuliah kamu kalau masalah kerjaan kan bisa kamu berikan sama bawahan kamu. Jangan juga sering begadang sayang nggak baik sama kesehatan kamu” ucap nyonya Elika lembut. Azela yang mendengar ucapan nyonya Elika hanya menggangguk ia sangat terharu mendengar nya. Ia sudah lama tidak mendapatkan perhatian yang seperti itu dari orangtua nya.