Arini gadis 25 tahun menjadi pewaris tunggal . Ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu. Arini sejak kecil sudah diasuh oleh ibu tirinya dan juga kedua saudara tirinya. Selam ini keluarganya baik kepadanya dan penuh kasih sayang.
Siapa sangka ternyata di balik semua itu ada rencana, satu persatu kebusukan ibu tirinya dan kedua saudaranya terungkap, Arini mendapatkan pengkhianatan dari kekasihnya dengan adanya perselingkuhan.
Tabiat laki-laki yang dia pikir selama ini mencintainya, juga sudah mulai terungkap ketika Arini memberikan posisi Direktur di Perusahaan.
Arini mulai dicampakkan ketika aset keluarganya memiliki saudara tirinya dan calon suaminya. Arini bahkan dibuang dan mendapat caci maki dari orang-orang akibat jebakan yang dari keluarganya.
Sampai akhirnya Arini kembali bangkit dari keterpurukan untuk membalas semua dendamnya. Dari mengambil seluruh apa yang telah menjadi miliknya dan menjadikan orang-orang yang telah menghancurkannya saling menusuk satu sama lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 Suami Istri Sama Bodohnya
"Sayang kamu dengerin aku. Kamu salah paham dan Arini saja tiba-tiba masuk ke ruanganku dan tidak sengaja dia terjatuh lalu duduk di pangkuanku," ucap Dellon masih bisa-bisanya mencari pembelaan membuat Arini mengerutkan dahi.
"Dasar buaya!" umpat Arini kesal.
"Kamu jangan sentuh aku!" tegas Mona masih sangat kesal dengan suaminya itu dan menepis kasar tangan suaminya.
"Sayang kamu harus percaya padaku dan apa yang kamu dengar tadi tidak benar. Arini mancing ku untuk mengatakan hal seperti itu," ucap Dellon.
"Heh! Dellon kau jangan mengada-ngada, jelas-jelas kau yang mendekatiku dan sudah ingin tidur denganku. Kau sudah menggabung-gebu ingin memesan kamar hotel bersamaku!" tegas Arini.
"Tidak sayang sama sekali tidak benar," bantah Dellon.
"Kau dengar sendiri apa yang dikatakan Dellon hah! Kau jangan terlalu kepedean Arini. Mau kau kembali datang setelah puluhan tahun dan mengubah penampilanmu menjadi wanita seperti ini, penampilan seksi untuk menggoda suamiku. Dellon tidak akan pernah tertarik dengan wanita sepertimu!" tegas Mona.
"Benar sayang, aku sangat mencintaimu dan aku tidak mungkin berpindah ke lain hati," sahut Dellon membuat Arini mendengus kasar benar-benar sangat muak dengan pasangan suami istri itu.
"Benarkah kamu mencintainya? Kamu bahkan harus memecat Sekretaris yang dituduh istrimu sebagai selingkuhanmu hanya untuk menjadikanku Sekretarismu," sahut Arini dengan santai membuat Dellon panik dan Mona kaget mendengar pernyataan Arini.
"Apa maksudnya?" tanya Mona melihat ke arah suaminya.
"Tidak sayang, itu sama sekali tidak benar dan hanya ada kesalahan," Dellon lagi-lagi mencari pembelaan dan sepertinya.
"Kamu tanya saja kepada orang di kantor ini dan siapa aku di kantor ini," sahut Arini.
"Apa-apaan kamu Dellon, kamu benar-benar ingin kembali kepada wanita ini dan sampai menjadikan dia sebagai sekretarismu? Kau benar-benar ingin berselingkuh dariku hah!" umpat Mona dengan amarahnya kembali memuncak membuat Arini tersenyum miring dengan kedua tangan dilipat di dadanya.
"Sayang kamu dengarkan penjelasanku dulu. Ini sangat mendadak dan aku tidak punya pilihan lain," Dellon masih berusaha untuk mencari alasan.
"Pilihan lain apa? Kau benar-benar!" Mona memukul-mukul suaminya membuat Dellon tidak bisa mengatasi istrinya yang sarkas itu.
Arini hanya menikmati pertengkaran suami istri itu.
"Sayang aku mohon tenanglah!" ucap Dellon akhirnya berhasil menghentikan istrinya dengan memegang kedua lengan Mona.
"Jika kau benar-benar tidak bermaksud untuk bermain-main dengan wanita ini, kau sekarang pecat dia!" tegas Mona penuh dengan perintah.
"Sayang tapi...."
"Tapi apa? kau ragu melakukannya hah!" sentak Mona.
"Baiklah! Arini kamu sebaiknya jangan menjadi Sekretarisku lagi. Kepalaku sakit mendengar keributan seperti ini," sahut Dellon terlihat begitu terpaksa memecat Arini.
"Kau dengar sendiri wanita murahan dan sekarang kau pergi dari ruangan ini. Tidak ada gunanya lagi kau berada di sini!" tegas Mona dengan amarah.
Arini hanya menanggapi pasangan suami istri itu yang menggebu-gebu ingin mengeluarkannya dari Perusahaan dengan tersenyum miring.
"Aku pikir setelah aku tinggalkan satu tahun ada kemajuan di otak kamu Dellon dalam berpikir masalah bisnis dan ternyata sama sekali tidak," sahut Arini.
"Apa maksudmu?" tanya Dellon.
Arini memberikan map berwarna merah dan meletakkan kasar di atas meja.
"Silahkan bayar uang pembatalan kontrak kerjaku sekarang juga jika aku sudah tidak menjadi Sekretarismu lagi," ucap Arini.
Dellon dengan cepat membuka dokumen tersebut dan betapa terkejutnya dia ternyata menandatangani kontrak kerja yang tidak masuk akal dengan Arini.
Mona juga penasaran dan menarik kasar dokumen tersebut.
"Apa-apaan ini!" umpat Mona.
"Sial!" umpat Dellon memijat kepalanya ternyata sangat bodoh dikelabui oleh Arini.
"15 Miliyar bayarlah kepadaku, betapa beruntungnya hidupku hanya menjadi Sekretaris tidak sampai satu minggu dan sudah mendapatkan uang 15 miliar dari kontrak kerja yang harus dibatalkan atasan yang sangat bodoh," ucap Arini tersenyum dengan penuh kemenangan
"Kau benar-benar sangat picik Arini. Kau menjebakku melakukan semua ini hah!" sahut Dellon.
"Bukan aku yang picik tetapi kau yang bodoh, mudah sekali percaya dan memberi tanda tangan begitu saja kepadaku. Bukankah kita juga sebelumnya sudah membicarakan masalah kontrak kerja ini. Aku masih mengingat apa yang aku katakan kepadamu, aku ingin dikontrak dan kamu dengan sangat cepat menandatanganinya agar kita bisa melakukan perjalanan bisnis bersama denganku," sahut Arini memberi penjelasan membuat Mona semakin panas.
"Diamlah kau Arini!" teriak Mona semakin tidak bisa mengendalikan diri.
"Kenapa? Kamu tidak sanggup membayar kontrak kerja itu? Bagaimana mungkin kamu bisa sanggup membayarnya dan selama ini kamu dan keluargamu hanya hidup berdasarkan uang dari keluargaku saja. Kalian tidak memiliki apa-apa sama sekali dan bisa mendapatkan uang karena hanya berhasil menipuku," ucap Arini tersenyum penuh dengan kemenangan.
Mona tidak terima dengan perkataan Arini ingin melayangkan tangannya ke pipi Arini tetapi langsung ditahan hari ini dengan cengkraman sangat kuat.
"Aku sudah memperingatkanmu berkali-kali jangan berani menyentuhku!" umpat Arini dengan kasar menjatuhkan tangan itu dan bahkan berhasil membuat Mona kembali terduduk di lantai.
"Dari pada kalian berdua menyerangku dengan cara seperti ini dan lebih baik kalian berdua menyadari kebodohan kalian. Kalian benar-benar pasangan yang sangat serasi, sama-sama bodoh, sama-sama serakah dan sama-sama gila," ucapnya tidak segan-segan mengeluarkan kata-kata kasar itu.
"Mona aku mengatakan sekali lagi kepadamu, jika aku sama sekali tidak tertarik dengan suamimu. Dia bukan lagi menjadi tipeku dan justru aku sangat muak melihat tingkahnya, kau sebaiknya awasi dia setiap hari agar tidak berani mendekatiku dan jika tidak kau akan kehilangan dia untuk selama-lamanya!" tegas Arini.
"Arini diamlah!" sahut Dellon sudah mulai sadar bahwa dia hanya dimanfaatkan Arini.
"Dasar pasangan yang sangat memalukan, menjijikan!" umpat Arini tersenyum miring kemudian meninggalkan ruangan itu.
"Sayang kamu tidak apa-apa?" tanya Dellon langsung berjongkok untuk membantu istrinya berdiri namun Mona menepis tangan suaminya itu.
"Aku tidak menyangka jika kau benar-benar sangat bodoh. Kau laki-laki mata keranjang dan tertarik dengan wanita itu sampai kau bisa dikelabui seperti ini," umpat Mona melampiaskan amarahnya kepada suaminya.
"Mona kepalaku juga sakit dan berhenti menggapai ku bodoh seperti wanita itu," sahut Dellon mulai tersinggung dengan perkataan istrinya.
"Jika tidak bodoh, lalu apa namanya hah! Kau laki-laki yang sangat tolol dan lihatlah akibat ulahmu! Kau bisa-bisanya ingin mengembalikan dia masuk ke dalam Perusahaan ini, menjadikannya sekretaris dan lihatlah dia berhasil mengelabuimu membuat kontrak seperti itu yang tidak masuk akal. Kau akan mengeluarkan uang agar dia keluar dari Perusahaan," ucap Mona.
"Kamu jangan terus menyalahkanku seperti ini dan biarkan aku berpikir secara jernih. Aku memang tidak mungkin mengeluarkan uang sebanyak itu untuk mengeluarkan Arini dari Perusahaan, tetapi aku bisa mengeluarkan Arini dari Perusahaan karena orang-orang yang ada di Perusahaan tidak menginginkannya!" ucap Dellon.
"Lakukan saja dan beri wanita itu pelajaran. Aku benar-benar sangat muak dengan dia!" umpat Mona.
"Kamu jangan hanya memerintahku terus, aku juga sakit kepala saat ini dan kekacauan yang ada di kantor sudah ditonton oleh semua orang," sahut Delon.
"Semua itu karena kesalahan kamu!" tegas Mona.
Suami istri itu yang adanya bertengkar semakin hebat tidak ada mau kalah satu sama lain, saling menyalahkan dengan kata-kata yang kasar.
Bersambung.....